Minggu, 19 April 2015

              Saksi Kebangkitan Yesus        Minggu, 19 April 2015
Kis 3:13-15
13 Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan.14 Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu.15 Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.
1 Yoh 2:1-5a
1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kpd kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.3 Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah;
Luk 24:35-48
35 Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yg terjadi di tengah jalan & bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!"37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yg kamu lihat ada pada-Ku.40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kpd mereka: "Adakah padamu makanan di sini?"42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis ttg Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.46 KataNya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
Pembahasan:
Kis 3:13-15 Yesus, Pemimpin kepada hidup
Petrus memakai kesempatan keheranan dan ketakjuban org byk untuk menyatakan siapa Tuhan Yesus.Pertama, Yesuslah yg telah menyembuhkan orang lumpuh tsb (Kis 3:16). Kedua, kesembuhan itu merupakan fakta sekaligus bukti bahwa Yesus adalah Sang Hamba yang diutus Allah untuk memimpin manusia kpd hidup (Kis 3:13,15). Ketiga, walaupun org Yahudi membunuh Yesus dalam ketidaktahuan (Kis 3:17), tetapi dalam kedaulatan Allah, peristiwa itu menjadi penggenapan nubuat PL (Kis 3:18) bahwa Yesus adalah Mesias yg dijanjikan untuk menyelamatkan manusia berdosa melalui penderitaan dan kematianNya. OKI mereka yg membunuh Yesus boleh mendapatkan pengampunan-Nya bila segera sadar dan bertobat (Kis 3:19). Yesus juga adalah nabi yg dijanjikan sejak masa Musa (Kis 3:22). Musalah yg menjadi pewarta kabar baik bahwa kuasa kebangkitan Yesus nyata memberi kehidupan kpd yg sudah mati di dalam dosa. Kisah penyembuhan si lumpuh (Kis. 3:1-10) membuktikan bahwa kuasa Kristus yg mematahkan dosa dan memberi kehidupan sudah dinyatakan melalui org yg percaya kpd Dia. Bukti kedahsyatan kuasa Allah tidak dapat dielakkan dan tidak dapat diabaikan. Yesus Kristus sebenarnya bukanlah hal baru bagi orang-orang Yahudi di Yerusalem. Pertama, Yesus adalah Sang Hamba (ayat 13,26), Sang Mesias (ayat 14,18. Yes. 53:11 dll.), dan kedua, sang nabi (ayat 22-23) yang diutus Allah sendiri sesuai dengan nubuat Musa dan para nabi, pertama- tama kepada Israel (ayat 20,26). Namun, Yesus dibangkitkan dari kematian (ayat 15) dan tinggal di surga sampai waktu-Nya tiba (ayat 21). Terakhir, Petrus menyerukan kepada bangsanya, yang sebelumnya menolak Yesus karena ketidaktahuan mereka (ayat 17), agar mau bertobat, memberi diri dipimpin Yesus, dan berbalik dari kejahatan mereka (ayat 19- 20,26). Kecuali hujatan terhadap Roh Kudus (Luk. 12:10), tawaran pertobatan terbuka kepada semua orang, bahkan orang-orang Yahudi yang pernah menolak dan membunuh Tuhan Yesus sendiri! Bertobat berarti berbalik dari sikap penolakan dan tindakan kejahatan mereka semula dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Mesias. Seruan pertobatan dan percaya bukan hal baru, karena pintu pertobatan telah Allah sediakan sejak dulu, dan terutama kini melalui Yesus Kristus. Si lumpuh yang sudah mampu berjalan sendiri itu mengikuti Petrus dan Yohanes. Peristiwa ini mengundang keheranan dan rasa takjub banyak orang. Kemudian, Petrus dengan tegas mengatakan bahwa Yesus Kristus yang telah mereka tolak dan bunuh itulah yang telah memberikan kesembuhan kepada si lumpuh itu. Pertama, org2 yg bekerja untuk Allah tetapi demi kemuliaan dan kepentingan diri mereka sendiri. Kedua, org2 yang buta matanya untuk melihat bahwa itu adalah pekerjaan Allah. Petrus mengajak mereka untuk sadar dan bertobat.
1 Yoh 2:1-5a Bukan lagi di dalam dosa
Yohanes mengatakan org percaya yg telah lahir baru masih dapat berbuat dosa. Akan tetapi, dia tidak mengajarkan harus berbuat dosa; dia malah menasihati para pembacanya untuk hidup tanpa dosa. Bagi yang memang jatuh ke dalam dosa, jawabannya ialah mengaku dan meninggalkan dosa. Yesus mengadakan syafaat bagi kita kpd Bapa berdasarkan kematianNya yg mendamaikan, pertobatan kita dan iman kita kpdNya (Rom 8:34). Dosa adalah sebuah fakta yg terjadi juga di dalam hidup org Kristen (1Yoh 1:8). Ia berharap mereka tidak berbuat dosa (1 Yoh 2:1), karena dosa dapat merusak persekutuan mereka dg Allah (1Yoh 1:6). Lagi pula Allah tidak pernah menginginkan manusia melakukan dosa. Tetapi Yesus setuju bahwa manusia bersalah! Persekutuan itu akan berbuahkan pengenalan akan Allah. Dosa bisa saja mencoba masuk, tetapi ingatlah bahwa dosa tidak lagi bisa menguasai hati kita! Maka orang yang tinggal di dalam Tuhan harus hidup sebgm Yesus hidup, yakni berjalan tiap-tiap hari bersama dg Allah. Selain itu berdisiplin dalam persekutuan dg Allah, dalam kesetiaan dan dalam ketaatan kepada Allah! Org yang mengenal Allah akan bertumbuh dalam kebenaran karena Allah adalah benar. Bukan berarti bahwa ia akan tanpa dosa, tetapi ia akan hidup dan bergerak berdasarkan kebenaran Allah. Sudahkah kita seperti itu? Itu berarti setiap orang yang mengklaim diri mengenal Allah harus membuktikan bahwa dalam dirinya terdapat kebenaran dan kasih Allah yang sempurna (ayat 4,5). Akan tetapi, sbg orang berdosa yg telah berdamai dg Allah, berdasarkan klaimnya, ia sekarang menghidupkan firman Allah dalam dirinya setiap hari dan di mana saja. Memiliki kasih sempurna berarti hidup sesuai dengan firman Allah dan Tuhan Yesus adalah teladan yg telah mendemonstrasikan kpd kita bahwa hidup yg taat melakukan firman Allah adalah keharusan umat percaya. Jika kita ingin hidup sempurna, hidupkanlah FT dalam kehidupan kita. Ini harus dilakukan org percaya,itu wujud kasih. Jika kita mengklaim percaya pada Yesus tapi tidak hidup sebgm menjalani kehidupan-Nya, maka kita adalah pendusta. Dusta pada Allah dan pada diri kita sendiri. Org / masyarakat di sekitar kita mengetahui bahwa kita mengenal Allah jika kita hidup seperti Kristus hidup. Bukan dari klaim-klaim yang kita katakan orang mengetahui kita mengenal Allah. Adalah seorang pemuda yang telah mengalami banyak kepahitan hidup karena perlakuan orang-tuanya yang tidak menghendaki kelahirannya. Pada suatu hari pemuda ini bertobat dan hidup dalam Kristus. Hanya Kristus yg mengubah kebencian menjadi kasih. Seorang yg hidup dalam Kristus berarti telah mengalami terlebih dahulu kasih Kristus yg mati di salib sbg wujud kasihNya kpd manusia berdosa. OKI mengasihi tidak dapat dipisahkan dg menaati perintahNya. Setiap org yg mengasihi Allah, baik bapa2, orang muda, dan anak2 akan melakukan perintahNya yg intinya adalah kasih. Tetapi seorang yang tidak mengenal, menerima, dan melakukan kasih adalah seorang yang masih hidup dalam kegelapan dan ia tidak tahu kemana arah hidupnya (ayat11).Hidup dlm terang tidak berarti terpisah dari dunia, namun tidak mengikuti arus dunia yg akan lenyap (ayat 17).
