Sabtu, 24 Januari 2015

                        Waktu Yang Singkat                 Minggu, 25 Januari 2015
Yun 3:1-5,10
1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."5 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. 10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.
1 Kor 7:29-31
29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;30 dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli;31 pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.
Mrk 1:14-20
14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.17 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."18 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.19  Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.20  Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
Pembahasan:
Yun 3:1-5,10  Belas kasihan Allah. 
Setelah Yunus berserah kepada Allah, dia siap untuk melakukan pelayanan. Perintah kedua hampir sama dg perintah pertama (Yun 1:2). Isi dari pemberitaan itu akan diberikan kpd sang nabi nanti. Kejahatan Niniwe sampai di telinga Allah. Tetapi sebelum melaksanakan hukuman, Allah hendak memperingatkan mereka. Untuk itu Yunus diutus kembali. Yunus hanya menyampaikan berita penghukuman yg akan Allah jatuhkan, dan sama sekali tidak menyinggung agar mereka bertobat dari tingkah langkah mereka yg jahat (Yun 3:4). Hal ini menunjukkan bahwa kesediaannya adalah krn terpaksa. Ia memang lebih mengharap bangsa itu dihukum daripada bertobat dan diampuni. Pertobatan bukan hanya penyesalan; pertobatan adalah perubahan. Tuhan memberikan kesempatan kedua kpd Yunus. Kali ini Yunus taat. Ketika ia memberitakan peringatan Tuhan, sesuatu yg mengejutkan terjadi, terutama buat Yunus, yaitu bahwa seluruh rakyat Niniwe beserta rajanya menanggapi pemberitaan tsb dan bertobat. Tetapi yg di luar harapan Yunus justru terjadi. Bukan hanya raja dan rakyat yg berkabung tetapi juga binatang peliharaan. Sekali lagi kita melihat bgm keindahan pertobatan yg terangkai dalam suatu kebenaran, yaitu bahwa pertobatan terjadi krn Tuhan berinisiatif; pertama,Ialah yg "mengunjungi" Niniwe dan menyampaikan peringatanNya; Ialah yg mencari manusia, bukan sebaliknya. Kedua, pertobatan tidak akan terjadi jika manusia tidak mau mendengarkan suara Tuhan. Rakyat Niniwe masih menaruh hormat kepada Tuhan; Ketiga, pertobatan ditunjukkan melalui perubahan nyata. Raja Niniwe meminta rakyatnya untuk "berbalik dari tingkah lakunya yg jahat...". Banyak keadaan yg melahirkan penyesalan. Misalnya, penyesalan yg muncul sbg akibat rasa malu, rasa takut, dan rasa bersalah. Namun, pertobatan tidak harus dilandasi oleh ketiga perasaan ini sebab sudah selayaknyalah pertobatan timbul dari (a) kesadaran akan kesalahan, (b) keinginan untuk melakukan yg benar di hadapan Tuhan, dan (c) tindakan nyata untuk mewujudkannya. Ada lagi hal lain yg mengejutkan dan yg kelak akan membuat Yunus protes kpd Allah. Di luar harapan Yunus, ternyata Allah menyesal ketika melihat pertobatan org Niniwe. Krnnya Ia tidak jadi membinasakan mereka (Yun 3:10). Dilibatkannya binatang peliharaan untuk berkabung dan berpuasa mungkin dapat mengindikasikan bahwa org Niniwe sendiri tidak yakin bahwa Allah akan sudi mengampuni mereka (Yun 3:7-8). Itulah sebabnya ada kemungkinan bahwa penyesalan Allah adalah sesuatu yg tidak diduga oleh orang Niniwe. Sptnya cerita ini banyak berisi hal-hal yg tidak terduga. Di satu sisi Yunus tidak menduga bahwa org Niniwe akan meresponi pemberitaannya, dan di lain sisi orang Niniwe sendiri tidak menduga bahwa Allah akan merespons perkabungan mereka. Benarlah FT yg disampaikan oleh nabi Yesaya: "Sekalipun dosamu merah spt kirmizi, akan menjadi putih spt salju; sekalipun spt kain kesumba, akan menjadi putih spt bulu domba (Yes. 1:18)."
1 Kor 7:29-31 Waktu yang Singkat
Dalam bab ini Paulus tidak membicarakan perkawinan dan hidup adat pada umumnya, tetapi menjawab satu demi satu pertanyaan yang diajukan kepadanya. Berturut-turut ia membahas; ttg org yg sudah nikah (pasangan Kristen, 1Kor 7:1-11, org Kristen yg nikah dg org yg bukan Kristen, 1Kor 7:12-16); ttg org yg tidak/belum nikah (gadis, 1Kor 7:25-35, yg bertunangan, 1Kor 7:36-38, janda-janda 1Kor 7:39-40). Pegangan umum untuk memecahkan masalah2 yang diajukan diutarakan dalam 1Kor 7:17,20,24, yaitu: Tiap-tiap org hendaknya tetap hidup dalam keadaan spt waktu dipanggil untuk masuk Kristiani. Urutan pikiran tidak terlalu ketat, shg kerap kali hidup tidak kawin disinggung sehubungan dg perkawinan dan sebaliknya. Dg jalan itu Paulus menyarankan bahwa kedua keadaan hidup itu saling melengkapi dan tidak dapat dimengerti terlepas satu sama lain. Sebuah istilah yg diambil dari peristilahan pelayaran (waktu melipat layar-layarnya). Maksudnya berapa lamapun jangka waktu antara sekarang dan kedatangan Yesus kelak, waktu itu sudah kehilangan pentingnya, melalui Yesus yg bangkit, dunia yg akan datang sudah dimulai. Alasan yg kedua ditunjukkan melalui pernyataan waktu telah singkat (harfiahnya, telah diperpendek sehingga menjadi singkat). Orang yg benar2 mengikut Kristus, artinya berjalan di belakang Kristus, pasti akan menampakkan perubahan dalam hidupnya. Hidup lama menjadi hidup baru. Spt halnya jika kita mengikuti kehidupan seorang olahragawan yg harus selalu disiplin dg latihan, tentu berbeda dengan bila kita mengikuti kehidupan penjudi. Perubahan yang Tuhan inginkan bukan yang lahiriah, tetapi yang terjadi di dalam hati. Status lahiriah mungkin saja tidak berubah, tetapi akan nyata sikap taat, pengabdian, dan penyerahan diri total kpd Yesus. Singkatnya waktu. Karena peka akan daruratnya waktu hidup di akhir zaman, Paulus mengingatkan akan singkatnya waktu. Paulus tentu tidak memberi kesan bahwa ia tahu kapan Tuhan akan datang kedua kali. Namun yang ingin ditekankannya di sini ialah bahwa kita harus hidup dg tingkat kemawasdirian dan kewaspadaan yang amat tinggi. Tiap orang memiliki batas tertentu bagi hidupnya masing-masing, karena itu wajib menggunakan waktu dengan baik selagi masih ada kesempatan. Nasihatnya juga bukan menghalangi orang dari kebebasan, tetapi untuk mengarahkan kebebasan itu bagi tujuan tertinggi.Sang rasul mengacu kepada saat sebelum kedatangan Tuhan (Rm. 13:11). Seluruh kehidupan harus dijalani dg mengingat kenyataan akbar ini. Pada saat itu dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu dan hari baru yang gemilang akan terbit.
