Minggu, 28 September 2014

                        Penyesalan                   Minggu 28 September 2014
Yeh 18: 25-28
25 Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat?26 Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.27 Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.28 Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Flp 2:1-11
1 Jadi krn dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,3 dg tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yg sia-sia. Sebaliknya hendaklah dg rendah hati yg seorang menganggap yg lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;4 dan janganlah tiap-tiap org hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Mat 21:28-32
28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya."
Pembahasan:
Yeh 18: 25-28 Setia dalam kebenaran
Rupanya banyak orang Yahudi percaya bahwa mereka dihukum karena dosa-dosa para leluhur dan krn itu Allah tidak adil; mereka tidak sadar bahwa dosa-dosa mereka sendiri lebih parah daripada dosa para leluhur itu. Pasal ini mengajarkan kebenaran dasar bahwa setiap org bertanggung jawab kepada Allah atas hidupnya sendiri, dan bahwa setiap orang yang terus-menerus berbuat dosa akan mati secara rohani dan menderita hukuman kekal. Bab 18 ini kembali menguraikan masalah pertgjwan perorangan Yeh 14:12. Daftar kesalahan dan dosa yg disajikan Yeh 18:4 dst amat serupa dg "pengakuan dosa" sebgm agaknya lazim diadakan dalam upacara ibadat tertentu. Yehezkiel mengawali bagian ini dg kutipan Yeremia ttg sindiran yg umum saat itu (Yer 31:29) yg beredar di antara org2 buangan di Tel-Abib: "Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu?" (Yeh 18:2). Yeremia telah menggambarkan kaum buangan yang diangkut bersama Yoyakhin pada tahun 597 SM sebagai "buah ara yang baik," sementara mereka yang ditinggalkan di bawah pemerintahan Zedekia adalah "buah ara yang buruk" (Yer24). Orang-orang Yahudi pada zaman Zedekia mungkin melihat diri mereka sendiri sebagai orang benar dibandingkan orang-orang pada zaman Manasye sehingga sindiran tersebut mungkin mengandung suatu nada pembenaran diri.
Namun, bangsa itu tergelincir ke dalam keputusasaan dan fatalisme. Jika mereka dihukum krn kejahatan Manasye (II Raj. 24:3, 4) dan krn dosa-dosa nenek moyang mereka, utk apa mereka harus bergumul? Kesempatan apa yg dimiliki oleh seseorg ketika menghadapi nasib yg diwarisi dari masa lalu? Mengapa seseorg perlu berusaha menjadi saleh dlm dunia yg tidak adil semacam itu? Adakah jalan keluar utk keputusasaan yg suram bagi manusia? (Yeh 33:10). Sebelumnya, Yehezkiel telah menyuarakan kutukan menyeluruh atas bangsa itu (bdg ps 16; 20; 23). Tetapi Allah mengizinkan org yang ditandai diselamatkan dari hukuman. Orang benar ditandai dari orang fasik dengan sebuah tanda (Yeh 4:4). Menghadapi hukuman yg sudah dekat, mereka akan menyelamatkan nyawa mereka sendiri, bukan orang lain (14:14, 16, 18, 20). Meskipun demikian, pertobatan dimungkinkan (14:6, 11). Konsep ttg solidaritas sosial dan tgjw kelompok sudah lama ada di Israel. Khotbah Yehezkiel di pasal 18 menunjukkan bekerjanya urutan yg wajar dari sebab dan akibat di tengah2 berbagai keadaan kehidupan manusia. Allah tidak menganggap orang bertgjw atas keadaan2 di mana dia dilahirkan, tetapi hanya atas tindakannya memanfaatkan keadaan2 itu kemudian. Karena itu, orang bebas untuk melepaskan masa lalunya, entah utk baik / untuk jahat. Sebagai wakil Allah, Yehezkiel menyatakan bahwa manusia secara perorangan. tidak terlibat dalam dosa dan nasib nenek moyangnya (ay 1-4). Kemudian sang nabi mengembangkan prinsip tgjw pribadi setiap org dg contoh tiga generasi yang berurutan: seorang ayah yang benar, seorang anak yang fasik, dan seorang cucu yang benar (ay 5-9, 10-13, 14-18). Dia menyatakan lagi prinsip tanggung jawab pribadi (ay 19, 20), dan menyatakan bahwa pengampunan ilahi tersedia buat org berdosa yg bertobat, tetapi org yg murtad akan mati. (ay 21-29). Sang nabi mengakhiri dg sebuah nasihat agar bertobat & diselamatkan (ay 30-32). Hakikat Tuhan adalah tidak berubah dalam karakter muliaNya. Ia suci dan tidak dapat didekati oleh hal-hal yg najis. Dia penuh dg kasih dan kebajikan, yang tak berkesudahan. Kesetiaan adalah natur Allah yang bisa dijadikan pegangan bahkan jaminan bahwa org yang hidupnya sepenuhnya bersandar kepada-Nya pasti terpelihara bahkan dilimpahi segala berkat.Tuhan yg setia menuntut umat-Nya juga hidup setia. Setia berarti menjaga diri untuk tetap taat pada Tuhan, hidup dalam kekudusan dan keadilan, serta melakukan hal yg baik dan berkenan kpdNya. Setia : memelihara hidup yg konsisten dalam kebenaran. Percuma memulai hidup baik-baik, kalau ujungnya jahat. Itu bukan berarti tidak usah hidup baik-baik, melainkan harus menjaga diri agar jangan tergelincir ke dalam kehidupan yang berdosa. Pada dasarnya Tuhan tidak menginginkan seorang pun binasa. Semua manusia adalah ciptaan-Nya yang Ia kasihi dengan sepenuh hati. Itu sebabnya peringatan-Nya tegas. Jangan bermain-main dg kemurahan hati Tuhan. Setiap kehidupan yg tidak tekun dalam kebenaran akan menuai penghukuman keras. Orang yang bertobat dari perbuatan jahatnya akan mendapatkan keampunan dan pemulihan.
Flp 2:1-11 Kesatuan di dalam Kristus.
Umat Kristiani hendaknya mengutamakan orang lain, sehati, sepikir dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan (ayat 1-4). Karya dan teladan Kristus serta pengenalan kita akan Kristus adalah sumber aliran nasihat, penghiburan kasih, persekutuan Roh, kasih mesra dan belas kasihan (ayat 2-4). Tanpa sumber itu, semua kesatuan di antara manusia hanyalah semu belaka. Keakraban berdasarkan kepentingan sama, interes sama, hobi sama, hanyalah kesatuan berdasar kan kesamaan dorongan ego masing2 org. Paulus mengaitkan kesatuan ini dg kesempurnaan sukacita (ayat 1; bdk. Yoh. 17:13). Inilah sukacita seorg yg saleh, yg afeksi dan emosi terdalamnya serasi dg rencana Tuhan. Inilah sukacita krn melihat saudara seiman hidup dalam kesatuan.Kesatuan ini meliputi beberapa hal. Pertama, kesehatian. Kristen seharusnya memiliki arah hati yg sama yaitu kpd Tuhan, dalam segala sesuatu memuliakan dan menyenangkan Tuhan saja. Kedua, sepikir. Pikiran harus dikuasai oleh kebenaran yg sama, yaitu FT. Ketiga, satu kasih. Kristus mengasihi kita dan mempersatukan kita dg Bapa yg di sorga. Waktu kita mengasihi, kita sedang membawa orang ke dalam kesatuan tubuh Kristus dg satu tujuan,yaitu hidup bagi Tuhan dg meneladani kehidupan Kristus. Ada dua hal yg dapat menghambat kesatuan ini, yaitu mencari kepentingan sendiri dan puji-pujian yg sia-sia. Untuk mengatasinya dibutuhkan sikap menganggap orang lain lebih utama daripada diri sendiri. Belajarlah melihat diri sendiri sebagai yang terakhir! Inilah cara kita menonjolkan kasih Kristus. Paulus ingin org percaya di Filipi berbeda dari orang yang tidak percaya, yg hanya mementingkan diri sendiri. Di dalam Kristus, egoisme, individualisme tdk mendapat tempat. Sebaliknya di dalam Kristus org akan rela untuk saling menasehati, menghiburkan, bersekutu dalam Roh, mengobarkan kasih mesra & belas kasihan. Hidup Yesus memberdayakan jemaat. Jemaat ada, Kristen beroleh iman dan jatidirinya disebabkan oleh langkah2 ketaatan Yesus Kristus seperti yang nyata di dalam inkarnasi, kematian dan kebangkitan-Nya. Pengosongan diri Kristus itu telah memungkinkan terwujudnya keselamatan (ayat 5-10). Pengosongan diri Kristus itu hendaknya kini memberdayakan semua Kristiani untuk memiliki prinsip hidup yang sama secara nyata. Hidup Kristus itu berkuasa untuk mengubah kita yang beriman kepada-Nya untuk menolak pementingan diri sendiri, demi untuk menyukakan hati Allah.