Luk 24:35-48 Lamban dan tidak tanggap
Kleopas dan kawannya (Lukas), yg sedang dalam perjalanan ke Emaus, juga membicarakan hal itu. Selain kubur kosong, yang merupakan bukti kebangkitan Yesus, mereka jua tahu berbagai perbuatan ajaib yg Dia lakukan dan pengharapan mesianis yg pupus krn Yesus disalib (Luk 24:19-27). Sayangnya semua itu tidak membuat mereka mampu mengenali bahwa yg datang mendekati mereka adalah Yesus yg bangkit. Para murid lamban dan tidak tanggap dalam mengenali serta menyadari kemenangan dan penyertaan Tuhan. Kita mengalami kehidupan yang murung dan banyak kegagalan sebab tidak mengalami realitas kebangkitan Tuhan secara nyata. Ia akan datang dan memberikan hadirat-Nya menjadi pengalaman nyata kita. Pertama, melalui penggalian dan perenungan firman Tuhan, Roh Kudus berkenan memberikan pengertian tentang firman yang kita baca dan renungkan sampai kita berjumpa Yesus. Kedua, Tuhan hadir dan membangkitkan kepekaan kita akan kemenangan-Nya melalui pemecahan roti perjamuan, di dalam mana Tuhan melayani umat-Nya.Dalam ibadah dan khususnya waktu kita ambil bagian dalam perjamuan kudus, kita berpartisipasi dalam Kristus yang mati dan bangkit. Dalam perjalanan tersebut mereka memperbincangkan peristiwa yang baru terjadi di Yerusalem yaitu bahwa Yesus telah bangkit (ayat 14-15)! Mereka telah mendengar kesaksian perempuan2 yang menyatakan Yesus telah bangkit. Bahkan mereka sama sekali tidak mengharapkan Yesus akan bangkit. Bahkan ketika Yesus yang bangkit itu menghampiri, mereka tidak mengenali Yesus (ayat 16). Bagaimana Yesus menyaksikan kebangkitan-Nya kepada mereka? Pertama, Yesus menegur mereka (ayat 25). Yesus mengingatkan mereka bahwa penderitaan merupakan bagian tidak terpisahkan dalam hidup-Nya (ayat 26). Kedua, Yesus menunjuk pada kesaksian KS ttg diri-Nya (ayat 27). Secara perlahan Yesus membawa mereka kpd pengenalan akan diri-Nya. Apa yg sedang terjadi di Yerusalem merupakan penggenapan thdp isi Alkitab. Dengan demikian semua peristiwa yang sedang terjadi harus dipahami dari sudut pandang Kristus. Yesus membimbing mereka ke dalam pengenalan sejati ttg Yesus, bahwa Yesus lebih daripada sekadar nabi Allah. Bgm reaksi keduanya? Hati mereka berkobar-kobar (ayat 32).Ketiga, Yesus duduk dalam perjamuan dg kedua murid itu. Ketika Yesus mengambil roti dan memberkatinya, terbukalah mata rohani kedua murid tersebut. Sekarang mereka melihat Yesus dengan jelas. Mereka segera bergegas kembali ke Yerusalem menyaksikan kebangkitan Yesus (ayat 35).Yang tidak mereka kenali kepada kedua orang murid itu adalah mengenai Mesias dan berita tentang kebangkitan-Nya. Namun pertanyaan kedua murid itu adalah jika Yesus benar-benar bangkit bagaimana mereka dapat mengenali dan yakin bahwa itu adalah Yesus, jika mereka tidak melihat? Atau dengan pertanyaan lain bagaimana Yesus meyakinkan mereka bahwa Ia adalah Yesus? Yesus tidak menyatakan "Akulah Yesus" dengan kata-kata, namun dengan gerakan yang begitu khusus dan identik dengan diri-Nya. Apa yang Yesus lakukan di hadapan mereka berdua serupa dengan dua peristiwa besar yang pernah Ia lakukan dahulu. Namun mereka pasti sudah mendengar peristiwa itu dan percakapan Yesus setelahnya.
Dari Ketiga bacaan kami belajar bahwa:
1.        Tuhan selalu menunggu kita utk bertobat, setelah itu kita harus lahir baru, baru mencapai kelayakan kondisi surgawi(kudus), bukan otomatis kita menjadi kudus dengan permandian (nonsense). Artinya babtis aja tdk cukup utk masuk ke dalam surga, babtis RK lah yang bisa menjadikan tubuh kita menjadi sama dengan kondisi Tuhan yang suci dan kudus.
2.        Belas kasihan Allah diukur dalam Mazmur 103:11-12 Tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
3.       Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (1 Yoh 1:9). Dapatkah saya diampuni sementara saya menahan kejengkelan atau kemarahan terhadap seseorang yang lain. Ada dalam Mat 6:14-15, Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.
4.       Dengan mengampuni, damai sejahtera akan hadir dan tinggal dalam diri kita, perasaan dan kekuatan itu akan memberi perasaan lega, tenang.
5.       Jika anda membutuhkan pengampunan, apakah yang seharusnya anda perbuat?
a)       Akui dosamu,dalam Alkitab,”Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku” (Mazmur 51:2-4).
b)       Minta pengampunan dosa2mu,dalam Alkitab,Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!” Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali! Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku. Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yg rela (Mzm 51:7-12).
c)      Percaya bahwa Allah sesungguhnya telah mengampuni dan berhenti merasa bersalah,dalam Alkitab,Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu! Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya. Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak” (Mazmur 32:1-6).
6.       Dosa adalah segala sesuatu yang tidak sesuai /tdk mencapai standar (sasaran) yang telah ditetapkan Allah. Segala hal yang tidak sesuai dengan hukum moral Allah dalam bentuk tindakan, perbuatan atau keadaan adalah dosa. Singkatnya, setiap hal yang bertentangan dengan karakter Allah yang kudus adalah dosa.
7.       Bagaimana kekudusan Tuhan membuat manusia layak di hadapan Tuhan, tidak dapat selain mencapai kondisi yang sama baru bisa masuk ke dalam surga, itulah yang dikatakan sebagai lahir baru (dg pelepasan kutuk/ikatan iblis).
8.       Kesaksian Lukas dan para murid seharusnya menjadi kita percaya (bukan seperti Tomas melihat baru percaya),Lukas scr detail memberikan gambaran bgm Yesus menampakkan diri dalam perjalanan ke Emaus.

9.       Tuhan menaruh perhatian bukan utk Kleopas dan Lukas, Maria Magdalena, dan para murid (11 org) saja, tapi pada kita org percaya, utk memberitakan InjilNya sampai ke seluruh dunia.

