Rabu, 26 Maret 2014

             Pilihan Tuhan                                 Minggu 30 Maret 2014
1 Sam 16:1b,6-7,10-13a
1b Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku." 6 Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."7  Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." 10  Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN."11  Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."12  Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."13  Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud.
Ef 5:8-14
8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sbg anak2 terang,9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,10 dan ujilah apa yg berkenan kpd Tuhan.11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan2 kegelapan yg tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan2 itu.12 Sebab menyebutkan sajapun apa yg dibuat oleh mereka di tempat2 yg tersembunyi telah memalukan.13 Tetapi segala sesuatu yg sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yg nampak adalah terang.14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
Yoh 9:1-41
1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"3 Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi 7 dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.8 Tetapi tetangga2nya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?"9 Ada yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata: "Benar, akulah itu."10 Kata mereka kepadanya: "Bagaimana matamu menjadi melek?"11 Jawabnya: "Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat."12 Lalu mereka berkata kepadanya: "Di manakah Dia?" Jawabnya: "Aku tidak tahu."13  Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi.14 Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.15 Karena itu orang-orang Farisipun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat."16  Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: "Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat." Sebagian pula berkata: "Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di antara mereka.17 Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: "Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?" Jawabnya: "Ia adalah seorang nabi."18 Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru dapat melihat lagi, sampai mereka memanggil orang tuanya19 dan bertanya kepada mereka: "Inikah anakmu, yang kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?"20 Jawab orang tua itu: "Yang kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta,21 tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri."22 Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.23 Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri."24  Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: "Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa."25 Jawabnya: "Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat."26 Kata mereka kepadanya: "Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?"27 Jawabnya: "Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya; mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?"28 Sambil mengejek mereka berkata kepadanya: "Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa.29 Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang."30 Jawab orang itu kepada mereka: "Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku.31 Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya.32 Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta.33 Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa."34 Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.35 Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"36 Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.39 Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."40 Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?"41 Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu."
Pembahasan:
1 Sam 16:1b,6-7,10-13a  Hikmat dan urapan Roh
Ini tidak mempunyai hubungan dg kisah berikutnya. Daud memang diurapi menjadi raja di Hebron oleh orang suku Yehuda, 2 Sam 2:4, dan kemudian oleh para tua-tua Israel, 2Sam 5:3. Pengurapan yg disebut dalam bab 16 ini tidak tersinggung di lain tempat. Sama spt bab 9 sehubungan dg kisah mengenai Saul, demikianpun dg kisah mengenai Saul, demikianpun ceritera ini menjadi semacam pendahuluan bagi kisah mengenai "naik takhta Daud". Orang yg dipakai Tuhan, pasti Tuhan karuniai hikmat dan urapan Roh. Samuel salah satunya. Hikmat Tuhan juga nyata ketika Samuel harus menemukan siapa di antara anak-anak Isai yang Tuhan pilih. Jelas kriteria Tuhan sangat berbeda daripada yg dipikirkan manusia: "Bukan yg dilihat manusia yg dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati" (ayat 7b). Daud yg diurapi Tuhan melalui Samuel adalah pemimpin yg diurapi. "berkuasalah Roh TUHAN atas Daud" (ayat 13b). Pada saat yg sama, Roh Tuhan undur daripada Saul (ayat 14). Roh Tuhan dicurahkan kpd org2 yg Tuhan pilih untuk melakukan tugas tertentu. Mereka yg tidak taat pada Tuhan akan mengalami nasib seperti Saul, ditolak Tuhan. Apa yg nyata buat Samuel dan Daud seharusnya nyata pula buat kita hamba2Nya pada masa kini. Kualifikasi yg paling utama. Perbedaan terletak pada siapa yg memilih. Tetapi, untuk monarki Israel waktu itu, raja dipilih hanya berdasarkan kualifikasi penting berikut: pemilihan dan penyertaan Allah (band 10), dan hati yg mau mengikut dan taat kpd Allah (ayat 7). Raja hanya raja selama kualifikasi ini terpenuhi. Dan tidak spt pada bangsa2 lain, hak menjadi raja bisa dicabut oleh Allah. Ayat 13 adalah pemunculan perdana Daud dalam narasi kitab ini, dan Daud muncul dg kualifikasi yg luar biasa. Termasuk Abinadab, yg keelokan parasnya sempat memukau Samuel (ayat 8-9), dan kakak2 Daud yg lain (ayat 10). Yg terutama, termasuk pula Saul, yg kehilangan kualifikasinya sbg raja ketika Roh Tuhan meninggalkannya karena ketidaktaatan dan kini diganggu oleh roh jahat yg diizinkan Tuhan (ayat 14). Roh Tuhan berkuasa atas Daud (ayat 13), dan ia dikenal dan diakui sebagai orang yg disertai Tuhan (ayat 18b). Saul masih menjadi raja secara de facto, tetapi Daud yg diurapi telah muncul, berkembang menjadi org yg punya kelebihan yg lain (ayat 18), dan bahkan dikasihi Saul (ayat 20-23). Tetapi perjalanan Daud masih panjang, dan Allah masih terus membentuk dirinya dan bangsa Israel agar dapat mengerti pilihan Allah ini. Saul ditolak Tuhan sbg raja Israel krn pelanggaran2 yg dilakukannya (pasal 1Sam. 15). Tuhan mengingatkan Samuel bahwa sbg hamba Tuhan ia harus memperhatikan kehendak Tuhan bukan membela org yg berontak thdp Tuhan. Dg jujur Samuel mengakui takut dibunuh oleh Saul (ayat 2). Pasca Saul. Konsekuensinya Allah tidak lagi memakai Saul (ayat 14). Cara Tuhan unik. Pasti banyak hal yg dipelajari Daud akibat2 kejatuhan spt yg disaksikannya pada Saul. Apa yang Tuhan ingin Daud pelajari saat itu? Cara memerintah dan banyak pelajaran lain dalam urusan Negara.
Ef 5:8-14 Hidup sebagai anak terang.
Sebagai anak2 terang, umat Allah hidup dg meneladani Allah (ayat 1). Sama spt Yesus yg meneladani Allah demikian juga umat-Nya. Paulus juga mendorong org percaya untuk meneladani Kristus (ayat 2). Hidup dalam kasih merupakan bukti nyata meneladani Kristus. Secara khusus, anak2 terang harus menjauhi perbuatan seksual. Seks adalah pemberian Tuhan dan hanya boleh dinikmati dalam konteks pernikahan. Sehingga setiap perbuatan seks di luar pernikahan harus dihindari.Tidak hanya perbuatan seks yang dibuang, juga perkataan vulgar dan kotor (ayat 4).