Mrk 1:14-20 Penjala Manusia
Kembali Markus menghilangkan sebagian dari kehidupan dan karya Yesus ketika Dia langsung pindah dari soal pencobaan ke soal permulaan pelayanan di Galilea. Setelah pernyataan pendahuluan (Mrk 1:14,15), Markus mengisahkan pemanggilan 4 nelayan itu menjadi murid.Yesus memulai pelayanan-Nya setelah Yohanes menyelesaikan tugas Allah. Tugas Yohanes sbg org yg mempersiapkan jalan bagi Mesias telah selesai ketika Herodes memenjarakan dia. Yesus kemudian pergi ke Galilea. Ia mewartakan pertobatan (Mrk 1:15). Dalam perjalanan, Yesus juga memanggil org untuk menjadi murid-Nya. Dimulai dari Simon dan Andreas. Mereka adalah nelayan. Ketika mendengar panggilan Yesus, mereka segera meninggalkan jala dan mengikut Dia. Respons itu juga ditunjukkan oleh Yohanes dan Yakobus. Yesus memperlihatkan otoritasNya krn Ia mampu memanggil orang keluar dari pekerjaan mereka dan menjadikan mereka sbg muridNya. Yesus berjanji akan mentransformasi hidup mereka dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Mereka akan memberitakan kabar yg akan mengubah hidup orang lain. Dari cara pemanggilan-Nya, ada indikasi bahwa sebelumnya mereka telah mengenal Yesus. Peristiwa inilah yang dicatat oleh Yohanes 1:40. Mereka dipanggil untuk mengikut Yesus (Mrk 1:17,20). Mereka dipanggil untuk tugas membawa orang lain untuk mengikut Yesus.Org2 yg Yesus pilih tidak sempat mempersiapkan diri. Ia memang tidak memilih org yg trampil/ terkenal. Bahkan mereka bukan orang yg religius. Ia tidak menemui mereka di rumah ibadah, tetapi di pantai, sedang bekerja. Panggilan untuk mengikut Dia mengubah segala sesuatu dalam hidup mereka: keluarga, pekerjaan, dll. Menjadi murid memang berarti mematuhi panggilan Yesus tanpa syarat. Panggilan jadi murid bukan panggilan untuk jadi relawan, yaitu bekerja sesuai minat dan waktu kita. Jadi murid Yesus bukan berarti menjual segala milik kita dan hidup miskin. Jadi murid Yesus berarti jadi milik-Nya di sepanjang waktu. Sebagai murid Kristus, hidup kita sedang diubah. Kita dipanggil untuk memiliki gaya hidup Kristus: melayani untuk kemuliaan Allah. Kita perlu belajar bagaimana hidup dengan bergantung pada kuasa Roh Kudus. Narasi ini menceritakan dua hal penting yang dilakukan Yesus, yaitu berkhotbah dan memanggil murid-murid. Tertangkapnya Yohanes Pembaptis merupakan awal khotbah Yesus. Isi khotbah Yesus diringkas oleh Markus dengan frasa 'Injil Allah' (Mrk 1:14). Dikatakan bahwa Allah akan memerintah umat-Nya. Sebelum ini terlaksana, untuk menjadi umat-Nya yaitu, bertobat dan percaya kepada Yesus (Mrk 1:15). Tidak semua orang mau memberi respons positif pada panggilan Yesus. Ada yang khawatir bila hidup dan segala kesenangannya dirampas oleh Yesus. Bagaimana dengan kita? Ragukah? Ingatlah respons keempat murid yang spontan meninggalkan pekerjaan dan mengikut Dia.
Dari ketiga bacaan kami belajar bahwa:
1.       Pertobatan bukan hanya penyesalan; merupakan perubahan. Keindahan pertobatan yang terangkai dalam suatu kebenaran, yakni pertobatan terjadi karena Tuhan berinisiatif;
·         Pertama,Tuhanlah yang "mengunjungi" Niniwe dan menyampaikan peringatanNya; Ialah yg mencari manusia, bukan sebaliknya.
·         Kedua, pertobatan tidak akan terjadi jika manusia tidak mau mendengarkan suara Tuhan. Rakyat Niniwe masih menaruh hormat kepada Tuhan
·         Ketiga, pertobatan ditunjukkan melalui perubahan nyata. Raja Niniwe meminta rakyatnya untuk berbalik dari tingkah lakunya yang jahat. Banyak keadaan yang melahirkan penyesalan.
2.       Kebenaran agung yg dikhotbahkan Kristus; Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Hal ini merujuk kpd PL, yg di dlmnya kerajaan Mesias dijanjikan & waktu yg ditetapkan utk memperkenalkannya. Orang2 pada waktu itu tidak mengenal nubuat2 tsb dg baik serta tidak memerhatikan dg sungguh tanda2 zaman sehingga tidak bisa memahaminya. Oleh sebab itu Kristus memberitahukan kepada mereka, "Waktu yang ditetapkan itu sudah dekat; terang ilahi, kehidupan, dan kasih ilahi yang mulia akan dinyatakan sekarang; suatu dispensasi baru yang jauh lebih rohani dan sorgawi daripada yang selama ini kalian alami akan dimulai sekarang." Perhatikanlah, Allah menjaga waktu; ketika waktunya telah genap, Kerajaan Allah sudah dekat. Visi atau penglihatan itu adalah tentang suatu waktu yang ditentukan, yang akan ditepati dengan cermat, meskipun berlanjut terus melampaui zaman kita.
3.       Paulus pun mengatakan waktunya singkat pada orang di Korintus (banyak penyembahan berhala), karena melihat adanya pelacuran bakti, dan pergaulan yang tidak sehat, dan konotasinya terhadap keadaan waktu yang sedikit lagi, meskipun hingga kini belum terjadi pengangkatan (repture) tapi inilah masanya yang disebut sebagai akhir zaman.
4.       Yesus tidak menemui Yohanes, Simon, Yakobus dll(muridNya) di rumah ibadah, tetapi di pantai, sedang bekerja. Menjadi murid memang berarti mematuhi panggilan Yesus tanpa syarat. Panggilan jadi murid bukan panggilan untuk jadi relawan, yaitu bekerja sesuai minat dan waktu kita. Jadi murid Yesus bukan berarti menjual segala milik kita dan hidup miskin. Jadi murid Yesus berarti jadi milik-Nya di sepanjang waktu. Sebagai murid Kristus, hidup kita sedang diubah.Dari kekelaman menjadi terang bagi orang lain. Kita dipanggil untuk memiliki gaya hidup Kristus: melayani untuk kemuliaan Allah. Kita perlu belajar bagaimana hidup dengan bergantung pada kuasa Roh Kudus.
5.       Waktu Yesus untuk datang ke dua kali memang telah ditentukan Allah Bapa di surga, kita tidak mengetahuinya, tapi waktunya benar2 singkat, (ayat Kitab Wahyu sedikit lagi tergenapi), bencana, perubahan iklim, banyaknya kejahatan dibumi, keadaan Nuh akan terulang, dan ini masanya untuk kita bersihkan diri dari dosa, bertobat dan jadikan Yesus sebagai satu2nya Penebus dalam hidup.
6.       Pemanggilan rasul yang begitu dikenal, merupakan pemanggilan kita sebagai murid Yesus, merubah kehidupan kita yang lama menjadi sebuah kehidupan yang mestinya mengubahkan: dari gelap menjadi terang, dari kebinasaan menuju kekekalan, dari keburukan menjadi kebaikan, karena Yesus menjanjikan semua di surga kelak.
7. Dalam kondisi darurat ini (percabulan adalah masalah serius di kota Korintus),Paulus menegur jemaat keras yg terlibat.Paulus menyoroti 4 hal: [1] jika seorg pria memilih tidak terikat perkawinan dg gadisnya, ia harus memusatkan perhatian pada Tuhan (1 Kor 7:32); [2] jika seorang pria memilih untuk terikat dalam lembaga perkawinan, ia harus menyenangkan isterinya (1 Kor 7:33); [3] gadis yg tidak menikah, sebaiknya mereka memusatkan perhatian kepada perkara Tuhan supaya tubuh dan jiwa mereka tetap kudus (1 Kor 7:34a); [4] bagi yang ingin terikat dalam perkawinan mereka harus dapat menyenangkan suaminya (1 Kor 7:34b).Paulus terus berusaha mengimbau agar jemaat tetap menjalankan tanggung jawab yang Tuhan percayakan, karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi.
                          Panggilan Tuhan                    Minggu, 18 January 2015
1 Sam 3:3b-10,19
3b Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah. 4 Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!," dan ia menjawab: "Ya, bapa."5 Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil; tidurlah kembali." Lalu pergilah ia tidur.6 Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuelpun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali."7 Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya.8 Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Iapun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu.9 Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel: "Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah: Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar." Maka pergilah Samuel dan tidurlah ia di tempat tidurnya.10 Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar." 19 Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satupun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.