Sabtu, 11 April 2015

                            Iman Jemaat                          Minggu, 12 April 2015
Kis 4:32-35
32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.33 Dan dg kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.34 Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
1 Yoh 5:1-6
1 Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari padaNya.2 Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak2 Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,4 sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.5 Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?6 Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.
Yoh 20:19-31
19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.25 Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, 31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Pembahasan:
Kis 4:32-35 Saling melayani dan memberi
Tujuan utama penulisan Kitab Para Rasul ialah menunjukkan org2 Yahudi yg telah menolak dan menyalibkan Yesus melanjutkan pemberontakan mereka thdp Allah dg menolak Injil ttg Yesus yg telah bangkit dan naik ke surga sebagaimana diberitakan oleh para rasul. Pasal ini membahas awal dari perlawanan tsb yg mencapai puncaknya pada usaha org2 Yahudi untuk membunuh rasul Paulus ketika ia berkunjung ke Yerusalem untuk terakhir kalinya (Kis 23:12-15; 25:1-3).Pokok utama ialah semua harta benda menjadi milik bersama,shg ada persekutuan yg intim dan indah. Demikian disiapkan dua contoh yang hendak diceritakan, yakni Barnabas (murid yg percaya) dan Ananias dan Safira(suami istri, tdk mengenal pribadi Tuhan, yg sengaja menyusup ke dalam kumpulan murid Yesus), Lukas suka menekankan bahwa orang sungguh2 meninggalkan harta miliknya. Ini ciri khas cara beragama menurut Lukas, bdk Luk 12:33. Jemaat yg telah diselamatkan oleh Yesus mulai terbentuk dalam hidup bergereja dg saling melayani dan saling member. Pertama, mereka dikatakan sehati dan sejiwa bukan dalam bentuk abstrak, tetapi konkret. Sedemikian konkret shg setiap orang berkata bahwa kepunyaan sendiri adalah milik bersama (Kis 4:32). Dasarnya adalah oleh kuasa kebangkitan Kristus, mereka telah menerima kasih karunia yg berlimpah2. Kedua, bukan hanya dalam tataran kata-kata, melainkan dalam tindakan nyata setiap anggota jemaat menyatakan kasih dg harta mereka. Mereka yg diberkati membagikan hartanya kepada yg berkekurangan shg semua diberkati. Ketiga, jemaat Tuhan melayani dan memberi bukan dengan sembarangan atau semau sendiri. Mereka memercayakan hal itu kepada para rasul yang menjadi pemimpin gereja saat itu. Ini menunjukkan kedewasaan dalam memberi, bukan sekadar unjuk diri sebagai seorang yang murah hati. Kini kita menyebut pelayanan kasih seperti itu dengan pelayanan diakonia. Pelayanan ini memperhatikan kebutuhan jasmani dengan kesadaran bahwa Tuhan menyelamatkan manusia secara utuh. Sebab semua pelayanan harus mendapatkan tempat secara proporsional dalam pelayanan gereja dan terutama harus terintegrasi dg visi dan misi gereja. Sebagai jemaat, sudahkah Anda terlibat dalam pelayanan kasih ini? Sebagai majelis atau pelayan Tuhan, sudahkah Anda menjadikan pelayanan diakonia sebagai program yang teratur?
1 Yoh 5:1-6 Kemenangan kita
Iman yg sejati akan terungkap dalam rasa bersyukur dan kasih kpd Bapa dan Yesus, Putera-Nya. Iman dan kasih tidak bisa dipisahkan, karena pada saat kita lahir dari Allah, Roh Kudus mencurahkan kasih Allah ke dlm hati kita (Rom 5:5).Dilahirkan kembali membuat kita menjadi anggota keluarga Allah. Dilahirkan kembali bukan dipermandikan, tapi diubahkan oleh Roh Kudus (dilepaskan kutuknya shg murni kudus*. Dipermandikan saja tdk menjamin utk masuk ke dalam surga, dg dilepaskan kutuknya dan berjaga2 dalam doa diharapkan masuk dalam hitungan Tuhan). Selain mengasihi Allah,kita mengasihi sesama yg jua dilahirkan kembali oleh Allah (1 Yoh 5:1). Mereka jadi saudara kita di dalam Kristus,tanpa memandang ras, bahasa, budaya, strata ekonomi, atau pendidikan. Maka kita tidak selayaknya membedakan org berdasarkan hal-hal tsb, melainkan pandanglah sbg orang yang sudah sama-sama diselamatkan oleh Tuhan. Meskipun di antara kita terdapat perbedaan, kita tetap saling mengasihi karena kita berasal dari keluarga yg sama. Kasih kita kpd Allah dan kpd anak2 Allah memperlihatkan ketaatan kita pada perintahNya (1 Yoh5:2). Ini bukanlah ttg bgm perasaan kita, tetapi bgm kita berelasi dg Allah dan umat-Nya. Ukurannya mudah: apakah kita sungguh2 taat pada perintahNya? Bukan berarti bahwa perintah Allah itu berat. Perintah itu adalah pemberian Allah untuk menunjukkan betapa baiknya kehidupan org yg menaati Dia. Perintah itu diberikan krn Allah tahu bgm hidup dg cara terbaik, tidak berat krn ketika kita dilahirkan kembali, kita diberikan hati yg baru yaitu hati yg dipenuhi dengan keinginan untuk menyenangkan hati Allah. Jadi perintah Allah tidak akan terasa berat jika kita sungguh2 mengasihi Dia. Relasi kita dengan Allah membuat kita dapat mengalahkan dunia, yakni musuh iman kita (1Yoh 2:13-14). Jadi seharusnya tidak ada kata kalah dalam kamus iman kita karena Yesus telah mengalahkan dunia (Yoh 16:33). DarahNya telah mengalahkan si pendakwa orang percaya, yaitu setan (Why 12:11). Kemenangan iman kita mungkin saja membahayakan diri hingga berisiko terhadap nyawa kita. Namun bila kita tidak menyayangkan nyawa dan tetap teguh pada kesaksian iman kita, maka disitulah terletak kemenangan iman kita! Bila kita menang maka kita akan menerima upah: duduk bersama Yesus di takhta-Nya (Why 3:21).
Yoh 20:19-31 Iman seorang pencari fakta.