Mengapa? Ada 4 alasan.
1.Org yg amoral dan vulgar akan dihukum. Segera bertobat untuk menerima pengampunan.
2.Berkaitan dg hakikat sbg anak2 terang (ayat 8-14). Anak-anak terang tidak pantas berlaku amoral dan vulgar (ayat 11). Menjauhi perbuatan jahat tidak berarti membuang orang yang melakukannya. Jika orang percaya menjauhi orang jahat, bagaimana ia bisa percaya pada Yesus dan diperbarui? Jika tidak ada yang mengasihi org yg amoral dan vulgar, siapa yang akan menelanjangi perbuatan tsb? Perbuatan dan org yg berbuat adalah dua hal yg berbeda. Perbuatannya harus ditelanjangi agar orangnya bertobat dan datang pada Yesus untuk menerima pengampunan.
3.Anak2 terang memiliki hikmat untuk hidup sbg anak-anak terang (ayat 15-17). Menjadi orang berhikmat berarti mengutamakan kehendak Allah di dalam seluruh hidup (ayat 17). Perbuatan amoral dan vulgar bukan kehendak Allah.
4.Berhubungan dengan Roh Kudus (ayat 18-21). Anak-anak terang telah dipenuhi Roh. Ini berakibat lahirnya suatu persekutuan dimana pujian dominan. Dipenuhi Roh berarti dipenuhi ucapan syukur.
Catatan waktu. “Waktu” adalah kata yg sulit untuk di definisikan. Akan tetapi, waktu adalah pencatat tercepat yg ada di dunia ini. Waktu mencatat detik demi detik setiap peristiwa sekecil apa pun yg dikerjakan oleh anak2 terang / anak2 gelap. Dg kesadaran waktu yg sangat tinggi, Paulus memberikan perbandingan kontras antara anak2 terang dan anak2 gelap berkaitan dg moral dan etika mereka yaitu hidup dalam percabulan dan pencemaran dg hidup sbg orang kudus (ayat 3); Hidup dalam berbagai perkataan kotor dg hidup penuh ucapan syukur (ayat 4); Hidup spt org bebal dg hidup spt orang arif (ayat 15); Hidup dalam pengaruh anggur yg memabukkan dg hidup yg penuh dg Roh (ayat 18). Melalui perbandingan ini Paulus memberitahukan bahwa org2 durhaka / anak-anak yang hidup dalam kegelapan mendapatkan murka Allah, dan anak2 terang mendapatkan bagian dalam kerajaan Kristus dan Allah (ayat 5-6). Apakah tujuan dari perbandingan ini? Pertama, Paulus tidak ingin jemaat di Efesus tercatat oleh waktu sbg anak2 terang yang hidup dalam kegelapan. Kedua, Paulus ingin agar jemaat Efesus menebus waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat. Yaitu, dalam pengertian menggunakan waktu dengan efisien dan efektif untuk pekerjaan dan pelayanan Tuhan, bukan untuk hidup dalam berbagai kecemaran dosa yg menyesatkan dan membawa kepada kebinasaan. Waktu terus berjalan. Ingatlah bahwa apa yang telah kita perbuat pasti tercatat dalam waktu dan tidak mungkin dapat dihapus oleh siapapun juga.
Yoh 9:1-41 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
Penjelasan waktu ini, Waktu Yesus sedang lewat, begitu luas, sehingga tanggal peristiwa ini tidak dapat dipastikan. Pasal 8 terjadi pada akhir hari raya Pondok Daun,dan pasal 10:22-39 terjadi tiga bulan kemudian pada hari raya Pentahbisan Bait Allah. Namun peristiwa ini menjembatani dua pasal tersebut, karena Terang Dunia yang ditolak dalam pasal 8 bercahaya dalam pasal 9 untuk menyatakan sikap hati Gembala yang Baik dan sikap hati pencuri dan perampok. Banyak orang buta disembuhkan dalam Injil, tetapi tidak disebutkan bahwa mereka buta sejak lahir seperti orang ini.
Pekerjaan Allah harus dinyatakan
Cukup banyak orang yang berpendapat bahwa penderitaan, termasuk sakit penyakit disebabkan oleh dosa. Orang-orang Yahudi pun berpendapat demikian. Lihat saja para murid Yesus, mereka mempertanyakan akibat dosa siapa kebutaan dialami oleh orang buta dalam bacaan kita (ayat 
2).
Yesus secara tegas menyatakan bahwa kebutaan itu bukan karena dosa orang itu sendiri, bukan juga dosa orang tuanya (ayat 3). Yesus menolak pendapat bahwa semua penyakit disebabkan oleh dosa seseorang. Ada hal positif yang juga dapat dinyatakan melalui pengalaman sakit seseorang. Melalui sakit Tuhan mau menyatakan pekerjaan-pekerjaan-Nya, kemuliaan dan kemahakuasaan-Nya.
Melalui peristiwa penyembuhan orang buta oleh Yesus, banyak pihak yang mendapat kesempatan melihat karya Allah dan meresponsnya. Si buta yang baru saja dapat melihat, memberikan kesaksian bahwa Yesus adalah nabi (ayat 11, 17)! Para tetangga menyaksikan bahwa dia yg dulu mengemis dalam kebutaan, kini telah celik (ayat8-9). Demikian juga orang Farisi, walau sikap mereka terpecah antara yg kagum krn kuasa Allah dinyatakan dan yg sebagian lain mencerca Yesus sbg pelanggar hari Sabat (ayat 16). Apa pun respons mereka, karya Allah telah dinyatakan!
Pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan bukan hanya melalui hal-hal yang menyenangkan, tetapi juga melalui penderitaan. Penderitaan, kesengsaraan, sakit, kekecewaan, kehilangan, selalu merupakan kesempatan untuk mengalami pekerjaan-pekerjaan Tuhan. Inilah yang kita lihat di dalam jalan salib yang ditempuh Yesus. Ia memilih jalan penderitaan untuk menyatakan pekerjaan-pekerjaan Allah. Apakah kita juga belajar melihat bahwa semua yang kita alami adalah dalam rangka pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan? Bersyukurlah atas kesempatan yang kita dapatkan untuk menyatakan pekerjaan-pekerjaan Allah. Kesempatan melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah tidak selalu ada (ayat 4), oleh karena itu marilah kita menggunakan kesempatan yang ada.
Yesus menjawab masalah penderitaan. 
