Selasa, 06 Mei 2014

             Perjalanan Iman                         Minggu 4 Mei 2014
Kis 2:14,22-33
14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kpd mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yg tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. 22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yg telah ditentukan Allah dan yg dinyatakan kepadamu dg kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yg dilakukan oleh Allah dg perantaraan Dia di tengah2 kamu, seperti yg kamu tahu.23 Dia yg diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dg melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.25 Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.26 Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dg tenteram,27 sebab Engkau tidak menyerahkan aku kpd dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.28 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dg sukacita di hadapan-Mu.29 Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dg terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini.30 Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kpdnya dg mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya.31 Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara ttg kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia org mati, dan bahwa dagingNya tidak mengalami kebinasaan.32 Yesus inilah yg dibangkitkan Allah, dan ttg hal itu kami semua adalah saksi.33 Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yg dijanjikan itu, maka dicurahkanNya apa yg kamu lihat dan dengar di sini.
1 Ptr 1:17-21
17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yg tanpa memandang muka menghakimi semua org menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yg sia-sia yg kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dg barang yg fana, bukan pula dg perak atau emas,19 melainkan dg darah yg mahal, yaitu darah Kristus yg sama spt darah anak domba yg tak bernoda dan tak bercacat.20 Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.21 Oleh Dialah kamu percaya kpd Allah, yg telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yg telah memuliakan-Nya, shg imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.
Luk 24:13-35
13 Pada hari itu juga dua org dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yg terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,14 dan mereka bercakap-cakap ttg segala sesuatu yg telah terjadi.15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dg mereka.16 Tetapi ada sesuatu yg menghalangi mata mereka, shg mereka tidak dapat mengenal Dia.17 Yesus berkata kpd mereka: "Apakah yg kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dg muka muram.18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawabNya: "Adakah Engkau satu-satunya org asing di Yerusalem, yg tidak tahu apa yg terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"19 Kata-Nya kpd mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yg terjadi dg Yesus org Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yg berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin2 kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yg datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.22 Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur,23 dan tidak menemukan mayatNya. Lalu mereka datang dg berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yg mengatakan, bahwa Ia hidup.24 Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yg dikatakan perempuan2 itu, tetapi Dia tidak mereka lihat."25 Lalu Ia berkata kpd mereka: "Hai kamu org bodoh, betapa lambannya hatimu, shg kamu tidak percaya segala sesuatu, yg telah dikatakan para nabi!26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaanNya?"27 Lalu Ia menjelaskan kpd mereka apa yg tertulis ttg Dia dalam seluruh KS, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.28 Mereka mendekati kampung yg mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalananNya.29 Tetapi mereka sangat mendesakNya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dg kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kpd mereka.31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.32 Kata mereka seorang kpd yg lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"33 Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.34 Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon."35 Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yg terjadi di tengah jalan dan bgm mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Pembahasan:
Kis 2:14,22-33
Khotbah Petrus ketika itu, bersama dg khotbahnya dalam Kis 3:11-26, berisi pola untuk pemberitaan Injil.
  1. Yesus adalah Tuhan dan Kristus -- tersalib, bangkit, dan dimuliakan ( Kis 2:22-36; 3:13-15).
  2. Kini di sebelah kanan Allah Bapa, Ia menerima kuasa untuk mencurahkan Roh Kudus atas semua orang percaya (Kis 2:16-18,32-33; 3:19)
  3. Setiap orang harus beriman kepada Yesus sebagai Tuhan, bertobat dari dosa serta dibaptiskan dalam hubungan dengan pengampunan dosa ( Kis 2:36-38; 3:19).
  4. Org percaya harus menantikan baptisan dalam Roh Kudus yg dijanjikan sth ia beriman dan bertobat (Kis 2:38-39).
  5. Mereka yg mendengar dg iman harus memisahkan diri dan diselamatkan dari angkatan yg jahat ini (Kis 2:40; 3:26).
  6. Yesus Kristus akan kembali untuk memulihkan Kerajaan Allah (Kis 3:20-21).
Bersaksi dengan berani.
Ketika banyak orang menyangka bahwa para rasul itu mabuk (ay. 
13), Petrus tampil dan menyanggah tuduhan mereka. Dengan pimpinan Roh Kudus, Petrus berkhotbah tentang penggenapan nubuat Allah dengan perantaraan nabi Yoel yaitu Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas semua manusia. Petrus menegaskan bahwa berita Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berpusat pada Yesus Kristus. Demi kebenaran, Petrus bersaksi dengan suara lantang dan tegas. Ejekan-ejekan kepada para pengikut Kristus masih terus mendengung di sekitar kita. Reaksi sedemikian hanya menunjukkan kebutaan rohani seseorang. Sepatutnyalah hati kita justru terdorong untuk menyaksikan dengan berani tentang Yesus Kristus, Juruselamat kita.