Sesuai dg apa yg dijanjikan dalam Yoh 14:18, Dia datang. Pada malam itu Dia kunjungi murid2Nya. Oleh karena catatan waktu yg jelas, maka kita mengerti bahwa Maria Magdalena melihat Yesus lebih dulu daripada murid2Nya (krn di dilepaskan 7 iblis, diharapkan muridNya percaya, namun tidak). Yohanes mencatat bahwa mereka takut kpd org2 Yahudi, dan sifat ketakutan tsb tidak ditegur scr langsung. Hal ini wajar mengingat larinya mereka dari taman, pertanyaan Hanas tentang mereka (Yoh18:19), dan pandangan yang diciptakan oleh ajaran Yesus yang mengatakan bahwa apabila Dia menderita maka mereka juga akan menderita (Mat 16:24; Yoh 15:20).Dari Luk 24:33 kita mengerti bahwa peristiwa ini terjadi di Yerusalem.Org2 Yahudi itu baru menyalibkan rabi mereka, maka ketakutan mereka masuk akal. Yohanes tidak menjelaskan bgm caranya Yesus datang, padahal pintu2 itu terkunci, tetapi Yoh 20:6-7, 26 dan Luk 24:31 memberi petunjuk bahwa tubuhNya sudah menjadi sangat istimewa. Ucapan damai sejahtera yang Dia berikan adalah ucapan biasa dalam bahasa Ibrani, namun penting. Apa yg dijanjikan dalam Yoh14:27, krn Dia telah mati dan bangkit, maka damai sejahtera itu sungguh dapat menjadi milik mereka. Setelah menerima berita dari Maria, sekarang para murid mendapat kesempatan pertama sebagai kelompok untuk melihat Yesus yang telah bangkit. Implikasinya jelas bahwa Yesus masuk lewat pintu yang tertutup. Dia memiliki kemampuan untuk membuat diri-Nya menjadi roh. Ucapan damai sejahtera menghilangkan ketakutan(Yoh 14:27; 16:33). Sekarang tepat keadaannya untuk menunjukkan identitas diri-Nya. Menurut Lukas, pembuktian yang lebih jelas diperlukan untuk meyakinkan mereka (Luk 4:24; 37:43).Murid-murid itu bersukacita (bdg. 16:22). Bagi Tomas, iman harus dapat dipegang dengan tangan, dilihat dengan mata, dirasakan dg pancaindra; rasional dan bisa dimengerti oleh akal. Tetapi, sebenarnya iman berada di atas akal, walaupun tidak bertentangan dengan akal. Percaya kepada sesuatu yang bisa dilihat, dipegang dan dirasa, sebenarnya sulit sekali untuk dinamakan "percaya". Oleh sebab itu firman Allah mengatakan: "Karena engkau telah melihat Aku maka engkau percaya, berbahagialah mereka yg tidak melihat namun percaya". Apakah kita percaya karena kita melihat, ataukah kita percaya walau tidak melihat? Mengabaikan persekutuan. Tomas tidak hadir dalam persekutuan, karena itu, ia tidak melihat Yesus ketika Ia menampakkan diri di tengah-tengah para murid. Arti Paskah dan pengalaman akan dampak Paskah, dibukakan Yesus dalam sebuah persekutuan. Itulah wadah para murid mengerti dan mendalami arti sebuah persekutuan yang sesungguhnya. Dalam persekutuan itu pulalah para murid menyaksikan penampakan Yesus setelah kebangkitan-Nya. Seperti halnya Tomas, bukankah kita seringkali mengabaikan persekutuan, sehingga kita juga tidak bertemu dengan Yesus yang menampakkan diri?
Dari ketiga bacaan kami belajar bahwa:
1.       Iman murid Yesus harus dengan melihat (Yoh 20:20), tapi Yesus menegaskan iman timbul bukan dari melihat, tapi dari mendengar ttg FirmanNya (Rom 10:17) yg selama ini Ia beritakan.
2.       Iman (Ibr 11:1) datang dari pendengaran akan FT (Rm 10:17) & setelah lahir baru dg pelepasan kutuk*. Shg org dapat mengaku bahwa Yesus adalah Juru Slamat dan Anak Allah yg Hidup.
3.       Iman menghasilkan keyakinan dan keteguhan spt Kaleb meyakinkan bangsa Israel utk menyerang masuk tanah perjanjian.(Bil 13:30 Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!").
4.       Damai sejahtera yang diutarakan Yesus  saat memberi salam adalah kekuatan bagi iman mereka untuk menembus ketakutan mereka selama ini melingkupi hati dan tindakan mereka atas ancaman bangsa Yahudi, sehingga mereka berani dalam menyebarkan Injil dengan berkobar2, bukan dengan ketakutan, hal ini dibuktikan Yesus saat menghentikan badai di sebuah danau.
5.       Damai sejahtera diberikan Yesus dalm ucapan adalah firman yg hidup sehingga iman mereka tumbuh sesaat setelah Yesus hadir meyakinkan kepercayaan mereka bahwa Dia harus bangkit dari org mati.
6.       Iman harus di atas logika (di atas otak), ketika sakit kita harus yakin utk sembuh, sehingga kita percaya Yesus memampukan semua untuk menjadikan kita tahir.
7.       Logika bukan utk iman, logika ditundukkan iman, ketika percaya, kita benar, ketika kita takut artinya kita menghina Tuhan, murid takut, sehingga Yesus perlu utk membuat mereka gembira/ bersukacita dan menghembusi mereka dengan Roh Kudus (pengudusan), Tomas masih menggunakan logika utk beriman, sehingga Yesus meyakinkannya tdk dg dia menyebutkan, tapi langsung menunjukkan tanganNya dan lambungNya.
8.       Ketika kita membiarkan logika menghancurkan iman,berarti mendewakan logika, kita kita tidak masuk akal bukan dari Tuhan, itu tdk benar, kita ciptaan gimana memikirkan sang pencipta
9.       Dalam kebingungan ada kesalahan, dalam kebenaran ada kemuliaan, iman harus berjalan bersama2.
*bagi yang mau pelepasan kutuk harap menghubungi 08112401972/089652305099 
                  Arti Paskah bagi Kita                 Minggu 5 April 2015
Kis 10:34,37-43
34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. 37 Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes,38 yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.39 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib.40 Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yg ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri,41 bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati.42 Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. 43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
Kol 3:1-4
1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Yoh 20:1-9
1 Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.9 Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
Pembahasan:
Kis 10:34a,37-43 Kerja Allah menghancurkan tradisi manusia & menerobos tembok status quo. 