Tuhan Yesus dan murid-murid melihat orang buta sejak lahirnya. Masyarakat melihat bahwa orang ini menjadi buta karena dosa (ayat 2-4). Masyarakat menganggap bahwa penderitaan adalah akibat dosa. Ini bisa benar. Namun, penderitaan dapat juga tidak ada hubungannya dengan dosa. Kedua hal ini merupakan ajaran Kitab Suci. Tuhan Yesus melihat penderitaan yang dialami oleh orang buta ini bukanlah disebabkan oleh dosa. Tuhan Yesus melihat rencana yang lebih besar. Penderitaan orang buta sejak lahir akan menjadi sarana untuk menyatakan pekerjaan Allah (ayat 3). Maka, Yesus meludah ke tanah, dan adukan tanah bercampur ludah disapukan pada mata orang buta (ayat 6). Lalu Tuhan Yesus memerintahkan orang buta ini pergi ke kolam Siloam untuk membersihkannya (ayat 7). Jelas bukan air kolam Siloam yang mencelikkan mata orang buta ini, melainkan perkataan Tuhan Yesus. Ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah.
Ketika matanya dicelikkan, orang buta ini segera pulang ke rumahnya (ayat 7). Kelihatannya ia lupa mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus yang telah menyembuhkannya. Mungkin ia terlalu takjub melihat bentuk orang, matahari, rumah, dsb. yang belum pernah dilihatnya. Ketika tiba di rumahnya, tetangga-tetangganya bukannya memberinya suatu pesta ucapan syukur, malah meragukannya (ayat 8-9). Bahkan mereka membawanya ke hadapan para pemimpin agama karena peristiwa celik matanya terjadi pada hari Sabat (ayat 13,14).
Dari ke tiga bacaan kami belajar:
1.          Orang yg dipilih Tuhan tdk haruslah yg kekar, pintar dan segala sesuatu yang baik, bahkan yg berdosapun bisa dipilih Tuhan.Hatinya lah yg dilihat Tuhan.
2.          Orang yg dipilih Tuhan pasti memiliki hikmat dan urapan Roh. Tanpa hikmat, pelayanan tak bisa dijalankan secara maksimal dan kehendak Tuhan tak bisa dilaksanakan dengan sempurna. Tanpa pengurapan Roh, maka yg dilakukan seseorang bukanlah pelayanan, tetapi hanya kegiatan agamawi semata/pekerjaan, tanpa arah.
3.          Orang yg dipilih memiliki kerinduan akan kasih Tuhan, dan kebenaran dari iman yang dipegangnya.
4.          Di 1 Kor 1:27-28:Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, inilah yang menjadi patokan org yg dipilih Tuhan.
5.          Kemampuan orang yg dipilih Tuhan akan menjadikan semua proses penyempurnaan tugas menjadi sempurna.
6.          Selain kerinduan, penantian yg tidak putus2, adanya kelayakan dalam menerima kasih karunia dalam org buta sejak kecil, dia merindukan, menantikan perubahan dalam dirinya dan layak dg belas kasih Yesus yg besar.
7.          Ketidak percayaan org Farisi telah dikenal sepanjang sejarah, sebagai org yg munafik dan bebal thdp anugrah yg diberikan org lain bukan thdp diri mereka.
8.          Ketaatan menghasilkan tahan uji, tahan uji menghasilkan ketabahan, dan ketabahan menghasilkan pengharapan, pengharapan akan kasih karunia Tuhan yg luar biasa.
9.          Penantian yg tak kunjung datang menaruh harapan besar penggenapan janji Tuhan yg sungguh ajaib dalam diri si buta.
10.      Yesus sanggup mengadakan mukjizat dimanapun Dia berada dan menyenangkan hati org yg diurapiNya.
11.      Yesus menyembuhkan dg cara yang berbeda tiap manusia tdk memiliki suatu pola tertentu.
12.      Yesus memperbaiki kehidupan yang penuh kegelapan dg sebuah hadiah yang luar biasa bagi si buta dg melihat segala sesuatu yang indah dalam hidupnya.
13.      Kemampuan menyembuhkan Yesus dikenal sampai beberapa daerah menyatakan kemuliaan Tuhan yg sungguh luar biasa.
14.      Kerinduan dalam hati si buta menjadikan sebuah darasan doa sepanjang hidupnya.

15.      Mengasihi manusia adalah tujuan Yesus datang ke dunia dan menyembuhkan org yg sakit.
              Air Hidup                                           Minggu 23 Maret 2014
Kel 17:3-7
3 Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kpd Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dg kehausan?"4 Lalu berseru-serulah Musa kpd TUHAN, katanya: "Apakah yg akan kulakukan kpd bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dg batu!"5 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa org dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yg kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah.6 Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, shg bangsa itu dapat minum." Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.7 Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh krn orang Israel telah bertengkar dan oleh krn mereka telah mencobai TUHAN dg mengatakan: "Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?"
Rm 5:1-2,5-8
1 Sebab itu, kita yg dibenarkan krn iman, kita hidup dlm ds dg Allah oleh krn Tuhan kita, Yesus Kristus.2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kpd kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yg telah dikaruniakan kpd kita.6 Krn waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita org2 durhaka pada waktu yg ditentukan oleh Allah.7 Sebab tidak mudah seorg mau mati utk org yg benar  tetapi mungkin utk org yg baik ada org yg berani mati.8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kpd kita, oleh krn Kristus telah mati utk kita, ketika kita masih berdosa.
Yoh 4:5-42
5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yg bernama Sikhar dekat tanah yg diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, krn itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul 12.7 Maka datanglah seorg perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."8 Sebab murid2Nya telah pergi ke kota membeli makanan.9 Maka kata perempuan Samaria itu kepadaNya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,14 tetapi barangsiapa minum air yg akan Kuberikan kpdnya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yg terus-menerus memancar sampai kpd hidup yg kekal."15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, spy aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."19 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah2 benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah2 demikian.24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran."25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yg disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kpd kami."26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dg engkau."27 Pada waktu itu datanglah murid2Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap2 dg seorang perempuan. Tetapi tidak seorgpun yg berkata: "Apa yg Engkau kehendaki? Atau: Apa yg Engkau percakapkan dg dia?"28 Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"30 Maka merekapun pergi ke luar kota lalu datang kpd Yesus.31 Sementara itu murid2Nya mengajak Dia, katanya: "Rabi, makanlah."32 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yg tidak kamu kenal."33 Maka murid2 itu berkata seorang kpd yg lain: "Adakah org yg telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"34 Kata Yesus kpd mereka: "MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yg mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang2 yg sudah menguning dan matang untuk dituai.36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yg kekal, shg penabur dan penuai sama-sama bersukacita.37 Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yg seorang menabur dan yg lain menuai.38 Aku mengutus kamu untuk menuai apa yg tidak kamu usahakan; org2 lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka."39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yg telah kuperbuat."40 Ketika org2 Samaria itu sampai kpd Yesus, mereka meminta kpdNya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya.41 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya,42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."
Pembahasan
Kel 17:3-7  Kekeringan rohani
Cerita ini melanjutkan tema mengenai org Israel yg bersungut2, bdk Kel 15:24 . Setelah dilepaskan dari perbudakan di Mesir, bg Israel sekarang dipimpin oleh Allah menuju ke Gng Sinai. Pada tahap ini umat Allah masih merupakan gerombolan yg tidak teratur, senang bersengketa & kurang iman. Mereka masih harus dibentuk menjadi bg yg dapat melayani Dia.Utk mencapai hal itu, termasuk perjalanan mereka ke Sinai, akan berperanan dalam membina mereka. Jalur perjalanan tradisional mereka, menyusuri tepi barat semenanjung itu, masih merupakan jalur yg diterima scr luas oleh para pakar Alkitab & merupakan jalur yg masuk akal. Sekalipun tempat2 yg disebutkan dalam Alkitab tidak dapat diidentifikasi dg pasti, letaknya secara umum cukup dapat ditentukan. Mengapa Tuhan mengizinkan umat-Nya yg sedang berjalan di padang gurun berulang kali mengalami kekurangan air (Kel 17:1-2, lih. Kel. 15:23, Bil. 20:2)? Agar mereka belajar bersandar penuh kpd Dia. Sekali lagi mereka bertingkah laku bukan sbg umat beriman. Wajar sekali bila orang mengalami kehausan karena kekurangan air saat berada di padang gurun yg gersang. Akan tetapi, bukankah mereka sudah beberapa kali melihat bgm Tuhan menghantar mereka melewati padang kesulitan? Mereka sudah mengalami sendiri bgm Tuhan memelihara mereka dg caraNya yg ajaib, tapi sayang mereka bebal. Perhatian mereka hanya tertuju pada penderitaan yg akan mereka hadapi di padang gurun. Mereka tidak mau bila kondisi di gurun jauh lebih buruk daripada kondisi mereka ketika masih di Mesir. Di Mesir mereka dapat menikmati makanan secara berkelimpahan. Celakanya mereka lupa bahwa di Mesir mereka adalah budak dari Firaun. Di balik keluh kesah ttg kedahagaan jasmani, sebenarnya mereka mengalami kedahagaan yang jauh lebih mengerikan yaitu, kerohanian yg dahaga. Kekeringan rohani membuat mereka tidak mampu melihat dan merasakan kehadiran Tuhan yg seharusnya menyegarkan hidup.Sekarang dunia kita mengalami gejala kekeringan dan kedahagaan rohani luar biasa. Buktinya kebangkitan agama dan aliran kepercayaan, maraknya tempat2 hiburan, pengejaran thdp status, kekayaan, dan kemewahan. Yg celaka tentu kalau org Kristen sendiri terjebak ke dalam situasi ini. Sbg anak-anak Tuhan, mari segarkan rohani kita dg mendekatkan diri kepada Dia lewat persekutuan yang intim dalam firman dan doa. Jika berbagai tanda kekeringan rohani Anda rasakan kini, akuilah kepada Tuhan. Jadikan ini sebagai kesempatan untuk merasakan Tuhan memuaskan dahaga Anda.
Rm 5:1-2,5-8 Berkat pembenaran
Murka Allah nyata atas orang berdosa (
Rm 1:18). Namun mereka yg telah dibenarkan oleh Yesus tidak perlu takut lagi pada murka itu. Pembenaran yg Kristus lakukan menghadirkan berkat dalam kehidupan org yg dibenarkan. Berkat apakah itu?
·    Pertama, diperdamaikan dg Allah (ayat 11) shg menikmati damai sejahtera dg Dia (ayat 1). Melalui kematianNya, Kristus memperdamaikan manusia dg Allah.
·    kedua, melalui pendamaian,yaitu beroleh jalan masuk kpd Allah (ayat 2a). Sebab itu manusia tidak perlu lagi memakai perantaraan imam untuk datang kpd Allah. Dg dmk terjalinlah persekutuan manusia dg Allah (Ef 3:12).
·    Ketiga, memiliki pengharapan akan kemuliaan (ay 2b). Ini berlawanan dg dosa yg membuat man kehilangan kemuliaan Allah (Rm 3:23).
·    Keempat, memampukan org percaya utk bersukacita dalam penderitaan (ayat 3-4). Kristus memakai penderitaan untuk menjadi karakter yg tahan uji (Ay 23:10). Roh Kudus yg berdiam di dlm hidup org percaya memampukannya untuk teguh bertahan.
·    Kelima, diselamatkan dari murka Allah yad (ayat 9).
Dmklah kita melihat bgm pembenaran yg dilakukan Kristus atas manusia menjadi pintu yg membukakan banyak berkat. Dan semua itu tidak mungkin terjadi melalui ketaatan manusia pada Taurat. Hanya oleh kasih karunia Allah kita memiliki keselamatan yang mencakup juga aspek masa datang. Merenungkan hal itu, membuat kita menyadari begitu besar makna pengorbanan Kristus di salib bagi status manusia di hadapan Allah. Maka seharusnyalah kita, yang telah diperdamaikan dengan Allah oleh Kristus, hidup dg menikmati seluruh kekayaan berkat itu. Jangan pernah mau undur dari iman yg telah Anda nyatakan, karena Tuhan pasti akan menguatkan. Ingatlah bahwa kemenangan iman kita akan dinyatakan kelak dan kita akan menikmati kemuliaan sbg anak-anak Allah.
Hidup dalam damai sejahtera.
Damai sejahtera sangat dirindukan dan terus dicari banyak orang. Damai sejahtera itu selain berhubungan dengan kondisi hati, juga berkait dengan hubungan-hubungan yang baik dan benar dengan sesamanya. Kita patut bersukacita dan merasa beruntung bahwa di dalam Kristus kita telah diperdamaikan dengan Allah. Dari musuh, kita dijadikan sahabat Allah. inilah wujud nyata pembenaran Allah di dalam Yesus Kristus. Karena ada dalam hubungan damai dengan Allah, kita dimungkinkan bermegah bahkan di tengah-tengah kesulitan dan penderitaan hidup seberat apapun.
Bermegah dalam setiap keadaan. Hidup dalam damai sejahtera tidak berarti kita bebas dari pergumulan, masalah dan penderitaan. Janganlah kita salah mengartikannya. Di sinilah letak dialektika kehidupan Kristen. Di satu pihak kita telah menjadi milik Kristus, di pihak lain kita sedang bertumbuh dalam Kristus. Dalam iman, masalah, pergumulan, penderitaan itu tetap ada, namun tidak lagi bersifat merusak. Sebaliknya semuanya itu akan membuat kita makin tekun, tahan uji, dan berpengharapan pada Allah. Melaluinya kita belajar untuk selalu bergantung pada kuasa Kristus yang memberdayakan kita, melalui Roh Kudus yang diam di dalam kita (ayat 1-5).
Yoh 4:5-42
Yesus dan perempuan Samaria (4:1-42)
Percakapan ini luar biasa. Orang Yahudi laki-laki biasanya tidak mau berbicara dengan perempuan, dan orang Yahudi yang memelihara agama Yahudi tidak mau berbicara dengan orang Samaria. Percakapan ini, yg merup sebagian dari sejarah Yesus Kristus, juga mengandung teologia yg amat indah dan dalam. Ada dua kontras yang timbul. Ada kontras antara air sumur dan air hidup, dan ada kontras antara Yakub dan Yesus.Percakapan ini dapat dibandingkan dengan percakapan Tuhan Yesus dengan Nikodemus. Di situ ada kontras antara kelahiran jasmani dan kelahiran rohani. Kiasan yg dipakai dalam dua percakapan masing2 jauh berbeda, tetapi pelajaran rohani di balik kedua kiasan itu sebenarnya sama. Tuhan Yesus membicarakan kehidupan kekal yg diperoleh melalui Dia. Perempuan itu juga dapat dibandingkan dg Nikodemus. Dari segi ltrblk, perempuan itu (yg namanya tidak disebutkan) adalah orang berdosa dari suku yg dianggap hina, sedangkan Nikodemus adalah tokoh agama Yahudi yg terkemuka. Sedangkan dari segi tanggapannya, Nikodemus bingung dan belum percaya. Mungkin dia pergi dari ruangan itu, tetapi kepergiannya pun tidak disebutkan. Tanggapan perempuan itu jauh lebih baik. Dia percaya, dan dia membawa banyak org kpd Yesus. Lt blk yg mantap bukan merupakan syarat untuk melayani Tuhan Yesus scr efektif! Peristiwa ini tidak diceritakan dalam ke tiga Injil Sinoptik,tapi kiasan panen dikatakan dalam Mat 9:35-38 ("Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit"), dan keperluan untuk roti jasmani disingkirkan demi kepentingan rohani dalam Mat 4:1-4.
Puaskan kehausan jiwa Anda!
Pemenuhan arti dan tujuan hidup dapat digambarkan dengan pemuasan dahaga. Cinta, harta, pangkat, serta kenikmatan tidak dapat memuaskan dahaga terdalam manusia. Hanya Allah yang sanggup memberi kepuasan sejati! Saat berada di sumber air di Samaria, Yesus bertemu perempuan Samaria yang ingin mengambil air. Saat itu tengah hari. Sebenarnya itu bukan waktu yang lazim untuk mengambil air karena para perempuan biasanya mengambil air pada pagi atau sore hari. Mungkin perempuan itu sengaja datang pada waktu itu untuk menghindari pertemuan dengan perempuan lain. Melihat perempuan Samaria itu, Yesus meminta air kepada dia (ayat 
6-7). Ini mengejutkan si perempuan (ayat 9). Dia mengenali orang itu sebagai orang Yahudi. Padahal orang Yahudi menghindari kontak langsung dengan orang Samaria. Lagi pula tak lazim bagi seorang pria terhormat untuk bicara dengan perempuan di tempat seperti itu. Namun Yesus tidak menghiraukan keheranan perempuan Samaria. Ia malah menawarkan air hidup yang merupakan karunia Allah (ayat10), yang lebih berarti daripada air yang sehari-hari diminum oleh perempuan itu. Yesus ingin perempuan itu menyadari adanya kebutuhan rohani yang juga harus dipenuhi. Dan kebutuhan itu hanya bisa dipuaskan oleh Allah, yang penuh dengan kasih karunia. Apa yang dimaksud Yesus dengan air hidup? Di dalam PL, Tuhan disebut sebagai sumber air (Yer 17:13) atau sungai (Mzm 36:9) yang menjawab kehausan manusia akan Allah (Mzm 42:2; Yes 55:1; Yer 2:13; Zak 13:1). Yesus berkata bahwa Ia akan menganugerahkan air hidup yang dapat memuaskan kehausan manusia akan Allah. Ini berarti Yesus menyatakan bahwa diri-Nyalah penggenap firman tsb. Ialah Mesias dari Allah yang sanggup memuaskan kerinduan jiwa manusia.Jika kita tidak mau mengabaikan tubuh ketika merasa lapar atau haus, mengapa kita sering tak peduli terhadap kehausan jiwa kita? Tanpa Yesus sesungguhnya jiwa akan selalu kehausan. Undanglah Dia untuk memuaskan jiwamu.
Sumber Air Hidup
Org Yahudi tidak bergaul dg org Samaria (ayat 9b) karena di mata org Yahudi, org Samaria adalah ras yg tidak murni. Dulu, ketika Asyur menghancurkan kerajaan Israel (Utara), penduduk Samaria dicampur dg org2 dari bangsa jajahan Asyur yang lain. Akibatnya terjadi kawin campur dan sinkretisme agama. Untuk org2 yg dibenci oleh bangsa-Nya, Yesus sengaja mengunjungi mereka (ayat 4) agar dapat menawarkan Air Hidup untuk memuaskan dahaga rohani mereka. Melalui percakapan dg seorg perempuan Samaria yg datang ke sumur Yakub untuk menimba air minum, Tuhan Yesus menawarkan Air Hidup itu kepadanya (ayat10). Air minum hanya melepaskan kehausan sementara karena harus diminum terus-menerus. Air Hidup yg ditawarkan Tuhan Yesus akan menyegarkan jiwa, bukan hanya sementara melainkan sekali diminum akan menjadi mata air yang memancar di kedalaman hati selama-lamanya (ayat 14). Tawaran Tuhan Yesus kepada perempuan Samaria ini merupakan tawaran kasih Allah yg diungkapkan kpd semua orang, tanpa membedakan suku, gender, dan status. Selain termasuk suku Samaria yg dibenci orang Yahudi, statusnya sebagai perempuan adalah rendah di mata orang Yahudi. Terlebih lagi, tidak pantas seorang perempuan yang tidak terhormat berbicara dengan seorang Rabi (Guru).Seperti perempuan Samaria itu, kita sebagai orang-orang zaman modern ini pun memiliki banyak dahaga hidup yang kita coba atasi dengan berbagai cara pemuasan. Pengalaman menyatakan bahwa tidak ada hal apa pun, apalagi dosa yang dapat mengisi kekosongan dalam hidup kita. Hanya Yesus, Sumber Air Hidup dan Pemuas kebutuhan hidup terdalam yang dapat mengisi dan memberi arti bagi hidup ini. Berbaliklah kepada-Nya dan izinkan Dia mengisi hidup Anda dengan hidup-Nya sendiri.
Dari ke tiga bacaan kami belajar:
1.       Kehidupan rohani harus dikembangkan dalam hati org dg bantuan Roh Kudus shg sungguh air hidup itu mengalir terus dalam diri kita.
2.       Yesus benar-benar seorang manusia, dan dapat merasakan kelemahan seperti manusia pada umumnya. Dosa mendatangkan kerja keras (Kej. 3:19), maka Kristus, yang menjadikan diri-Nya kutuk karena kita, harus mengalaminya.
3.       Yesus seorang yg lemah lembut, yang tidak memiliki tubuh yang kekar. Tampaknya murid-murid-Nya tidak letih, sehingga mereka dapat pergi ke kota tanpa kesulitan, sementara Guru mereka duduk dan tidak mampu berjalan lebih jauh. Tubuh yang terbuat dari tanah yang rapuh ini memang sangat peka terhadap rasa lelah, sehingga hampir tidak dapat menanggungnya.
4.       Tawaran Tuhan Yesus kepada perempuan Samaria ini merupakan tawaran kasih Allah yang diungkapkan kepada semua orang, tanpa membedakan suku, gender, dan status.
5.       Status perempuan adalah rendah di mata orang Yahudi. Terlebih lagi, tidak pantas seorang perempuan yang tidak terhormat berbicara dengan seorang Rabi, tapi Yesus mengangkat harkat perempuan disini.
6.       Cinta, harta, pangkat, serta kenikmatan tdk dpt memuaskan dahaga terdalam man,hanya Allah yg sanggup memberi kepuasan sejati.
7.       Sebenarnya itu bukan waktu yg lazim untuk mengambil air karena para perempuan biasanya mengambil air pada pagi / sore hari. Mungkin perempuan itu sengaja datang pada waktu itu untuk menghindari pertemuan dg perempuan lain krn dia berdosa.
8.       Kemampuan Yesus dalam melunakkan hati perempuan dan kita dari dosa.

9.       Air hidup yang dari Yesuslah yg mampu menjalankan hidup yg penuh kegelapan.

Senin, 10 Maret 2014

Waktu Kedatangan Tuhan

Waktu Kedatangan Tuhan        Minggu 1 Des 2013
Yes 2 :1-5
1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung2 dan menjulang tinggi di atas bukit2; segala bangsa akan berduyun2 ke sana,3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita ttg jalan2Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa2 dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang2nya menjadi mata bajak & tombak2nya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang thdp bangsa, & mereka tidak akan lagi belajar perang.5 Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang TUHAN!
Rm 13:11-14a
11 Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan2 kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!13 Marilah kita hidup dgn sopan, spt pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang
Mat 24:37-44
37 "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.38 Sebab sebgm mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.40 Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yg seorang akan dibawa dan yg lain akan ditinggalkan;41 kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yg seorang akan dibawa dan yg lain akan ditinggalkan.42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."
Pembahasan
Yes 2:1-5
Nubuat yg pada pokoknya sama tdpt dalam Mi 4:1-3. Para ahli tidak sependapat dalam memecahkan masalah siapa bergantung pada siapa/ mungkin Yesaya & Mikha mengambil nubuat itu dari sumber bersama. Tetapi paling mungkin Mikha mengambil nubuat itu dari Yesaya. Tidak ada bukti menyakinkan bahwa nubuat ini tidak berasal dari Yesaya.
Maksud Tuhan thdp umatNya
Allah ingin Yerusalem menjadi kota yang mulia. Allah hadir di dalamnya, pengajaranNya mengalir, sekalian bgs datang utk diajar olehNya di sana (ayat 1-2). Yerusalem tidak sekadar kota simbolis, tetapi sungguh berperan sbg sumber pengajaran kebenaran firman Tuhan (ayat 3). Memang yg dipaparkan Yesaya di sini bersifat eskatologis (berhubungan dgn zaman akhir), tetapi kita tidak perlu menanti scr pasif sampai gbran itu kelak Tuhan Allah genapi. Umat Tuhan, Gereja Tuhan sepanjang zaman harus berdoa, berusaha agar diri & zamannya boleh menjadi bagian dari rangkaian tahap2 penggenapan nubuat ini. Pedang jadi mata bajak. Logam yg dibuat menjadi alat pembunuh diubah menjadi mata bajak untuk mengolah sawah (ayat 4). Tuhan menjadi wasit yg mengawasi manusia agar menjalankan aturan main yg benar. Ia menghentikan pelanggaran, menghindarkan kehancuran dari penyalahgunaan teknologi, wewenang, harta kekayaan, dll. Sebaliknya semua itu diarahkan untuk menjadi alat membangun kesejahteraan manusia dan alam sekitarnya. Semua manusia mendambakan kedamaian. Tidakkah Gereja Tuhan yg memiliki berita pendamaian itu, tega untuk menyembunyikan Injil hanya untuk dirinya saja?
Berjalan dlm terangNya
Manusia dapat dibagi dalam dua kelompok, berdasarkan dua cara hidup:
[1] Yang bergantung kepada Allah:memiliki kesadaran bahwa hidup ini beserta segala kekayaan yg dimilikinya adalah anugerah Allah
[2] Yang otonom dari Allah: merasa tidak memerlukan Allah, merasa tidak nyaman untuk bergantung dan tunduk kepada Allah.
Ini adalah sebuah perasaan yg menjadi otonom sering dari kekerasan hati, sifat yg egois, dan niat pemberontakan. Dalam ayat 1-4, ada sebuah gbran yg indah mengenai "hari-hari akhir". Yerusalem akan dihancurkan, namun suatu saat ia akan menjadi titik acuan bagi byk bangsa. Sion akan menjadi semacam magnet ketika kesetiaan, keadilan & kebenaran memancar dari kota itu. Rahasia dari kedamaian sejati adalah firman Tuhan, Taurat Tuhan. Sebuah kota yg ditransformasi oleh firman Tuhan tidak lagi penuh dgn para pemberontak dan pencuri (ayat 1:22-23), akan tercipta suasana penuh kedamaian.Bangsa Yehuda diminta untuk berjalan dalam terang Ilahi (ayat 5). Apa maksudnya? Kita bisa mengaitkan hal tsb dgn ungkapan2 kemarahan Tuhan di ayat2 selanjutnya. Kaum keturunan Yakub sebagai sebuah komunitas yg ditebus Allah telah meninggalkan Tuhan dan hidup otonom. Kesombongan mereka akan dihancurkan. Apa yg mereka anggap mulia dan indah akan dihempaskan sampai ke debu. Berjalan dalam terang Ilahi berarti mengakui bahwa kalau jantung kita masih bisa berdetak, itu karena anugerah Tuhan.
Rm 13:11-14a
Akhirnya Paulus menyudahi refleksinya dg menggariskan sebuah catatan dari pandangan apokaliptik :saat (kairos). Dg kematian dan kebangkitan Yesus kairos/saat kritis akan datang. Saat sekarang memiliki tantangan yg mendesak. Setia pada bentuknya, Paulus mengungkapkan tantangan dalam istilah kehormatan dan rasa malu yg mendesak. Gban siangdan malam, tarang dan gelap melambangkan baik dan jahat serta mencerminkan kehormatan dan rasa malu. Scr konkret, Paulus menyajikan suatu daftar dari 6 gaya hidup memalukan yg harus dihindari,yakni berlebihan dalam makan dan minum (mulut telinga), berlebihan dalam seks dan kenikmatan (hati: mata dalam perencanaan; dan tangan kaki dalam pelaksanaan), pertengkaran dan cemburu (mulut telinga dan mata hati). Masing2 manusia wajib menghindari 6 gaya memalukan ini. Sbg gantinya org harus mencari kehormatan yg utuh, sama spt Yesus yg layak dihormati. Jangan menyerah kpd daging yg tidak tertebus dan salah arah, melainkan tirulah kehidupan Yesus yg bermutu dan terarah.
Waktunya Mendesak Rm13:11-14
Pelaksanaan kehendak Allah oleh org yg pikirannya dibaharui adalah tema Rasul Paulus mulai dari pasal 12:1. Sebelum dia membahas satu masalah yg bersifat lebih khusus, yaitu hub org kuat dg org lemah dalam Rm 14:1-15:13 ada satu tema yg harus dicatat, yaitu bahwa waktunya sudah mendesak supaya kasih kita tidak pura2. Sering kali di dalam PB, dekatnya akhir zaman menjadi dorongan untuk memperjuangkan ketaatan, spt dalam nats ini. Pada zaman ini org percaya berada di perbatasan antara dua aiwn/aion. Keadaan kita di situ dikembangkan dalam bag ini, di mana Aiwn/Aion Baru dikiaskan sbg siang hari, sedangkan Aiwn/Aion Lama dikiaskan sbg malam.Memang dari satu segi kita masih di dunia ini, tetapi dari segi yg lain, dari segi hidup kita yg sebenarnya, kita sudah dipindahkan. Maka keadaan kita digbrkan sbg org pada saat sudah tidak malam lagi, tetapi belum pagi juga, masih remang2 sinar matahari saja, dan oki byk yg mau dilakukan, maka kita harus bangun.Dan ini yg kita lakukan,dg mengetahui zamannya, bahwa saatnya sudah tiba bagi kita untuk bangun dari tidur, karena sekarang keselamatan kita lebih dekat dari pada waktu kita menjadi percaya.Kita sudah mengetahui zamannya, karena kita sudah mengerti bahwa zaman ini akan berakhir, dan zaman yad sudah dekat. Kerajaan Allah akan didirikan di sini dengan kemuliaan Allah.
...saatnya sudah tiba bagi kita untuk bangun dari tidur...
Sama seperti dalam I Tes 5:6, 10 dan Ef 5:14, keadaan rohani yg tidak sesuai dg dekatnya Kerajaan Allah dikiaskan dg kata tidur. Kalau kita sungguh mengerti bahwa dunia ini fana, dan bahwa Raja kita akan datang dg segera, maka tidak masuk akal kalau kita hidup seolah-olah Dia tidak akan datang.
...sekarang keselamatan kita lebih dekat drpd waktu kita menjadi percaya.
Dalam Surat Roma keselamatan merup pembebasan dari murka Allah spy kita dapat ikut dlm hidup yg sejati dlm Kristus. Biasanya murka yg dimaksudkan adalah murka Allah yg disebut dalam Rm1:18. Seperti apa yg dijelaskan dalam Rm 5-8, kita dapat bebas dari murka itu kalau kita hidup dalam persekutuan yg akrab dg Tuhan Yesus yg sudah bangkit. Jadi murka Allah sdg dinyatakan sekarang, tetapi menurut  Rm 2:5 murka Allah akan dinyatakan pada akhir zaman.Demikian juga dengan keselamatan. Dalam Rm 10:13 kita membaca, "setiap org yg berseru kpd nama Tuhan akan diselamatkan." Jadi  keselamatan dapat dialami sekarang. Tetapi dalam Rm 13:11 kita membaca, sekarang keselamatan kita lebih dekat drpd waktu kita menjadi percaya. Jadi keselamatan akan dialami pada akhir zaman.Tidak ada dua keselamatan bagi kita, satu untuk sekarang dan satu yg akan kita alami. Mungkin seorang ibu memberi satu sendok nasi kepada anak yg minta, tetapi anak itu ternyata masih lapar. Untuk dapat makan yg banyak anak itu disuruh menunggu sampai semuanya masak, karena nanti sore mereka pesta bersama-sama. Nasinya tetap sama, tetapi hanya sebag yg dimakan sekarang. Dmk juga keselamatan kita. Org percaya yg memanggil NamaNya sekarang dapat mengecap sebag kecil dari perjamuan besar yg akan kita nikmati pada waktu Ia datang kembali dalam segala kemuliaanNya.
Mat 24:37-44
Mirip zaman Nuh
Suasana dunia menjelang kedatangan Yesus Kristus yang kedua disamakan dengan masa nabi Nuh hidup. Nuh adalah seorang yang hidup berkenan di hadapan Allah. Persamaan pertama adalah sikap orang terhadap pewarta firman. Nuh dianggap gila dengan proyek bahtera raksasanya: dianggap fanatik karena percaya penghakiman Allah atas manusia berdosa. Sekarang pun banyak orang berpendapat pemberitaan Yesus Kristus akan datang kembali sebagai Hakim yang menghukum dosa sebagai fanatik. Manusia berdosa lebih suka
menciptakan konsep Allah yang Mahakasih yang tidak akan mengirim manusia ke neraka. Sama seperti di zaman Nuh, sedikit yang serius menanggapi penghakiman Allah dengan hidup kudus di hadapan-Nya.