Dasar-dasar kesaksian. Kesaksian Petrus mengacu pada beberapa hal penting. Pertama, tentang apa yang difirmankan Tuhan. Kedua, tentang keMesiasan Yesus. Ketiga, berita Injil yang berpusat pada Yesus Kristus. Yang pertama dan kedua berkait dengan apa yang diketahuinya, yang ketiga, berhubungan dengan pangalamannya sendiri. Itu sebabnya Petrus berani berkata, bahwa "kami semua adalah saksi" (ay. 32). Dari Petrus, kita belajar tentang dasar-dasar kesaksian Kristen.
1 Ptr1:17-21 Hidup dalam kekudusan.
Ada orang-orang tertentu yang hidup kudus demi mengejar keselamatan. Arti keselamatan baginya adalah kelepasan dari belenggu kedagingan. Itulah sebabnya, ia berupaya menahan diri dari berbagai hawa nafsu kedagingan (misalnya: seks bebas, kerakusan, dll.), bahkan bisa secara ekstrim mengekang dirinya dari hal-hal yang wajar (misalnya: pernikahan, makanan sehat, dll.). Tujuan ia melakukan tindakan pengekangan diri itu adalah untuk mendapatkan kelepasan dari belenggu kedagingan itu sehingga ia akan memperoleh keselamatan. Bagaimana dengan kita? Apakah tujuan orang Kristen hidup kudus? Apakah untuk mengejar hal yang sama? Orang Kristiani hidup kudus bukan untuk mendapatkan keselamatan! Keselamatan adalah anugerah Tuhan. Tuhan memberikan keselamatan kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Maka, Petrus menasihatkan umat Tuhan dalam suratnya ini agar mereka hidup kudus dengan menyadari status mereka yang telah memperoleh keselamatan sebagai umat dari Tuhan yang kudus (ayat 
15-16). Umat Tuhan hidup kudus karena mereka telah ditebus dari cara hidup masa lampau yg sia-sia, yaitu hidup dalam penyembahan berhala sebagaimana dulu nenek moyang mereka melakukannya (ayat 18). Mereka sadar harga tebusan itu melampaui nilai perak atau emas, yaitu darah anak domba Allah, Yesus Kristus sendiri (ayat 19). Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari belenggu kedagingan dan hidup penuh kesia-siaan yang hanya akan membawa mereka kepada kebinasaan.Jadi, tujuan orang Kristiani hidup kudus karena ia tidak mau menyia-nyiakan penebusan Kristus yang sudah dianugerahkan kepadanya. Kita sudah dibebaskan dari belenggu perbudakan dosa, mengapa sekarang kita mau menyerahkan diri lagi kepada perhambaan dosa itu? Kalau kita masih hidup sembarangan dalam dosa maka sama saja dengan kita menghina dan menyangkali karya Kristus di kayu salib.Inilah perintah Allah yang mengatakan: "kuduslah kamu, sebab Aku kudus". Kristiani adalah umat tebusan Allah yang telah dilahirkan kembali karena pengorbanan Kristus yg telah mati di kayu salib. Inilah penebusan yang mahal, yg tidak mungkin dibayar dg apa pun juga, selain dg darah Yesus, Sang Putra Allah. Setelah ditebus, Kristen terpanggil menjadi umat-Nya yang kudus, yang menjaga hidupnya berkenan kepada-Nya. Kecenderungan berbuat dosa dan menyukakan diri ditinggalkan dan termotivasi untuk hidup sesuai dg firman-Nya, hari demi hari menikmati pengudusan-Nya, semakin serupa dg Kristus. Kasih persaudaraan. Suatu bentuk manifestasi (perwujudan) dari orang yang telah dipanggil adalah kasih persaudaraan. Orang yg sudah dipanggil menjadi Gereja harus memanifestasikan komunitas (persekutuan) ilahi, yakni komunitas Allah yang lahir dari Firman yang hidup. Kasih Kristus yang telah mengalir dalam hidupnya akan mengalir pula dalam manifestasi yang nyata sehari-hari, saling mengasihi satu dengan yang lain dengan kasih yg tulus ikhlas dan segenap hati. Kasih persaudaraan sebagai pengikat komunitas ilahi walau berbeda latar belakang, suku bangsa, tingkat sosial, tingkat pendidikan, dll.