1 Kor 6:13c-15a,17-20
13c Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.14 Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasaNya.15a Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? 17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.18 Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Yoh 1:35-42
35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"37 Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"39 Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.40 Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.41 Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."42 Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."
Pembahasan:
1 Sam 3:3b-10,19 Konsekwensi menjadi nabi
Cerita ini mengenai penyataan Allah yg pertama, yg menjadikan Samuel nabi, 1Sam 3:20. Ini bukan mimpi sebab Samuel justru dibangunkan oleh suara itu. Kata bukan sekadar bunyi, tetapi penyampaian makna melalui bunyi. Kata diucapkan karena ada hal yg ingin disampaikan oleh pengucapnya. Supaya itu terjadi kata tsb harus didengar. Akan sia-sia usaha pengucap, jika ternyata tidak ada telinga yang terbuka dan kehendak yang sedia untuk mendengar.Dengan arti kata peristiwa itu boleh dikatakan "penglihatan", 1Sam 3:15. Samuel memang tidak melihat apa-apa tetapi hanya mendengar suara Tuhan. Tidak mudah menjadi nabi di negeri sendiri, itulah yg Yesus alami. Org2 sekampung Nya, di Nazaret,menolak untuk percaya bahwa Dia adalah Nabi Allah (Luk 4:16-30) Tdk mudah bagi Samuel menjadi nabi utk menyampaikan berita penghukuman dari Tuhan bagi Eli, bapak dan mentor rohaninya. Samuel sendiri masih muda (1 Sam 3:1). Ia belum pernah mengalami panggilan Allah sebelumnya (1 Sam 3: 3-8). Yg memberitahu Samuel bahwa Allahlah yg memanggilnya justru Eli, yang kepadanya nubuat penghukuman ditujukan (1 Sam 3: 9,11-14). Bgm mungkin Samuel sekarang berkata-kata melawan Eli (1 Sam 3:15-18)? Nas ini menyajikan perbandingan ttg dua kondisi sikap thdp kata-kata Allah. Pertama, Samuel, anak muda yg belum pernah menerima firman Allah secara langsung, tetapi mendengar (1 Sam 3:7,9-10), dan Eli, imam dg pengalaman kerohanian segudang yg tidak mendengar (1 Sam3:13). Kedua, Samuel yang menyampaikan seluruh yang difirmankan Allah kepada Eli (1 Sam3:17-18) dan Eli yang tidak menyampaikan sepenuhnya kemarahan Allah kepada anak- anaknya (1 Sam3:12-13). Ketiga, jarangnya pernyataan firman Tuhan di zaman Eli (1 Sam 3:1) dengan tidak pernah gagal-Nya firman Tuhan pada masa Samuel. Bahkan perkataan Samuel pun sampai ke seluruh Israel (1 Sam 3:19-4:1a). Semua berkait dengan kata, firman, atau davar dari Allah (davar, kata Ibrani untuk kata firman). Karena itu, ketika Samuel bangun untuk keempat kalinya dan mendengarkan FT, ia bangun untuk menjadi bagian dari suksesi kenabian menggantikan Eli (ayat 20). Allah sendiri yang memilih Samuel, dan Ia menyertainya (1 Sam 3:19). Panggilan menjadi nabi bukan semata-mata kehormatan dan status, tetapi terutama kepercayaan untuk menjadi jurubicara Allah yang dapat diandalkan. Samuel dipersiapkan menjadi nabi dengan praktik langsung di bawah asuhan mentornya, Eli. Ia belajar mendengar dan membedakan suara Allah dari suara manusia. Ia belajar taat pada suara Allah, walaupun hal itu mungkin tidak menyenangkan manusia. Samuel lulus ujian pertama. Allah berkenan kpdnya (1 Sam3: 19, 21) dan seluruh Israel menerima dia sbg nabi Tuhan (1 Sam3:20). Kisah Nabi Samuel yg dikontraskan dg Imam Eli dan kedua anaknya kelak akan terulang secara berbeda pada kisah Raja Saul vs raja Daud pada pasal2 kemudian.  Jabatan nabi mungkin sudah tidak ada lagi dalam sejarah gereja. Namun Allah masih memakai anak-anak-Nya untuk menyuarakan kehendak Allah yg sudah tersurat dan tersirat dalam Alkitab. Adalah bagian kita untuk menjadi nabi2 Allah yg setia mengumandangkan kebenaran Allah. Namun bukan tidak mungkin akan ada risiko yg kita tanggung sbg konsekwensi dari pemberitaan itu. Jelas bahwa hidup Samuel adalah teladan, dan hidup Eli adalah peringatan bagi kita. Sbg Kristen, entah sudah berapa banyak firman, khotbah, renungan, tulisan dll  tentang kebenaran FT yang melewati dan mewarnai hidup kita. Jangan sia- siakan semua itu. Bangun dan dengarkan, lakukan dan beritakan!
1 Kor 6:13c-15a,17-20 Tubuh untuk kemuliaan Tuhan. 
Paulus mengarahkan perhatiannya kpd kelemahan moral yg mencemarkan gereja, rupanya disebabkan oleh penerapan kebenaran tentang kebebasan Kristiani dalam bidang seksual. Persoalannya adalah: Jika tidak ada pembatasan dalam hal makanan, salah satu selera dari tubuh, mengapa harus ada pembatasan dalam hal seksual, satu keinginan lainnya dari tubuh? Jawaban Paulus, yg diawali dg membahas prinsip kebebasan & menerapkannya scr khusus kpd masalah percabulan, kembali menonjolkan pemakaian Tidak tahukah kamu sebanyak tiga kali (1Kor 6: 15. 16, 19). Sekalipun makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan (saling memerlukan). Hubungan ini tidak berlaku bagi tubuh dan percabulan. Tubuh dirancang untuk memuliakan Tuhan, dan Tuhan diperlukan tubuh untuk melaksanakan hal ini. Paulus menggunakan istilah tubuh di sini dalam arti yang lebih luas daripada tabernakel jasmaniah saja. Istilah ini nyaris sama artinya dg kepribadian seseorang, hampir spt pemakaian istilah barangsiapa. Di dalam 1 Kor 6:19 Paulus rupanya menyamakan tubuh dg kamu. Hal ini, tentu saja, tidak selalu dilakukannya (2 Kor 12:3).Paulus mengingatkan jemaat Korintus, bahwa dahulu mereka memang berdosa, tetapi sekarang mereka telah dikuduskan dan dibenarkan dalam Yesus Kristus melalui baptisan. Konsekuensi dari perubahan status itu adalah:   a. mereka harus meninggalkan dosa-dosanya yang dahulu; b. mereka tidak lagi bebas melakukan segala hal yang dilakukan oleh komunitas di luar kekristenan. Standar yang baru ini bukan mempermasalahkan halal atau haram, tetapi apakah yg mereka lakukan itu berguna bagi dirinya dan memuliakan Tuhan (1 Kor6:20)? Peringatan ini diberikan agar kita tidak memberikan diri untuk diperhamba oleh apa pun. Yesus telah mati untuk menebus org2 yang percaya kepada-Nya secara utuh. Itu sebabnya orang percaya tidak dapat menyerahkan tubuh yang sudah menjadi milik Kristus kepada percabulan. Ada kecenderungan dalam pemikiran jemaat bahwa dorongan seksual itu dapat disamakan dengan keinginan untuk makan. Jadi jika dorongan untuk makan dituruti, seperti itu pulalah aktivitas seks. Masalahnya, jika dorongan seksual itu dituruti, kemungkinan bisa diikuti oleh percabulan. Percabulan bukanlah semata-mata hubungan fisik, namun juga melibatkan penyerahan diri secara total. Seluruh tubuh dan jiwa yg sudah menjadi milik Kristus menjadi milik dosa krn sudah diikat / dijadikan satu dengan pelacur. Ketaatan kepada peraturan seringkali dianggap sbg "belenggu" yang membatasi dan mengekang gerak langkah kita. Namun sebenarnya dengan mengekang tubuh dari dosa percabulan, kita justru dibebaskan dari perhambaan seks. Hasilnya adalah pembebasan tubuh dari perbudakan dosa. Dengan tubuh yang bebas, kita dapat menggunakannya untuk memuliakan Tuhan.