Narasi Lukas, kisah ttg perluasan Injil ke seluruh Yudea melalui pelayanan Petrus. Terakhir dalam Kis 8:25, ketika ia bersama dg Yohanes kembali ke Yerusalem dari Samaria. Sekarang diceritakan bahwa Petrus telah terlibat di dalam perjalanan pelayanan di seluruh Yudea, berkhotbah kpd org2 Kristen yg telah terserak di berbagai kota. Ini catatan lengkap ttg pelayanan Petrus. Di Lida dia menjumpai sekelompok orang Kristen yg mungkin telah lari ke sana pada masa perserakan yang disebabkan oleh penganiayaan di Yerusalem. Filipus sudah memberitakan Injil di wilayah ini (Kis 8:40). Di sini Petrus menyembuhkan Eneas yg lumpuh. Sampai sejauh ini, para rasul tidak menunjukkan tanda2 adanya maksud untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, tapi tetap tinggal di Yerusalem sambil bersaksi kpd org2 Yahudi. Lukas lalu mengisahkan permulaan dari perluasan gereja ke seluruh Yudea dan Samaria, yg disebabkan oleh penganiayaan Stefanus. Bukan krn visi dan rencana gereja, tetapi krn tindakan pengaturan Allah dalam menyerakkan org2 percaya. Dalam penganiayaan ini, Lukas mengisahkan bgm Stefanus menonjol di antara tujuh diaken yang ada. Inilah babak pertumbuhan Kekristenan. Bertumbuh ternyata tidak mudah. Salah satu problem pertumbuhan seseorg ialah bgm ia harus meninggalkan rumah/ menerobos tembok status quo. Org tidak bisa tinggal dan mengurung diri hanya di dalam kehidupannya untuk selama-lamanya, atau spt katak di dalam tempurung. Tinggal di dalam rumah lalu beranggapan di luar rumah sama sekali tidak ada kehidupan. Seseorang harus berani meninggalkan rumah spt burung yang berani meninggalkan sarangnya, tetapi harus kembali lagi ke sarangnya.Kekristenan lahir di dalam rumah Yahudi. Kristen harus mengakui sebuah kenyataan bahwa ia sangat berhutang kpd rumah atau tradisi Yahudi. Di sana ia belajar ttg moral dan keagungan Allah, belajar ttg Taurat dan kebenaran dan nilai2 kehidupan lain yg sangat dalam, kaya, sarat, dan padat. Tetapi ia harus berani meninggalkan tradisi Yahudi itu. Dampak Kasih Yesus tidak bisa dibatasi dan dikurung dalam rumah Yahudi. Upaya utk menerobos tembok status quo itu harus dilaksanakan. Bagi org Yahudi, bergaul dg orang non-Yahudi merupakan pantangan (haram hukumnya). Petrus menghancurkan hukum yg selama ini berlaku. Namun, Petrus melakukan semua itu krn Allah(= terjemahan mimpi Petrus). Allahlah yg menghancurkan dua tradisi manusia yg saling bertolak belakang: Kornelius (seorg kafir) menyembah Petrus, dan keputusannya (Yahudi) datang ke rumah Kornelius (setelah mimpi dihadapkan makanan haram 3x). Di dalam Tuhan hub sesama manusia tidak ada penghalang. Dengan kata lain, tradisi yg bertentangan dg prinsip Allah haruslah dihapuskan dan diganti dg kebenaran Firman Tuhan. Dalam pertemuan itu, Petrus menyampaikan fakta2 kebenaran Ilahi. Pertama sikap Allah thdp manusia tidak bergantung pada syarat lahiriah spt: penampilan, ras, kebangsaan / tingkat sosial ttn (Kis 10:34-35). Allah tidak peduli thdp perbedaan suku bangsa. Kornelius tidak perlu menjadi org Yahudi untuk memperoleh keselamatan, krn itu ada dalam Yesus (Kis10:43). Kedua, Petrus menyatakan kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus yg juga merupakan inti dari Injil bagi semua bangsa. Firman ini membawa Kornelius dan keluarganya menjadi percaya dan bertobat. Ini merupakan proses pendamaian. Sikap rasialis menghasilkan ketidakadilan, pertikaian, bahkan peperangan. Orang Yahudi pernah mengalami penderitaan dahsyat karena perlakuan rasialis dari bangsa Jerman. Namun banyak orang Yahudi pada masa PB pun bersikap rasialis. Mereka merasa satu-satunya umat Allah yang berhak atas semua janji-Nya. Bangsa2 lain tak lebih daripada binatang yg tak layak mendapat anugerah Allah.Sikap rasis umat Yahudi disebabkan kekeliruan mereka memahami konsep umat pilihan. Bagi mereka, umat pilihan adalah semata-mata hak istimewa. Mereka lupa panggilan istimewa adalah untuk tugas/kewajiban mulia, membawa bangsa2 lain kepada Allah. Khotbah Petrus kepada Kornelius dg tegas menyatakan bahwa Allah tidak membedakan orang. Allah berkenan atas setiap orang dari bangsa manapun yg datang dg tulus mencariNya termasuk Kornelius yg adalah seorang kafir. Petrus, sbg seorg Yahudi belajar mengatasi sikap rasialis dan menerima Kornelius, seorg kafir sbg sesama manusia yg dikasihi Allah (Kis 10:34). Bahkan Petrus menyadari bahwa panggilannya mengikut Yesus adalah untuk memberitakan keselamatan bagi semua orang (Kis 10:42). Merenungkan ini apa respons kita, yang pada dasarnya bukan orang Yahudi melainkan sama seperti Kornelius yang termasuk dalam bilangan bangsa kafir? Rahasia perkenanan Allah atas semua orang ini terletak pada diri Yesus (Kis 10:36-38). Karya keselamatan Yesus di dunia untuk membuat org berkenan kpd Allah. Melalui kematian-Nya di salib dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati, Yesus telah menyediakan jalan keselamatan untuk semua orang yg percaya padaNya, semua bangsa.Kristiani tidak ditentukan oleh makanan dan minuman yg halal / haram. Tetapi identitas Kristiani ditentukan oleh Yesus sbg Tuhan dan Juruslamat. Dg perkataan lain, orang Kristen tidak boleh terperangkap dalam formalisme atau legalisme agama. Tetapi jiwa Kristiani ditemukan dalam diri Yesus di dalam peristiwa inkarnasi. Tuhan meninggalkan kesetaraannya dg Allah dan menjadi manusia serta menyesuaikan diri dg manusia, bahkan rela sampai mati di kayu salib. Kita patut bersyukur karena hanya oleh karya Kristuslah kita bisa datang kepada Allah dan layak disebut sebagai umat-Nya. Tugas kita sekarang adalah memberitakan anugerah itu kepada semua orang lintas ras, suku, bangsa, dan bahasa, juga status sosial.
Kol 3:1-4 Pemujaan diri sendiri.