Kedua, sebelum air bah tiba, mereka makan dan minum, kawin dan dikawinkan (ayat 38). Sepintas sepertinya tidak ada yang salah. Namun, di situlah justru permasalahannya. Manusia hanya melihat kehidupan sebagai urusan yang berkaitan dengan dunia yang sekarang ini, mencari kebahagiaan dan kenikmatan hidup di dunia yang sementara, tidak peduli dengan hari penghakiman dan kehidupan setelah kematian. Hal-hal itu dianggap tidak nyata, tidak kelihatan. Hal ini terus terjadi sampai saat ini. Manusia menjadikan dunia ini sebagai tujuan akhir hidupnya atau bahkan tidak mempedulikan tujuan hidup karena mementingkan kenikmatan.
Ketiga, seperti pada zaman Nuh, ada yang dibawa ada yang akan ditinggal (ayat 39-40). Ini merupakan peringatan keras bahwa yang ditinggalkan adalah mereka yang tidak percaya. Kedatangan Tuhan Yesus kedua kali kelak akan memisahkan orang benar dari orang jahat. Sikap berjaga-jaga justru merupakan ungkapan iman (ayat 44). Yang tidak berjaga-jaga adalah yang tidak beriman. Yang kedapatan berjaga-jagalah yang akan disambut Tuhan.
Berjaga-jaga dan tetap bekerja.
Tiga sikap hidup manusia digambarkan di sini dalam masa penantian kedatangan Anak Manusia. Kedatangan Anak Manusia pasti meski harinya tidak bisa dipastikan oleh manusia. Tanda-tanda yang mendahului pun diberitahukan. Oleh sebab itu tidak ada alasan bagi orang yang pernah mendengar atau membaca pengajaran tentang kedatangan Anak Manusia berdalih tidak atau belum siap. Seperti yang pernah terjadi pada zaman Nuh (2Pet.2:5). Nuh memang tidak tahu kapan air bah itu akan melanda bumi, tetapi Nuh terus mempersiapkan bahtera sambil mewartakan berita hukuman Allah. Kehidupan berjalan biasa sampai saatnya Allah mendatangkan hukuman air bah.
Alkitab mencatat seluruh manusia musnah kecuali keluarga Nuh. Itu pula yang akan terjadi pada saat kedatangan Anak Manusia. Ketika semua orang bekerja, yang siap dibawa yang tidak siap ditinggalkan. Mereka yang menggumuli kehidupan sehari-hari dengan tetap terfokus pada pengharapan kedatangan Anak Manusia, yang akan mempersiapkan diri. Hari-hari hidup mereka diisi dengan berbagai upaya dan aktivitas dengan tetap menjaga hati dan pikirannya. Orang-orang inilah yang akan diangkat saat Anak Manusia datang dengan tiba-tiba.
Sikap berjaga pasti ada dalam hidup kita sehari-hari. Setiap hari bukankah kita terus waspada terhadap copet, perampok, atau pencuri, dan mengantisipasinya dengan berbagai cara agar harta benda kita tidak beralih tangan tanpa kita ketahui. Seharusnya demikian pula kita mewaspadai hidup ini sehari lepas sehari. Kedatangan Anak Manusia tidak diberitahukan agar kita berpola hidup dan berpola pikir selalu siap sedia. Pengharapan yang pasti akan tibanya hari yang mulia itu yang akan meneguhkan iman kita dalam masa penantian ini. Setiap hari yang akan kita lalui bisa menjadi hari akhir dari sejarah panjang dunia ini. Kedatangan Anak Manusia harus terus menerus menjadi pusat perhatian kita saat kita berkata, berkarya dan berupaya pada jam- jam, hari-hari yang Tuhan masih berikan kesempatan pada banyak orang yang belum siap.
Dari ketiga bacaan kami belajar:
1.      Kapan datangnya Tuhan ke dua kali tidak diketahui seperti pencuri.
2.      Keadaan Tuhan datang spt bangsa yg menaiki gunung dan memuliakan namaNya, dan org Kudus akan terlihat jelas berbeda dari anak dunia, dan org yg berjaga2 akan memisahkan diri dari kondisi dunia.
3.      Perlengkapan senjata terang dipakai manusia berbaju putih untuk memerangi kejahatan dan terpisah dari dunia menghasil kan buah roh (Gal 5:22-23).
4.       Hanya manusia berbaju putihlah yg selalu siap untuk pengangkatan (repture) terpisah dari manusia dunia yg hitam.
5.      Yang tertinggal akan mengalami berbagai kesengsaraan dan nasib yang disebutkan dalam kitab Wahyu.
6.      Berjaga2 dg selalu membaca terus KS dan menghayati dan mengamalkan dalam hidup sehingga tubuh itu menjadi terang yg bersinar dalam kegelapan dunia (manusia yg selalu mencari uang sbg allah).
7.      Tuhan menjadi wasit yg mengawasi manusia agar menjalankan aturan main yg benar. Ia menghentikan pelanggaran, menghindarkan kehancuran dari penyalahgunaan teknologi, wewenang, harta kekayaan, dll.
8.      Manusia dapat dibagi dalam dua kelompok, berdasarkan dua cara hidup: yang bergantung kepada Allah dan yang otonom dari Allah, dari dua kelompok ini terlihat buahnya.
9.      Berjalan dlm terang Tuhan berarti menyadari bahwa detak jantung & nafas adalah anugrah dari Tuhan semata.
10.  Keselamatan hanya ada dlm terang kasih Tuhan dan itu dinyatakan dalam akhir zaman pada diri Yesus sang Adil.
11.  Penghakiman akan dilakukan Yesus dg seadil2nya dan semua manusia akan mengalami kedamaian yang dipancarkanNya.
12.  Kondisi yang sama akan dialami manusia dg zaman Nuh dulu kala dia membuat bahtera yg dianggap aneh dan tidak berakal budi, dalam zaman sekarang manusia berbaju putih akan dianggap aneh jua.
13.  Manusia berbaju putih menyinari terang hidupnya dg FT yang selalu didaraskan setiap hari dg membaca Kitab Suci secara sadar dan mengamalkan setia FT dalam hidupnya shg menghasilkan buah kasih.
14.  Kedamaian akan tercipta sebagai bumi baru dalam kegelapan yang ada dalam dunia yg gelap.
15.  Waktu yang akan ditentukan oleh Bapa di surga sedang Yesus sendiri tidak mengetahui waktu utk datang.

16.  Jumlah manusia berbaju putih akan ditentukan Bapa sampai genap maka terangkatlah manusia oleh Yesus.