Mat 21:28-32 Jalan menuju kebenaran.
Hanya Matius yg mencatat tiga perumpamaan (bdg Mrk. 12:1) yg diucapkan pada kesempatan ini, selaku tanggapan terhadap pejabat Sanhedrin yang mempersoalkan kekuasaan Yesus. Perumpamaan Tentang Dua Orang Anak ini ditafsirkan oleh Yesus sbg melukiskan tanggapan bertentangan dari golongan yang tersisih secara religius dan para pemimpin mereka terhadap pelayanan Yohanes, yang merupakan persiapan bagi pelayanan Yesus sendiri. Anak laki-laki (sesungguhnya, anak) yang semula mengatakan aku tidak mau tetapi kemudian menyesal (bertobat) dan pergi juga, melukiskan pemungut2 cukai dan perempuan2 sundal, golongan tersisih secara religius yg akhirnya menerima amanat Yohanes. Banyak di antara mereka menjadi pengikut Yesus (Luk 5:35). Anak yang mengatakan aku pergi tetapi tidak pergi, melukiskan para pemimpin agama yang semula memberikan semacam persetujuan secara angkuh kpd Yohanes (Yoh. 5:35), tetapi tidak pernah ikut dengan sungguh2 (Luk. 7:29, 30). Jadi, para pemungut cukai & perempuan sundal itu, dg menanggapi Yohanes, menunjukkan bahwa mereka siap untuk Kerajaan Allah Mesianis. Jalan Kebenaran (II Ptr. 2:21) melukiskan pemberitaan Yohanes (bdg. 22:16, "jalan Allah") yang dikaitkan dengan Nuh (II Ptr. 2:5), dan mungkin merup isi pemberitaan Yohanes, bukan perilaku pribadinya.
Seorang pengembara asing begitu yakin dengan pengamatannya sendiri yang dianggapnya paling benar, sehingga ia tidak lagi mempedulikan nasihat orang-orang yang mengatakan bahwa ada seekor singa yang telah menelan banyak korban dalam hutan tersebut. Betapa terkejutnya ketika ia benar-benar berhadapan dengan seekor singa, suatu kebenaran yang tidak pernah dianggapnya benar. Selama ini ia mengandalkan kebenarannya sendiri, sehingga ia tidak mempercayai kebenaran yang sesungguhnya benar.
Perumpamaan dua orang anak (28-32) menggambarkan perbedaan sikap anak sulung (orang Yahudi) dan anak bungsu (orang tersisih) dalam menyambut Yesus. Orang Yahudi menganggap bahwa ritual agama yang dipertahankan sudah cukup membawa mereka kepada kebenaran. Inilah kebenaran yang mereka pertahankan sehingga mereka tidak percaya dan tidak mau menyambut Sang Kebenaran, yakni Yesus Kristus. Berbeda dengan orang-orang yang tersisih di mata orang beragama, karena mereka menyadari ketidakbenaran diri dan akhirnya menyambut kebenaran itu. Sesungguhnya orang yang merasa diri benar justru kehilangan kebenaran sejati dan orang yang merasa salah akan bertemu Kristus karena menyesali dan menyatakan kebutuhannya akan kebenaran. Perumpamaan kedua tentang sikap para penggarap terhadap para utusan tuan tanah (33-48) menunjukkan betapa tertutupnya mereka terhadap segala cara pendekatan yang diusahakan tuan tanah, sampai anak kandung tuan tanahnya pun menjadi korban pembunuhan. Semua cara tidak dapat menembus kekerasan dan kebebalan hati mereka terhadap kebenaran. Mereka menganggap apa yang mereka lakukan adalah benar dan tidak perlu menanggapi pendekatan tuan tanah. Pilihan mereka menolak kebenaran berakibat fatal (43). Di akhir bacaan, kita melihat betapa ironisnya ketika para pemuka agama yang mengerti perumpamaan ini, namun mereka tetap pada kebenaran sendiri dan berusaha membungkam kebenaran (45-46).
Dari ketiga bacaan kami belajar:
1.       Anak yang mengatakan aku pergi tetapi tidak pergi, melukiskan para pemimpin agama yang semula memberikan semacam persetujuan secara angkuh kpd Yohanes (Yoh 5:35), tetapi tidak pernah ikut dengan sungguh2 (Luk 7:29, 30). Jadi, para pemungut cukai & perempuan sundal itu, dg menanggapi Yohanes, menunjukkan bahwa mereka siap untuk Kerajaan Allah Mesianis. 
2.       Sesungguhnya orang yang merasa diri benar justru kehilangan kebenaran sejati dan orang yang merasa salah akan bertemu Kristus karena menyesali dan menyatakan kebutuhannya akan kebenaran. Dialah yg layak utk terima Yesus.
3.       Allah tidak menganggap orang bertanggung jawab atas keadaan2 di mana dia dilahirkan, tetapi hanya atas tindakannya memanfaatkan keadaan2 itu kemudian, dengan pemulihan. Karena itu, orang bebas untuk melepaskan masa lalunya, entah untuk baik atau untuk jahat.
4.       Sebagai wakil Allah, Yehezkiel menyatakan bahwa manusia secara perorangan, tidak terlibat dalam dosa dan nasib nenek moyangnya (Yeh 18: 1-4). Kemudian sang nabi mengembangkan prinsip tanggung jawab pribadi setiap orang dengan contoh tiga generasi yang berurutan: seorang ayah yang benar, seorang anak yang fasik, dan seorang cucu yang benar (Yeh 18:5-9, 10-13, 14-18). Dia menyatakan lagi prinsip tanggung jawab pribadi (Yeh 18:19, 20), dan menyatakan bahwa pengampunan ilahi tersedia buat orang berdosa yang bertobat, tetapi bahwa orang yang murtad akan mati dalam dosanya (Yeh 18: 21-29). Sang nabi mengakhiri dengan sebuah nasihat agar bertobat dan diselamatkan (Yeh 18:30-32).
5.       Penyesalan akan terjadi bila seseorang mengalami sesuatu dari hatinya sehingga menerima  Yesus dan Bapa sebagai penyelamat hidup yang sungguh benar dan menjanjikan kehidupan yang abadi di surga.
6.       Sesungguhnya, ada orang terakhir yang akan menjadi orang pertama, dan ada orang pertama yang akan menjadi orang terakhir." Luk 13:30, dibuktikan dg ucapan Yesus terhadap pemuka agama, karena perempuan sundal itu lebih menerima Firman Tuhan dengan segenap hati dan bertobat karenanya.

7.       Hanya penyesalan yang mendalam dan memberikan diri dibabtis dan memperoleh sebuah kondisi yang sama seperti Yesus dan para anggota surgalah kita akan diangkat nanti saat repture terjadi, dan jumlahnya akan ditentukan oleh Bapa sendiri, Yesus tidak mengetahui jumlahnya dengan tepat, bersiaplah akan kedatangan Yesus ke dua kali.

Sabtu, 20 September 2014

Rancangan Tuhan               Minggu, 21 September 2014
Yes 55:6-9
6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!7 Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Flp 1:20c-24,27a
20c Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus itu memang jauh lebih baik;24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus,
Mat 20:1-16a
1 "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.2 Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.3 Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.4 Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.5 Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.6 Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?7 Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.8 Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.9 Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.10 Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.13 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?14 Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?16 Demikianlah org yg terakhir akan menjadi yg terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Pembahasan:
Yes 55:6-9 Rancangan yang luar biasa.
Pasal ini ditulis selama tahun2 akhir hidup Yesaya. Allah menyatakan nubuat2 ini spy memberikan pengharapan dan penghiburan kpd umat-Nya selama mereka tertawan di Babel 150 tahun sesudah zaman Yesaya (lih. Yes 39:5-8); pasal penuh dg penyataan nubuat mengenai Mesias yg akan datang dan kerajaan-Nya di bumi kelak. Beberapa peristiwa yg dinubuatkan digenapi berhub dg tertawannya Yehuda oleh Babel dan pemulihannya. Banyak nubuat lain lebih khusus berhubungan dengan datangnya Yesus Kristus ke bumi, dan yang lain lagi masih menunggu penggenapan. Secara umum, pasal Yes 40:1-48:22 menekankan pelepasan, pasal Yes 49:1-57:21 penebusan, dan Yes 58:1-66:24 kemuliaan. Apa yg menjadi jaminan bagi seseorang untuk kepastian keselamatannya? Bagi umat yg sudah sekian lama menderita krn hukuman Allah atas dosa2 mereka, tentu tidak akan sembarang memercayai janji keselamatan tanpa bukti nyata. Bukan hanya secara jasmani mereka menderita, rohani mereka pun gersang. Tak ada satu pun yang bisa mereka lakukan untuk melepaskan diri dari keputusasaan. Belenggu pembuangan begitu ketat dan kuat.Syukur kepada Allah, Dia telah menyatakan janji-Nya bahwa mereka yg berpaling dan menantikan keselamatan drpdNya tidak akan dikecewakan (ayat 6-7). Firman-Nya ya dan amin. Apa yang Allah janjikan dalam firman-Nya? Pertama, firmanNya adalah makanan dan minuman bagi jiwa, yg diberikan-Nya sbg anugerah (ayat 1). Jangan mencari alternatif apapun untuk memuaskan dahaga rohani kita (ayat 2-3a). Dia sendiri sudah menetapkan hamba-Nya, Mesias keturunan Daud, sebagai agen keselamatan ini (ayat 3b-5). Kedua, ketika Allah berfirman, Ia juga menyatakan diri-Nya, Ia hadir di antara kita. Kita tidak dapat memisahkan firmanNya dg diriNya sendiri. Itu sebabnya, mencari Tuhan (ayat 6) adalah mencari firman-Nya. Ketiga, firman-Nya, jauh melampaui pemahaman kita (ayat 8-9). Dia adalah Allah yg tidak terbatas, firmanNya juga tidak terbatas. Namun segala kehendak-Nya dan apa yang Dia firmankan adalah untuk kebaikan kita. Keempat, firman-Nya sungguh berkuasa (ayat 10, 11, 13). Apapun yang Ia kehendaki pasti berhasil. Keadaan yang rusak, suasana yang mengerikan dan kehidupan yang sulit, secara ajaib akan berubah dengan baik ketika firman-Nya datang (ayat 13). Kelima, ada hormat dan pujian bagi orang yang memberitakan firman Tuhan (ayat 12) karena melalui dia, nama Tuhan dimahsyurkan. Kita yg sudah menerima keselamatan dan yang diberdayakan oleh firman-Nya demi misi-Nya, mari giat mengabarkan Injil agar lebih banyak lagi orang yang merespons undangan anugerah ini.
Kemerdekaan yang dinikmati manusia merupakan hasil dari penggenapan rancangan Allah yang luar biasa. Memang, secara manusiawi rancangan Allah itu terlalu tinggi bagi kita. Artinya, sulit bagi kita untuk bisa memahami keagungan rancanganNya. Tetapi Allah menegaskan bahwa yg tak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah. Rancangan Allah itu selain mendatangkan kemasyhuran bagi nama-Nya, juga mendatangkan kesejahteraan bagi umat-Nya (12-13). Dalam menggenapkan rancangan-Nya itu, Allah menawarkan kasih dan kehidupan. Yang diminta-Nya hanyalah suatu penyerahan yang penuh dan pertobatan total dari umat-Nya. Allah menuntut sikap ini dari manusia bukan karena Allah bergantung pada manusia, tetapi agar manusia dapat menikmati secara penuh berkat yang disediakan-Nya. Ketika kita mau kembali kepada Tuhan, maka Ia akan mengasihani kita dan memberi pengampunan dengan limpahnya (7).
Flp 1:20c-24,27a Bersukacita dalam penderitaan.
Apokaradokia, Secara harfiah istilah ini berarti memandang jauh ke depan dg sungguh-sungguh. Yang diharapkan sang rasul ada dua: bahwa dirinya tidak akan beroleh malu (maksudnya, dikecewakan oleh ketiadaan pertolongan ilahi), dan agar Kristus dg nyata dimuliakan (perhatikan penggantian sensitif dari orang ketiga pasif menjadi org pertama aktif) di dalam tubuhku (sarana alamiah bagi pengungkapan manusia batiniahnya). Penekanan pada  sekarang menunjukkan bahwa saat penentuan sudah dekat. Baik oleh hidupku, maupun oleh matiku tidak menunjukkan bahwa Paulus tidak mempedulikan hal-hal ini tetapi kerinduannya agar apa pun yang terjadi Kristus yang dimuliakan.
Reaksi orang saat itu thdp pemenjaraan Paulus tidak sama. Ada yg sedih dan prihatin. Itu adalah reaksi wajar, sebab dipenjara berarti dibatasi ruang gerak kebebasannya. Mereka kuatir bahwa pemenjaraan Paulus akan berakibat buruk pada kelangsungan pewartaan Injil (ayat 
12-13). Tetapi ada pula org tertentu yang karena iri terhadap pelayanan Paulus, malah senang bila Paulus dipenjara. Mereka senang bila Paulus susah karena melihat bahwa tugas pewartaan Injil yang dilakukannya kini diambil alih oleh orang-orang itu (ayat 17). Ternyata kedua hal itu sama sekali tidak menyusahkan Paulus. Pertama, karena di dalam penjara ia tetap bebas bicara menyaksikan Injil (ayat 12). Kedua karena menjadi jelas bahwa ia dipenjara karena Injil bukan karena kesalahan (ayat 13). Ketiga, karena keterpenjaraan Paulus malah menyemangatkan umat Kristiani untuk berani bersaksi bagi Yesus (ayat 14). Keempat, karena pewartaan Injil dg motivasi salah pun tetap berkuasa untuk mewujudkan karya keselamatan Kristus. Itulah alasan mengapa ia bersukacita (ayat 18).Hidup atau mati: demi dan dalam Kristus. Inilah kerinduan terdalam Paulus, yaitu bahwa hidup / matinya boleh mempermuliakan Kristus (ayat 20-21). Krn hubnya dg Kristus sedemikian akrab maka kondisi2 yg berubah-ubah tidak mempengaruhi kesetiaannya, kualitas kerohaniannya maupun kobaran semangat pelayanannya. Sebaliknya penderitaan adalah kesempatan utk mengalami keindahan persekutuan umat Kristiani yg lebih dalam (ayat 18-19), dan membuat ia lebih berharap berjumpa Kristus (ayat23). Untuk Paulus hidup atau mati tidak soal. Yang penting dalam pengalaman mana pun, ia tetap menyatakan Kristus dan ia ingin memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi jemaat Tuhan. Alangkah hebatnya pengaruh orang-orang yang berprinsip sama dalam kualitas pelayanan gerejani kita. Kiranya Roh Allah mengaruniakan kita prinsip hidup yang sama dengan Paulus.
Yang Paulus kuatirkan ialah bagaimana hidupnya tetap dapat mempermuliakan Tuhan baik ketika ia ada di dalam penjara, maupun pada masa mendatang entah dalam keadaan apapun dia, bahkan sampai pada saat kematiannya (ayat 20). Bagi Paulus persoalannya bukan mati atau hidup, asalkan kedua-duanya memuliakan Tuhan. Di satu sisi memang kematian akan menyelesaikan perkara penderitaan dan kesusahan di dunia ini. Kematian berarti permulaan dari menikmati secara penuh persekutuan keselamatan yang telah Kristus kerjakan (ayat 23). Namun, di sisi lainnya Paulus melihat kebutuhan dan sekaligus panggilan Tuhan untuk tetap berkarya di dalam dunia ini. Paulus melihat kebutuhan konkret jemaat Filipi dan pelayanan mereka. Oleh sebab itu Paulus memutuskan untuk taat pada kehendak Allah yaitu tinggal di dalam dunia ini untuk hidup menghasilkan buah (ayat 22, 24-25).
Kematian bukan pelarian bagi Paulus. Selama ia hidup, ia harus memberi buah: menjadi berkat bagi orang-orang yang kepadanya Tuhan pertemukan. Kalau tiba waktunya kematian menjemput, Paulus tahu ia akan ke sorga mulia. Namun, sekarang selagi ia hidup berarti bekerja dan melayani Tuhan.
Mat 20:1-16a Semua karena anugerah Tuhan. 
Perumpamaan tentang pekerja di kebun anggur ini mengajarkan bahwa perihal memasuki Kerajaan Allah adalah soal hak istimewa, bukan soal jasa. Di sini Kristus memperingatkan akan tiga sikap yang tidak benar:
  1. Jangan merasa diri lebih unggul karena memiliki kedudukan atau tugas yang menguntungkan.
  2. Jangan lupa untuk turut merasakan kepedulian Allah yang ingin menawarkan kasih karunia-Nya kepada sekalian orang.
  3. Janganlah iri hati terhadap berkat rohani yang diterima oleh orang lain.
Dg mengupah sampai sore hari buruh2 yg menganggur dan memberinya upah sehari penuh tuan kebun anggur itu menyatakan kebaikan hati yg melebihi keadilan tanpa mengubahnya. Demikian sikap hati Allah yg mengizinkan masuk ke dalam KerajaanNya org yg datang terlambat, spt orang berdosa dan org bukan Yahudi. Org yg dipanggil sbg yg pertama (org Yahudi yg sudah menikmati perjanjian sejak Abraham) jangan menjadi marah atau berkecil hati krnnya.