Yoh 1:35-42 Menjadi murid Kristus
Bagian ini menjadi peralihan antara pelayanan Yohanes Pembaptis dan pelayanan Yesus, karena dalam bagian ini murid Yohanes menggabungkan diri mereka dg Yesus. Jika membandingkan peristiwa ini dg peristiwa panggilan murid2 Tuhan Yesus dalam Injil Sinoptik (Mat 4:18-22; Mrk 1:16-20; dan Luk 5:1-11) ada beberapa perbedaan yg menonjol. Dalam ketiga Injil Sinoptik Yesus secara aktif memanggil mereka, sedangkan dalam Injil Yohanes murid2 dan Yohanes Pembaptis adalah yg berinisiatif. Panggilan yg diceritakan oleh Yohanes terjadi "di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis", sedangkan panggilan yg diceritakan dalam Injil Sinoptik terjadi di tepi Danau Galilea. Ternyata data dari keempat Injil berbeda tetapi tidak kontradiktif. Misalnya, tidak ada kata, "Ini panggilan yang satu-satunya...", dan Injil Sinoptik tidak berkata bahwa tidak pernah berbicara dengan mereka di Betania. Setiap penulis Injil mencatat peristiwa yg sesuai dg tujuan Injilnya masing2, dari pengalaman mereka dan dari riset mereka. Yohanes memakai sebutan "Kedua belas" mengenai kedua belas murid itu (Yoh 6:67, 70, 71; dan 20:24), tetapi dia tidak memberi daftar nama mereka seperti ada dalam Injil Sinoptik (Mat 10:2-4; Mrk 3:16-19; dan Luk 6:13-16).Mungkin daftar nama tidak dicatat oleh Yohanes krn dia tidak mau menyebutkan namanya sendiri.Kecenderungan manusia adalah melibatkan diri di dalam kegiatan yg menguntungkan dirinya. Seseorang memilih sekolah bagi pendidikannya, dokter bagi kesehatannya, dan gereja bagi pertumbuhan rohaninya. Pada kesaksian sebelumnya, tidak ada yang menerima pemberitaan Yohanes. Apakah ia mundur dari tugas kesaksian? Tidak! Pada hari berikutnya, Yohanes kembali bersaksi (Yoh 1:35-36). Ia mengulangi kesaksian yg sama, yakni Yesus adalah Anak Domba Allah. Yohanes terus bersaksi meski pada kesaksian2 sebelumnya tidak dijelaskan apakah ada yg percaya. Ternyata hasil bukanlah tujuannya. Meski tanpa hasil, Yohanes terus bersaksi. Ia tidak patah semangat atau putus asa. Tujuan hidupnya jelas. Ia adalah saksi bagi Kristus. Kesadaran inilah yang membuatnya tidak lekas patah semangat atau putus asa. Meskipun tidak ada yg percaya, Yohanes tetap merasa tidak perlu mengganti isi kesaksian yang berpusat pada Kristus. Apakah di kemudian waktu ada yang menerima kesaksiannya? Setelah mengulang kesaksian, barulah kelihatan ada murid2 Yohanes yang mulai tertarik. Dua orang muridnya segera meninggalkannya dan mengikuti Yesus. Yohanes tidak berkecil hati atau protes saat ia kehilangan murid-murid. Pertemuan murid-murid Yohanes dengan Yesus mengakibatkan mereka menjadi percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka yang percaya ini segera bersaksi dan Andreas membawa Petrus ke Yesus (Yoh1:41). Yesus menyatakan pada Petrus bahwa Ia mengenal masa lalu dan masa depan Petrus (Yoh 1:42). Rantai kesaksian tidak terputus. Filipus yang bertemu Yesus segera bersaksi kpd Natanael (Yoh 1:45) dan juga mengajaknya bertemu Yesus (Yoh 1:47). Kpd Natanael, Yesus mengungkapkan kemahatahuan-Nya (Yoh 1:47-48). Natanael yg bertemu Yesus segera menyembahNya (Yoh 1:49). Kepada mereka yang percaya, Yesus menjanjikan bahwa pengenalan mereka akan bertumbuh semakin dalam (Yoh 1:50-51).Pada murid2Nya yg pertama ini, Ia diperkenalkan penulis Injil Yohanes bukan sbg pemimpin besar yg sukses melainkan sbg Anak Domba Allah. Istilah Anak Domba berkaitan dengan kurban. Itu sebabnya, pertama, menjadi murid Yesus bukanlah menjadi pengikut pemimpin "besar" yang sukses. Mengikut Yesus adalah mengikuti org yg tujuan hidupnya menjadi kurban. Murid Yesus harus siap menderita bahkan sampai mati. Meskipun ada sukacita di dalamnya, namun kerelaan untuk menderita seperti Yesus adalah kualifikasi utama menjadi murid-Nya. Kedua, dalam interaksi dg para murid-Nya, Yesus adalah guru yang baik. Andreas (Yoh 1:40), Filipus (Yoh 1:45), dan Natanael (Yoh 1:49) mengatakan bahwa mereka telah menemukan Mesias yg dinubuatkan PL. Murid-murid itu mengenali identitas gurunya. Yesus bukan hanya mengajar, namun secara mengejutkan Ia mengajak murid2 itu tinggal bersamaNya untuk menyaksikan seluruh kehidupanNya (Yoh 1:39). Dalam pemuridan, pengetahuan ttg iman penting, tetapi tanpa keteladanan berarti sia-sia. Ketiga, Yesus aktif mencari murid (Yoh 1:43). Yesus mengamati dan memperhatikan sebelum Ia memilih (Yoh 1:48). Keempat, pemuridan yg sukses terjadi jika ada pelipatgandaan. Yesus memuridkan Andreas, lalu Andreas membawa Simon dan Filipus membawa Natanael. Pemuridan melatih orang memuridkan orang lain, bukan menjadikannya pengikut pasif. Kita telah menjadi murid Tuhan karena para pendahulu kita menerapkan prinsip pemuridan. Sekarang obor tugas pemuridan itu berada di tangan kita untuk disampaikan kepada penerus kita.
Dari ketiga bacaan kami belajar bahwa:
1.       Panggilan menjadi nabi bukan semata-mata kehormatan dan status, tetapi terutama kepercayaan untuk menjadi jurubicara Allah yang dapat diandalkan. Samuel belajar mendengar dan membedakan suara Allah dari suara manusia. Ia belajar taat pada suara Allah, walaupun hal itu mungkin tidak menyenangkan manusia.
2.       Tuhan berkenan menyatakan pilihan dan panggilanNya pada siapapun, tetapi yang dipilih dan dipanggil memiliki tanggung jawab merespons dalam iman dan ketaatan.
3.       Kesaksian kebenaran Firman Tuhan merupakan cara Allah membawa orang mengenal Yesus. Mulai dari kesaksian hidupNya, karakter, sikap dan kepribadianNya yang istimewa sampai kepada pengajaran2Nya. Dari sinilah Allah berkenan memanggil manusia untuk menjadi muridNya melalui cara di luar mimbar formal, dan metode2 tertentu. Pelajaran penting dari inisiatif Allah ini adalah bahwa pengenalan kita kepada Kristus akan mendorong kita untuk bersaksi tentang Dia dan karya-Nya.
4.       Dalam Kis 2:17  Tuhan akan mencurahkan RohNya ke atas semua manusia;teruna2mu akan mendapat penglihatan2, semua ini menggantikan panggilan Tuhan pada nabi yang terdahulu, hingga karya Tuhan selalu ada dalam kehidupan.
5.       Pemuridan yg sukses terjadi jika ada pelipatgandaan. Yesus memuridkan Andreas, lalu Andreas membawa Simon dan Filipus membawa Natanael. Pemuridan melatih orang memuridkan orang lain,menjadi pengikut aktif bukan menjadikan nya pengikut pasif. Kita yg menjadi murid Tuhan karena para pendahulu kita menerapkan prinsip pemuridan.
6. Semakin maju suatu peradaban, semakin berkembang juga budaya kuliner ini. Kota Korintus tentunya tak kurang pilihan menyediakan berbagai makanan yang menarik lirikan mata, mengaktifkan kelenjar liur, siap membuat lidah bergoyang dan perut berdendang. Rangsangan makananpun menjadi masalah iman juga. Sebab, bgm kita menempatkan arti makanan dan bgm membelanjakan uang untuk makanan, adalah ungkapan apa yg kita pandang penting dalam hidup ini. Meski ada masalah halal-haram (daging di Korintus berasal dari kuil penyembahan berhala), inti masalah yang kini perlu kita renungkan adalah benar-salah dalam pola makan kita. Jangan jadikan makanan berhala dalam hidup kita.
Iman yg Mengalahkan Dunia         Minggu, 11 January 2015
Yes 55:1-11
1 Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.3 Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.4 Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa;5 sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau.6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!7 Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kpd TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.8 Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu.10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada org yg mau makan,11 demikianlah firmanKu yg keluar dari mulutKu: ia tidak akan kembali kepada-Ku dg sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
1 Yoh 5:1-9
1 Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya.2 Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,4 sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.5 Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?
Mrk 1:7-11
7 Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.10 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya.11 Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."
Pembahasan:
Yes 55:1-11 Keajaiban firman Tuhan
Apa yang menjadi jaminan bagi seseorang untuk kepastian keselamatannya? Bagi umat yang sudah sekian lama menderita karena hukuman Allah atas dosa-dosa mereka, tentu tidak akan sembarang memercayai janji keselamatan tanpa bukti nyata. Bukan hanya secara jasmani mereka menderita, rohani mereka pun gersang. Tak ada satu pun yang bisa mereka lakukan untuk melepaskan diri dari keputusasaan. Belenggu pembuangan begitu ketat dan kuat. Syukur kepada Allah, Dia telah menyatakan janji-Nya bahwa mereka yang berpaling dan menantikan keselamatan daripada-Nya tidak akan dikecewakan (Yes 55:6-7). Syarat penting untuk keselamatan ialah kelaparan dan dahaga rohani yg sejati akan pengampunan dan hubungan yg benar dengan Allah (Yoh 4:14; 7:37), berlandaskan korban kematian sang Mesias (pasal Yes 53:1-12). Kita harus bertobat dari dosa2 kita dan menghampiri Dia di dalam iman; lagi pula, lapar dan dahaga akan kebenaran Allah dan kuasa kerajaanNya masih terus menjadi syarat yg sangat penting untuk menerima kepenuhan RohNya. Syarat mendapatkan hidup kekal ialah bertobat dan beriman, tanpa tambahan lain apa pun. Orang yg mau mengambil bagian dalam air hidup itu, pertama-tama dia harus merasa haus (bertobat), kemudian bersedia (beriman) untuk datang kepada sang Juruselamat (Yoh 7:37). Anggur melambangkan 1. Injil yg menyukakan dan menyegarkan jiwa; susu menunjukkan sifatnya yg memberikan pertumbuhan (I Ptr 2:2). 2. Sesuatu yang tidak mengenyangkan.  Khayalan mengenai kebahagiaan pribadi berdasarkan keuntungan2 dan berkat2 duniawi. Hanya Allah yg dapat memuaskan jiwa manusia. Daud yg disebut dalam Yes 55:3, 4 adalah Kristus, Anak Daud, sebab di sini Dia digambarkan sbg mempunyai pengaruh yg berkuasa pada zaman yang akan datang. Yes 55:5 adalah nubuat bahwa bangsa2 lain akan bertobat dan akan bergabung dg Israel yg sudah ditebus oleh karena Allahnya. FirmanNya ya dan amin. Apa yang Allah janjikan dalam firmanNya? Pertama, firmanNya adalah makanan dan minuman bagi jiwa, yang diberikan-Nya sebagai anugerah (Yes 55: 1). Jangan mencari alternatif apapun untuk memuaskan dahaga rohani kita (Yes 55: 2-3a). Dia sendiri sudah menetapkan hamba-Nya, Mesias keturunan Daud, sebagai agen keselamatan ini (ayat 3b-5).Kedua, ketika Allah berfirman, Ia juga menyatakan diri-Nya, Ia hadir di antara kita. Kita tidak dapat memisahkan firman-Nya dengan diri-Nya sendiri. Itu sebabnya, mencari Tuhan (Yes 55:6) adalah mencari firman-Nya. Ketiga, firman-Nya, jauh melampaui pemahaman kita (Yes 55:8-9). Dia adalah Allah yang tidak terbatas, firmanNya juga tidak terbatas. Namun segala kehendak-Nya dan apa yang Dia firmankan adalah untuk kebaikan kita. Keempat, firmanNya sungguh berkuasa (Yes 55:10,11,13). Apapun yg Ia kehendaki pasti berhasil. Keadaan yang rusak, suasana yang mengerikan dan kehidupan yang sulit, secara ajaib akan berubah dengan baik ketika firman-Nya datang (Yes 55:13). Kelima, ada hormat dan pujian bagi orang yang memberitakan firman Tuhan (Yes 55:12) karena melalui dia, nama Tuhan dimahsyurkan. Kita yang sudah menerima keselamatan dan yang diberdayakan oleh firman-Nya demi misi-Nya, mari giat mengabarkan Injil agar lebih banyak lagi orang yang merespons undangan anugerah ini.
1 Yoh 5:1-9 Kemenangan kita
Percaya kepada Kristus merup dasar dari persekutuan kita. Kata percaya sejauh ini baru dipakai sebanyak 3 x di dalam surat ini. tetapi muncul 6x di 1 Yoh 5:1-13. Percaya pada Yesus adalah pekerjaan Allah bukan hanya keputusan manusia (1Yoh 5:1). Ketika manusia percaya pada Yesus, saat itu ia dilahirkan dari Allah. Kata kerja ‘dilahirkan’ pada ayat 1 dipakai dalam bentuk pasif bukan aktif. Di sini terlihat hubungan tak terpisahkan antara tindakan manusia untuk percaya dan karya Allah melahirkannya menjadi anak2 Allah yg pertama adalah akibat dan tanda dari yg kedua. Dilahirkan menjadi anak-anak Allah berarti dipersilakan masuk ke dalam relasi kasih. Relasi kasih dengan Allah melalui Yesus inilah yang mendorong kita untuk mengasihi saudara seiman. Bukti seseorang mengasihi Allah adalah mengasihi saudara seiman. Dilahirkan kembali membuat kita menjadi anggota keluarga Allah. Selain mengasihi Allah, kita mengasihi sesama yg juga dilahirkan kembali oleh Allah (1Yoh5:1). Mereka menjadi saudara kita di dalam Kristus, tanpa memandang ras, bahasa, budaya, strata ekonomi, atau pendidikan. Maka kita tidak selayaknya membedakan orang berdasarkan hal-hal tersebut, melainkan pandanglah sebagai orang yang sudah sama-sama diselamatkan oleh Tuhan. Meskipun di antara kita tdpt perbedaan, kita dapat tetap saling mengasihi krn kita berasal dari keluarga yang sama. Mengasihi saudara seiman berarti mengasihi Allah dan melakukan perintah-perintah-Nya (1 Yoh 5:2). Yohanes menghubungkan tiga hal sekaligus yakni mengasihi Allah, melakukan perintah Allah dan mengasihi saudara seiman ketiganya harus ada dalam hidup kita. Untuk melaksanakan ketiga perintah ini sekaligus, ada langkah2 yg harus kita tempuh, perhatikan dan pahami. Pertama, sifat perintah Allah. Perintah Allah tidak berat karena beban yg diberikan kpd kita tidak melebihi kemampuan kita. Kedua, iman kita. Org percaya mampu melakukan perintah Allah karena ia memiliki iman yg mengalahkan dunia. Memiliki iman berarti memiliki relasi dg Yesus Anak Allah (1Yoh 5:5). Yesus telah mengalahkan musuh manusia yg paling ditakuti yaitu kematian. Logikanya, jika kematian dapat dikalahkanNya apalagi hal-hal lainnya. Seandainya saat ini kita berada dalam berbagai penderitaan, kesusahan dan pergumulan berat, bersyukurlah! Mengapa bersyukur? Karena iman yg kita miliki adalah iman yg mengalahkan dunia. Kasih kita kepada Allah dan kepada anak2 Allah memperlihatkan ketaatan kita pada perintah-Nya (1 Yoh 5: 2). Ini bukanlah ttg bgm perasaan kita, tetapi bgm kita berelasi dg Allah dan umat-Nya. Ukurannya mudah: apakah kita sungguh-sungguh taat pada perintah-Nya? Pertanyaan ini bukan ingin mengisyaratkan bahwa perintah Allah itu berat. Perintah itu adalah pemberian Allah untuk menunjukkan betapa baiknya kehidupan org yg menaati Dia. Perintah itu diberikan karena Allah tahu bgm hidup dg cara terbaik. PerintahNya itu tidak berat krn ketika kita dilahirkan kembali, kita diberikan hati yg baru yaitu hati yg dipenuhi dg keinginan untuk menyenangkan hati Allah. Jadi perintah Allah tidak akan terasa berat jika kita sungguh2 mengasihi Dia. Relasi kita dg Allah membuat kita dapat mengalahkan dunia, yakni musuh iman kita (1Yoh 2:13-14). Jadi seharusnya tidak ada kata kalah dalam kamus iman kita krn Yesus telah mengalahkan dunia (Yoh 16:33). DarahNya telah mengalahkan si pendakwa orang percaya, yaitu setan (Why 12:11). Kemenangan iman kita mungkin saja membahayakan diri hingga berisiko terhadap nyawa kita. Namun bila kita tidak menyayangkan nyawa dan tetap teguh pada kesaksian iman kita, maka disitulah terletak kemenangan iman kita! Bila kita menang maka kita akan menerima upah: duduk bersama Yesus di takhta-Nya (Why 3:21).
Mrk 1:7-11 Menyambut kedatangan Kristus
Setiap kisah pasti memiliki permulaan. Permulaan Injil Markus memuat kisah pelayanan Yohanes Pembaptis di padang gurun.  Dia utusan Allah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan AnakNya, yaitu Yesus. Pada penuturan PL, Markus memberi indikasi bahwa kedatangan Yesus sudah dinantikan sejak lama. Tanda2 kedatanganNya secara rinci dinubuatkan. Kedatangan-Nya ditandai dg hadirnya seorang pendahulu, Yohanes Pembaptis. Ia mempersiapkan jalan bagi Yesus.Seorang pembawa pesan akan mendahului kedatangan seorang raja. Utusan itu bertugas memastikan bahwa jalan yg akan dilalui raja cukup aman. Ia juga bertugas mempersiapkan rakyat menyambut raja. Dlm rangka menyambut kedatangan Kristus, Yohanes mempersiapkan org untuk menyambut kedatanganNya dan kemudian mengikut Dia. Nabi Yesaya menyebutkan bahwa khotbah yg disampaikan Yohanes bagai buldoser yg digunakan untuk membangun jalan bebas hambatan. Jalan itu membuat Tuhan dapat mencapai tempat yg tertutup bahkan terisolasi. Cara membuat jalan itu: "Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yg berbukit-bukit harus menjadi tanah yg rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran (Yes 40:4). Dg memberitakan tobat untuk pengampunan dosa (Mrk1: 4). Dg pertobatan, jalan Mesias dipersiapkan. Tugas ini Yohanes lakukan sepenuh hati, giat dan rajin. Yohanes bekerja keras. Buktinya? Khotbah2 pertobatannya menjangkau org2 dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem (Mrk1:5). Istilah 'seluruh' dan 'semua' menunjuk pada semua lapisan dan tingkat sosial masyarakat. Mereka memberi respons pada pemberitaan Yohanes. Sebagai tanda kelihatan dari respons tersebut mereka dibaptis. Bukti lain bahwa Yohanes melakukan tugas dengan sepenuh hati terungkap dalam Mrk1: 6. Yohanes tidak dipusingkan oleh urusan2 pakaian dan makanan.Itulah gambaran pertobatan, yakni runtuhnya puncak kesombongan, tertimbunnya lembah kekelaman, dan lurusnya hati yg bengkok. Ada pemulihan dan ada baptisan sbg simbol pengampunan dosa. Namun Yohanes tahu itu tidak cukup. Perlu sesuatu yg lebih dari baptisan di sungai Yordan. Ia paham bahwa baptisan yg dia lakukan hanya sebuah persiapan, karena Yesus akan datang dan akan membaptis mereka dg Roh Kudus. Bgm dg hidup kita? Ingatlah bahwa Kristus akan datang untuk yg kedua kali pada saat yg kita tidak ketahui. Berita tentang kedatangan Yesus lebih penting daripada perkara2 materi. Yohanes berkhotbah bukan untuk memperkaya diri. Khotbahnya adalah pelayanan kepada Yesus, bukan sarana cari uang. Apa lagi? Khotbah Yohanes berfokus pada Yesus. Yohanes tidak mengajarkan prinsip agama dan moral hasil penemuannya. Yohanes tidak membentuk suatu komunitas militan yg setia dan taat padanya. Yohanes mengarahkan mereka kepada Yesus (Mrk1:7). Yohanes menegaskan bahwa Yesus lebih tinggi dan mulia. Baptisan yang dilakukannya lebih rendah dari baptisan yang dilakukan Yesus (Mrk 1: 8).
Dari ketiga bacaan Kami belajar bahwa:
1.       Rancangan Tuhan begitu tinggi dan besar (Yes 55:9), dari sejak manusia berbuat dosa (Kej 3) hingga diusirNya dari taman Eden (Kej 3:23), hingga kelahiran Yesus (Mat 1:18-25; Luk 2:1-7) dan penebusan Yesus (Mat 27:38;Mrk 15:27) dalam kemuliaan yang sungguh direncanakan Tuhan memang luar biasa.
2.       Sama seperti Raja Daud menjadi agen Allah untuk menggembalakan Israel, umat-Nya (2Sam 7:8), demikian pula kini umat Allah dipanggil menjadi agen-agen-Nya untuk menyelamatkan bangsa-bangsa (Yes 55:3-5).
3.       Bila umat Allah merespons dg benar, mereka akan bersukacita serta menikmati kembali berkat2 Allah bersama dengan segenap alam dan hidup mereka akan senantiasa memuliakan Allah (Yes 55:12-13).Apakah yang akan seseorang peroleh tatkala ia menerima undangan keselamatan dari Allah? Pertama, ia akan menikmati hidup yang penuh sukacita dan persekutuan yang intim dengan Tuhan. Kedua, ia akan menjadi berkat bagi banyak orang dan hidupnya memuliakan Tuhan. Ketiga, hidupnya kembali harmonis serta berdamai dengan sesama manusia dan alam.
4.       Kemenangan kita terhadap dunia adalah mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan.
5.       Khotbah2 pertobatannya menjangkau org2 dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem (Mrk 1:5). Istilah 'seluruh' dan 'semua' menunjuk pada semua lapisan dan tingkat sosial masyarakat. Mereka memberi respons pada pemberitaan Yohanes, sebagai tanda mereka bersedia dibaptis.
6.       Yohanes berkotbah bukan mengutamakan materi (dari makanan dan pakaian terlihat), kebanyakan kini hamba Tuhan mengutamakan jabatan dan materi yang menyediakan semua fasilitas yang memadai, semakin mewah semakin dia bersemangat, ini kebalikan dari semangat Yohanes kala mempersiapkan Yesus sebagai Mesias.
7.       Dibabtis saja belum cukup tanpa kelahiran kembali (pelepasan kutuk) menjadikan kita setara dengan kondisi Adam dan Hawa pertama kali di taman Eden (Kej2:25). Menjadikan kita pantas untuk mengikuti perjamuan Pesta Anak Domba nanti yg diselenggarakan Tuhan di surge nanti (Why 19:9,17).

8.       Kita membutuhkan iman yang bisa mengalahkan iblis yang telah mempengaruhi dunia yang terlalu jahat dimata kita, kita butuh perlindungan Tuhan dengan makan Firman Tuhan terus menerus.

Kamis, 08 Januari 2015

3 Orang Majus                                          Minggu, 4 January 2014
Yes 60:1-6
1 Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.2 Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.3 Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.4 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.5 Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.6 Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.
Ef 3:2-3a, 5-6
2 memang kamu telah mendengar ttg tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, 5 yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,6 yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
Mat 2:1-12
1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."7 Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia."9 Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
Pembahasan:
Yes 60:1-6 Sion dipulihkan.
Pasal ini ditulis selama tahun akhir hidup Yesaya. Allah menyatakan nubuat2 ini supaya memberikan pengharapan dan penghiburan kepada umat-Nya selama mereka tertawan di Babel 150 tahun sesudah zaman Yesaya (Yes 39:5-8); pasal ini penuh dg penyataan nubuat mengenai Mesias yad dan kerajaanNya di bumi kelak. Beberapa peristiwa yg dinubuatkan digenapi berhubungan dg tertawannya Yehuda oleh Babel dan pemulihannya. Banyak nubuat lain lebih khusus berhub dg datangnya Yesus ke bumi, dan yg lain lagi masih menunggu penggenapan. Secara umum, pasal Yes 40:1-48:22  menekankan pelepasan, pasal Yes 49:1-57:21 penebusan, dan Yes 58:1-66:24 kemuliaan. Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikanNya dg dia" (Ams 16:7). Pernyataan Amsal ini benar dan berlaku bagi umat Israel. Allah berkenan lagi kpd Israel (Yes 60:10b). Ia menghimpun mereka yg semula terserak krn dibuang ke Babel untuk kembali ke Sion (Yes 60: 8, 9). peristiwa kembalinya kaum Yehuda dari Babel ke tanah perjanjian. Yesaya memandang nya sbg tindakan Yahweh, Allah Israel, yang memulihkan kembali kemasyhuran Sion. (Sion menunjuk kepada kota Yerusalem, pusat pemerintahan, pusat ibadah, tempat Tuhan Allah Israel, Yahweh berkenan hadir di tengah-tengah umat-Nya). Nasib dan keadaan umat Allah berubah total. Ia telah membuat Israel menjadi terang dan kebanggaanNya (Yes 60:1, 15). Ketika berada dalam pembuangan di Babel, mereka dinaungi oleh kegelapan; kini dalam alam kebebasan di tanah leluhur, yaitu tanah perjanjian, terang kemuliaan Allah kembali bercahaya meliputi mereka. Terang pembebasan ini bercahaya dan mengundang bangsa-bangsa lain untuk menyaksikan Yerusalem dibangun kembali.Ada dua hal sbg akibat perkenanan Allah tsb. Pertama, Israel akan kembali mengalami masa keemasan. Mereka akan kembali menjadi makmur krn Tuhan akan melimpahi mereka dg harta dari para musuh mereka (Yes 60: 5-6, 11, 17). Ibadah Israel akan kembali berkenan kpd Tuhan (Yes 60:7). Hidup mereka di Tanah Perjanjian akan dilimpahi sukacita, kebenaran, dan damai sejahtera karena Tuhan sendiri hadir di tengah2 umat-Nya (Yes 60:15-22). Kedua, ibarat serangga yg tertarik kpd terang, demikianlah musuh2 Israel akan tertarik untuk datang ke Sion krn Israel memantulkan terang Tuhan kpd mereka (Yes 60:3-4). Bangsa2 akan ikut membangun Sion bersama2 Israel (Yes 60: 10a). Mereka pun akan ikut menikmati segala sukacita, kebenaran, dan damai sejahtera yg diberikan Tuhan. Janji yang pasti. Walaupun belum diketahui kapan dan melalui peristiwa apa janji Allah digenapi, nubuat Yesaya ini mengandung kepastian. Yg jelas ketika umat Tuhan dikembalikan ke Yerusalem, mereka melihat bahwa janji Allah menuju penggenapan. Dan meskipun kota Yerusalem porak-poranda, hal itu tidak mengecewakan tetapi justru mengingatkan mereka akan kesalahan masa lalu, kekejaman musuh yg menghancurkan hidup mereka. Melalui mulut Yesaya, firman Tuhan menguatkan dan meneguhkan iman mereka, bahwa masa depan mereka ada di tangan Allah, Pembebas dan Penyelamat umatNya. Sebaliknya, bangsa2 yg menolak berkat Tuhan itu akan binasa (ayat 12). Pemulihan yg diberikan Tuhan bagi Israel bukan untuk mereka nikmati sendiri melainkan untuk dibagikan kpd bangsa2. Demikian pula seharusnya seseorang yg sudah diberkati membagikan berkat itu kpd org lain. Setiap kita telah menerima pemulihan Allah itu. Ia memulihkan kita dari perbudakan dosa & melimpahi kita dg segala berkat rohani. Jadilah berkat bagi orang lain.
Ef 3:2-3a, 5-6 Membuka rahasia Allah.
Rasul Paulus dipilih oleh Allah untuk memperkenalkan dan menjelaskan paling tidak dua penyataan besar. Yang pertama adalah Injil itu sendiri “kabar baik mengenai keselamatan yg diperoleh melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus”. Dan yg kedua adalah kebenaran tentang Gereja sbg tubuh Kristus. Di dlm surat2 ttg Injil (Roma, I dan II Korintus serta Galatia) Paulus menguraikan panjang lebar penyataan pertama ini. Di dalam surat2 kelompok kronologi saat ini, yaitu "Surat-surat Penjara," sang rasul secara luas membahas penyataan yang kedua - Gereja sebagai tubuh Kristus. Pasal 3 merupakan puncak dari bagian utama pertama surat ini yang mengemukakan kedudukan kita di dalam Kristus.Pengalaman yg seseorang atau sekelompok orang lalui maupun nikmati, pasti memberi alasan akan kekhususan diri org /kelompok tsb.Scr positif pengakuan ini memacu org / kelompok tsb untuk meningkatkan kualitas pengalaman / kemampuannya. Namun, scr negatif, jika kekhususan itu ditempatkan pada porsi “perasaan” tanpa iman dan logika, maka siapapun akan merasa dirinya sendirilah yg paling benar, dan orang lain pasti salah. Dalam memberitakan Injil kepada etnis nonYahudi, Paulus banyak mendapatkan tantangan. Pemberitaan Injil inilah yang menyebabkannya menjadi tahanan kaisar Nero. Tetapi Paulus tidak pernah melihat hidupnya, sehingga Paulus menyebut diri sebagai tahanan Kristus (Ef 3:1).Org2 Yahudi melalui penyataan Allah dan pengalaman hidup nenek moyang mereka bersama Allah, merasa bahwa mereka dikhususkan Allah. Begitu pula dg org2 non Yahudi (org2 Yunani para pengikut agama misteri) melalui pengalaman spiritual, mereka beranggapan bahwa hanya mereka yg memiliki hikmat ilahi. Kedua anggapan ini sungguh keliru, karenanya Paulus mengungkapkan suatu kebenaran, yaitu rahasia Allah. Org2 non Yahudi yg sudah percaya telah dipersatukan dg org2 Yahudi yg percaya dalam satu tubuh, yaitu jemaat. Dalam menjelaskan dirinya sebagai pemberita Injil, dua hal terungkap: berita Injil dan tugas memberitakan Injil. Berita yang disampaikannya adalah misteri atau rahasia (Ef 3:3,4,9). Berita Injil disebut rahasia bukan karena isinya kabur, atau hanya diketahui para elite rohani, tetapi karena ia adalah kebenaran yang dinyatakan Allah kepada manusia (Ef3: 5). Apa isi rahasia Injil? Umat Allah terdiri dari segala etnis (Ef3:6). Istilah semua etnis penting sekali. Umat Allah tidak meliputi semua manusia, karena banyak manusia yang dengan sadar dan sengaja menolak untuk menjadi umat Allah. Jika Allah memaksa semua manusia yang menolak-Nya menjadi umat-Nya, maka sedikitnya dua hal terjadi: Allah adalah diktator dan manusia berubah menjadi robot. Umat Allah bersifat internasional. Tidak ada lagi perbedaan etnis Yahudi dan etnis nonYahudi. Semua etinis umat Allah memiliki kesamaan: sebagai ahli waris, sebagai anggota tubuh Kristus dan sebagai peserta janji (ayat 6). Ini terjadi melalui persatuan umat dengan Kristus. Paulus mengatakan rahasia Allah ini telah memberikan pengaruh yg dahsyat thdp diri dan pelayanannya. Olehnya Paulus didorong untuk mewartakan Injil kepada semua orang. Tugas kita, org2 yg percaya kepada Kristus pada masa kini, sebagaimana yg dilakukan oleh jemaat pada masa lampau (Ef 3:10) adalah memberitakan dan menawarkan rahasia Allah itu kpd semua orang untuk mereka alami. Apakah saat ini kita semua sudah melakukannya?
Mat 2:1-12 Dampak kelahiran Yesus
Mereka ini mungkin adalah anggota dari suatu golongan keagamaan yg terpelajar dari wilayah yg sekarang disebut Iran. Mereka mengkhususkan diri pada astrologi, ilmu kedokteran, dan ilmu pengetahuan alam. Kunjungan mereka terjadi pada saat usia Yesus sekitar 40 hari (Luk 2:22) hingga 2 tahun (Mat 2:16). Pentingnya kisah ini adalah bahwa
1.     Yesus layak memperoleh penghormatan sebagai raja dari seluruh umat manusia, dan
2.     baik orang bukan Yahudi maupun orang Yahudi termasuk dalam rencana penebusan Allah 
Dalam bab 2 tugas Yesus diperkenalkan: Ia menawarkan keselamatan kpd bangsa2 yg tidak mengenal Allah, yang diwakili oleh org2 Majus yang tertarik kepada cahaya Yesus,Mat 1-12; dalam bangsaNya sendiri Yesus bertugas menderita dg mengulangi pengalaman2 pahit bangsaNya: pembuangan pertama ke Mesir, Mat 1:13-15, pembuangan kedua ke Babel, Mat 1:16-18; kembalinya sbg sisa kecil yang terhina, Mat 1:19-23 (bdk Mat 1:23). Cerita ini dalam bentuk yang disebut "Haggada"; dengan kejadian2 mengajarkan apa yang diajarkan oleh Luk 2:30-34 dengan perkataan yg diucapkan Simeon,Luk 2:34. Di antara Maria dan Yusuf serta org2 Majus yg bersukacita menyambut kelahiran Yesus, ada satu orang yg malah marah,yakni Raja Herodes. Yesus lahir! Kabar ini berpengaruh pada pandangan dan perbuatan Herodes serta penduduk kota Yerusalem (ayat 3). Mengapa? Pertama, bagi Herodes kelahiran Yesus merup ancaman bagi kekuasaannya. Herodes mencari tahu dari para imam Yahudi tentang arti nubuat Nabi Mikha (Mi 5:1) dan Nabi Yesaya (Yes. 9:5; 11:1) tentang Yesus. Ia juga memanfaatkan pengetahuan perbintangan orang Majus untuk menemukan kebenaran nubuat para nabi itu (ayat 4, 7-8). Kedua, bagi penduduk Yerusalem kelahiran Yesus menimbulkan pengharapan untuk terbebasnya mereka dari penjajahan Romawi yang sedang dialami pada waktu itu. Pengharapan ini memunculkan keinginan bahwa Yesus akan menjadi raja Yahudi dan membawa Israel kembali menjadi bangsa yang jaya spt zaman Raja Daud dan Raja Salomo. Ketiga, bagi org Majus (golongan imam terpelajar yg mempelajari ilmu perbintangan dari daerah Madai, Persia) kelahiran Yesus merupakan peristiwa alam yang unik, langka, dan bernilai tinggi karena penampakan bintang yang menunjukkan tempat Yesus lahir (ayat 2, 11). Bagi orang percaya, kelahiran Yesus adalah berita surgawi dan sukacita, tentang kabar keselamatan! Namun, bagi Iblis, kelahiran Yesus berarti penggenapan firman Allah untuk kehancurannya (Kej. 3:15 ). Herodes menjadi gubernur Galilea pada usia yg cukup muda. Dg menempatkan dia di Galilea, pemerintah Roma berharap dia bisa mengendalikan org Yahudi yg hidup di situ. Ini menyebabkan ia disebut raja orang Yahudi. Herodes adalah org yg gila kuasa. Ia akan mempertahankan kekuasaannya dg cara apapun, bahkan membunuh! Ia bertakhta lebih dari empat puluh tahun, sampai mendengar kabar ttg seorang raja lain yang baru lahir (Mat 2:1-3). Tentu ia terkejut. Ia memang raja, tetapi tidak terlahir sbg raja. Ia harus berjuang untuk mendapatkan kedudukan itu. Lalu siapa yg dimaksud oleh tamu2 asing itu? Mengapa dia sampai tidak tahu? Maka dia memerintahkan imam kepala dan ahli Taurat untuk menyelidiki hal ini (ayat 4). Dan kepada orang2 Majus, ia meminta mereka untuk memberitahu dia bila mereka sudah menemukan bayi itu (ayat 7-8). Namun orang Majus tidak kembali menemui dia (ayat 12). Marahlah dia. Jalan satu-satunya agar bayi itu tak punya kesempatan untuk merebut takhtanya adalah dibunuh (ayat 16)! Ironis, raja yang punya kuasa, prajurit, dan senjata mau membunuh Raja cilik yang tidur nyaman dalam pelukan bundanya. Raja dan raja itu sama-sama memiliki kuasa, tetapi cara mereka menggunakan kuasa menunjukkan perbedaan mereka. Herodes adalah tiran, yang menggunakan kuasa untuk memenuhi ego pribadi. Yesus adalah hamba yang menggunakan kuasa untuk melayani, dengan fokus menyenangkan Allah.
Dari ketiga bacaan kami belajar:
1.       Pernyataan Herodes bahwa dia pun akan pergi dan menyembah bayi jika lokasi kelahirannya sudah dipastikan, adalah pernyataan dusta. Itu adalah kebohongan sebab Herodes yg tua ini bermaksud membunuh bayi Yesus. Ini merupakan contoh respons negatif terhadap Yesus. Tak jarang manusia merayakan minggu sebagai ritual yg wajib dilakukan,Tuhan melihat hati,bukan ritual, ini merupakan iman yang sangat dangkal, jadikan minggu sbg hari yang melayani Tuhan dg melayani manusia sepenuhnya, mengisi waktu dg berbagai kegiatan sosial.
2.       Persembahan org Majus adalah emas, kemenyan dan mur. Emas sbg gambaran barang yg berharga, kemenyan berbicara ttg pujian dan penyembahan, sedangkan mur berbicara ttg ketekunan.
3.       Seringkali kita manusia hanya menyembah harta benda. Uang atau benda2 yang dapat dibeli dengan uang menjadi fokus hidup kita. Ketika kita menyembah harta benda(mammon/berhala), kita tidak akan mempunyai hati untuk Yesus atau orang lain. Menyembah Yesus membebaskan kita terfokus pada materi. Harta benda duniawi tidak lagi mencengkeram hati kita. Ketika kita menemukan kesukacitaan dalam melayani Kristus, dengan sukarela kita akan memberikan harta benda kita kepadaNya sebagai persembahan.
4.       Dalam Ams 16:7 merupakan pernyataan yg benar dan berlaku bagi umat Israel. Allah berkenan lagi kpd Israel (Yes 60:10b). Ia menghimpun mereka yg semula terserak krn dibuang ke Babel untuk kembali ke Sion (Yes 60: 8, 9). peristiwa kembalinya kaum Yehuda dari Babel ke tanah perjanjian. Yesaya memandang nya sbg tindakan Yahweh, Allah Israel, yang memulihkan kembali kemasyhuran Sion. (Sion menunjuk kepada kota Yerusalem, pusat pemerintahan).
5. Surat Paulus kpd jemaat di Efesus memberi kedudukan kita di dalam Kristus.Pengalaman yg seseorang / sekelompok orang dilalui maupun dinikmati, pasti memberi alasan akan kekhususan diri org /kelompok tsb.Scr positif pengakuan ini memacu org / kelompok tsb untuk meningkatkan kualitas pengalaman / kemampuannya.