Orang Kristiani bukan hanya telah mati, tetapi juga telah dibangkitkan bersama dg Kristus. Di dalam eksistensinya yg sejati kita tinggal "bersama-sama dg Dia di surga" (Ef 2:6). Zaman lama masih nyata di dalam diri org Kristiani - dia masih berbuat dosa, sakit & akhirnya meninggal; zaman baru tetap masih tersembunyi, baru dinyatakan di dalam tubuh sang Juruselamat saja. Pada tahun 30 M, eksistensi zaman lamanya meninggal, disalibkan bersama dg Yesus ( 2 Kor 5:14; Gal 2:20). Kenyataan ini mengharuskan org Kristiani untuk carilah (di dalam perangkat kehendaknya) dan  pikirkanlah (phroneite, di dalam perangkat pikirannya) kenyataan zaman baru di atas (Rm 12:1,2). "Di atas" dan "di bawah" (/ di bumi) dalam tulisan2 Paulus dan Yohanes tidak khusus menunjukkan perbedaan ruang, sekalipun modus ungkapan ini tentu tercakup dalam acuan kpd Kristus dan kpd surga. Istilah2 ini menunjukkan perbedaan penting dalam hubungan temporal (zaman lama dan zaman baru). Di dalam tahun 30 M zaman baru menerobos masuk ke dalam sejarah melalui kebangkitan Kristus. Tetapi Yesus, yg di dalam diriNya zaman baru itu sekarang berada, ada di atas, sedangkan dunia tetap tercengkeram maut zaman lama. Org2 Kristiani saat ini berada di "atas," yaitu, dalam zaman baru, hanya "di dalam Kristus" dan melalui tinggalnya Roh Kudus di dalam dirinya. Tetapi eksistensi bersama dalam Kristus juga berlaku bagi eksistensi pribadi mereka. Kewargaan seorg Kristen adalah di "Yerusalem surgawi" (Gal 4:26), dan hal ini mengharuskan dia untuk terus mengubah pikiran dan kehendaknya shg sesuai dg kenyataan tsb. Ketaatan kepada ritual, upacara / "kekuatan penengah" dari zaman lama merup suatu penyangkalan thdp kehidupan yg sudah dibangkitkan bersama Yesus. Para penganut gaya hidup asketis berpandangan bahwa tubuh ini jahat, maka untuk menyucikannya perlu penyangkalan diri thdp hawa nafsu, penolakan thdp selera makan, dan menekan seminimal mungkin segala keinginan termasuk keinginan yg berkaitan dengan seks. Sepintas nampaknya gaya hidup ini sangat bijaksana, namun sesungguhnya mereka sedang melakukan ibadah yg berpusat pada pemujaan diri sendiri. Ibadah semacam ini mengarah kepada kesombongan rohani karena menilai diri lebih suci daripada yang lain. Paulus mendorong jemaat Kolose untuk meninggalkan kehidupan asketis, karena kekristenan bukan resep hidup /daftar peraturan menuju kesempurnaan dan kesucian hidup, tetapi relasi hidup dg Kristus (Kol 3:20). Kristiani bukan berjuang sendiri melawan dan meminimalkan hawa nafsu, tetapi mengendalikan seluruh keberadaan tubuh bersama Kristus, shg perubahan yg dialami bukan paksaan diri melainkan secara alami mengalami pembentukan Roh Kudus yang bekerja di dalam ketaatannya kepada kehendak-Nya. Peraturan yang ditetapkan (Kol 3:21) adalah buatan manusia belaka yg dibuat seolah-olah merupakan ibadah kpd Tuhan, namun sesungguhnya bertujuan memuaskan diri sendiri (Kol 3:22-23). Pengendalian diri semacam ini justru akan menyebabkan kemunduran rohani, krn lebih mementingkan legalitas daripada loyalitas. Bagaimanakah hidup yang merupakan ibadah sejati kepada Tuhan? Fokuskan hidup kpd Yesus, gantikan posisi “aku” dalam takhta kehidupan dg Yesus (Kol 3:1-4), maka bukan lagi perkara dunia dan segala kenikmatan semunya yang menjadi tujuan akhir hidup kita, melainkan bagaimana hidup mempertuhankan Kristus setiap hari. Perubahan hidup ini memang tidak otomatis tetapi penggantian posisi “aku” kepada Kristus harus radikal, dengan demikian fokus hidup kita menjadi jelas dan kita mengarahkan hidup kita secara pasti.
Yoh 20:1-9 Percaya akan BangitNya Yesus
Hari sesudah hari Sabat, ketika sesudah penyaliban Yesus, menurut cara perhitungan Yahudi. Kebangkitan Yesus pada hari ini menentukan hari ibadah Kristen (Kis 20:27). Pada hari pertama minggu itu, kita diketahui bahwa beberapa org perempuan pergi ke makam pagi-pagi sekali ketika masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ketiga Injil Sinoptik menceritakan hal itu, tapi Yohanes hanya terfokus pada Maria Magdalena sbg persiapan pada percakapan Maria dan Tuhan Yesus dalam Yoh 20:11-18. Kehadiran yang lain ditunjukkan dalam ungkapan "kami tidak tahu" dalam ayat 2. Para perempuan itu bertujuan untuk meminyaki tubuh Yesus dengan lebih sempurna (Mrk 16:1).Yohanes tidak menceritakan batu itu dalam kisah penguburan Yesus, ataupun bgm caranya batu itu diambil. Apabila batu itu masih ada Maria pasti menemui kesulitan untuk memindahkannya: tetapi dengan batu sudah disingkirkan persoalannya menjadi beda pula. Menurut pikiran Maria situasi sudah makin jelek.Yohanes mengharuskan para pembaca membaca satu Injil Sinoptik. Dia juga tidak menyebutkan penjaga2 yg diceritakan oleh Matius (Mat 27:64-66). Kesimpulan apa lagi yg ada dalam benak Maria Magdalena ketika ia melihat kubur Yesus telah terbuka dan kosong, selain bahwa jasadNya telah diambil orang?  Dalam situasi spt itu, tentu saja tidak akan terpikir kemungkinan2 lain. Maka kemungkinan itu pulalah yang dia sampaikan kepada Simon Petrus dan seorang murid Yesus yg lain (Yoh 20:2). Kemungkinan itu membuat kedua org murid Yesus tidak sabar untuk memeriksa kebenaran berita yang disampaikan Maria Magdalena (Yoh 20:3-4). Dan ternyata memang benar. Kubur terbuka! Namun kedua murid tidak hanya terpaku pada fakta itu. Mereka juga memperhatikan sesuatu yg aneh. Kain peluh, yg tadinya menutupi kepala Yesus sudah tergulung dan terletak di tempat lain (Yoh 20:7). Ini aneh. Jika jasad Yesus memang dicuri, tentu pencurinya tidak akan menanggalkan kain yg dikenakan pada jasad Yesus. Keanehan tsb mengingatkan keduanya akan apa yg tertulis dalam KS mengenai kebangkitan (Yoh 20:9). Saat itu mereka menyaksikan bahwa apa yg tertulis dalam Kitab Suci telah digenapi. Mereka pun kemudian percaya bahwa Yesus telah bangkit (Yoh 20:8). Mendengar FT memang membangkitkan rasa percaya pada Tuhan. Org tidak mudah mempercayai Yesus, karya salib-Nya, kebangkitan-Nya, atau segala perbuatan ajaib yang Dia lakukan. Padahal semua kisah itu telah ditulis, baik sebagai nubuat maupun sebagai fakta historis. Meski demikian, ada saja orang yang berusaha memberikan penjelasan-penjelasan logis untuk menerangkan semua itu agar mudah diterima akal. Namun bila orang pernah mendengar firman Tuhan, bukan tidak mungkin ingatan akan firman membangkitkan iman. Hal ini pun harus didasari dengan sikap yang mau terbuka menerima kebenaran Tuhan. Karena hanya dengan memiliki sikap demikianlah, orang akan mau percaya walau sulit memahami.
Dari ketiga bacaan kami belajar:
1.       Kata Penebusan setelah Yesus wafat dan bangkit menjadi kata benda, berupa anugrah (hadiah) untuk mereka yg percaya padaNya, bukan kata kerja yang mesti manusia usahakan (terus menerus) dg menyambelih korban penebusan dosa (di Bait Allah) tiap tahun.
2.       Penyelamatan manusia menjadi sempurna dalam diri Yesus, kita org percaya memiliki hubungan yg baik kembali, stlh pelepasan kutuk, menjadikan semua bersih dan menggunakan pakaian yang baru (jubah kemuliaan/kelayakan (invisible) di hadapan Tuhan).
3.       Petrus, sbg seorang Yahudi belajar mengatasi sikap rasialis dan menerima Kornelius, seorang kafir sbg sesama manusia yg dikasihi Allah (Kis 10:34). Bahkan Petrus menyadari bahwa panggilannya mengikut Yesus adalah untuk memberitakan keselamatan bagi semua orang (Kis 10:42).
4.       Kita sudah disatukan dengan Kristus bersama kematianNya (Kol3:3), maka pikiran dan hati kita harus disesuaikan dengan pikiran dan hati Kristus. Di sini ada proses identifikasi diri dengan Kristus. Hidup kita hanya untuk menyenangkan hati Allah, dan melakukan kehendak Allah, yaitu hal-hal yg mulia dan bernilai kekal. Identifikasi diri dengan Kristus harus mewujud dalam transformasi hidup. Yaitu, perubahan hidup dari hidup duniawi -- semua perbuatan hawa nafsu yang mendatangkan murka Allah (Kol3:5-7), dan semua karakter berdosa yang tidak pantas dilakukan oleh orang kudus (Kol 3:8-9) -- menjadi hidup baru, yang rohani, yang terus menerus diperbaharui semakin menyerupai gambar Allah (Kol 3:10).

5.       Selamat Paskah
                            Masuk Perjanjian Baru                   Kamis Putih, 2 April 2015
Kel 12:1-8,11-14
1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir: 2 "Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun.3Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.4 Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.6 Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.7 Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.8  Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit. 11 Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.12 Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.13 Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.14 Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.
1 Kor 11:23-26
23 Sebab apa yg telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Yoh 13:1-15
1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."9 Kata Simon Petrus kpdNya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Pembahasan:
Kel 12:1-8,11-14 Peringatan karya penebusan Allah
Kata Paskah,akar katanya 'psh' dari rumpun bhs Semit (termasuk bhs Arab, Ugarit, dan Ibrani) yg berarti "berjalan melewati." Melalui ritual Paskah ini kelak umat Israel akan mengenang kejadian yg begitu penting di dlm sejarah ketika Tuhan menyelamatkan ("berjalan melewati") mereka dari perbudakan di Mesir. Peristiwa ini merayakan klimaks pembebasan umat Israel (600.000 org). Berupa pengurbanan domba yg darahnya dibubuhkan pada pintu rumah org Israel, spy mereka terhindar dari kematian anak sulung (Kel 12:7,12-13). Domba tsb lalu dipanggang dan dimakan dg roti tidak beragi & sayur-sayuran pahit. Mereka harus memakannya cepat dg berpakaian lengkap untuk siap pergi. Hal ini menunjukkan ketergesaan dan kesiapan untuk meninggalkan Mesir. Kisah panjang mengenai Paskah ini mencakup berbagai tradisi. Berasal dari tradisi Yahwista, Kel 12:21-23,27,29-39; ada tambahan yg bergaya tradisi Ulangan. Kel 12:24-27; Kel 13:3-16, Kel 13:1-2; dan dari tradisi Para Imam. Perayaan Paskah dan perayaan Hari Raya Roti Tidak Beragi aslinya dua pesta yg berbeda. Hari Raya Roti Tidak Beragi adalah sebuah pesta kaum tani. Pesta itu baru mulai dirayakan Israel setelah menetap di tanah Kanaan; baru sesudah pembaharuan agama yg dilancarkan raja Yosia pesta pertanian tsb disatukan dg perayaan Paskah. Perayaan Paskah itu berasal dari zaman sebelum bangsa Israel terbentuk. Setiap tahun pesta itu dirayakan suku2 Badui (peternak) hendak memohon perlindungan dewanya atas kawanan ternaknya. Kisah kuno yg berawal dg Kel 12:21 menyebut pesta itu tanpa keterangan apapun, karena Paskah sudah dikenal sebelumnya. Dapat diterima bahwa sewaktu Musa minta izin dari Firaun utk mengadakan "perayaan TUHAN", bdk Kel 3:18; 5:1; 7:16; 8:1,8,20,27; 9:1,13; 10:4,24,inilah pesta Paskah. Kalau dmk, maka hub dua perayaan ini serba kebetulan: keluarnya bg Israel kebetulan bertepatan dg perayaan Paskah kuno itu. Dg demikian Paskah Yahudi merup persiapan bagi Paskah Kristiani: Kristus, anak domba Allah, dikorbankan (salib), lalu disantap (perjamuan Tuhan) dalam rangka Paskah Yahudi (pekan suci).Nanti ketika perayaan ini diulang, ini harus dilanjutkan dg perayaan hari roti tidak beragi selama seminggu penuh (Kel 12:18-20). Umat Israel diperintahkan untuk melakukan kembali secara dramatis apa yg terjadi pada waktu itu di Mesir. Yesus membawa keselamatan bagi seluruh org yg percaya padaNya. Pembaharuan mistik penyelamatan itu menjadi poros ibadat Kristen yg berkisar pada Ekaristi, korban dan perjanjian suci serentak. Hal istimewa dalam Paskah melakukan ritual dg iman, sesuai dg instruksi di Kel 12:3-11, mereka harus mempersiapkan diri di keluarga masing2, dalam keadaan yg siap untuk segera melakukan perjalanan. Yg penting dalam perayaan Paskah adalah mereka harus menorehkan darah kurban bakaran itu ke ambang pintu setiap rumah keluarga Israel (Kel12: 7). Allah menjadi nyata dlm peristiwa ini. Demikian juga di dalam Yesus, kehadiran Allah nyata. Di dalam Yesus, Allah hadir di dalam hati org2 yg mempercayai Dia. Dialah domba Paskah yg menebus dosa manusia (Yoh 1:29).
1 Kor 11:23-26 Perjamuan Kudus. 
Perjamuan Kudus, satu-satunya ibadah yg diberi petunjuk khusus oleh Yesus, sekarang mendapat perhatian Paulus. Bagian ini berhub dg bagian sebelumnya krn pokok pembahasannya sama, yaitu ttg ibadah umum. Kita merekonstruksi ketika menyadari bahwa di dlm gereja mula2 perjamuan biasanya didahului oleh suatu perjamuan kasih yg dinamakan Agape atau Pesta Kasih (Yud 12). Keadaan tidak teratur pada saat Agape menimbulkan kejengkelan sang rasul (1 Kor 11:17-22). Krn dari pengajaran yg pernah disampaikan (1 Kor 11:23-26), penerapan nya beda (1 Kor 11:27-34). Paulus tidak dapat memuji mereka, sebab perilaku mereka tidak selaras dg yang ia telah terima dari Tuhan. Dia tdk menjelaskan apakah ia menerima pengajaran mengenai hal itu langsung dari Tuhan / dari sumber yg lain. Bisa saja dari sumber lain. Perjamuan Kudus memiliki muatan kasih yg begitu dalam dari Kristus kpd umat manusia. Namun kenyataannya di jemaat Korintus hal ini kehilangan muatan kasihNya. Perjamuan di Korintus lebih merupakan ajang pamer kekayaan dan pemanfaatan kesempatan. Bagi si kaya, situasi ini dimanfaatkan untuk memamerkan kekayaannya, dan bagi yang miskin ini merupakan kesempatan untuk makan makanan yg enak. Perjamuan Kudus berubah fungsi menjadi pesta pora yg memabukkan (ayat 20,21). Seperti orang rakus dan gelojoh, mereka makan seperti orang kelaparan dan minum sampai mabuk. Memalukan! Tentu saja Paulus tidak memuji hal tsb. Org yang berbuat demikian menghina Allah dan tidak peka akan orang yang berkekurangan (ayat 22). Aturan dalam perjamuan kudus. Makan dan minum adalah kebutuhan manusia yg wajar. Manusia harus makan dan minum supaya bisa hidup dg baik. Tetapi dalam pertemuan ibadah di mana juga dirayakan perjamuan Tuhan, adalah salah besar apabila orang makan dan minum dengan sepuas-puasnya. Perjamuan Kudus harus diterima dengan sikap hormat, memeriksa diri, sambil mengingat pokok-pokok iman yang dilambangkannya.Makna yg sesungguhnya adalah: pertama, tubuh Kristus yg dipecah2kan, dan darah yg dicurahkan oleh Kristus dalam peristiwa salib (ayat 23-25). Kedua, bukan sekadar upacara untuk mengingat kematian dan kebangkitan Kristus,tapi lebih merup respons umat thdp tindakan kasih Allah yg telah menyadarkan kita bahwa keselamatan sudah digenapi dg kematian dan kebangkitanNya. Ketiga, melalui Perjamuan Kudus, Kristus meletakkan satu dasar bagi komunitas baru org2 percaya yang saling mengasihi (ayat 33), yg selalu menceritakan peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya sampai Ia datang (ayat 26).
Yoh 13:1-15 Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya
Sebuah tradisi Yahudi mengartikan kata Paskah (Kel 12:11) sbg "melewati" (Ibrani), maksudnya "melewati", menyeberangi Laut Kulzum, Kel 14. Kristus (dan kita bersama dgNya) "beralih/menyeberang" dari dunia yg menjadi tawanan dosa ini kpd Bapa, Tanah yg dijanjikan (Yoh 1:21; Yoh 11:55). Pertama kalinya Yohanes dg jelas menghubungkan kematian Yesus dg kasihNya kpd org2Nya. Sebuah rahasia baru pada akhir dpt diwahyukan, Yoh 13:34; 15:9,13; 17:23; 1Yoh 3:16; Rom 8:35; Gal 2:20; Ef 3:19; 5:2,25 Peristiwa ini terjadi menjelang hari Jumat, hari raya Paskah, tanggal 15 bulan Nisan. Ingat menurut sistem perhitungan tgl dan hari yg dipakai oleh orang Yahudi, setiap hari mulai pada waktu matahari terbenam. Jadi akhir hari Kamis adalah ketika rembang petang hari itu. Peristiwa yg diceritakan dalam nas ini termasuk persiapan sebelum mereka makan domba Paskah, yg harus dimakan pada hari raya Paskah, tanggal 15 Nisan. Menurut Mrk 14:12 dan Luk 22:15, Yesus & murid2Nya merayakan Paskah bersama2, tampaknya awal hari Jumat (matahari baru terbenam),shg hari raya Paskah belum mulai. Murid2 Yesus baru selesai dg segala persiapan untuk perjamuan Paskah sesuai dg hukum Taurat dan kebiasaan mereka. (Mrk 14:12-16  bgm mereka mendapatkan ruangan untuk merayakan perjamuan tsb). Tetapi sebenarnya persiapan belum selesai, krn di antara ke 12 murid tidak ada yg merendahkan diri untuk membasuh kaki mereka. Biasanya ini adalah tugas budak / pembantu rumah tangga yg rendah, tetapi tampaknya tidak ada itu bagi mereka di ruangan itu. Kekurangan tsb menjadi kesempatan bagi Yesus untuk menyampaikan dua pelajaran yg sangat mengesankan. Pertama,Dia mengajar mengenai pentahiran rohani (pelepasan kutuk Yoh 13:8-10) dan kedua kerendahan hati (Yoh 13:12-17). Keduanya terarah pada salibNya. Pentahiran ada di salib-Nya. Demikian juga, kerendahan hati yg paling luar biasa ada di salibNya. Dg kata lain, layaklah bahwa "kisah handuk" ini merupakan pendahuluan bagi kisah kematian-Nya, krn baik dg salib maupun dg handuk ada pentahiran/pembersihan dan ada teladan. Dalam peristiwa ini kita dapat melihat tanda kasih, lambang salib, dan teladan kerendahan hati. Tepatlah bahwa peristiwa pembasuhan kaki menjadi peralihan antara penginjilan, yang ditekankan sampai titik ini, dan pemuridan, yang ditekankan dalam pasal-pasal berikutnya. Peristiwa ini menjadi peralihan yg tepat karena unsur penginjilan diringkas dg tema pembersihan (kemurnian roh), dan unsur pemuridan diringkas dengan tema kerendahan hati yang mutlak diperlukan dalam pelayanan yang berhasil.
Dari ke tiga bacaan ini kami belajar bahwa:
1.       Paskah dirayakan dalam rangka mengeluarkan bangsa Israel (600.000)keluar dari tanah perbudakan Mesir, saat Yesus hadir digenapi sbg perjanjian yg baru utk mereka, di Korintus perayaan ini diselewengkan menjadi pesta pora yang memabukkan, seharusnya Paskah membentuk hati kita tunduk/ taat pada ajaran Yesus yg murni, karyaNya yg utuh dalam penyelamatan, sehingga kedalaman Paskah bukan berpesta utk sesuatu yg memabukkan tapi menyadarkan diri, merendahkan diri untuk selalu hidup bersih dan kudus (dg pelepasan kutuk) menjelang kedatanganNya yg ke dua.
2.       Pembasuhan kaki adalah teladan Yesus untuk memurnikan semua sikap munafik yang kita tampilkan dalam kehidupan sehari, menjadikan pribadi Yesus hadir lengkap sbg surat Yesus yg hidup dan berbuah Roh, mempersiapkan diri melayani Tuhan dengan lebih sungguh, lebih menyelami pengorbananNya yg murni sbg Domba yg tak bercela (krn syarat dulu pun domba tdk boleh bercela, dan itu dipenuhi Yesus dalam semua tindakanNya yg tanpa dosa sedikitpun dalam hidupNya di dunia selama 33,5 th). Umur 30 thn sbg syarat dasar org dewasa melayani dalam hukum Taurat.
3.       Keturunan Israel terakhir tidak menyaksikan scr langsung bgm Tuhan membela & berperang bagi umatNya, melalui ritual ini menyelami, menghayati, bahkan mengulang kembali pengalaman nenek moyang dalam memori bersama mereka. Kita merayakan Paskah setahun sekali dan Perjamuan Kudus secara berkala dalam rangka mengingat dan menggali ulang ingatan akan peristiwa sejarah keselamatan bagi umat manusia dg tindakan Yesus menebus umatNya dan mengalahkan musuh utama (iblis) melalui kematianNya di kayu salib.
4.       Pembasuhan kaki mempersiapkan kematian Yesus di salib dengan memberi teladan pembersihan (kemurnian roh lewat pelepasan kutuk), dan unsur pemuridan dengan kerendahan hati yang mutlak diperlukan utk pelayanan Yesus yg berhasil dalam menyelamatkan manusia dari belenggu dosa.
5.       Tindakan Yesus menanggalkan jubah-Nya dapat dilihat secara simbolik sebagai tindakan yang mengacu kepada kematian-Nya. Makna pembasuhan kaki dijelaskan dalam dialog dengan Petrus (Yoh 13: 6-10).

6.       Tugas yg dianggap hina dan rendah dilakukan Yesus untuk menubuatkan bagaimana Ia akan direndahkan dalam kematian. Ia perlu mati demi penyelamatan mereka yg percaya kepada-Nya. Dengan jalan inilah Ia memungkinkan kita memperoleh "bagian di dalam Dia" (Yoh 13: 8; Luk 22:29-30) & memperoleh "pembersihan" dari dosa (Yoh 13:10; 1Yoh. 1:7), asal kita dibasuh oleh-Nya.