Anda tahu lirik lagu
Semua Karena Anugerah-Nya? Lirik lagu ini menekankan bahwa kita dipilih, dipanggil, dan dipakai Tuhan bukan karena kebaikan, kepandaian, kekayaan, kecantikan, dan kegagahan melainkan karena anugerah Tuhan.
Perumpamaan di perikop ini menceritakan ttg hub kerja antara penggarap kebun anggur dan pemiliknya sbg gambaran prinsip anugerah Tuhan dalam Kerajaan Surga (ayat 1). Pemilik kebun anggur menjanjikan upah satu dinar/hari bagi penggarapnya dg hitungan waktu dari matahari terbit sampai terbenam (ayat 2). Penambahan penggarap pada jam 9 pagi, 12 siang, 3 dan 5 sore untuk bekerja di kebun anggur, kemungkinan bukan karena kebun anggur itu terlalu luas untuk ditanami melainkan disebabkan banyaknya org yg menganggur (ayat 3-8). Belas kasihanlah yg mendasari mengapa pemilik memerintahkan mereka untuk bekerja di kebunnya, bukan pertimbangan kecakapan ataupun pengalaman mereka dalam bekerja. Oleh karena itu, setelah jam kerja usai upah pun dibagikan dg sistem "pukul rata." Muncullah rasa tidak puas di antara para penggarap kebun angggur, khususnya mereka yg telah bekerja sebelum jam 9 pagi (ayat 9-12). Adilkah perbuatan pemilik kebun anggur itu? Adil! Kepada penggarap yang terdahulu sudah ada kesepakatan upah. Sedangkan kepada penggarap2 yang kemudian, pemilik kebun anggur menyatakan kemurahan hatinya (ayat 13-15). Apa yg Tuhan ingin ajarkan kepada umat-Nya, melalui perumpamaan ini? Tidak seorang pun yang layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Hanya oleh anugerah Allah kita disebabkan ke dalamnya. Oleh karena itu tidak pantas menuntut Allah untuk "membayar" kesetiaan, kerajinan, bahkan buah-buah pelayanan kita seakan-akan kita berjasa bagi Dia.
Dari ke tiga bahasan kami belajar:
1.       Rancangan Tuhan atas hidup kita adalah rancangan yg luar biasa, kita tidak perlu mengerti apa yg menyebabkan Tuhan bertindak demikian, tapi anugrah Tuhanlah yg kita mesti perhatikan selalu.
2.       Dalam lagu Semua Karena Anugerah-Nya: Lirik lagu ini menekankan bahwa kita dipilih, dipanggil, dan dipakai Tuhan bukan karena kebaikan, kepandaian, kekayaan, kecantikan, dan kegagahan melainkan karena anugerah Tuhan.
3.       Untuk Paulus hidup / mati tidak soal. Yang penting dalam pengalaman mana pun, ia tetap menyatakan Kristus dan ia ingin memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi jemaat Tuhan. Kita yg telah mengenal Yesus seharusnya menjadikan prinsip hidup Paulus menjadi landasan dalam berkarya di dunia.
4.       Semua rancangan Tuhan adalah luar biasa dan tak selami akal dan budi. Rancangan Allah mendatangkan kemasyhuran bagi namaNya, juga kesejahteraan bagi umatNya (Yes 55:12-13).Dalam menggenapkan rancangan-Nya itu, Allah menawarkan kasih dan kehidupan. Yg diminta-Nya hanyalah suatu penyerahan yang penuh dan pertobatan total dari umat-Nya.
5.       Kita dapat mencapai langit dengan pesawat terbang (tidak mudah), tapi Tuhan hanya dengan mengatupkan tanganpun semua akan terjadi sedemikian mudah, sehingga kita harus mawas diri akan rancangan yg begitu indah dalam hidup kita, meski terkadang kita merasa tersudutkan akan segala musibah/ bencana, yakin Tuhan memberi suatu yg lain yg sungguh berarti dalam kehidupan kita sehingga kita mengerti KasihNya yg besar dalam diri kita.
6.       Tidak seorg pun yg layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.Setelah mengakui dg babtisan, perlu suatu yg menjadikan sama dg kondisi Bapa, Putra dan RK di surga. Hanya anugerah Allah kita disebabkan ke dalamnya. Oki tidak pantas menuntut Allah untuk "membayar" kesetiaan, kerajinan, bahkan buah2 pelayanan kita seakan-akan kita berjasa bagi Dia.

7.       Betapa hebat dan berkuasaNya Tuhan kita dalam merancangkan sebuah penyelamatan dari semenjak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa hingga waktuNya tiba, Yesus di utus ke dunia, bukan domba, lembu dan kambing yg dipersembahkan untuk menebus semua kesalahan tapi Domba yg murni dan tak bercela telah berkorban dengan darah yg mahal untuk umat manusia semua di dunia ini.

Senin, 15 September 2014

Mengutus Yesus ke Dunia            Minggu  14 September 2014
Bil 21:4-9
4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau utk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.5 Lalu mereka berkata2 melawan Allah & Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Spy kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."6 Lalu TUHAN menyuruh ular2 tedung ke antara bg itu, yg memagut mereka, shg byk dari org Israel yg mati.7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata2 melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kpd TUHAN, spy dijauhkan-Nya ular2 ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa utk bangsa itu.8 Maka berfirmanlah TUHAN kpd Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap org yg terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."9 Lalu Musa membuat ular tembaga & menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorg dipagut ular, dan ia memandang kpd ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Flp 2:6-11
6 yg walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dg Allah itu sbg milik yang harus dipertahankan,7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorg hamba, dan menjadi sama dg manusia.8 Dan dalam keadaan sbg manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kpdNya nama di atas segala nama,10 spy dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yg ada di langit dan yg ada di atas bumi dan yg ada di bawah bumi,11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Yoh 3:13-17
13 Tidak ada seorangpun yg telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yg telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.14 Dan sama spt Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.16 Krn begitu besar kasih Allah akan dunia ini, shg Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yg tunggal, spy setiap org yg percaya kpdNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yg kekal.17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Pembahasan:
Bil 21:4-9 Anugerah keselamatan
Ceritera ini bersangkutan dengan tambang2 tembaga di daerah Araba. Sejak abad ke 13 SM tambang2 itu menghasilkan logam itu. Di Meneiyeh (sekarang: Timna) ditemukan sejumlah besar arca ular kecil dari tembaga yg pasti dipakai sbg jimat untuk melindungi diri thdp ular berbisa, sama seperti ular yg dibuat Musa. Daerah tambang2 di Araba itu terdapat sepanjang jalan dari Kadesy ke Akaba, bdk Bil 21:4. Dapat disimpulkan dari Bil 33:36 bahwa pada akhir masa pengembaraan, bangsa Israel berada di Ezion-Geber, yaitu di pantai ujung utara Teluk Akabah. Dari sana mereka memasuki padang gurun Zin di mana terdapat oasis yg dinamakan Kadesy, sebuah istilah yg di Bil 33:36 menunjuk ke suatu wilayah yg luas. Bangsa itu meminta untuk melewati Edom melalui jalur perdagangan kuno, jalan raya raja, namun permohonan mereka itu tidak dikabulkan. Pasal2 ini menunjukkan bahwa Edom, Moab, org Amori dan org Kanaan menguasai banyak benteng yg sudah kokoh di Negeb dan Trans-Yordan. Ketika berkemah di Gunung Hor, Israel berperang dan mengalahkan Arad org Kanaan. Sesudah itu (Bil 21:4) mereka melanjutkan perjalanan menuju ke selatan melalui Yam Suph (inilah Teluk Akabah) utk mengelak pertempuran dg orang Edom. Akhirnya mereka bergerak ke utara di Lembah Araba hingga mereka sampai di Wadi Zered. Mereka kemudian melintas di antara Edom dan Moab di wilayah Lembah Zered, menghindari Moab dengan bergerak di timur Moab dan teras ke utara menuju ke Arnon, lalu ke barat lagi ke jalan raya raja. Wilayah yg berada di utara Sungai Arnon yg dinamakan "Padang Rumput Moba," mereka rebut dg menaklukkan Raja Amori, Sihon, yg merebutnya dari orang Moab. Wilayah tambahan di bagian timur Yordan diperoleh mereka dengan mengalahkan Og, raja Basyan. Sisa kitab ini (sesudah kisah Bileam) mengisahkan persiapan generasi yg baru ini untuk penaklukan besar di bagian barat Yordan. Israel baru saja mengalami berkat dari bergantung penuh kepada Tuhan. Mereka berhasil mengalahkan Arad secara gemilang (Bil 21:1-3). Namun kemudian, hanya karena harus berjalan sedikit lebih jauh (ay 4), mereka mulai lagi memprotes Musa. Agaknya mereka tidak memahami kesabaran Musa thdp Edom. Mereka lupa bahwa kemenangan atas Arad bukanlah hasil kehebatan mereka, tetapi merup karunia Tuhan. Terang2an mereka "berkata-kata melawan Allah dan Musa" (ay 5). Spt para orang tua mereka, mereka menyesali kebebasan dari Mesir serta menggerutu ttg kekurangan makanan dan air. Mereka juga mengeluarkan ucapan yg lebih jahat daripada ucapan org tua mereka. Sungguh terbalik dari sikap takut kepada Tuhan dan Musa, yg mereka tunjukkan pada Kel. 14:31. Mereka tidak menghargai pemeliharaan Tuhan yg luar biasa. Mereka menyambut manna sbg makanan hambar yg memuakkan (ay 5). Perkataan "tidak ada air" kontradiksi dg nyanyian mereka di ay. Bil 17-18. Ini menunjukkan bahwa keluhan mereka sesungguhnya tidak berdasar. Kali ini Tuhan menghukum mereka dg mengirim ular-ular tedung untuk memagut mereka sampai mati (ay 6). Krn menghina pemberian surgawi, mereka harus menerima pemberian dari bumi yg mematikan. Segera mereka bertobat dan meminta Musa untuk berdoa bagi mereka (ay 7). Lalu Tuhan menyuruh Musa untuk membuat tiruan ular tedung dan menaruhnya pada sebuah tiang. Setiap org yg terkena bisa ular itu, akan tetap hidup bila melihatnya (ay 8-9). Prinsipnya, pertolongan Tuhan tdk berlaku otomatis. Hanya jika merespons firman Tuhan dg iman yg taat, pertolongan Tuhan akan mereka terima. Dmk juga dg anugerah keselamatan dari Allah dalam Tuhan Yesus Kristus, tersedia bagi siapa saja yg menyadari diri berdosa. Anak Manusia telah ditinggikan di kayu salib spy setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal (Yoh. 3:14-15). Betapa sukar maju dalam Tuhan. Untuk sesaat Israel berhasil mengalami kemajuan ketika doa dan tekad mereka menumpas bangsa Arad dikabulkan Tuhan. Namun perjalanan panjang yang meletihkan dan membosankan itu kembali membangkitkan keluh-kesah mereka. Konsekuensi bagi semua org yg menentang kehendak Allah adalah hukuman. Kini ular berbisa dikirim Tuhan untuk menghukum mereka. Penumpasan sampai binasa melambangkan murka Tuhan atas bangsa yg tak bermoral dan tak tahu berterimakasih. Allah : Allah atas sejarah, membenci dosa, dan tetap menyatakan kekudusan-Nya. Allah tdk hanya menghukum. Dosa akibat ketidaktaatan dan ketidakpercayaan umat Israel kepada Allah harus dibayar dg harga mahal: kematian. Jalan keluar dari dosa hanya satu yaitu bertobat, berbalik dari dosa, dan percaya kpd Allah. Pertobatan mereka diterima Tuhan hanya ketika mereka memandang ular tembaga, tanpa mengusir ular-ular lain. Allah tidak main-main, tetapi bertindak tegas menghukum umat yg memberontak.
Flp 2:6-11 Teladan Kristus
Bagian ini berupa sebuah madah yg menurut sementara ahli sudah tersedia dan Paulus tinggal memungutnya. Masing2 bait madah ini menonjolkan sebuah tahap tersendiri dalam misteri Kristus: kepraadaan ilahinya, perendahanNya dalam inkarnasi; perendahanNya lebih jauh lagi dalam kematian; pemuliaan sorgawiNya; pemujaanNya oleh dunia semesta; gelar Kristus historis, yg adalah Allah dan manusia dalam persatuan pribadi yg oleh Paulus tidak pernah dipisah-pisahkan, meskipun membedakan beberapa tahap dalam beradanya Kristus. Bdk Kol 1:13.
Orang Kristiani hendaknya mengutamakan orang lain, sehati, sepikir dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan (ayat 1-4). Paulus ingin org percaya di Filipi berbeda dari orang yang tidak percaya, yang hanya mementingkan diri sendiri. Di dalam Kristus, egoisme, individualisme tidak mendapat tempat. Sebaliknya di dalam Kristus orang akan rela untuk saling menasehati, menghiburkan, bersekutu dalam Roh, mengobarkan kasih mesra dan belas kasihan. Hidup Yesus memberdayakan jemaat. Jemaat ada, Kristen beroleh iman dan jatidirinya disebabkan oleh langkah2 ketaatan Yesus Kristus spt yg nyata di dalam inkarnasi, kematian dan kebangkitanNya. Pengosongan diri Kristus itu telah memungkinkan terwujudnya keselamatan (ayat 5-10). Pengosongan diri Kristus itu hendak nya kini memberdayakan semua Kristen untuk memiliki prinsip hidup yg sama secara nyata. Hidup Kristus itu berkuasa untuk mengubah kita yg beriman kepada-Nya untuk menolak pementingan diri sendiri, demi untuk menyukakan hati Allah. Setelah berbicara tentang kesatuan tubuh Kristus, Paulus menutup bagian ini dengan mengacu kepada teladan Kristus. Teladan Kristuslah yang menjadi acuan untuk kesatuan tsb. Teladan Kristus itu adalah pengosongan diri-Nya. Sebelum kita menelusuri nasihat Paulus, marilah kita bayangkan apa konsekuensi yg harus Kristus tanggung ketika Ia memanusia.Ia mengosongkan diri. Mengapa disebut mengosongkan diri? Karena dalam sepanjang hidup dan masa pelayanan-Nya selama tiga setengah tahun di bumi, Dia yg sekalipun adalah Allah yg sejati, tidak menganggap kesetaraan dg Allah itu sbg milik yg harus dipertahankan (ayat 6). Kristus menjadi sama dg man, bahkan dalam rupa seorg hamba. Dia sbg Allah yg tidak terbatas harus dilahirkan sbg seorang manusia yg sangat terbatas, bahkan menjadi bayi kecil lahir di kandang hina. Kita sulit mengerti pengosongan diri ini. Mungkin ilustrasi ini sedikit membantu. Ketika org dewasa berusaha berkomunikasi dg anak kecil, ia harus 'mengosongkan diri', berbicara dalam bhs mereka, menanggalkan segala 'kemuliaan dan kebesaran' diri sbg orang yg 'di atas'. Ini terbatas menggambarkan pengosongan diri Kristus! Dialah Pencipta yang masuk ke dunia dan membatasi diri dengan menjadi manusia ciptaan. Bahkan, bukan hanya mengosongkan diri, Ia melangkah lebih rendah menjadi hamba dan mati menanggung penderitaan dan aib tak terperi.Inilah cara Allah membawa manusia masuk dalam kepenuhan-Nya melalui penyangkalan dan pengorbanan-Nya agar orang mendapatkan berkat dan anugerah Tuhan. Semangat dan prinsip sama berlaku pula bagi warga gereja. Kristus telah membayar harga yang termahal yang dapat dilakukan dengan menyerahkan nyawa-Nya sendiri di atas kayu salib menjadi tebusan bagi banyak jiwa.
Yoh 3:13-17 Mengutus AnakNya
Tema iman dikembangkan dlm Yoh 3:1-21, pertama melalui ungkapan "lahir baru" yg diuraikan kpd Nikodemus secara terang2an.Dalam percakapan ini, pengertian lama, pengertian agama Yahudi, akan dikontraskan dg apa yg ditawarkan oleh Yesus. Yesus menawarkan kelahiran baru, yg mutlak diperlukan untuk menjadi terlibat dalam Kerajaan Allah. Yg lama tidak berarti, harus ada permulaan yg diadakan oleh Roh Allah. Spt seorang guru yg mahir, Yesus memakai apa yg dimengerti (kelahiran jasmani) sbg batu loncatan untuk menjelaskan apa yg belum dimengerti (bahwa silsilah dan amal tidak menolong org untuk mendekat kpd Allah). Tidak ada org yg telah menyaksikan hal-hal surgawi, lalu turun ke bumi untuk bersaksi, kecuali Yesus sendiri. Dia telah turun dari surga untuk menguraikan mengenai hal-hal surgawi dan juga mengadakan cara spy manusia dapat diperanakkan dari atas. Dalam Injil Yohanes kebenaran itu bahwa Yesus telah turun dari surga diungkapkan berkali-kali untuk menegaskan bahwa Yesus adalah Mesias. Dalam Amsal 30:3-4 ada kata2 yg mirip kata Yesus, yaitu, "Juga tidak kupelajari hikmat, shg tidak dapat kukenal Yang Mahakudus. Siapakah yg naik ke surga lalu turun? Siapakah yg telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah Nikodemus? Ia seorang Farisi, suatu kelompok keagamaan Yahudi yang terkenal karena ketaatan mereka menjalankan hukum Taurat. Ia juga pemimpin agama Yahudi.Dg demikian pengetahuan dan kesalehan Nikodemus tidak perlu diragukan.
Nikodemus datang kepada Yesus krn tertarik pada Yesus dan menghormati Dia (ayat 2). Yesus berkata Nikodemus perlu dilahirkan kembali agar mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (ayat 3, 7). Ini menarik krn Yesus menjelaskan hal itu kpd Nikodemus yg memiliki latar belakang agama Yahudi yg demikian kental. Yesus kemudian menjelaskan bahwa org baru dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah kalau dilahirkan dari air dan Roh (ayat 5). Bgm orang dapat dilahirkan kembali? Yoh 1:12-13 menjelaskan bahwa org yg menerima Yesus dan percaya dalam nama-Nya akan menjadi anak-anak Allah. Semua manusia harus percaya pada Yesus. Dalam 1:12-13 telah dijelaskan bahwa percaya pada Yesus identik dg dilahirkan dari atas. Nikodemus adalah org yg saleh dan bermoral tinggi. Ia seorang tokoh agama. Yesus juga menerima kenyataan ketokohan Nikodemus di dalam masyarakat (ayat 10). Thdp org yg bermoral tinggi spt Nikodemus, Yesus menegaskan keharusan dilahirkan dari atas. Dalam ayat 3, 5, 7, 11 Yesus menegaskan bahwa kelahiran dari atas merupakan keharusan mutlak. Tanpa dilahirkan dari atas tidak mungkin manusia melihat Kerajaan Allah (ayat 3, 5). Dalam ayat 12, Yesus menegaskan kaitan kelahiran dari atas dengan percaya pada-Nya. Dalam 1:13, istilah dilahirkan dari atas diganti dengan istilah dilahirkan dari Allah. Hubungan percaya dan dilahirkan dari Allah terlihat jelas dalam 1:12-13.  Kasih hendaknya berwujud. Kasih Allah kpd manusia dinyatakan dg jelas dalam pengutusan Anak Tunggal-Nya. Tujuannya adalah agar melalui misi itu selain sbg ekspresi kasih dan kepedulian Allah kpd manusia, adalah juga untuk menyelamatkan manusia dari cengkeraman dosa. Bahwa kasih Allah yang diwujudkan di dalam pengutusan Kristus harus kita responi dg mengasihi Allah lewat ketaatan untuk hidup dalam terang. Jelanglah tahun yg baru dengan semangat baru, semangat meresponi kasih Allah yg nyata dalam hidup kita.
Dari ke tiga bacaan kami belajar :
1.       Pertolongan Tuhan tdk berlaku otomatis. Hanya jika merespons firman Tuhan dg iman yg taat, pertolongan Tuhan akan mereka terima.Dengan bantuan Musa dan tiang berupa ular tedung mereka selamat.
2.       Anugerah keselamatan dari Allah dalam Yesus, tersedia bagi siapa saja yg menyadari diri berdosa. Anak Manusia telah ditinggikan di kayu salib spy setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup kekal (Yoh. 3:14-15). Betapa sukar maju dalam Tuhan. Untuk sesaat Israel berhasil mengalami kemajuan ketika doa dan tekad mereka menumpas bangsa Arad dikabulkan Tuhan. Namun perjalanan panjang yg meletihkan dan membosankan itu kembali membangkitkan keluh-kesah mereka. Konsekuensi bagi semua org yg menentang kehendak Allah adalah hukuman.
3.       Di dalam Kristus, egoisme, individualisme tdk mendapat tempat. Sebaliknya orang akan rela untuk saling menasehati, menghiburkan, membangun, bersekutu dalam Roh, mengobarkan kasih mesra, pengorbanan dan belas kasihan.
4.       Teladan Kristus adalah pengosongan diriNya. Karena dalam masa pelayananNya selama tiga setengah tahun di bumi, Dia yg sekalipun adalah Allah yg sejati, tidak menganggap kesetaraan dg Allah itu sbg milik yg harus dipertahankan (Flp 2: 6). Kristus menjadi sama dg man, bahkan dalam rupa seorg hamba. Pengosongan diri ini yg membuat kita mampu menerima Yesus seutuhnya.
5.       Yesus memberikan nyawaNya yg besar dg darah yg mahal utk kita manusia di atas kayu salib yg hina.
6.       Ada proses di menjadi me, dari dimengerti menjadi mengerti, membuat seorang mengalami perubahan cara pandang saat diterima oleh orang lain menjadi merekalah yg mesti berlaku sebaliknya memberi pengertian pada semua yg belum mengerti kasih dari surga.
7.       Yesus menjelaskan kpd Nikodemus dan manusia semua bahwa "hal-hal surgawi" itu sulit dipercayai, di sini Dia mulai menjelaskan bukan hanya bahwa manusia harus diperanakkan dari atas, tetapi juga bgm caranya hal ini dpt terjadi, yaitu berdasarkan penebusan yg diadakan oleh Yesus sendiri.
8.       Tidak ada org yg telah menyaksikan hal-hal surgawi (Musa, Daniel, Henokh, Barukh), lalu turun ke bumi untuk bersaksi, kecuali Yesus sendiri. Dia telah turun dari surga untuk menguraikan mengenai hal-hal surgawi dan juga mengadakan cara spy manusia dapat diperanakkan dari atas.
9.       Yesus kemudian menjelaskan bahwa org baru dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah kalau dilahirkan dari air dan Roh (Yoh 3: 5). Hal ini merujuk pd Yeh. 36:25-27. Ayat2 ini menjelaskan bahwa air adalah tanda pentahiran, sedangkan Roh diberikan untuk memberikan pembaharuan. Ini menegaskan dosa telah membuat semua org tdk layak masuk ke dlm kemuliaan Tuhan, kecuali bila dibaharui Roh.
10.    Ternyata orang dg pengetahuan agama dan kesalehan yang kuat seperti Nikodemus belum tentu mengerti dan mengalami kelahiran baru. Padahal org harus dilahirkan kembali agar menikmati dan mengalami kehidupan yang bersifat surgawi (Yoh 3: 8, 12). Bagaimana orang dapat dilahirkan kembali? Yoh. 1:12-13 menjelaskan bahwa orang yang menerima Yesus dan percaya dalam nama-Nya akan menjadi anak-anak Allah. Jika kita percaya akan Yesus maka kita akan dilahirkan kembali dan karena itu akan menerima hidup kekal.
11.    Setelah menjadi anggota kerajaan Allah (dibabtis) kita mesti memiliki sebuah kondisi yg bersih dari semua yakni dilepaskan kutuknya (Kel 20:3-5) terlebih dahulu, di sini barulah kita akan merasakan kebahagiaan surgawi dalam hidup.
12.    Kasih Tuhan sungguh berwujud nyata dalam diri Yesus, setelah Yesus bangkitlah kita mengetahui bahwa kasih Tuhan sungguh sangat besar bagi manusia utk mendekatkan diri dg kita umat yg berdosa menjadi sebuah kedekatan yg sungguh akrab sehingga kita dengan mudah memasuki Kerajaan surga kelak.

13.    Mengutus Yesus dari tahta yg mulia ke dunia membutuhkan waktu yg lama shg Bapa merelakan AnakNya yg Tunggal, spt Abraham pada Ishak (anak masa tuanya, satu2nya), sedemikian shg kita mengetahui kerelaan Tuhan bagi manusia yg fana dan banyak dg dosa, menginginkan kondisi yg sama saat di firdaus dulu (jubah kemuliaan dari Tuhan).

Minggu, 07 September 2014

               Mengasihi sesama        Minggu  7 September 2014
Yeh 33:7-9
7 Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku.8 Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati!  —  dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.9 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.
Rm 13:8-10
8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.9 Krn firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia spt dirimu sendiri!10 Kasih tidak berbuat jahat thdp sesama manusia, krn itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Mat 18:15-20
15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Pembahasan
Yeh 33:7-9 Meragukan segalanya
Pasal ini berisi nubuat ttg tujuh bangsa yg bermusuhan dg Allah, tujuh nubuat hukuman thdp Mesir. Mesir dihukum krn menjadi kekuatan dunia yg memuja banyak dewa dan dg angkuh menyombongkan kekuatan,perintah2 dan umat-Nya. Yehezkiel menyatakan di dalam delapan pasal ini bahwa semua bg pada akhirnya harus bertgjw kpd Allah dan bahwa kekuatan2 dunia tidak pernah akan merusak rencana keselamatanNya. Sekalipun kekuatan2 fasik dunia ini kadang kelihatanya menang, saatnya akan tiba manakala Allah akan menghukum semua kejahatan, memusnahkan bangsa2 yg jahat dan umat-Nya yg setia akan menerima keselamatan sempurna. Kejatuhan Yerusalem menandai titik balik dalam pelayanan Yehezkiel. Nubuatan yg sampai saat itu mengecam Yehuda (Ps 1-24) dan musuh-musuh kafirnya (ps 25-32) skrg terbuka untuk pesan2 yg menguatkan dari seorg gembala kpd bangsanya yg tercerai-berai (ps33-39). Setelah kejatuhan bangsa itu (33:21) dan keputusasaan dalam pikiran Org2 itu krn malapetaka yg mereka alami, sang nabi menyampaikan : Tuhan tidak menghabiskan sama sekali Israel (ps 35). Sebuah zaman baru akan datang baginya. Dg kata2 yg menyentuh, Yehezkiel di sini berbicara ttg penyucian, pemulihan dan kedamaian Israel (ps34; 36:16 dst;37). Kemampuan meragukan sesuatu bisa merup anugerah sekaligus kutuk. Krn ragu-ragu, kita dpt semakin dekat atau malah semakin jauh dari kebenaran. Ketidakpercayaan Israel thdp berita Yehezkiel merup suatu wujud keraguan. Mereka mencemooh Yehezkiel dan berita yg disiarkannya. Pasal 33 menunjuk pasal24 yg berbicara ttg jatuhnya Yerusalem setelah Yehezkiel melayani enam setengah tahun (ayat 21). Peristiwa tsb merup titik balik di dalam pelayanan Yehezkiel. Ia kembali mendapatkan suaranya yg hilang setelah istrinya meninggal (ayat 24:27). Tuhan menyuruhnya berbicara lagi. Namun, sebelumnya, ia disadarkan akan panggilannya kembali sbg "pelihat" bagi Israel (ayat 1- 9). Ini penting untuk memberikan keyakinan akan status dirinya dan kebenaran beritanya di tengah bangsa yg tegar tengkuk. Ada 2 pesan yg ingin disampaikan oleh Tuhan melalui Yehezkiel di sini. Pertama, Tuhan telah memberikan kesempatan pemulihan kpd bangsa Israel yg berada di Yerusalem bila mereka bertobat (Yeh 33:10-16). Namun, mereka menolak tawaran itu dan tetap berkeras hati, bahkan menyalahkan Tuhan (ayat 17-20). Mereka sombong krn menganggap bahwa mereka akan memiliki tanah Yerusalem selama-lamanya (ayat 24), padahal mereka telah melakukan kekejian yg dahsyat (ayat 25-29). Mereka tidak hanya mencemoohkan ancaman Tuhan, tetapi juga pengharapan yg Tuhan berikan. Ini membawa kita pada pesan yg kedua, yaitu suatu peralihan kesempatan. Tuhan kini memberikan hak pemulihan bukan kpd mereka yg berada di Yerusalem, tetapi kpd mereka yg berada di pembuangan. Hanya org2 yg pada akhirnya sungguh2 kembali pada Tuhan yg akan diberikan pemulihan. Tuhan tidak menyukai org yg menganggap remeh firman-Nya (ayat30-33). Pertobatan sejati terjadi bukan hanya dengan kesenangan mendengar firman Allah, namun dengan adanya perubahan hidup.
Rm 13:8-10 Kasih dan kekudusan 
Pasal 13:6-8 merup peralihan dari tema "takluk kpd pemerintah" ke tema "kasih". Ketaatan pada pemerintah & pembayaran pajak merup kewajiban yg dapat diselesaikan, sedangkan kasih merup kewajiban yg tak habis-habisnya.Org percaya hendaknya jangan berhutang. Ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh meminjam bila dalam keperluan yg serius (bdk Kel 22:25; Mazm 37:26; Mat 5:42;Luk 6:35). Tetapi yg dilarang adalah berhutang untuk hal-hal yg tidak perlu dan menunjukkan sikap ketidakacuhan dalam membayar kembali hutang itu (bd. Mazm 37:21). Satu-satunya hutang yg tidak dapat dibayar habis adalah kasih thdp sesama manusia. Oki org yg dibenarkan krn iman mau melak kehendak Allah, maka langkah2 kehendak Allah diuraikan scr khusus. Dalam Rm 11:32 kita membaca bahwa tujuan Allah adalah "supaya Ia dapat menunjukkan kemurahanNya atas mereka semua". Maka "kemurahan" tsb menjadi batu loncatan bagi Paulus supaya dia dapat menguraikan bgm org percaya dapat melaksanakan kehendak Allah. Dalam pasal 6-8 prinsip2 kehidupan yg sesuai dg Aiwn/Aion Baru dan kehadiran Roh Allah diuraikan. Dalam bagian ini prinsip2 tsb diterapkan scr khusus dalam hidup kita. Jadi, bagian ini menguraikan secara nyata arti dari karya Roh Allah yg baru dikemukakan dalam pasal 8. Dalam kedisiplinan, selalu ada maksud baik. Hukum Taurat diberikan bukan untuk membatasi kebebasan manusia. Hakikat Hukum Taurat = kasih. Iman Kristen tidak memisahkan kasih dan kekudusan. Kasih sangat penting shg org Kristiani selalu berhutang utk menunjukkan kasih kpd saudara-saudarinya (8). Dmk juga dg kekudusan. Hal ini begitu penting shg Paulus menasihatkannya kpd jemaat di Roma dalam nada yg mendesak (Rm 13:11- 12a). Pertama, kita mengasihi org lain spt mengasihi diri sendiri (9). Seberapa jauh seseorang dapat mengasihi dirinya, sejauh itulah kemampuannya mengasihi org lain. Kasih tidak mementingkan diri sendiri, tetapi mempedulikan org lain. Jika kita mengharapkan hal baik terjadi atas hidup kita, demikianlah seharusnya kita bersikap thdp sesama kita. Kedua, menunjukkan kasih adalah menggenapi seluruh perintah Hukum Taurat (10). Hukum Taurat menentang segala kejahatan yg mencederai hub manusia dg Tuhan dan dg manusia lainnya. Mengasihi org lain berarti tidak mencelakai sesama, sebaliknya mendemonstrasikan kekudusan sbg lawan dari segala tindak kejahatan. Paulus menegaskan hanya ada dua kemungkinan hidup: malam dan siang (kegelapan dan terang). Kita harus menanggalkan perilaku malam, yaitu kemabukan, pesta pora, dosa seksual, perselisihan, iri hati, dan kedagingan lainnya. Kita harus mengenakan Yesus (hidup dalam terang), yaitu hidup sopan dan kudus. Kata "menanggalkan" dan "mengenakan" menunjukkan bahwa orang Kristiani tidak dapat hidup di dalam daerah yg abu-abu,harus menanggalkan kegelapan dan hidup dalam terang. Kasih dalam iman Kristen tidak membawa manusia kompromi dg dosa. Kasih sejati berjalan bersama kekudusan. Kasih dan hukum Taurat, keduanya berkait erat. Kasih adalah sifat Allah, dan hukum Taurat adalah ungkapan sifat Allah. Karena itu semua perintah dan larangan dalam "10 Perintah Tuhan" maupun perintah lainnya dalam PL, berintikan kasih, kasih Allah, yg bila kita taati membuat kita tetap dalam kasih dan damai sejahtera-Nya. Ketaatan kita haruslah krn kasih Allah dalam Kristus dan demi kasih kita kepada Allah; sebab kita baru dapat menaati Allah sesudah kita menerima kasih Kristus yang membuat kita mengenal Allah.

Mat 18:15-20
Sekalipun sudah diperingatkan dg keras berkali-kali, kesalahan akan tetap terjadi. Berbagai prosedur dirumuskan untuk menunjukkan bgm pihak yg dirugikan harus menanggapinya. Tgjw yg pertama : pergi secara pribadi kpd org yg bersalah, tanpa menunggu permintaan maaf. Prosedur semacam ini membuatnya lebih mudah untuk memperoleh suatu pengakuan bersalah. Apabila berhasil, dia akan memperoleh orang itu sbg sahabatnya dan memulihkan hubungan orang tersebut dengan Tuhan dan dengan sesama orang beriman.
Jangan menjadi penyesat.
Org yg menjerumuskan anak kecil ke dalam dosa, disebut penyesat. Yesus membenci penyesat2 yg merusak jiwa anak kecil. Tuhan mengajarkan bahwa hanya dg hidup menjadi spt anak kecil, pengikut-Nya dapat merasakan hidup sbg anggota Kerajaan Allah. Pengaruh dunia yg menggerogoti iman, yg mengakibatkan kegagalan satu anggota tubuh, sebaiknya tidak perlu melunturkan iman kita untuk percaya dan mengandalkan Tuhan. Kita patut belajar untuk senantiasa beriman dan hidup mengarahkan hati dan pikiran kita kpd Allah dalam segala kesulitan hidup ini. Mencari yg sesat. Anak kecil dikasihi Tuhan. Ada malaikat yg ditugaskan-Nya untuk melindungi mereka. Ia tidak akan membiarkan yg hilang dan tersesat. Ia mengasihi yg tersesat. Ia sendiri akan bertindak sbg gembala dan terus mencari yg sesat sampai kembali ke pemiliknya. Pelampiasan dendam semakin sering mewarnai surat kabar, media, dan berita televisi. Nada ketidakpuasan, iri hati, kekecewaan, sakit hati, dan kehilangan, bagai api menyulut bensin, tak seorg pun kuasa memadamkan. Demikianlah keadaan masyarakat kita yang mudah digiring kepada dendam membara, bahkan seringkali tanpa pemahaman yg jernih akan duduk permasalahannya. Masihkah gema pengampunan terdengar di tengah dendam membara? Kita yakin bahwa gema pengampunan masih harus terus diperdengarkan, tidak akan luntur ditelan zaman, krn misi-Nya belum tuntas. Masih banyak jiwa yg tersesat yg harus dibawaNya pulang. Perumpamaan Yesus ttg seekor domba yg hilang membuktikan bgm misi penyelamatan itu tidak pernah pudar, satu jiwa pun sangat berharga di mataNya. Ia tidak pernah meremehkan atau mendiskriminasi seorang manusia pun, krn setiap jiwa yg tersesat akan dicari, shg meluaplah sukacita-Nya ketika jiwa yg tersesat itu kembali pulang. Setiap org yg telah ditemukan-Nya juga akan memiliki beban yg dalam melihat jiwa2 yg masih tersesat. OKI ketika kita, anak-anak Tuhan, melihat saudara kita berbuat dosa, harus mengupayakan segala cara untuk menyadarkannya dan menyerahkannya kembali kpd Tuhan. Bapa di surga juga akan bekerja di tengah2 kita yg sepakat berdoa bagi pertobatannya. Gema pengampunan antar sesama, bukan berdasarkan kebaikan, kemurahhatian, kesabaran, dan belas kasih kita kpd orang lain, namun semata-mata krn anugerah pengampunan-Nya telah dinyatakan terlebih dahulu bagi kita. Sesungguhnya tak ada alasan bagi kita untuk tidak memaafkan org lain krn kesalahannya pada kita tidak dapat dibandingkan dg dosa kita. Jika Ia telah menganugerahkan pengampunan bagi kita, adakah kita berhak menahan pengampunan bagi org lain yg bersalah pada kita? Hutang kita telah dilunaskan, masihkah kita menuntut orang yg telah memohon pelunasan hutangnya kepada kita? Adakah kita lebih besar dan lebih berkuasa dari Tuhan?
Penjaga saudaraku. 
Gereja tidak terdiri dari org2 yg sudah sempurna, melainkan org2 yg dibenarkan dan sedang terus menerus dikuduskan oleh Tuhan Yesus.OKI, kesalahan dan kejatuhan dalam dosa bisa juga terjadi pada org percaya. Bila itu terjadi: tugas sesama org Kristiani untuk membimbingnya bertobat. Yesus memberikan petunjuk bahwa teguran dan nasihat itu harus dilakukan secara bertahap.
Pertama, hendaklah dilakukan dalam pembicaraan pribadi antara Anda dan dia (ayat 15). Jika tahap teguran dan nasihat itu tidak ditanggapi,ke dua perlu menghadirkan saksi bukan untuk menghakimi melainkan sebagai upaya guna menyadarkan orang tersebut (ayat 16). Jika teguran dengan saksi itu pun tetap tak ditanggapi,ke tiga barulah pembuat kesalahan itu ditegur dalam pertemuan jemaat Tuhan (ayat 17a). Jika sampai sudah menerima teguran demikian pun ia tetap tak berespons, maka jemaat harus memandang dia sebagai seorang yang tidak mengenal Tuhan (ayat 17b).
Pemungut cukai adalah profesi pengumpul pajak untuk pemerintah Roma, dg imbalan yg tinggi. Biasanya, pemungut cukai adalah orang Yahudi. Namun, mereka tak segan memeras dan menyengsarakan bangsanya sendiri dg dilindungi oleh pemerintah Roma. Pemungut cukai tidak merasa bersalah. Perbuatan egois inilah yg menjadikan para pemungut cukai dikucilkan dan dihina oleh org Yahudi. Jika seorg Kristiani telah ditegur berulangkali dg mengikuti petunjuk Tuhan Yesus tsb tetap mengeraskan hati, maka ia perlu diperlakukan dg tegas. Disiplin gereja diberlakukan dengan mengucilkan dia dari persekutuan agar dia menyesali perbuatannya dan rindu untuk kembali ke dalam persekutuan tubuh Kristus.
Dari ketiga bacaan kami belajar:
1.    Dg kata2 yg menyentuh, Yehezkiel di sini berbicara ttg penyucian, pemulihan & kedamaian Israel (Yeh 34;36:16,37). Kemampuan meragukan segala sesuatu merup anugerah sekaligus kutuk. Krn ragu2, kita dpt semakin dekat atau malah semakin jauh dari kebenaran. Ketidakpercayaan Israel thdp berita Yehezkiel merup suatu wujud keraguan yang sungguh mendalam, Yehezkiel telah menyatakan kasih Tuhan pada bangsaNya.
2.     Tuhan telah memberikan kesempatan pemulihan kpd bg Israel yg berada di Yerusalem bila mereka bertobat (Yeh 33:10-16). Namun, mereka menolak tawaran itu dan tetap berkeras hati, bahkan menyalahkan Tuhan (Yeh 33: 17-20). Mereka sombong krn menganggap bahwa mereka akan memiliki tanah Yerusalem selama-lamanya (ayat 24), padahal mereka telah melakukan kekejian yg dahsyat (ayat 25-29). Mereka tidak hanya mencemoohkan ancaman Tuhan, tetapi juga pengharapan yg Tuhan berikan.
3.    Hakikat Hukum Taurat adalah kasih. Iman Kristiani tidak memisahkan kasih dan kekudusan. Kasih sangat penting shg org Kristiani selalu berhutang utk menunjukkan kasih kpd saudara-saudarinya (ay 8). Dmk juga dg kekudusan. Hal ini begitu penting shg Paulus menasihatkannya kpd jemaat di Roma dalam nada yg mendesak (Rm 13:11- 12a).
4.    Paulus menegaskan hanya ada dua kemungkinan hidup:kegelapan dan terang. Kita harus menanggalkan perilaku malam, yaitu kemabukan, pesta pora, dosa seksual, perselisihan, iri hati, dan kedagingan lainnya. Kita harus mengenakan Yesus (hidup dlm terang), hidup sopan & kudus (berbaju putih). Kata "menanggalkan" dan "mengenakan" menunjukkan bahwa orang Kristiani tidak dapat hidup di dalam daerah yg abu-abu,harus menanggalkan kegelapan dan hidup dalam terang. Kasih dalam iman Kristen tidak membawa manusia kompromi dg dosa.
5.    Hanya dg berbaju putih kita dapat bersekutu dg Bapa dan Putra dan Roh Kudus di surga nanti menikmati damai.
6.     Pelampiasan dendam semakin sering mewarnai surat kabar, media, dan berita televisi. Nada ketidakpuasan, iri hati, kekecewaan, sakit hati, dan kehilangan, bagai api menyulut bensin, tak seorg pun kuasa memadamkan. Demikianlah keadaan masyarakat kita yg mudah digiring kpd dendam membara, bahkan seringkali tanpa pemahaman yg jernih akan duduk permasalahannya.Tidak ada yg bisa mengalahkan semua ini dg KASIH yg besar dari Yesus yg tumbuh dalam diri kita yg mengerti ttg kasih.
7.    Gema pengampunan antar sesama, bukan berdasarkan kebaikan, kemurahhatian, kesabaran, dan belas kasih kita kpd orang lain, namun semata-mata krn anugerah pengampunanNya telah dinyatakan terlebih dahulu bagi kita manusia. Sesungguhnya tak ada alasan bagi kita untuk tidak memaafkan org lain krn kesalahannya pada kita tidak dapat dibandingkan dg dosa kita.Hanya dg kasih sajalah semua bisa kita lakukan.

8.    Tanpa kasih yg besar dari dalam diri yg mendalami seluruh isi Kitab Suci, takkan mampu kita berbuat banyak terhadap semua yg ada di dunia yg serba mengarah ke kejahatan semata.