Selasa, 16 Desember 2014

          Lahirnya Yohanes      Minggu 14 Desember 2014
Yes 61:1-2a,10-11
1 Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,2 untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita,10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.11 Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa.
1 Tes 5:16-24
16 Bersukacitalah senantiasa.17 Tetaplah berdoa.18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.19 Janganlah padamkan Roh,20  dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.21  Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.22 Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
Yoh 1:6-8,19-28
6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?"20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak."28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
Pembahasan:
Yes 61:1-2a,10-11 Kabar baik bagi umat Tuhan
Yesaya melukiskan sifat dan keunggulan rohani-Nya dengan lebih langsung. Ketika Yesus memulai pelayanan-Nya, Ia mengutip ayat2 ini dan menerapkannya pada diriNya sendiri (Luk 4:18-19). Untuk tunaikan pelayananNya, Yesus diurapi oleh Roh Kudus (bd. Yes 11:2; 42:1). PelayananNya yang terurapi mencakup
  1. pemberitaan Injil kepada orang miskin, rendah hati, dan tersiksa;
  2. menyembuhkan dan merawat mereka yang secara rohani dan jasmaniah sakit dan hancur hati;
  3. membuka belenggu-belenggu kejahatan dan memberitakan pembebasan dari dosa dan penguasaan Iblis; dan
  4. membuka mata rohani orang terhilang sehingga mereka dapat melihat terang Injil dan selamat. Tujuan empat ganda ini menandai seluruh pelayanan Yesus Kristus, dan akan terus digenapi oleh gereja selama berada di bumi.
Menjelang hari Kemerdekaan Republik Indonesia, banyak narapidana yg menantikan kabar baik ttg pengurangan masa tahanan bahkan pembebasan mereka dari penjara. Namun, setelah bebas mereka sering mendapatkan kecurigaan dan penolakan. Akibatnya tidak jarang, mereka berbalik kpd kejahatan semula.
Kabar baik yang dikumandangkan oleh hamba Tuhan bagi Israel bukan hanya membebaskan mereka dari belenggu pembuangan, tetapi juga memulihkan mereka sebagai suatu bangsa (ayat 1-4). Allah sekali lagi akan mengikatkan diri kepada mereka dalam perjanjian abadi (ayat 8). Musuh yang pernah menindas mereka akan berbalik menjadi agen Allah untuk memberkati mereka. Semua yang pernah dirampas dari Israel akan dikembalikan musuh mereka dengan berlipat ganda. Semua bangsa akan mengakui Israel sebagai bangsa yang diberkati Tuhan (ayat 5-9). Bahkan Israel akan menemukan fungsi keumatan mereka yang telah mereka lupakan, yaitu menjadi imam Allah bagi bangsa-bangsa (6a; lih. Kel. 19:4-6). Oleh karena mereka, bangsa-bangsa akan mengenal dan menyembah Allah Israel. Sukacita Israel saat menyambut kabar baik itu digambarkan dengan ditukarkannya pakaian kabung dan sunyi suasana duka menjadi pakaian pesta dengan perhiasannya dan semarak suasana pesta. Nyanyian dukacita ditukar dengan kidung pujian bagi keagungan Allah (Yes. 61:3). Hamba Tuhan yang telah menyampaikan kabar baik ini pun ikut bergembira. Israel bagaikan pengantin wanita yang di-sambut pengantin pria (ayat 10). Mereka akan dipulihkan seperti kebun yang kembali dipenuhi oleh tanaman yang subur (ayat 11). Setiap orang tanpa terkecuali diundang untuk menyambut keselamatan dari Allah di dalam Tuhan Yesus (Lih. Luk. 4:17-21). Sambutlah Dia sebagai Tuhan, alami pembebasan sejati dari belenggu dosa, serta nikmati anugerah kekal menjadi anak-anak-Nya. Bila kita simak inti berita yang disampaikan oleh Yesaya "kabar selamat kepada Sion", maka sesungguhnya Yesaya menyadari diri sebagai "Utusan Allah" (Yes. 6:8). Kuasa Roh Allah menyertainya, untuk menyampaikan kabar baik itu kepada umat Allah. Tujuan Allah mengutus hamba-Nya adalah untuk membebaskan umat-Nya dari penderitaan, dan membangun kembali kehidupan umat-Nya. Berkat Allah akan menjadikan Sion sebagai "kota Allah" yang akan dibangun kembali dari reruntuhan, dan memulihkan status Zion sebagai "umat Allah" yang kelak dihormati dan disegani oleh bangsa-bangsa. Pemulihan itulah yang disebut "tahun rahmat Tuhan". Imam-imam Perjanjian Baru. Telah ditetapkan bahwa semua orang percaya adalah imam-imam Tuhan di dunia ini. Dan itu berarti bahwa semua orang beriman diberi hak untuk menikmati berkat-berkat yang Tuhan janjikan seperti: hak-hak yang diakui dan masa depan yang dijamin. Allah akan memberikan kekayaan bangsa-bangsa, warisan, dan kebahagiaan, hak-hak mereka diakui dan masa depannya dijamin, generasi penerusnya akan mempunyai nama baik dan dilimpahi berkat (Yes. 61:6-9). Kita terpanggil untuk mengemban tugas imamat pewartaan Injil Kristus.
1 Tes 5:16-24 Kerjasama jemaat dan berkat Tuhan. 
Paulus tentu tidak setia terhadap panggilannya sebagai gembala atau terhadap kepeduliannya selaku bapa rohani jika dia tidak memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk memberikan pembinaan rohani. Untuk menggenapi hukum kasih dia harus mengatakan hal-hal yang perlu. Laporan Timotius umumnya bersifat menggembirakan, namun pasti juga mengandung beberapa persoalan yang harus segera diselesaikan oleh Paulus. Ada sebuah papan promosi sebuah produk yang menjelaskan produk tsb dg sebuah kalimat: "Mungkinkah perkerjaan yang besar dan berat dapat selesai jika dikerjakan sendirian?" Ini bukan rangkaian kalimat berkonotasi pesimis. Kalimat ini hanya mengingatkan bahwa kerja sama dalam menyelesaikan tugas dan tgjw dalam pekerjaan itu adalah hal yg sangat penting. Tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada org2 Kristen di Tesalonika sama beratnya dengan tugas dan tanggung jawab umat Tuhan saat ini. Jika hanya mengandalkan kekuatan sendiri mustahil semua tugas dan tanggung jawab tsb dapat dilaksanakan. Maka, jemaat Tuhan harus bahu membahu untuk melaksanakan tugas dan tgjw itu (ayat 12-22) dan memohonkan berkat Tuhan untuk memberikan kemampuan serta motivasi (ayat 23-28). Nasihat-nasihat terakhir Paulus yg ditujukan kepada jemaat Tesalonika berisikan ttg beberapa hal penting: [1] supaya jemaat menghormati dan mendukung dalam kasih para pemimpin jemaat yang sudah bekerja keras, memimpin dan menegor mereka (1 Tes 5:12-13); [2] para pemimpin agar tegas terhadap mereka yang tidak tertib, dan berlaku adil terhadap yang lemah (1 Tes 5:14-15); [3] keseluruhan komunitas jemaat agar mereka tekun dalam doa dan syukur, mengembangkan karunia dan menjauhi kejahatan (1 Tes 5:16- 21). Dg saling bekerja sama, pekerjaan Tuhan niscaya dapat dilaksanakan dan diselesaikan. Akhirnya, jemaat memerlukan kekuatan dan pertolongan dari Tuhan supaya mereka dapat dg tuntas menunaikan tugas dan tgjw pelayanan mereka. Itu sebabnya Paulus menyampaikan berkat Allah kpd mereka. Ada orang yg layak beroleh dukungan secara finansial, ada yang tidak. Siapa sajakah mereka? Yg layak kita dukung secara finansial ialah para hamba Tuhan yg bekerja keras. Sebagian dari mereka yg bekerja keras itu seringkali tidak beroleh dukungan dana memadai. Sikap hormat kita hendaknya juga diwujudkan dalam bentuk memperhatikan kebutuhan mereka akan dana. Yg tidak layak didukung ialah mereka yang karena bersikap ekstrim ttg kedatangan Tuhan, lalu tidak bekerja dan hidup tidak tertib. Gereja Tuhan belum sempurna. Gereja Tuhan belum ada dalam kemuliaan. Org2 beriman bukan para malaikat yg sempurna, belum mengalami kebangkitan tubuh. Itu sebabnya di dalam gereja masih kita jumpai orang yg tawar hati, yg lemah, yg berbuat salah, yg kebiasaan ibadahnya salah, dsb. Justru karena kita sedang menuju Hari kedatangan Tuhan, hari ketika Gereja dimuliakan, maka kita harus saling melayani agar kelemahan2 itu tidak berkepanjangan. Kekuatan untuk menjadi umat yg penuh daya tahan dan daya juang itu hanya terdapat dalam Roh Kudus. Jadi, jangan abaikan Roh Kudus, jangan abaikan karya dan karunia2Nya (ayat 19-22).
Yoh 1:6-8,19-28 Sambutlah Sang Terang
Sebagian besar orang tidak suka berada di dalam kegelapan. Itu ditandai dengan tindakan untuk mencari dan menyalakan alat penerang bila tidak ada lampu, misalnya. Manusia memang membutuhkan terang krn terang membuat manusia merasa nyaman dan aman. Demikian juga dg kehidupan rohani manusia. Dosa menguasai manusia, spt kegelapan menguasai malam. Dalam keadaan demikian, manusia membutuhkan terang agar tidak lagi hidup di dalam kegelapan dosa. Yohanes mengaitkan terang itu dg Firman. Firman itu ada sejak semula bersama-sama dg Allah (Yoh1:1). Firman itu kemudian datang ke dalam dunia (Yoh 1:9). Melalui Firman, manusia beroleh hidup dan terang (Yoh 1:4, bdk Mzm. 36:10). Di dalam terang tidak ada kegelapan dan kegelapan tidak dapat menguasai terang (Yoh 1: 5). Terang menyelamatkan hidup dari kekacauan, mengungkapkan hal-hal yg tak kelihatan, memperlihatkan segala sesuatu apa adanya, dan juga membimbing. Tanpa terang, orang akan berjalan di dalam kegelapan.Pemaparan Yohanes dengan jelas menunjukkan bahwa Firman itu ialah Yesus (ayat 14), Seseorang yang ia kenal dan kasihi. Dialah Pencipta alam semesta (Yoh 1:3, bd.Kol 1:17). Hidup-Nya memberi terang pada manusia. Di dalam terang-Nya, manusia dapat melihat diri sebagaimana adanya, yakni pendosa yang membutuhkan Juruselamat. Ia memang datang untuk membebaskan manusia dari kehancuran akibat dosa sehingga manusia memiliki kehidupan yang bermakna, yakni sesuai dengan kehendak Allah. Natal mengingatkan kita akan kehadiran Terang itu ke dalam dunia. Menyambut natal berarti menyambut Sang Terang. Memberi diri diterangi oleh Yesus sama dengan menyambut hidup yang kekal. Orang yang mengikut Yesus tidak akan berjalan di dalam kegelapan, melainkan akan memiliki terang hidup. Marilah kita mempersilakan Kristus mengusir kegelapan dosa yang menguasai kita. Biarkanlah Dia menerangi dan memimpin hidup kita. Salah satu kebutuhan dalam peradaban manusia adalah peralatan elektronis yang berfungsi sebagai penerang. Meskipun alat penerangan telah dimiliki manusia, tetapi alat itu tetap tidak mampu menerangi kegelapan dunia ini. Oleh karena itu, Allah berinisiatif untuk mengirimkan terang sejati yang menerangi hati dan memberi hidup bagi manusia (ayat 9).Tuhan Yesus adalah terang sejati tersebut, karena: pertama, Dia adalah Firman yang kekal. Pernyataan pembuka Injil Yohanes pada dua ayat pertama sangat penting dalam menegaskan keilahian Kristus. "Pada mulanya ada Firman," frasa ini menegaskan kekekalan Firman. "Firman itu ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah." Berarti Firman itu berbeda pribadi dari Allah Bapa, tetapi Firman itu adalah Allah. Kedua, Firman yang kekal itu terlibat dalam karya penciptaan Allah Bapa (Yoh 1:3). Melalui Firman, Allah Bapa menjadikan segala yang ada dan dengan Firman, Allah Bapa memelihara segala yang sudah dijadikan-Nya itu (bdk Ibr. 1:3). Ketiga, Firman yang mencipta itu menjadi sumber hidup yang memberi terang (Yoh 1:4). Itu sebabnya, kehidupan berasal dari Firman. Kehidupan yang berasal dari terang ilahi mengenyahkan kegelapan yang melingkupi dunia dan kehidupan manusia berdosa (Yoh 1:5).Yohanes Pembaptis diutus Allah untuk menyaksikan terang yang sedang datang ke dalam dunia ini agar orang memercayai Allah dan menerima terang ilahi itu yang akan mengenyahkan kegelapan hidupnya (Yoh 1: 6-8). Tugas pemberitaan ini tidak mudah sebab orang yang tinggal dalam kegelapan belum tentu senang menerima firman yang menelanjangi dosanya. Kristus sudah datang. Kita memperingati kelahiran-Nya hari ini. Tidak cukup hanya bersukacita atas kehadiran-Nya sebab kita dipanggil untuk menyaksikan Dia agar orang lain pun diterangi hidupnya dan memperoleh terang ilahi, yaitu keselamatan.
Dari ke tiga bacaan kami belajar :
1.       Kata “terang” yang dipakai Yohanes dikaitkan dengan keberadaan dan kehadiran Yesus di dalam ruang dan waktu (Yoh 1: 5,9). Yesus bukan hanya Pencipta, tetapi juga Penyelamat. Tanpa Yesus, manusia akan hidup dalam kegelapan.
2.       Tujuan kesaksian Yohanes adalah agar manusia percaya pada Yesus (Yoh 1:7). Dia hidup di dalam dunia untuk bersaksi bagi Yesus. Darinya, kita belajar bahwa percaya pada dan bersaksi bagi Yesus merupakan dua hal yg tidak terpisahkan.
3.       Awalnya, terang. Terang adalah aktivitas pertama Allah mencipta, baru kemudian disusul ciptaan lainnya. Terang dijadikan rekan sekerja Allah dalam lingkup sejarah keselamatan manusia, tujuannya, supaya manusia menyaksikan terang itu; sebab tanpa terang kehidupan tidak dapat berlangsung. Yesus Kristus yang lahir itu adalah Terang Hidup manusia. Melalui-Nya kesaksian Kristiani akan bermuara pada perwujudan kesadaran manusia terhadap dosa dan pengakuannya akan kebenaran Injil Kristus, dan kepada-Nyalah hidup manusia bergantung.
4.       Tugas pemberitaan ini tidak mudah sebab orang yang tinggal dalam kegelapan belum tentu senang menerima firman yang menelanjangi dosanya.Tidak membuat org secara cepat bertobat dan berbalik pada Tuhan, bahkan melarikan diri dari hadapan Tuhan, gereja dan temannya.
5. Dengan saling bekerja sama, pekerjaan Tuhan niscaya dapat dilaksanakan dan diselesaikan. Akhirnya, jemaat memerlukan kekuatan dan pertolongan dari Tuhan supaya mereka dapat dg tuntas menunaikan tugas dan tgjw pelayanan mereka. Melalui Firman, manusia beroleh hidup dan terang (Yoh 1:4).
       Siapkan Jalan Tuhan     Minggu, 7 Desember 2014
Yes 40:1-5,9-11
1 Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu,2 tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya.3 Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!4 Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;5 maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya." 9 Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
2 Ptr 3:8-14
8 Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.
Mrk 1:1-8
1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya,"4 demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."5 Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan.6 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.7 Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."
Pembahasan:
Yes 40:1-5,9-11 Memberitakan kabar baik
Pasal-pasal ini ditulis akhir thn hidup Yesaya. Allah menyatakan nubuat2 ini supaya memberikan pengharapan dan penghiburan kpd umat-Nya selama mereka tertawan di Babel 150 tahun sesudah zaman Yesaya (lih. Yes 39:5-8); pasal ini penuh dg penyataan nubuat mengenai Mesias yg akan datang dan kerajaan-Nya di bumi kelak. Beberapa peristiwa yg dinubuatkan digenapi berhub dg tertawannya Yehuda oleh Babel dan pemulihannya. Banyak nubuat lain lebih khusus berhubungan dg datangnya Yesus ke bumi, dan yg lain lagi masih menunggu penggenapan. Pasal 40 merupakan nas awal dari bagian kedua kitab Yesaya. Bila bagian pertama Yesaya menegaskan hukuman yg akan dijatuhkan kpd Yehuda maka pada bagian kedua ini, fokus penulis diarahkan pada rencana pemulihan umat-Nya. Nas ini terdiri dari empat rangkaian seruan. Pertama, seruan penghiburan bagi umat Tuhan bahwa masa hukuman sudah berakhir (ayat 1-2). Allah sudah mengampuni dan sekarang siap memulihkan. Kedua, seruan panggilan untuk mempersiapkan jalan bagi pemulangan umat dari tempat pembuangan. Gambarannya adalah arakan kemenangan dari Allah dan umat-Nya yang memuncak pada pernyataan kemuliaan Allah yg disaksikan oleh seluruh umat manusia (ayat 3-5). Gambaran ini digenapi oleh pelayanan Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan umat Yahudi bagi kedatangan Juruselamat, Yesus Kristus. Ketiga, seruan penyadaran akan kefanaan manusia dan kekekalan firman Tuhan (ayat 6-8). Inti seruan ini mengingatkan umat Tuhan bahwa pengampunan dan pemulihan terjadi semata-mata karena anugerah Tuhan sesuai janji firman-Nya, bukan karena kebaikan mereka. Keempat, seruan pengagungan Allah sebagai Gembala umat-Nya (ayat 9-11). Sion dipanggil untuk menyaksikan kuasa dan kasih Allah yang memulihkan umat Tuhan. Kuasa Allah ditunjukkan dengan membebaskan umat-Nya dari penawanan Babel. Kasih-Nya digambarkan sebagai gembala yang memelihara umat-Nya.Secara umum, pasal Yes 40:1-48:22 menekankan pelepasan, pasal Yes 49:1-57:21 penebusan, dan Yes 58:1-66:24 kemuliaan. Berita apa yang paling dinanti-nanti oleh org yg sedang berada di penjara? Berita bahwa masa hukuman mereka sudah selesai dan mereka akan segera bebas. Apakah umat Israel yg di pembuangan memiliki pengharapan bahwa satu hari kelak penghukuman Allah akan berakhir? Bagian kedua kitab Nabi Yesaya ini (pasal 40-66) adalah kumpulan nubuat pemulihan yg Allah lakukan thdp umat-Nya, yg akan selesai menanggung hukuman krn dosa mereka. Pemulihan itu tidak hanya untuk kebebasan, tetapi untuk kembali menjalankan fungsi semula mereka yaitu menjadi terang bagi bangsa2. Perikop hari ini merupakan nubuat pembuka bagi serangkaian nubuat kabar baik tsb. Kabar baik itu memiliki dua sisi. Sisi pertama, kabar itu mematahkan pandangan pesimis atau sinis terhadap janji Tuhan. Mungkin sebagian umat yg terbuang sudah menutup hati dan pikiran mereka akan janji pemulihan Tuhan, karena masa penghukuman yg begitu lama. Sebaliknya, mereka yg ambil andil dalam pembuangan umat Tuhan merasa Tuhan tak berdaya menyelamatkan umat-Nya. Namun pandangan manusia yg keliru itu dibantah oleh firman yg kekal, yg tidak berubah,& yg pasti mencapai maksud penggenapannya (ayat 8). Sisi kedua, kabar baik itu harus direspons secara positif dan antusias (ayat 3-4), seantusias pembawa kabar baik itu sendiri (ayat 9-11). Bagaimana merespons kabar baik itu? Dg menyiapkan hati yg lembut untuk menyambut kedatangan Tuhan dalam hidup. Bila org bisa merespons kabar baik dg hati terbuka, itu merup anugerah dan pekerjaan RK. Namun tugas pemberitaan kabar baik ada di bahu setiap orang yg mengaku percaya. Tidak ada orang yg lebih tepat untuk memberitakan kabar baik itu selain kita yg sudah mengalami pengampunan dan pemulihan-Nya lebih dahulu.
2 Ptr 3:8-14 Waktu Allah bukan waktu manusia.
Petrus membuat tujuan pembahasannya yaitu penundaan kedatangan kembali Kristus yg menjadi bahan ejekan bukanlah dasar yg kuat untuk meragukan kedatanganNya. Hal ini sudah disinggung sekilas ketika membahas air bah di zaman Nuh. Peristiwa itu jua terjadi lama sesudah saat diberitakan shg dianggap orang waktu itu sbg tidak masuk akal: tetapi penghakiman tsb akhirnya tiba juga sebgm dikemukakan oleh Allah sebelumnya. Pembahasan ini merupakan penyebutan Nuh yg ketiga kali oleh Petrus (I Ptr 3:20: II Ptr 2:5), suatu petunjuk lain ttg kesatuan kedua surat ini. Pembandingan satu hari dg seribu tahun di hadapan Allah merupakan suatu pernyataan yang indah tentang keabadian Allah, yaitu keunggulan-Nya alas keterbatasan dari ruang dan waktu (bdg. Mzm. 90:4). Menarik untuk dipikirkan bahwa konsep semacam itu membantu kita di dalam menantikan kedatangan-Nya kembali. Kita akan menyelesaikan tahun-tahun pengembaraan kita di bumi ini dengan cepat. Tetapi sesudah itu, "bersama dengan Tuhan dan dibebaskan dari segala keterbatasan ruang waktu, hanya sehari atau dua hari saja - ditinjau dari zaman rasuli sekalipun - sebelum saat kerajaan-Nya tiba dengan segenap kemuliaan. Supaya semua orang berbalik dan bertobat. Masa penantian Allah ini bertujuan untuk menebus orang: kehendak-Nya yg mendasar ialah agar semua orang dapat berbalik kepada diri-Nya.
Kebodohan org2 yg tdk percaya adalah menganggap kedatangan Yesus yg kedua tertunda & mengatakan bahwa penundaan itu membuktikan ketidakbenaran firman Tuhan. Haruskah org beriman memiliki pola pikir yg sama? Orang beriman harus tahu bahwa Allah tidak menunda kedatanganNya kedua. Perbedaan pandangan ini didasarkan pada cara Allah menghitung waktu berbeda dg cara manusia. Bagi Tuhan satu hari sama dengan 1000 tahun dan 1000 tahun seperti satu hari. Berarti, manusia tidak dapat menduga dan mengatur kapan Allah harus bertindak apalagi menentukan penggenapan hari Tuhan. Sebenarnya bila perbedaan ini kita letakkan dalam kacamata Illahi maka kita tidak hanya dapat menerimanya, tetapi juga bergembira. Sebab waktu Allah, berhubungan dg: "supaya semua orang berbalik dan bertobat". Itu berarti waktu Allah sama sekali tidak berhubungan dg kelambanan / kealpaan Allah atas janji-Nya, tetapi berhubungan erat dg kasih-Nya kepada kita dan sabar menanti kita untuk berbalik dan bertobat. Bila Allah sang empunya waktu dan pemilik kita sabar menanti waktu yg tepat untuk mempersiapkan kedatanganNya dan menggenapi janji penghakimanNya, apakah kita milik kepunyaan-Nya tdk dapat bersabar?
Ttg hari Tuhan yg dinantikan penggenapannya, Petrus menjelaskan bahwa pada hari itu seluruh alam semesta akan mengalami kebinasaan. Allah akan menggantinya dg langit dan bumi baru. Semua orang dan bangsa2 dihadapkan pada penghakiman Allah. Namun, ia tidak menguraikan panjang lebar ttg sifat hari Tuhan itu, karena penjelasannya lebih mengarah pada fakta dan kepastian penggenapan hari Tuhan itu. Berbahagialah orang beriman yang tetap setia menanti dan mempertahankan sikap hidup benar di hadapan Allah. Berbahagialah org yg melihat penundaan penggenapan hari Tuhan ini sbg perpanjangan waktu yang dikaitkan dengan sifat Allah yang penuh kasih.
Mrk 1:1-8 Menyambut kedatangan Kristus
Kata ini merup judul yg menunjukkan isi dari seluruh kitab ini. Injil di sini bukan kitabnya, tetapi pesannya, kabar baik ttg keselamatan melalui Yesus. Fakta2 ttg kehidupan dan kematian Kristus merup permulaan Injil, yg menyiratkan bahwa pemberitaan rasuli merup kesinambungannya. Anak Allah. Bagi Markus, seperti juga bagi Yohanes, keilahian Kristus merupakan hal yg paling penting, dan krn itu ia mencantumkannya di dalam judul Injil yg ditulisnya. Setiap kisah pasti memiliki permulaan. Untuk permulaan Injil yg dia tulis, Markus memuat kisah pelayanan Yohanes Pembaptis di padang gurun. Yohanes adalah utusan Allah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Anak-Nya, yaitu Yesus. Pada masa PL, seorg pembawa pesan akan mendahului kedatangan seorg raja. Utusan itu bertugas memastikan bahwa jalan yg akan dilalui raja cukup aman. Ia juga bertugas mempersiapkan rakyat menyambut raja. Dalam rangka menyambut kedatangan Kristus, Yohanes mempersiapkan org untuk menyambut kedatanganNya dan kemudian mengikut Dia. Nabi Yesaya menyebutkan bahwa khotbah yg disampaikan Yohanes bagai buldoser yg digunakan utk membangun jalan bebas hambatan. Jalan itu membuat Tuhan dapat mencapai tempat yg tertutup bahkan terisolasi. Lalu bgm cara membuat jalan itu? "Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yg berbukit-bukit harus menjadi tanah yg rata, dan tanah yg berlekuk-lekuk menjadi dataran (Yes. 40:4). Itulah gambaran pertobatan yg diserukan Yohanes, yakni runtuhnya puncak kesombongan, tertimbunnya lembah kekelaman, dan lurusnya hati yang bengkok. Ada pemulihan dan ada baptisan sebagai simbol pengampunan dosa. Namun Yohanes tahu itu tidak cukup. Perlu sesuatu yang lebih dari baptisan di sungai Yordan. Ia paham bahwa baptisan yang dia lakukan hanya sebuah persiapan, karena Yesus akan datang dan akan membaptis mereka dengan Roh Kudus. Bagaimana dengan hidup kita? Sudahkah mengalami pemulihan? Ingatlah bahwa Kristus akan datang untuk yang kedua kali pada saat yang kita tidak ketahui. Sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menyambut Dia? Masihkah ada lembah yang harus ditutup? Masihkah ada gunung dan bukit yang harus diratakan? Mintalah Tuhan membereskan semua itu agar menjadi jalan yang rata saat Ia datang nanti. Dengan mengutip kitab PL, Markus memberi indikasi bahwa kedatangan Yesus sudah dinantikan sejak lama. Tanda-tanda kedatangan-Nya secara rinci dinubuatkan. Kedatangan-Nya ditandai dengan hadirnya seorang pendahulu, Yohanes Pembaptis. Ia mempersiapkan jalan bagi Yesus. Bagaimana Yohanes mempersiapkan jalan? Dengan memberitakan tobat untuk pengampunan dosa (ayat 4). Dengan pertobatan, jalan Mesias dipersiapkan. Tugas ini Yohanes lakukan sepenuh hati, giat dan rajin. Yohanes bekerja keras. Buktinya? Khotbah-khotbah pertobatannya menjangkau orang- orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem (ayat 5). Istilah 'seluruh' dan 'semua' menunjuk pada semua lapisan dan tingkat sosial masyarakat. Mereka memberi respons pada pemberitaan Yohanes. Sebagai tanda kelihatan dari respons tersebut mereka dibaptis. Bukti lain bahwa Yohanes melakukan tugas dengan sepenuh hati terungkap dalam ayat 6. Yohanes tidak dipusingkan oleh urusan-urusan pakaian dan makanan. Berita tentang kedatangan Yesus lebih penting daripada perkara-perkara materi. Yohanes berkhotbah bukan untuk memperkaya diri. Khotbahnya adalah pelayanan kepada Yesus, bukan sarana cari uang. Apa lagi? Khotbah Yohanes berfokus pada Yesus. Yohanes tidak mengajarkan prinsip agama dan moral hasil penemuannya. Yohanes tidak membentuk suatu komunitas militan yang setia dan taat padanya. Yohanes mengarahkan mereka kepada Yesus (ayat 7). Yohanes menegaskan bahwa Yesus lebih tinggi dan mulia. Baptisan yang dilakukannya lebih rendah dari baptisan yg dilakukan Yesus (ayat 8). Sentralitas Yesus terlihat jelas melalui perbuatan dan perkataan Yohanes. Hidup Yohanes menunjuk pada Yesus.
Dari ketiga bacaan kami belajar:
1.     Sion dipanggil untuk menyaksikan kuasa dan kasih Allah yang memulihkan umat Tuhan. Kuasa Allah ditunjukkan dg membebaskan umatNya dari penawanan Babel. KasihNya digambarkan sbg gembala yang memelihara umatNya
2.     Perbuatan dosa yang kita lakukan pasti diganjar hukuman dari Allah. Akan tetapi, setelah masa hukuman usai Allah akan mengampuni dan siap memulihkan kita. Pemulihan itu merupakan anugerah Allah karena janji firmanNya. Oleh karena itu, kita yg sudah dipulihkan harus menaikkan syukur serta menyaksikan kemurahan kasihNya kpd setiap orang.
3.     Gambaran pertobatan yg diserukan Yohanes, sudah diungkapkan nabi Yesaya ratusan tahun yang lalu,yakni runtuhnya puncak kesombongan, tertimbunnya lembah kekelaman, dan lurusnya hati yang bengkok. Ada pemulihan dan ada baptisan sbg simbol pengampunan dosa.
4.     Perlu sesuatu yg lebih dari baptisan di sungai Yordan. Ia paham bahwa baptisan yg dia lakukan hanya sebuah persiapan, karena Yesus akan datang dan akan membaptis mereka dengan Roh Kudus.
5.     Dengan pertobatan, jalan Mesias dipersiapkan. Tugas ini Yohanes lakukan sepenuh hati, giat dan rajin. Yohanes bekerja keras. Khotbah2 pertobatannya menjangkau org2 dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem Mrk 1:5
6.     Kabar baik itu harus direspons secara positif dan antusias (Yes 40: 3-4), seantusias pembawa kabar baik itu sendiri (Yes 40: 9-11). Bagaimana merespons kabar baik itu? Dg menyiapkan hati yg lembut untuk menyambut kedatangan Tuhan dalam hidup. Bila org bisa merespons kabar baik dg hati terbuka, itu merup anugerah dan pekerjaan Roh Kudus.

7.     Babtisan hanyalah jembatan untuk mengenal Tuhan lebih dalam, selanjutnya mesti adanya proses dalam diri manusia utk menyucikan diri terus dengan pelepasan kutuk dan menjadikan segala hidupnya terus dalam jalan Tuhan dengan langkah iman, selalu mendaraskan Kitab Suci dan melambungkan pujian pada Tuhan.
Prioritas Tuhan                         Minggu 23 November 2014
Yeh 34:11-12.15-17
11 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya.12 Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan.15 Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH.16 Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.17 Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan.
1 Kor 15:20-26,28
20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.21 Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.22 Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.23 Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.24 Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. 28 Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Mat 25:31-46
31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yg tidak kamu lakukan untuk salah seorg dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yg kekal, tetapi org benar ke dalam hidup yg kekal."
Pembahasan
Yeh 34:11-12.15-17 Gravitasi dan cinta. 
Yehezkiel bernubuat menentang para pemimpin Israel, yaitu para raja, imam dan nabi. Karena keserakahan, korupsi, dan mementingkan diri sendiri, mereka telah lalai menuntun umat Allah sebgm dikehendaki olehNya. Mereka memeras umat itu (Yeh 34:3) dan menggunakan mereka untuk kepentingan pribadi dan bukan menolong mereka secara rohani (Yeh 34:4); jadi, mereka bertgjw atas penawanan Yehuda, dan Allah akan menghukum mereka. Sbg kontras dg para gembala yg tidak setia, Yehezkiel menubuatkan ttg suatu saat ketika Allah akan mengirim seorang Gembala yg berkenan kepada-Nya (yaitu Sang Mesias) yg akan sungguh2 memelihara umat-Nya. Mereka tidak akan diperas dan digunakan, melainkan akan menerima "hujan yang membawa berkat" (Yeh 34:26).
Di dalam dunia hanya ada 2 gaya: gravitasi dan cinta. Yang satu menarik ke dalam, yang lain memberi ke luar. Yang satu menghisap, yang lain tiada berharap. Kekuasaan pun ada 2 macam: kekuasaan black hole (eksploitasi) dan kekuasaan cinta (eksplorasi).Nubuat Yehezkiel kini difokuskan pada para raja Israel yang digambarkan sebagai gembala-gembala yang tidak bertanggung jawab. Alih-alih mencintai domba-domba (rakyat Israel), mereka tidak acuh terhadap tugas penggembalaan, dan hanya bisa menikmati tanpa pernah memberi (ayat 
3). Egoisme seperti ini menimbulkan kemarahan Allah. Raja-raja Israel tidak sadar bahwa mereka hanyalah gembala2, dan bukan pemilik. Allahlah yg mempunyai domba2 itu. Allah mengambil alih dari sini. Ia akan menggembalakan domba2Nya kembali "sebagaimana seharusnya" (ayat 16). Seorang gembala lain yg setia kepada tugasnya (ayat 23-24) akan diangkat (kemungkinan Yoyakhin 2Raj. 25:27-30). Di bawah pemerintahannya, rakyat akan sejahtera. Namun demikian, domba2 itu pun memiliki tgjw, suatu seni menjadi domba yg baik (ayat 17-22).Pasal ini ditutup dg janji Allah yang merentang sampai ke masa depan ketika bangsa Israel dipulihkan (ayat 25-31). Keadaan yang digambarkan mengingatkan pada Yes. 11:6-9. Tanpa kekerasan -- hanya cinta yang hadir. Manusia tidak lagi memperkosa alam dan sesamanya. Kasih setia Allah kukuh hingga kekal.
1 Kor 15:20-26,28
Sementara org Kristen di Korintus tidak dapat menerima kebangkitan org2 mati 1Ko 15:12. Org2 Yunani menganggap gagasan kebangkitan sbg gagasan yg terlalu kasar, Kis 17:32, sedangkan org2 Yahudi dahulu sudah memfirasatkannya,Mzm 16:10, Ayb 19:25; Yeh 37:10, dan kemudian dg tegas mengajarkannya, Dan 12:2,3; 2Ma 7:9. Dg maksud menentang pendapat org2 Korintus yg salah itu, Paulus bertitik tolak ajaran dasari dari pemberitaan Injil, yaitu: peristiwa Paskah: Yesus wafat dan dibangkitkan, 1Kor 14:3-4 (bdk Rom 1:4; Gal 1:2-4; 1Te 1:10, dll). Ajaran itu diuraikan dengan menyebut sejumlah penampakan Yesus yg dibangkitkan, 1Kor 14:5-11, bdk Kis 1:8. Dg bertitik tolak demikian Paulus memperlihatkan betapa pendapat orang-orang Korintus itu tidak masuk akal, 1Kor 14:12-34, bdk 1Kor 15:13. Kristus dibangkitkan sbg yg sulung dari antara org2 mati dan Iapun akan menyebabkan kebangkitan org2 lain, 1Kor 14:20-28, bdk Rom 8:11. Pada akhir uraiannya Paulus menanggapi kesulitan2 mengenai caranya org2 mati akan bangkit, 1Kor 15:35-53. Seluruh pembahasan itu ditutup dengan pengucapan syukur kepada Allah, 1Kor 15:54-57. Dalam mempelajari pasal ini sangat menolong apabila org memiliki sedikit pengenalan ttg pandangan hidup Yunani. Pada umumnya org2 Yunani percaya pada keabadian jiwa, tetapi mereka tidak percaya pada kebangkitan tubuh. Bagi mereka kebangkitan tubuh tidak mungkin mengingat fakta bahwa mereka menganggap tubuh merupakan sumber kelemahan dan dosa manusia. Karena itu kematian sangat dinantikan, sebab melalui kematian jiwa akan dibebaskan dari tubuh; tetapi kebangkitan tidak diharapkan sebab itu berarti jiwa akan kembali turun ke kubur dg tubuh. Inilah skeptisisme yg dijumpai Paulus di Atena (bdg. Kis. 17:31, 32), dan yang dihadapi oleh umat Kristen di dunia modern ini. James S. Stewart, guru besar PB pada Universitas Edinburgh telah mengungkapkan konflik abadi ini dg jitu, "Dua puluh abad tawa dari Areopagus bergema terus." Persoalan di Korintus berkembang di tengah2 jemaat Kristen. Orang-orang percaya telah menerima kebangkitan, setidak-tidaknya di dalam hal Kristus; tetapi karena terpengaruh oleh cara berpikir Yunani, sebagian org meragukan kebangkitan tubuh orang Kristen. Oki sang rasul menulis bagian ini untuk menyerang kelemahan doktrin tsb. Metode yg dipakainya cukup jelas. Mula-mula dia membahas kepastian dari kebangkitan dg mengembangkan hubungan yg diperlukan di antara kebangkitan Kristus dg kebangkitan orang percaya (ay. 1-34). Kemudian dia membahas berbagai sanggahan (ay. 35-37). Bagian ini diakhiri dengan sebuah himbauan (ay. 58).
Mat 25:31-46 Bukan iman teori tetapi iman kenyataan
Pembahasan ini mengandung pernyataan Yesus yg tergolong paling sulit untuk dipahami. Sifat apokaliptik dari bahannya itu memiliki kesamaan dengan beberapa khotbah bersifat nubuat dari PL, di mana percampuran antara unsur-unsur yg bersifat historis dg yang bersifat lambang sulit ditafsirkan. Beberapa orang melihat penggenapan sebagian besar dari nubuat ini di dalam kehancuran Yerusalem pada tahun 70 M. Orang lain menganggap khotbah ini melukiskan zaman gereja, dan suatu masa penderitaan yg harus dilalui Gereja sebelum Kristus datang kembali. Pandangan yang melihat di sini suatu penggambaran oleh Tuhan kita ttg masa ketujuh puluh dari Daniel sangat tergantung pada kesamaan yg dijumpai di dalam Kitab Daniel dan Wahyu, dan cocok dengan pertanyaan para murid yang membuat khotbah ini muncul. Dengan penafsiran ini, kisah Matius sepenuhnya membahas peristiwa yang masih akan datang. Hanya Lukas (Mat 21:12-24) yg mencatat zaman gereja yg menjelang, yaitu dg memperkenalkan sebuah bagian yg berawal dg, "Tetapi sebelum semuanya itu," sesudah ia membicarakan juga aneka peristiwa eskatologis. Bagian ini mengakhiri rangkaian nubuat dan ajaran Tuhan Yesus ttg kedatangan-Nya dan penghakiman akhir kelak. Beberapa hal penting Ia bentangkan. Pertama, seperti halnya Injil harus diberitakan ke sekalian bangsa, hari penghakiman kelak pun meliputi semua bangsa (Mat 25:32). Kedua, seperti halnya Injil harus direspons oleh masing2 demikian pun penghakiman itu akan berlaku untuk masing-masing orang (Mat 25:33). Ketiga, bila dalam warta Injil Yesus datang sbg Juruselamat dalam kerendahanNya, kelak Ia akan datang sbg Raja dg segenap kemuliaan-Nya dan semua malaikatNya (Mat 25:31). Ketika itu, keputusan akhir nasib kekal tiap orang akan diambil (ayat 34,41).Atas dasar apakah keputusan kekal itu Tuhan jatuhkan? Bagian ini mengejutkan sekali. Tradisi Kristiani mengajarkan bahwa kita selamat bukan karena perbuatan, tetapi karena iman kepada anugerah Allah. Hanya apabila orang menyambut Yesus dan karya penyelamatanNya, org bersangkutan akan selamat. Namun, bagian ini kini seolah mengajarkan hal berbeda. Semua orang kelak akan dihakimi atas dasar perbuatan baik mereka. Mereka yg memiliki perbuatan kasih nyata kepada sesama, masuk ke dalam kebahagiaan kekal (ayat 35-40). Sebaliknya mereka yg tak berbuat kasih dibuang ke dalam siksaan kekal (ayat 41-46).Karena itu jangan sekali-kali mengabaikan perbuatan nyata demi menekankan prinsip sola gratia. Namun, jangan juga cepat menyimpulkan bahwa keselamatan adalah hasil amal. Yang Tuhan nilai layak bersama Dia ialah mereka yang melakukan perbuatan berjaga-jaga, mengembangkan talenta, dalam keadaan melayani, dst. Semua perbuatan itu menurut komentar Tuhan sendiri adalah perbuatan "untuk Kristus." Hasil dari menerima penyelamatan dari Kristus adalah memiliki kasih Kristus dan memiliki kepekaan Kristus. Memberikan perhatian, pertolongan/ harta kepada saudara Yesus yg hina, miskin dan perlu pertolongan menyebabkan seseorang dapat masuk dalam kerajaan Allah. Penghargaan dan hak masuk ke dalam kemuliaan diberikan Raja kepada mereka yang melakukan perbuatan baik, bukan karena motivasi untuk mendapatkan pahala. Bahkan mereka melakukan semua itu karena kasih tanpa pamrih. Mereka melakukan kepada orang-orang yang paling hina tanpa memikirkan untuk keuntungan atau kemuliaan diri. Akan tetapi mereka rela berkorban, rela berbagi harta, terbuka melihat kesulitan dan kekurangan orang lain, dan tidak berpusat pada kebutuhan sendiri tetapi peka terhadap kebutuhan yang lain. Hati dan sikap ini jelas tidak akan dimiliki mereka yang tidak mempunyai kasih Allah. Suatu hari kelak bila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya, Ia akan datang sebagai Raja yang adil. Ia akan memisahkan bangsa-bangsa menjadi dua golongan seperti gembala yang memisahkan domba dan kambing. Domba diberi hak masuk ke dalam kemuliaan Sang Raja sedang kambing dimasukkan ke dalam siksaan kekal. Raja yang adil memperhatikan pola dan gaya hidup para murid-Nya selama di bumi ini. Apa yang dilakukan oleh murid-murid-Nya, sekalipun tidak menjadi motivasi murid-murid untuk mendapatkan pahala, ternyata dihargai dan Raja memberikan kemuliaan dan hidup kekal kepada mereka.Penggambaran tentang apa yang akan terjadi kelak di hadapan takhta kemuliaan Raja hendaknya menjadi pelajaran yang perlu kita camkan dan lakukan. Perhatian, bantuan, pemberian tidak kita arahkan kepada orang yang dapat membalas kebaikan kita; justru kepada yang paling hina, kepada yang tidak dapat membalas, kepada yang paling membutuhkan. Itu pun kita lakukan bukan untuk menumpuk pahala dalam Kerajaan Allah tetapi dalam ketulusan, kerendahan hati, dan tidak bermotivasi keuntungan atau kemuliaan diri.
Dari ke tiga bacaan kami belajar
1.       1.Adanya pemisahan antara domba dan kambing, beda domba adalah penurut, bulunya bisa dijadikan pakaian (Wool), bersih, putih, kambing berkelakuan tdk menuruti gembala, bulunya kotor. Tuhan akan memisahkan antara pengikut (domba) dg yg bukan pengikutNya (kambing).
2.      2. Urutan yg diperutamakan dalam kerajaan Surga adalah Yesus, (buah sulung), org kudus, lalu org yg dipulihkan, org yg dibenarkan di hadapan Tuhan. Pengikut Yesus sejati dan pengikut palsu sulit dibedakan. Jangankan itu, membedakan antara Kristen dan bukan Kristen saja pun sulit. Ada Kristen yang jahatnya ampun-ampun dibandingkan yang tidak mengaku Kristen. Ada pula bukan Kristen yang kebaikannya boleh diadu dengan Kristen serius mana pun. Apa yang kini samar dan tidak jelas itu tidak akan berlangsung terus. Akan tiba saatnya Tuhan sendiri memisahkan manusia ke dalam dua kelompok. Mereka yang beroleh perkenan-Nya dan mereka yang ditolak-Nya.
3.       3.Penempatan domba di sebelah kanan merupakan bagian yg sopan, bagian yg diperkenankan org yg baik, kambing disebelah kiri untuk sebagian orang kiri menjadikan seseorang terpinggirkan, dikesampingkan, karena kekotoran, keburukan dan kenistaan diri/dosa yg diembannya.
4.       4.Saatnya kelak bila Anak Manusia datang dalam kemuliaanNya, Ia akan datang sbg Raja yang adil. Ia akan memisahkan bangsa-bangsa menjadi dua golongan seperti gembala yang memisahkan domba dan kambing. Domba diberi hak masuk ke dalam kemuliaan Sang Raja sedang kambing dimasukkan ke dalam siksaan kekal. Raja yang adil memperhatikan pola dan gaya hidup para murid-Nya selama di bumi ini.
5.       5.Metode yg dipakai Paulus cukup jelas. Mula-mula dia membahas kepastian dari kebangkitan dg mengembangkan hubungan yg diperlukan di antara kebangkitan Kristus dg kebangkitan orang percaya (1 Kor 15:1-34).
6.      6. Yesus sudah menang dalam kematian-Nya, ini terbukti dari kebangkitan-Nya! Ia tidak saja Juruselamat yg menjamin bahwa Allah mengampuni kita. Ia juga melepaskan kita dari cengkeraman kuasa Iblis, dari berbagai belenggu keduniawian, dan dari sifat dosa kita. Bagaimana? Setiap manusia ada dalam cengkeram si jahat. Dg berdosa, kita memihak si jahat. Berdosa berarti berontak melawan Allah. Setiap org yg berbuat dosa adalah hamba dosa! (Yoh 8:34). Iblis hanya bisa menuduh, membelenggu, dan meracuni selama org masih di bawah dakwaan hukum Allah. Selain kehilangan hak atas kita, Iblis juga dikalahkan oleh Yesus Kristus! Ketika Yesus mati lalu bangkit, nyatalah bahwa maut dan seluruh dunia kegelapan tidak berdaya! Kristus telah melucuti segala kekuasaan jahat dunia kejahatan (Kol. 1:15).

7.      7. Allahlah yg mempunyai domba2 itu. Allah mengambil alih dari sini. Ia akan menggembalakan domba2Nya kembali "sebagaimana seharusnya" (Yeh 34:16). Seorang gembala lain yg setia kepada tugasnya (Yeh 34:23-24) akan diangkat (kemungkinan Yoyakhin 2Raj. 25:27-30). Di bawah pemerintahannya, rakyat akan sejahtera. Namun demikian, domba2 itu pun memiliki tgjw, suatu seni menjadi domba yg baik (Yeh 34:17-22).
               Talenta Hidup         Minggu 16 November 2014
Ams 31: 10-13,19-20,30-31
10 Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.11 Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.12 Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umur nya.13 Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.19 Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal.20 Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin. 30 Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.31  Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!
1 Tes 5:1-6
1 Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu,2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman  maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin  mereka pasti tidak akan luput.4 Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
Mat 25:14-30
14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.17 Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Pembahasan:
Ams 31: 10-13,19-20,30-31 Istri yang cakap, keagungan suaminya
Ayat-ayat ini melukiskan istri dan ibu yg ideal. Seluruh hidupnya berkisar pada ketakutan yang menghormat kepada Allah (Ams 31:30), belas kasihan bagi mereka yg mengalami kekurangan (Ams 31:19-20), serta kesetiaan dan kasih kpd keluarga mereka (Ams 31:27). Semua cita-cita yg diajukan di sini mungkin tidak akan digenapi dalam seorang istri atau ibu, tetapi setiap istri bisa berusaha untuk melayani Allah, keluarga, dan sesamanya dg kemampuan dan sumber-sumber daya yg diberikan Allah kepadanya. Struktur perikop ini adalah akrostik, setiap baris dimulai dg abjad Ibrani secara berurutan. Sayang keindahan ini tidak terlihat pada terjemahannya. Dengan mengungkapkan sisi mulia seorang istri, Amsal hendak menyatakan dua hal. Pertama, hikmat bukan hanya milik kaum pria. Hikmat adalah anugerah Allah untuk setiap anak-Nya yang mau diajar dan dibentuk oleh-Nya. Pria dan wanita setara di hadapan Allah. Kedua, istri yang cakap di sini bukan istri yg menyerah pada bentukan budaya patriarkhal sbg nasibnya, melainkan sbg wanita yang menyadari penuh panggilan Tuhan atas dirinya. Sbg respons positif thdp panggilan itu, ia berinisiatif menjalankan peran pendamping suami dan pengelola RT bahkan pemasok kebutuhan keluarga. Kita melihat sosok wanita karir yg memilih mengembangkan karirnya sbg ibu RT yg bertgjw dan yang sukses. Di mata suaminya, ia sangat dipercaya (ayat 11) dan dipuji (ayat 28b). Di tengah masyarakat, ia adalah seorang wanita yg bersosialisasi, memperhatikan kebutuhan masyarakat dan tidak segan-segan mengulurkan tangannya memberikan bantuan kpd mereka (20). Di mata masyarakat, ia sosok ibu bagi yg tertindas (ayat 20), mungkin semacam ibu Teresa. Di mata anak-anaknya, ia adalah ibu yg berbahagia (ayat 28a). Perikop ini menyatakan dg tegas bahwa dalam perbedaan peran dan fungsi yg Tuhan tetapkan pada pria dan wanita, orientasi org berhikmat bukan pada menyenangkan sesama manusia melainkan kpd Tuhan, sumber hikmatnya. Nilai-nilai seorang istri yg cakap dari zaman ke zaman tidak berubah. Ribuan tahun lampau ketika Amsal ini ditulis hingga sekarang, nilai-nilai tersebut tetap harus dipertahankan. Demikianlah ia merencanakan masa depan dg begitu mantap, shg ia tidak kuatir akan apa yg terjadi pada masa mendatang (25). nilai-nilai luhur ini Masih perlu dipertahankan.
1 Tes 5:1-6 Berjaga-jaga. 
Setelah membicarakan kedatangan Kristus untuk mengangkat para pengikut-Nya (1Tes 4:13-18), Paulus kini membahas penghakiman terakhir oleh Allah atas semua org yg menolak keselamatan Kristus pada hari-hari terakhir, yaitu saat mengerikan yg disebut "hari Tuhan" (1 Tes 5:2). Pengangkatan org percaya (1Tes 4:17) harus terjadi secara serentak dg permulaan "hari Tuhan" supaya kedatangan Kristus menjadi dekat dan tidak disangka-sangka, sebgm yg diajarkan oleh Kristus sendiri.Permasalahan kedatangan Tuhan Yesus yg kedua kalinya di jemaat Tesalonika ternyata bukan masalah tanggal, / hari dalam kalender. Sebab kualitas kehidupan setiap org yg percaya tidak dikendalikan oleh kalender, tetapi ditentukan oleh Kristus yg bangkit. Setiap orang yg mencintai Yesus, hidupnya pasti akan dikendalikan oleh kasih cinta Yesus, dan itu menghidupi sebuah kualitas kehidupan yang benar2 indah. Itulah sebabnya teks ini menganjurkan agar jemaat Tesalonika selalu berjaga-jaga (ayat 6). Hal yg paling penting saat ini untuk org2 Kristiani pahami ialah bukan kapan langit terbuka dan Kristus turun dari langit, tetapi apakah kita telah memiliki iman yg hidup, berani memihak kebenaran dan menolak hal-hal yg tidak benar, memiliki hati yg tenang dan siap melayani (ayat 8)? Kedatangan Tuhan menghadirkan sukacita besar dan bukan saat2 yang menakutkan. Pertanyaannya ialah apakah kita semua sedang berjaga-jaga, siap seperti prajurit yg lengkap dg segala persenjataan dan siap untuk bertempur, atau sedang tertidur lelap? Iman kita, org2 percaya saat ini pun tidak boleh dibangun di sekitar hal-hal yg tidak penting seperti tanggal dan hari. Tetapi iman kita harus menyikapi serius hal-hal yg urgen shg kita akan bereaksi tepat dan tanggap. Masalahnya ialah sudah terlambat mempersiapkan diri untuk ujian ketika kertas ujian sudah ada di depan kita. Sudah terlambat untuk membangun rumah yg kokoh, kalau badai topan sedang melanda kehidupan. Jangan seperti lima anak dara yang bodoh, yang harus kehabisan minyak sehingga pada waktu kedatangan sang mempelai, saat dimana pelita tersebut memang benar-benar dibutuhkan, pelita mereka padam.
Pencuri pada umumnya bekerja waktu orang sedang lengah; kebanyakan malam hari. Kedatangan Tuhan Yesus diumpamakan seperti pencuri (ayat 
2), yaitu ketika org lengah dalam damai dan kenikmatan hidup semu (ayat 3). Org yg memang tidak menghendaki kedatangan-Nya atau yg karena tidak beriman tidak percaya akan kedatanganNya, akan kecolongan. Org beriman yg tahu kebenaran ini dan berjaga-jaga, memiliki sikap hidup yg berbeda (ayat 4-7). Bgm menanti kedatangan Tuhan? Bila tak seorang pun tahu saat Tuhan datang, apa sebaiknya sikap seorang Kristen? Berjaga dan sadar (ayat 6). Kewaspadaan adalah ungkapan kesadaran bahwa kita adalah milik Tuhan, bukan milik dunia. Di dalam Tuhan kerohanian kita telah dibangunkan. Karena itu sikap dan cara hidup spt org dunia yg perbuatannya dalam gelap kita tanggalkan. Sebaliknya seperti prajurit yang siap berperang melawan kejahatan, kita mengenakan baju zirah iman dan kasih, serta ketopong keselamatan (ayat 8, bdk. Ef. 6:13-20).
Mat 25:14-30 Perumpamaan ttg Talenta
Pada wejangan yg menubuatkan kemusnahan Yerusalem dan kedatangan nyata Kerajaan Mesias dalam jemaatNya Matius menambah tiga buah Perumpamaan yg mengenai kesudahan masing2 orang. Perumpamaan pertama berkata ttg seorang hamba Kristus yg dipercayakan suatu jabatan dalam Gereja, seperti misalnya para rasul; hamba itu dihakimi sesuai dg cara ia menunaikan tugasnya (Mat 24:45-51). Pembahasan ini mengandung pernyataan Yesus yg tergolong paling sulit untuk dipahami. Sifat apokaliptik dari bahannya itu memiliki kesamaan dg beberapa khotbah bersifat nubuat dari PL, di mana percampuran antara unsur-unsur yg bersifat historis dg yg bersifat lambang sulit ditafsirkan. Beberapa org melihat penggenapan sebagian besar dari nubuat ini di dalam kehancuran Yerusalem pada tahun 70 M. Orang lain menganggap khotbah ini melukiskan zaman gereja, dan suatu masa penderitaan yg harus dilalui Gereja sebelum Kristus datang kembali. Pandangan yg melihat di sini suatu penggambaran oleh Tuhan kita ttg masa ketujuh puluh dari Daniel sangat tergantung pada kesamaan yang dijumpai di dalam Kitab Daniel dan Wahyu, dan cocok dg pertanyaan para murid yg membuat khotbah ini muncul. Dengan penafsiran ini, kisah Matius sepenuhnya membahas peristiwa yg masih akan datang. Hanya Lukas (21:12-24) yg mencatat zaman gereja yg menjelang, yaitu dg memperkenalkan sebuah bagian yang berawal dengan, "Tetapi sebelum semuanya itu," sesudah ia membicarakan juga aneka peristiwa eskatologis.Perumpamaan yang mirip dengan perumpamaan tentang uang mina yang telah diceritakan beberapa hari sebelumnya di Yerikho (Luk. 19:11-27). Perumpamaan tentang uang mina melukiskan kebenaran bahwa karunia yang sama jumlahnya, apabila dipergunakan dengan kerajinan yang tidak sama, akan memperoleh upah yang berbeda pula. Perumpamaan ttg talenta menunjukkan bahwa karunia yang tidak sama jumlahnya, apabila dipergunakan dg kesetiaan yang sama, akan diberi upah yang sama pula. Perumpamaan sebelumnya tentang sepuluh gadis menekankan perlunya persiapan dengan waspada bagi kedatangan Kristus. Perumpamaan ini menekankan perlunya pelayanan yg setia selama Dia tidak ada.
Hidup ini berharga dan bertujuan kekal. Pertama, karena hidup ini adalah karunia Tuhan. Segala sesuatu yang berasal dari Tuhan pastilah baik dan istimewa. Tuhan tentu menciptakan dan membuat kita hidup supaya kita menjalaninya bersama Dia ke tujuan kekal dari-Nya. Kedua, hidup ini hanya sekali, namun berakibat kekal. Kesalahan mengisi hidup bisa jadi tak mungkin lagi diperbaiki. Kita harus menjalani, mengisi, dan menuai akibat-akibatnya sendiri-sendiri. Inilah yang ingin Tuhan tanamkan dalam diri kita melalui perumpamaan-Nya ini. Tiap orang kelak berkewajiban mempertanggungjawabkan hidupnya di hadapan Tuhan.Perumpamaan talenta ini menggambarkan bahwa hidup ini adalah karunia (ayat 
15). Tiap orang mendapat jumlah talenta berbeda-beda. Tuan dalam perumpamaan ini memberikan kepada masing-masing hambanya kesempatan untuk mengembangkan talenta tersebut. Lalu mereka harus melaporkan apa yang mereka perbuat. Ternyata tidak semua yang menerima kesempatan berharga itu sungguh menghargainya. Bukan maksud perumpamaan ini bahwa yang mendapat lebih banyak talenta akan cenderung lebih bersungguh dalam hidupnya. Talenta di sini hanya perumpamaan untuk menegaskan bahwa orang harus menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab dan kelak Tuhan akan menuntut pertanggungjawaban tiap orang.
Tuhan Yesus tidak mengajarkan bahwa keselamatan adalah hasil perjuangan moral atau spiritual kita. Perumpamaan ini tidak mengajarkan bahwa kita masuk Kerajaan Surga dengan usaha moral-spiritual. Ada hal sejajar yang perikop ini ajarkan dengan yang perikop sebelumnya, menekankan soal kesiagaan, kesungguhan, dlsb. Injil diberikan Tuhan kepada tiap kita dengan cuma-cuma. Namun, anugerah Tuhan itu harus membangkitkan kesungguhan dalam diri kita. Sehingga kita tidak bermain-main dengan kebaikan Allah.
Dari ke tiga bacaan kami belajar:
1.       1. Perumpamaan talenta ini menggambarkan bahwa hidup ini adalah karunia (ayat 15). Tiap orang mendapat jumlah talenta berbeda-beda. Tuan dalam perumpamaan ini memberikan kepada masing-masing hambanya kesempatan untuk mengembangkan talenta tersebut. Lalu mereka harus melaporkan apa yang mereka perbuat.
2.      2. Apa yang dimaksud-Nya dengan talenta,berarti kesempatan, potensi, waktu, intelektualitas, kondisi emosional, dsb
3.      3.  Peran istri tidak sederhana, bila ia dapat menempatkan dirinya sbg istri yg cakap, pengaruhnya sangat besar, baik bagi keluarganya maupun masyarakat. Di dalam keluarga ia adalah seorang istri yg berperan aktif di balik nama besar suaminya (Ams 31:23). Ia dipercaya suaminya krn tidak sekalipun ia berbuat yg jahat thdp suaminya (Ams 31:11-12). Ia bangun lebih pagi dari suami dan anak- anaknya dan pandai menata semua pekerjaannya, shg ketika semua bangun, segala makanan telah tersedia (Ams 31:13-15, 27). Ia memelihara lingkungan rumahnya dg keindahan agar keluarganya merasakan bahwa rumah mereka adalah tempat tinggal yg paling menyenangkan (Ams 31:16). Ia penuh perhatian kpd seluruh isi rumahnya, ia menyediakan dan memperlengkapi semuanya dg apa yg mereka butuhkan, shg mereka tidak pernah terabaikan (Ams 31:21). Ia tidak pernah berpangku tangan, tetapi bekerja keras membantu kebutuhan keluarga dg ketrampilan yg dimilikinya (Ams 31:17-19, 24). Ia berkata-kata dg hikmat dan pengajaran yg lemah lembut, shg suami dan anak-anaknya tidak pernah menganggapnya remeh (Ams 31:26). Ia pun senantiasa menjaga penampilan agar tampil menarik dan indah (Ams 31:22) shg hati suaminya tidak beralih kepada wanita lain.
4.       Satu talenta seharga kurang lebih 6000 dinar. Satu dinar kira-kira upah buruh dalam sehari. Sang tuan menyerahkan talenta-talenta itu karena ia berkeinginan agar hamba-hambanya mengupayakan apa yang diterima untuk dikaryakan dan dapat berlipat-ganda. Suatu saat ia pasti datang kembali untuk mengadakan perhitungan dan menuntut pertanggungjawaban atas talenta-talenta yang telah dipercayakannya.

5.       Kita mau berupaya keras sebab kita tahu bahwa Sang Tuan sangat menghargai apa yang kita lakukan dengan sungguh- sungguh. Akan tiba saatnya kita diberikan hak masuk dalam kebahagiaan bersama Tuhan Yesus kelak di dalam kerajaan-Nya.