Luk 24:13-35 Lamban dan bodoh
Kisah Lukas tentang kebangkitan berbeda isinya dg narasi Injil yg lain, walaupun fakta-fakta intinya sama. Setiap penulis Injil menyebutkan kunjungan para wanita ke makam, tetapi penampakan Tuhan kepada para murid dan di dalam perjalanan menuju Emaus hanya dilaporkan oleh Lukas. Dia menyajikan tiga episode Kebangkitan; pemberitaan kpd para wanita, perjalanan ke Emaus, dan penampakan di ruang atas. Dia mengakhiri Injilnya dg kenaikan Yesus dari Betania. Barangkali sama dengar Amwas sekarang, sembilan belas mil di sebelah barat dan sedikit ke utara Yerusalem. Kira-kira tujuh mil. 
Pasti topik hilangnya mayat Yesus menjadi perbincangan hangat, paling tidak dikalangan para murid Yesus. Kleopas dan kawannya, yg sedang dalam perjalanan ke Emaus, juga membicarakan hal itu. Selain kubur kosong, yg merupakan bukti kebangkitan Yesus, mereka juga tahu berbagai perbuatan ajaib yg Yesus lakukan dan pengharapan mesianis yg pupus karena Yesus disalib (19-27). Sayangnya semua itu tidak membuat mereka mampu mengenali bahwa yg datang mendekati mereka adalah Yesus yang bangkit.Para murid lamban dan bodoh dalam mengenali serta menyadari kemenangan dan penyertaan Tuhan. Kita pun bisa saja demikian. Kita bisa saja menjalani hidup seolah Tuhan tidak pernah bangkit. Kita mengalami kehidupan yang murung dan banyak kegagalan sebab tidak mengalami realitas kebangkitan Tuhan secara nyata. Syukur kita tidak perlu berlarut dalam kekelaman demikian. Tuhan tidak akan membiarkan para murid-Nya tetap dalam ketidaktahuan, kemurungan atau kegagalan. Ia akan datang dan memberikan hadirat-Nya menjadi pengalaman nyata kita. Namun, bagaimana hadirat-Nya yg mengubahkan hidup itu dapat kita alami? Perikop ini memaparkan dua hal yg membuat kita dapat mengalami kebangkitan Kristus dalam hidup kita. Pertama, melalui penggalian dan perenungan firman Tuhan, Roh Kudus berkenan memberikan pengertian ttg firman yang kita baca dan renungkan sampai kita berjumpa Yesus. Kedua, Tuhan hadir dan membangkitkan kepekaan kita akan kemenangan-Nya melalui pemecahan roti perjamuan, di dalam mana Tuhan melayani umat-Nya.Dalam ibadah dan khususnya waktu kita ambil bagian dalam perjamuan kudus, kita berpartisipasi dalam Kristus yg mati dan bangkit. Bila kita memelihara disiplin menggali firman Tuhan dan beribadah penuh syukur, mata rohani kita akan terbuka melihat dan mengalami pengutusan Tuhan secara baru.
Dari Ke tiga bacaan kami belajar:
1.       Tidak jarang perjalanan iman kita naik turun spt yg dialami murid, semestinya Tuhan lah fokus hidup kita sehingga iman kita tidak goyah meski segala pencobaan datang menghadang hidup kita.
2.       Dari penggalian dan perenungan Firman Tuhan, Roh Kudus berkenan memberikan pengertian ttg firman yg kita baca dan renungkan sampai kita berjumpa Yesus.
3.       Setelah ditebus, kita terpanggil menjadi umat-Nya yg kudus, yg menjaga hidupnya berkenan kpdNya. Kecenderungan berbuat dosa dan menyukakan diri ditinggalkan dan termotivasi utk hidup sesuai dg firmanNya, hari demi hari menikmati pengudusanNya, semakin serupa dg Kristus.
4.       Dengan pimpinan Roh Kudus, Petrus berkhotbah ttg penggenapan nubuat Allah dg perantaraan nabi Yoel yaitu Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas semua manusia (Yl 2:28).
5.       Kita seharusnya berani memberitakan Injil dg lantang spt Petrus dan tegas dalam menghindari kejahatan yg berlaku dalam masyarakat.
6.       Kebenaran ucapan Yesus dipegang semua org percaya hingga kini adalah jaminan kita memasuki kerajaanNya yg abadi.

7.       Saat org yg takut akan Tuhan saling menasihati, Tuhan akan mengindahkan dan mendengarnya, serta menggabungkan diri dg mereka shg kedua org yg terpaut di dalam iman dan kasih itu akan menjadi tali yang tak mudah diputuskan (Pkh. 4:12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar