Rabu, 20 Mei 2015

         KasihNya Sempurna di dalam Kita               Minggu, 17 Mei 2015
Kis 1:15-17,20-26
15 Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.21 Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."23 Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan ke sebelas rasul itu.
1 Yoh 4:11-16
11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Yoh 17:11b-19
11b Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.13 Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.14 Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.15 Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.
Pembahasan:
Kis 1:15-17,20-26 Matias yang di tunjuk
Dalam PB org2 Kristen sbg murid Yesus disebut saudara, Mat 28:10; Yoh 20:17; Kis 6:3; 9:30; 11:1; 12:17; Rom 1:13, tidak hanya berarti saudara seayah-seibu, tetapi juga dipakai sehubungan dg kaum kerabat lainnya/ orang sebangsa (persekutuan lebih mendalam yg berurat berakar dalam perjanjian), yaitu mereka yg spt Yesus melakukan kehendak Bapa,Mat 12:50 dsb. Di sini sebagian org menganggap bahwa Alkitab menarik krn penuh dg angka2.  Mengapa para rasul merasa perlu menambahkan satu org untuk menggantikan Yudas?  Pertama, bilangan ke 12 murid bukanlah penanda status, seakan- akan merekalah petinggi yg tertinggi dari gereja mula2 setelah Yesus sendiri,agar jumlah rasul tetap utuh 12 sebgm pertama kali Tuhan Yesus memilih para murid-Nya. Yesus memanggil mereka untuk menjadi saksi, dan bilangan ke 12 murid punya hub erat dg pemahaman ke 12 suku Israel sbg bagian dari Kerajaan Allah (janji Yesus dlm Luk 22:30). Yesus telah menubuatkan ke 12 rasul pilihan-Nya bahwa mereka akan memimpin umat Tuhan bersama Yesus dalam kemuliaan-Nya kelak (Mat 19:28). Kedua, Yudas harus digantikan untuk mengembalikan keutuhan dan kemurnian ke 12 rasul yg dinodai oleh pengkhianatan dirinya. Mereka lakukan dalam ketaatan dan penantian. Pengganti Yudas harus memenuhi syarat, para calon hanya mereka yg benar2 menjadi saksi langsung pelayanan Yesus, dari baptisan hingga kebangkitan-Nya (Kis 1:21-22),seorang yg pernah bersama Yesus semasa hidup-Nya dan juga menjadi saksi bagi kebangkitan Kristus (Kis 1:21-22). Namun yg paling penting adalah, proses pemilihan itu scr final diserahkan kpd Tuhan Yesus sendiri, agar Dia yang menentukan (Kis 1:24-25). Apa yg dilakukan Petrus dan murid2 Yesus lainnya mungkin tidak lazim bagi kita yg hidup pada masa kini, tetapi memiliki makna yg penting scr teologis. Yang terakhir, melalui doa yg sungguh2 gereja menyerahkan keputusan final pada Tuhan bukan pada kebijaksanaan manusia. Dalam penggantian yg tepat, Barsabas / Matias, mereka berdoa pada Tuhan, lalu membuang undi. Ini peraturan yg sangat dihormati di Israel purba dan cara yg lazim digunakan untuk memastikan apa kehendak Allah (Ams 16:33)
1 Yoh 4:11-16 Allah Sumber Kasih
Kasih-Nya dapat mengacu pada kasih-Nya kpd kita / pada kasih kita kpdNya /pada sifat dasar-Nya. Mungkin yg dimaksudkan bukan kasihNya kpd kita. Jika yg dimaksudkan adalah kasih kita kpdNya, maka kasih tersebut menjadi sempurna (menjadi dewasa) ketika kita mengasihi sesama saudara. Allah adalah sumber kasih (1 Yoh 4:7) dan kasih adalah sifat dasar (natur) Allah (1 Yoh 4:8). Karena kita adalah anak2 Allah dan kita mengalami kehadiran-Nya di dalam hidup kita, maka seharusnya kita merefleksikan karakter Bapa yang adalah kasih. Org yg mengasihi membuktikan bahwa ia telah lahir dari Allah.Yohanes dg tegas mengatakan, jika tidak ada kasih kpd umat Allah di dalam hati kita, jangan pernah menyatakan bahwa kita mengenal Allah. Salib Kristus tidak memberi kita pilihan ttg kasih. Jika kita ingin lebih mengasihi, kita perlu belajar lebih dekat dg Allah. Sebaliknya, kita tidak dapat bertumbuh dalam pengalaman kita dg Allah tanpa mengasihi satu sama lain. Jika kita sudah mampu mengasihi, kita mesti bersyukur pada Allah. Namun jika merasa kurang mengasihi, kita harus berdoa, bertobat dan meminta Allah merubah hati kita. Dg kasih, kita akan menemukan sukacita yg lebih besar di dalam hidup.Harus jelas dipahami bahwa kasih bukan Allah (sbg berhala). Kasih adalah salah satu karakter Allah. Yang benar: Allah adalah kasih (sbg wujud keilahian Tuhan). Relasi Allah dan manusia ditandai & dibentuk oleh kasih. Berbagai perbuatan Allah bagi manusia adalah tindakan kasih. Kedatangan Yesus ke dunia adalah bukti kasih Allah (1 Yoh 4:9). OSI kita tidak dpt memahami kasih Allah jika itu dilepaskan dari kematian Yesus di kayu salib. Penjelasan ttg kasih Allah di luar salib Kristus (agama lain) adalah pengertian kasih yang tidak sempurna. Sebab itu kini kita yang telah menerima kasih Allah harus merespons dan mewujudkan kasih itu di dalam kehidupan kita (1 Yoh 4:7,11). Jika tidak, maka tidak ada bukti bahwa kita telah mengalami kasih Allah dan sekarang sedang berelasi dgNya (1 Yoh 4:7). Relasi kpd Allah dan kpd sesama harus kita demonstrasikan dalam kehidupan kita. Hidup dalam kasih merup bukti hidup bersama Allah (1 Yoh 4:13,15). Sekali lagi Yohanes menegaskan bahwa tidak mungkin manusia mengenal kasih Allah lepas dari Kristus. Allah adalah sumber kasih. Dialah kasih itu sendiri, tiada kasih di luar Diri-Nya. Berarti tidak ada yg memiliki kasih kecuali ia ada di dalam Dia dan sebaliknya seorang yang ada di dalam Dia pasti memiliki kasih. Apakah tidak ada tanda lain selain kasih? Tidak ada! Ia dapat mengasihi karena ia telah hidup dalam sumber kasih, yg tidak akan pernah berhenti mengalir. Tapi bila kasih Allah ada dalam kita, kekecewaan itu tidak mampu membendung kita untuk kembali belajar mengasihi. KasihNya menjadi sempurna dlm kita jika kita berani percaya & membuka kehidupan kita di hadapan-Nya.
Yoh 17:11b-19 Doa Yesus
Setelah menguatkan doa-Nya dg menyebutkan dasar2 doa, Dia sampai pada permohonan-Nya sendiri, yaitu supaya mereka dilindungi.Yoh17:11b Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka oleh nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Julukan Bapa yang kudus hanya muncul sekali dalam seluruh Perjanjian Baru. Dia yang layak digambarkan sebagai kudus juga boleh disebut Bapa! Yesus begitu akrab dengan yang MahaKudus, sehingga dapat memanggil Dia Bapa. Pesan perpisahan dapat disertai dengan doa, seperti dalam Kejadian 49, sehingga doa ini tidak boleh dipisahkan dari konteks salib. Tuhan Yesus telah mengajar dan menghiburkan murid-murid-Nya. Melalui doa ini Dia juga meneguhkan iman mereka. Pasal ini merupakan doa Tuhan Yesus yang Dia sungguh doakan kepada Bapa-Nya, namun unsur ajaran terlihat dalam Yoh 17: 13, yang berbunyi, "Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka". Unsur ajaran juga terlihat dalam doa-Nya yang tercantum dalam Yoh11:42, yaitu doa Tuhan Yesus di kubur Lazarus: "Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dalam pasal Yoh 10:28-29 Tuhan Yesus berkata, "...Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa." Sampai saat yang dikisahkan dalam Yoh 17, Tuhan Yesus telah menjaga mereka supaya seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan-Nya, namun Dia mengerti bahwa Dia harus menyerahkan mereka ke dalam perlindungan Bapa-Nya karena Dia harus "pergi". Doa ini adalah doa penyerahan-Nya. Keamanan mereka dalam tangan Allah terjamin oleh doa Tuhan Yesus. Tujuan pertama dari pemeliharaan itu adalah supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Murid-murid Tuhan Yesus dilindungi demi kepentingan kesatuan mereka. Kesatuan itu diuraikan lebih lanjut dalam doa ini (dan juga dalam Yoh 10:16, 30; dan Yoh 11:56), namun dapat dikatakan bahwa kesatuan yang digarisbawahi di sini tidak boleh mengkompromikan nama Allah, yang di dalamnya mereka dilindungi. Dengan kata lain, jika lembaga-lembaga Kristen menyatu, tetapi dalam proses itu mereka tidak menjaga kebenaran nama Allah, yaitu sifat, kemuliaan, dan karakter-Nya, maka kesatuan tersebut bukan kesatuan yang diceritakan dalam doa ini. Kesatuan yang dimaksudkan dalam nas ini adalah kesatuan hati, bukan kesatuan lembaga yang belum tentu menyentuh masalah hati orang! Kesatuan ini adalah kesatuan hati yang tunduk pada sifat, kemuliaan, dan karakter Allah yang diilhamkan dalam Firman-Nya. Ungkapan sama seperti Kita mengingatkan kita bahwa standar kesatuan yg diwajibkan bagi kita adalah kesatuan yang dinikmati oleh Tuhan Yesus dan Allah Bapa.
Dari ke tiga bacaan kami belajar bahwa:
1.       Dengan kasih, kita akan menemukan sukacita yg lebih besar di dalam hidup.
2.       Allah adalah kasih (1 Yoh 4:8), bukan kasih adalah allah (sbg berhala), kekuasaan dan keilahian Tuhan diwujud nyatakan dg KASIH, mengutus Yesus (Putra TungalNya) ke dunia utk menebus semua manusia (1 Yoh 4:9), dan pada yg hanya percaya padaNya yg beroleh KESELAMATAN (keselamatan hanya bagi yg percaya, bukan utk yg lain Yoh 3:16).
3.       Bentuk Kita dalam Yoh 17:11 merupakan Tritunggal yang selalu dipertanyakan, jua disebutkan dalam Kej 1:26 dan Kej 3:22, bentuk Roh yang menyamakan kepribadian Tuhan yang tiga pribadi, menjadikan kita bisa berkuasa, tapi semenjak berdosa kita menjadi mati dalam roh, saat Pantekosta (penurunan Roh Kudus/ Kebenaran) menyempurnakan kasih Tuhan pada manusia.
4.       Yesus kini mendoakan para murid-Nya. Ia menyebut para murid-Nya sebagai milik Allah (Yoh 17: 6), juga milik-Nya (Yoh 17: 7). Mereka adalah milik Bapa sebab Bapa sendiri yang telah memberikan mereka kepada Yesus. Mereka adalah milik Bapa dan milik Yesus (Yoh 17:10) sebab mereka mengenal Bapa melalui firman yang Yesus nyatakan kepada mereka tentang Bapa (Yoh 17:6). Kepemilikan ganda ini terbukti di dalam iman mereka bahwa Yesus datang dari Bapa dan di dalam ketaatan mereka kepada firman Allah (Yoh 17:8,6). Di dalam doa yang sangat padat ini terbentang jalinan indah berbagai kebenaran tentang pemilihan Allah atas orang percaya, penyelamatan Yesus atas umat pilihan-Nya, penerimaan firman oleh orang beriman, dan ketaatan mereka. Penyelamatan sudah mulai dari rencana kekal Allah, diwujudkan dalam karya penebusan Kristus, menjadi efektif oleh karena penerimaan iman yang taat pada diri orang percaya.
5.       Penunjukkan semua org percaya adalah hak Prerogatif Tuhan, dan hanya predestinasi yang membuktikan itu semua, org yg tidak percaya akan di keluarkan dari orang percaya (murtad), perlindungan dalam dunia yg penuh dg kuasa iblis, bagi org yang tidak ingin melindungi diri hanyalah kepercayaan yang mustahil dg kekuatan sendiri, hanya anugrah dan kekuatan Tuhan saja kita bisa mempertahankan diri dari segala bentuk kejahatan dan dosa.
6.       Perlindungan Tuhan akan diberikan setelah kita mengalami pelepasan kutuk (lahir baru) dan seluruhnya diserahkan kembali pada diri manusia itu sendiri (krn kehendak bebas manusia), hanya kemurahan Tuhan saja kita dapat menjadi warga Surgawi.
7.       Kasih seharusnya tak bersyarat, dimiliki oleh semua org dan ditujukan untuk siapapun. Kita harus berusaha untuk mengasihi ketika tiap syaraf di dalam tubuh kita berdenyut di dalam kebencian dan keinginan membalas dendam.
8.       Yesus mengatakan kita bukan dari dunia (Yoh 17:16) menganggap kita telah “lahir baru”(dg pelepasan kutuk keturunan dan ikatan iblis, beda dg pembabtisan), artinya roh kita dihidupkan dalam terang kasih Tuhan sehingga kita bisa kembali berkomunikasi dg leluasa dengan sang Pencipta (syarat doa yg dikabulkan).
9.       Kondisi lahir baru akan sangat dirasakan secara rohani :mengalirnya hadirat Tuhan saat memuji dan menyembah Tuhan, haus akan kebenaran FT, mengasihi sesama lebih lagi, Roh Kudus menuntun pengertian akan Firman Tuhan dalam Alkitab.

10.   Dunia membenci murid-murid Tuhan krn mereka bukan milik dunia. Maka Yesus bukan meminta Bapa mengambil mereka dari dunia sebab di dunia ini mereka harus memberi kesaksian tentang kematian dan kebangkitan-Nya. Yesus bukan meminta Bapa melepaskan para murid dari penderitaan, melainkan berdoa agar Bapa melindungi murid-murid-Nya dari si jahat (Yoh 17:15). Dunia memang akan membenci murid-murid-Nya, tetapi dibalik itu setanlah yang menjadi dalangnya. Dialah sumber perlawanan terhadap iman orang percaya, yang mengancam kesaksian mereka pada dunia.
                   Tinggal di dalam Kasih                    Minggu, 10 Mei 2015
Kis 10:25-26,34-35,44-48
25 Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus.26 Tetapi Petrus menegakkan dia, katanya: "Bangunlah, aku hanya manusia saja."34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.35 Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.44 Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.45 Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,46 sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus: 47 "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?"48 Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.
1 Yoh 4:7-10
7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Yoh 15:9-17
9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.17 Inilah perintah-Ku kpdmu: Kasihilah seorang akan yg lain."
Pembahasan:
Kis 10:25-26,34-35,44-48 Keselamatan untuk semua Yang Percaya padaNya
Pandangan Lukas dalam pertobatan Kornelius itu bukanlah sebuah kejadian perorangan saja.Yakni tampil dalam cerita itu sendiri dan dalam tekanan atas penglihatan Petrus dan Kornelius. Ada dua pengajaran yg dapat ditarik, yakni: 1) Allah sendiri telah menyatakan bahwa org2 bukan Yahudi harus diterima oleh jemaat Kristiani tanpa membebankan pada mereka seluruh hukum Taurat,  2) Allah sendiri menyatakan kpd Petrus bahwa ia harus bertamu pada seseorang yg tidak bersunat: di sini terasa masalah hub antara org2 Kristiani bekas Yahudi dan org2 Kristiani bekas kafir. Sampai sejauh ini, para rasul tidak ada tanda2 untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, tetapi tetap tinggal di Yerusalem sambil bersaksi hanya kpd org Yahudi. Lalu Lukas mengisahkan permulaan dari perluasan gereja ke seluruh Yudea dan Samaria, yg disebabkan penganiayaan Stefanus. Perluasan ini bukan karena visi dan rencana gereja, tetapi karena tindakan pengaturan Allah dalam menyerakkan org2 percaya. Untuk jelaskan terjadinya penganiayaan ini, Lukas mula-mula mengisahkan bgm Stefanus menjadi menonjol di antara tujuh diaken yang ada. Ada jurang besar antara org Yahudi dan non Yahudi. Dalam Kisah Para Rasul dan surat2 di PB, satu hal yg membahayakan gereja adalah anggapan bahwa Kristen merup subordinat Yudaisme. Di sini Yudaisme beranggapan bahwa bila org bertobat menjadi Kristen maka ia harus menjadi org Yahudi juga ( adanya ganjalan krn org2 non Yahudi tidak kudus dlm Hukum Taurat). Memang orang nonYahudi yg takut akan Tuhan bukan suatu masalah. Maka kontak fisik dg org nonYahudi akan membuat org Yahudi menjadi tidak kudus. Petrus diyakinkan (dlm penglihatan Tuhan) untuk tidak lagi menjalankan tradisi Yahudi itu. Petrus mulai mengerti makna penglihatannya dan menerapkannya dalam hubnya dg Kornelius. Injil ditujukan bagi semua org. Orang tidak bisa tinggal dan mengurung diri hanya di dalam benteng kehidupannya untuk selama-lamanya (spt katak di dalam tempurung). Kekristenan lahir di dalam bangsa Yahudi (mulai dari rumah). Di sana ia belajar ttg moral dan keagungan Allah,ttg Taurat dan kebenaran dan nilai2 kehidupan lain yang sangat dalam, kaya, sarat, dan padat. Tetapi ia harus berani meninggalkan tradisi Yahudi itu. Dampak global kekristenan tidak bisa dibatasi dan dikurung dalam rumah bg Yahudi. Kristiani tidak ditentukan oleh makanan dan minuman yg halal / haram. Bagi org Yahudi, bergaul dg org non-Yahudi merupakan pantangan. Apa yang dilakukan Petrus menghancurkan hukum yg selama ini berlaku. Namun, Petrus melakukan semua itu karena Allah. Allahlah yg menghancurkan dua tradisi manusia yang saling bertolak belakang: Kornelius "si kafir" menyembah Petrus, dan keputusan Petrus "Yahudi" datang ke rumah Kornelius. Di dalam Allah hub sesama manusia tidak ada penghalang. Dg kata lain, tradisi yang bertentangan dg prinsip Allah haruslah dihapuskan dan diganti dg kebenaran firman Tuhan. Kornelius tidak perlu menjadi orang Yahudi untuk memperoleh keselamatan, karena keselamatan ada dalam Yesus Kristus (Kis 10:43). Firman ini membawa Kornelius dan keluarganya menjadi percaya dan bertobat.
1 Yoh 4:7-10 Kasih Yang Sempurna
Walaupun kasih merupakan suatu aspek dari buah Roh(Gal 5:22-23) dan bukti kelahiran baru (1 Yoh 2:29; 1 Yoh 3:9-10;1 Yoh 5:1), kasih juga adalah sesuatu yang harus kita kembangkan. OKi, Yohanes menasihati kita untuk saling mengasihi, memperhatikan sesama kita dan berusaha memajukan kesejahteraan mereka. Yohanes tidak berbicara mengenai itikad baik, tetapi mengenai keputusan dan sikap untuk menolong org lain (1Yoh 3:16-18Luk 6:31). Yohanes mendorong kita untuk memperlihatkan kasih krn tiga alasan:
1.   Kasih adalah sifat Allah sendiri (1Yoh 4:7-9), yang dinyatakan dengan mengaruniakan Anak-Nya kepada kita (1Yoh 4:9,10). Kita mengambil bagian dalam sifat-Nya karena kita lahir dari Dia (1Yoh 4:7).
2.   Oleh sebab Allah mengasihi kita, maka kita yang sudah mengalami kasih, pengampunan, dan pertolongan-Nya wajib menolong orang lain, meskipun untuk itu kita harus berkorban secara pribadi.
3.   Jikalau kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita dan kasih-Nya disempurnakan di dalam kita (ayat 1Yoh 4:12).
Ada pepatah "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya",artinya karakter seorang anak tidak jauh berbeda dibandingkan dg ortunya. Allah adalah sumber kasih (1 Yoh 4:7) dan kasih adalah natur Allah (1 Yoh 4:8), tiada kasih di luar Diri-Nya. Berarti tidak ada yang memiliki kasih kecuali ia ada di dalam Dia dan sebaliknya seorang yang ada di dalam Dia pasti memiliki kasih.Harus jelas dipahami bahwa kasih bukan Allah. Kasih adalah salah satu karakter Allah. Yang benar Allah adalah kasih. Relasi Allah dan manusia ditandai dan dibentuk oleh kasih. Berbagai perbuatan Allah bagi manusia adalah tindakan kasih. Namun dalam bagian ini Yohanes menunjuk kepada puncak pernyataan dan wujud kasih Allah kepada manusia. Kasih itu bukan hanya dinyatakan melalui pengorbanan Yesus, juga melalui pengorbanan Bapa yang telah merelakan Anak-Nya. Kasih Allah di luar salib Kristus adalah pengertian kasih yang tidak sempurna. Sebab itu kini kita yang telah menerima kasih Allah harus merespons dan mewujudkan kasih itu di dalam kehidupan kita (ayat 7,11). Jika tidak, maka tidak ada bukti bahwa kita telah mengalami kasih Allah dan sekarang sedang berelasi dengan-Nya (ayat 7). Relasi kepada Allah dan kepada sesama harus kita demonstrasikan dalam kehidupan kita. Hidup dalam kasih merupakan bukti hidup bersama Allah (ayat 13,15).Barangsiapa yang menyatakan bahwa ia lahir dari Allah atau bahwa ia mengenal Allah, ia harus mengasihi saudara2 seiman sbg sesama anggota tubuh Kristus. Karena kita adalah anak2 Allah dan kita mengalami kehadiran-Nya di dalam hidup kita, maka seharusnya kita merefleksikan karakter Bapa yg adalah kasih. Orang yang mengasihi membuktikan bahwa ia telah lahir dari Allah.Yohanes dg tegas mengatakan kpd umat, jika tidak ada kasih di dalam hati kita, jangan pernah menyatakan bahwa kita mengenal Allah. Meski kasih itu belum sempurna, harus tetap dinyatakan dan harus tetap bertumbuh. Kasih seharusnya tak bersyarat, dimiliki oleh semua org dan ditujukan untuk siapapun. Kita harus berusaha untuk mengasihi ketika tiap syaraf di dalam tubuh kita berdenyut di dalam kebencian dan keinginan membalas dendam. Salib Kristus tidak memberi kita pilihan ttg kasih. Kita harus mengatasi keangkuhan kita dan dg taat berusaha mempraktekkan kasih di dalam tiap situasi. Jika kita ingin lebih mengasihi, kita perlu belajar lebih dekat dg Allah. Relasi yg lemah di antara dua pihak dikuatkan bila keduanya semakin dekat dg Allah. Sebaliknya, kita tidak dapat bertumbuh dalam pengalaman kita dengan Allah tanpa mengasihi satu sama lain. Jika kita sudah mampu mengasihi, kita mesti bersyukur pada Allah. Namun jika kita merasa kurang mengasihi, kita harus berdoa, meminta Allah merubah hati kita. Dengan kasih, kita akan menemukan sukacita yang lebih besar di dalam hidup.
Yoh 15:9-17 Kasih menghasilkan buah
Memang kiasan ttg pengusaha, pokok anggur, dan ranting terbatas, di sini pentingnya dan sempurnanya kasih Bapa dan kasih Yesus. Kasih Yesus bagi murid2Nya adalah sempurna: kasih itu sama dengan kasih Bapa pada Yesus (AnakNya). Kasih Bapa bagi Yesus telah menjadi pola buat kasih Yesus bagi kita. Murid dihimbau untuk tidak melupakan kasih itu dan mengalami dan menikmati kasih itu. Kasih itu adalah fondasi hidup orang Kristiani. Yang tidak tinggal di dalam kasih Kristus, yang tidak memegang kesadaran penuh mengenai kasih Kristus, menjadi seperti bangunan tanpa fondasi shg bangunan mudah roboh. Perintah untuk tinggal di dalam kasih Kristus menolong kita untuk memahami perintah "tinggallah di dalam Aku". Kita perlu merenungkan kasih itu siang dan malam, dan memfokuskan hati dan pikiran kita pada Kristus.Yesus membuktikan diri-Nya penuh dg kasih. Sekarang Yesus menantang para murid untuk membuktikan kasih mereka kepada-Nya, yaitu dg taat perintah Yesus untuk saling mengasihi di antara mereka (Yoh 15:12). Hanya dengan tinggal terus di dalam Yesus, mereka sanggup untuk saling mengasihi (Yoh 15:10). Itulah buah yang harus dihasilkan para murid/gereja (Yoh 15:16). Yaitu, saat kita menunjukkan kasih kepada Allah dengan taat kepada-Nya dan mempraktikkan hidup saling mengasihi di antara sesama umat Tuhan. Saat kita taat kepada firman-Nya dan hidup saling mengasihi, banyak orang akan dimenangkan kepada Yesus oleh kesaksian kita ini. Itulah buah-buah yang kita hasilkan sesuai dengan kehendak-Nya. Dalam perumpamaan ini, ada dua hal penting dlm sudut pandang PL yang perlu diketahui. Pertama, sekali lagi Yesus menyebut diri-Nya dengan “Akulah”, suatu ungkapan yang menegaskan ke-Allah-an-Nya. Kedua, Yesus menyebut diri-Nya sbg Pokok Anggur yg benar,dalam PL, Israel disebut sbg kebun anggur Allah / pokok anggur milik Allah (Yes 5:1-7,10). Tetapi, Israel gagal menjadi pohon anggur yg mengeluarkan buah baik shg Allah membuangnya (Yer 2:21). Ketika di Yoh 8 Yesus meninggalkan bait Allah, di bab berikutnya Yesus jelas mencurahkan perhatian untuk membentuk sekelompok umat yg sungguh mengenal Allah. Semua yg seharusnya ada pada Israel, (semua gagal), kini digenapi sempurna di dalam kehidupan taat, kudus (harus dg pelepasan kutuk), dan hubungan akrab Yesus dengan Allah. Jadi, semua pengikut-Nya di dalam dia dan bersama Dia adalah Israel baru. Umat baru ini kini mereka harus berbuah lebat. Inilah yang Yesus kehendaki: para murid tinggal di dalam Yesus (Yoh 15:4,5,6,7) sebgm Ia di dalam para murid (Yoh 15:4); firman-Nya tinggal di dalam para murid (Yoh 15:7); para murid tinggal di dalam kasih-Nya (Yoh 15:9,10), sebagaimana Ia tinggal di dalam kasih Bapa (Yoh 15:10); dan, sukacita-Nya tinggal di dalam para murid (Yoh 15:11). Dg demikian, para murid (termasuk kita) dapat berbuah banyak dan menunjukkan bahwa kita adalah benar murid2 Yesus (Yoh 15:8). Seperti halnya Bapa yang menanamkan carang pada pokok anggur itu dan yang membersihkannya agar berbuah lebat, Bapa juga yang akan mengerat dan membuang carang yang tidak berbuah. Buah di sini bisa diartikan sebagai buah moral, kasih dan pelayanan yang melaluinya terungkap adanya kesatuan dengan Yesus. Entah ada berapa milyar murid Yesus yang kini hidup di bumi ini. Fakta ini membuat kita, sebagai murid, selamanya berutang kepada Allah, dan selamanya mesti merespons kasih itu dengan kasih kepada sesama kita. OKI, kondisi keberagaman di antara sesama murid Kristus harus kita hadapi dengan kesiapan dan kesigapan untuk mengasihi sesama murid. Bukan kolega dari denominasi atau sinode yang sama saja yang harus kita kasihi, melainkan sesama orang yang mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, Anak Allah. Manusia yang tidak dikasihi tidak akan pernah mampu mengasihi apalagi berbuat hal-hal yang didasari oleh kasih. Kasih yang kekal dari Allah Bapa dan Putra-Nya tak berkesudahan. Selayaknyalah orang percaya yang mengalami kelimpahan kasih menjadi teladan bagaimana bertindak sebagai orang yang dikasihi dan mampu mengasihi. Kasih Allah kepada orang percaya sungguh luar biasa. Pancarkanlah kasih! Selanjutnya, yang harus orang percaya lakukan adalah di mana pun kita berada, agar org lain pun mengalami kasih Allah.
Dari ke tiga bacaan kami belajar bahwa:
1.       Derajat kita sebagai umat Allah yg memiliki banyak dosa diangkat Yesus dg mengatakan kita sbg sahabatNya.
2.       Kalau tradisi dahulu terus ditetapkan, kita tidak mungkin mendapat keselamatan dari Yesus sang Juru Selamat kita, kini dari kitab Kisah Para Rasul disebutkan bahwa tradisi tidak jadi penghalang untuk itu semua, tradisi (liturgy)pun bisa menjadi berhala, perhatikan ibadat kita, apakah sudah sesuai dg Kitab Suci?
3.       Petrus menyampaikan fakta2 kebenaran Ilahi. Pertama sikap Allah thdp manusia tidak bergantung pada syarat lahiriah seperti: penampilan, ras, kebangsaan atau tingkat sosial tertentu (Kis 10:34-35). Allah tidak peduli terhadap perbedaan suku bangsa. Kornelius tidak perlu menjadi orang Yahudi untuk memperoleh keselamatan, karena keselamatan ada dalam Yesus Kristus (Kis 10:43). Kedua, Petrus menyampaikan bahwa kehidupan, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus yang juga merupakan inti dari Injil bagi semua bangsa. Firman ini membawa Kornelius dan keluarganya menjadi percaya dan bertobat. Ini merupakan proses perdamaian, ini Kabar Baik yg harus dikabarkan ke seluruh dunia.
4.       Kasih Tuhan menjadi sempurna dalam kita jika kita berani percaya dan membuka kehidupan kita di hadapan-Nya. Karena kita telah menjaga kehidupan kita benar, kita pun tidak takut menghadapi penghakimanNya.
5.       Tinggal di dalam Yesus ditunjukkan sikap Rut yg ingin selalu dekat dg Naomi (Rut 1:16), bukan seperti Yonatan yang meninggalkan Daud meski telah bersumpah (2 Sam 21:7) untuk selalu bersama dalam keadaan apapun, akhir dari keduanya jelas, Rut mendapatkan berkat, sedangkan Yonatan mendapatkan kematian (kutuk).

6.       anHanHanya kasih yang besar dari Tuhan mampukan kita menjadi murid yg taat & setia sampai akhir pertandingan hidup kita.
              Pokok Anggur yg Benar                 Minggu, 3 Mei 2015
Kis 9:26-31
26 Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid.27 Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.28 Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan.29 Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, tetapi mereka itu berusaha membunuh dia.30 Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus.31 Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
1 Yoh 3:18-24
18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.23 Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.24 Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Yoh 15:1-8
1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Pembahasan:
Kis 9:26-31 Tuhan mampu mengubah orang
Cerita ttg kunjungan Paulus di Gal 1:18-19, bahwa pada waktu itu jemaat2 di Yudea tidak mengenalnya scr pribadi. Tapi ia tidak mengatakan apa-apa ttg pertolongan yg diterimanya dari Barnabas,tidak bertemu dg para rasul kecuali Petrus dan Yakobus, saudara Yesus. Kisah para rasul berkata ttg para rasul scr umum.Sampai sejauh ini, para rasul tidak menunjukkan tanda-tanda adanya maksud untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, tetapi tetap tinggal di Yerusalem sambil bersaksi kpd org2 Yahudi. Lukas sekarang mengisahkan permulaan dari perluasan gereja ke seluruh Yudea dan Samaria, yang disebabkan oleh penganiayaan yg muncul di sekitar Stefanus. Perluasan ini terjadi bukan karena visi dan rencana gereja, tetapi karena tindakan pengaturan Allah dalam menyerakkan orang2 percaya. Untuk menjelaskan terjadinya penganiayaan ini, Lukas mula-mula mengisahkan bgm Stefanus menjadi menonjol di antara tujuh diaken yang ada.Lalu kisah pertobatan Saulus disisipkan ke dalam narasi ttg perluasan Injil di Palestina. Pertemuan Saulus dengan Yesus, yang telah bangkit, menghasilkan transformasi radikal di dalam diri Saulus. Salah satu bukti pertobatan Saulus adalah ia menggabungkan diri dengan jemaat di Damsyik (Kis 9:19b). Saulus, yang tadinya berhasrat membinasakan para pengikut Kristus, kemudian tinggal dalam persekutuan dengan mereka. Tak heran bila banyak jemaat yang mencurigai kehadirannya (Kis 9:21). Bukan hanya di Damsyik, jemaat di Yerusalem pun tidak mudah menerima Saulus (Kis 9:26). Sebab setahu mereka, Saulus dulu mengejar-ngejar untuk membinasakan mereka. Bagaimana mungkin Saulus berubah180 derajat? Pemikiran maupun tingkah lakunya berubah. Saulus yang dulu "menganiaya" Yesus, kemudian malah membuktikan bahwa Yesuslah Tuhan (Kis9:20, 22). Ia sungguh2 telah bertobat. Pemahaman dan komitmennya juga bertumbuh. Ia kemudian mempunyai murid-murid (Kis 9:25).Ttg pelayanan Petrus, yg telah mengelilingi Samaria untuk memberitakan Injil (Kis 8:25), dilanjutkan pada Kis 9:32. Pada saat Injil bergerak ke luar menjangkau orang bukan Yahudi, Allah mempersiapkan sebuah alat pilihan untuk menjadi alat utama di dalam misi ini. Karena itu Lukas menghentikan narasinya untuk menceritakan pertobatan Saulus, dan juga untuk menjelaskan akhir dari penganiayaan terhadap gereja. Yg bingung ternyata bukan hanya para pengikut Kristus, org2 Yahudi pun tidak mengerti apa sesungguhnya yang terjadi pada diri Saulus (Kis 9:22). Maka agar situasi tetap aman terkendali, Saulus harus dibungkam. Mereka mungkin khawatir tak akan menang bila harus beradu argumentasi dg dia. Maka jalan satu-satunya, Saulus harus dihabisi. Saulus yang dulu menganiaya dan membinasakan org2 yg percaya Yesus sekarang menjadi target maut karena perubahan pandangannya ttg Yesus. Sampai dua kali ia mengalami percobaan pembunuhan (Kis 9:23-24,29). Betapa kuat kuasa Yesus mengubah Saulus. Kuasa yg tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh Saulus. Bila dulu ia mengejar2 orang yang percaya Yesus, kini ia jadi dikejar2 krn imannya kpd Yesus. Maka jangan pernah meremehkan kuasa Tuhan untuk mengubah seseorang.
1 Yoh 3:18-24  Tanda orang percaya
Kekristenan bermakna "hubungan pribadi dg Kristus". Tampaknya hanya ada dua pribadi yang terlibat di dalamnya, yaitu orang percaya dan Kristus. Meski demikian, bgm seorang percaya memperlakukan dan mengasihi saudara seiman, terkait juga di dalam relasi itu. Ketika seseorang menjadi Kristen, ia tidak lagi dikuasai dosa, ia mulai melakukan apa yang benar, dan mulai mengasihi saudara di dalam Kristus (1 Yoh 3:11). Kasih bisa jadi sebuah indikator keselamatan di dalam diri seseorang (1 Yoh 3:14).Kita tidak perlu terkejut bila dunia membenci kita (1 Yoh3:13), tetapi kita harus heran bila ada kebencian di dalam tubuh Kristus. Di mata Allah, membenci saudara sama dg membunuh dia di dalam hati (1 Yoh 3:15). Di mana tidak ada kasih, di situ iman mati (Yak 2:17). Bila kita tidak mengasihi saudara seiman, orang Kristen macam apa kita? Ujian mengasihi bukan hanya melakukan tindakan yg dramatis dan heroik. Berbagi makanan dg mereka yg kelaparan / berbagi rezeki dg mereka yg kekurangan, merup kasih yg nyata (1 Yoh3:17-18). Kita harus menyatakan kasih dalam tindakan dan kebenaran, dalam aksi dan dalam kejujuran. Coba kita lihat dalam hidup Kain,timbul kecemburuan dan kebencian dalam dirinya. Kain membenci Habel yg berbuat benar di hadapan Allah. OSI, Yohanes memperingatkan kita bahwa jika kita membenci perbuatan benar maka tidak ada kasih, dan itu berarti kita sedang membenci. Dalam kehidupan Yesus, kedatanganNya ke dalam dunia menunjukkan wujud kasih Allah kpd kita. Bukti kasih yg lebih jelas adalah ketika Yesus menyerahkan nyawa-Nya, berkurban untuk kita (1 Yoh3:16). OKI, orang yg percaya pada Yesus patut meneladani kasihNya. Seorang kakak yang telah mengenal Yesus selalu ditentang adiknya yg belum percaya Yesus, tetap membuat si kakak menyatakan kasih Yesus demi keselamatan jiwa adiknya di dalam Yesus. Inilah bedanya, kasih anak2 Allah adalah kasih yg terpancar krn bersumber kasih sejati Yesus.
Seorang yg tetap di dalam maut dan tetap menolak Yesus tidak mungkin memiliki kasih sejati, karena ia belum pernah menyadari, menghayati, dan mengalami kasih Yesus,yakni berupa perhatian, kemurahan, dan kasih orang lain. Baginya objek kasih tidak menentukan apakah dia bisa mengasihi atau tidak, tetapi Subjek yang ada di dalam dirinya, yakni Yesus Kristus. Itulah sebabnya kasih Yesus yg menjadi `motivator' dalam dirinya untuk terus memancarkan kasih kepada siapa saja, termasuk kepada org2 yg membenci kita krn belum mengenal Yesus. Namun karena kasih-Nya, Ia mati bagi dunia, bagi kita yang berdosa. Ia pantas membenci kita karena kita memusuhi-Nya, namun justru Ia mengasihi dan menyelamatkan kita dari dosa. Meneladani Yesus, kita harus mengasihi sesama, mulai dari saudara sendiri. Tidak cukup dg perkataan, tetapi wujudkan kasih melalui tindakan nyata dalam kebenaran, shg mereka melihat bukti kasih kita secara konkrit.
Yoh 15:1-8 Tinggal dalam Yesus
Dalam bab 15 Ia menyatakan diriNya pokok anggur yang benar, yg buahnya yakni Israel sejati, tidak akan mengecewakan harapan Allah. Hubungan antara pokok anggur dan ranting dipakai oleh Yesus untuk menceritakan hubungan antara diri-Nya dan murid2Nya suatu hubungan yang memungkinkan "buah" yg berkenan.Dalam 1 Raj 4:25 ungkapan "masing2 di bawah pohon anggur dan pohon aranya" menceritakan kehidupan yang tenteram. Pembersihan ini kadang menjadi begitu drastis shg hanya pokok anggur saja yg tinggal, dan semua ranting yang ada dibuang. Tanaman anggur dipangkas spy getah tidak mengalir pada daun2 dan ranting2 yg tidak berguna bagi pengusaha. Dalam Yoh 8:31-32, Yesus berkata kpd org2 yg percaya kepada-Nya, "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Dalam pasal 14 pentingnya kasih dan ketaatan diuraikan lebih dalam. Yesus sungguh menghendaki spy murid2Nya memahami hal ini sebelum Dia harus berpisah dari mereka, maka Dia kembangkan tema ini, dg suatu kiasan panjang mengenai pokok anggur dan rantingnya, yg menguraikan persekutan yang dinikmati oleh org yg mengasihi dan menaati perintah Tuhan. Kata-kata Yesus yg berharga ini diucapkan dalam kaitan dg kepergian-Nya kepada Bapa sesaat lagi dan juga mengingat keadaan yang akan dialami para pengikut Tuhan tanpa kehadiran diriNya (Yoh16:4). Terdapat tiga alur ajaran utama yang bisa ditangkap: (1) perintah2 menyangkut tugas yg harus dilaksanakan oleh para murid, yaitu bersaksi dan menghasilkan buah dengan diikat dan diliputi oleh kasih; (2) peringatan2 ttg perlawanan dari dunia dan Iblis yang akan mereka hadapi; (3) suatu paparan ttg perlengkapan dari Tuhan yang akan mengokong kehidupan para murid dan menjadikan mereka berkemenangan pada hari-hari yad.  Di sini Yesus menggunakan istilah "berbuah". Ada perbedaan di antara ranting yang menghasilkan dan yang tidak menghasilkan buah (ayat 2, 5-6), yaitu orang yang sungguh2 tinggal dalam Yesus dg yg tidak. Berlawanan dg dunia kerja sekuler di mana target pribadi berarti harus dicapai secara pribadi (berdasar kompetensi pribadi) pula, nas ini justru memaparkan betapa tergantungnya seorang murid Tuhan dalam menghasilkan buah. Pertama, ia "dibersihkan" oleh Bapa spy bisa lebih banyak berbuah. Kedua, paling penting, ia mampu berbuah mutlak hanya karena dirinya tinggal di dalam Kristus, Sang Pokok Anggur, bukan krn kapasitas pribadinya. Ketiga, murid berbuah krn firman Tuhan "tinggal" di dalam dirinya, dalam arti firman Tuhan menjadi dasar kehidupannya. Dalam PL, Israel disebut sbg kebun anggur milik Allah yang dipelihara dan dijaga oleh-Nya, namun ternyata Israel menghasilkan buah2 anggur yg tidak manis (Yes. 5:1-7). Yesus mengajarkan kpd para murid, bahwa Dialah Pokok Anggur yang benar, Israel yang sejati yang memuaskan hati Allah. Untuk itu, gereja dan setiap org Kristiani harus bergantung penuh kepada Yesus spt ranting tinggal dalam Pokok Anggur yang benar (Yoh. 15:5). Ibarat rantingranting yang melekat pada Pokok Anggur, gereja yang tinggal dalam persekutuan yang hidup dengan Kristus dan menjadikan-Nya sebagai pusat hidupnya pasti akan menghasilkan "buah-buah" yang berkenan di hadapan-Nya (ayat 1-2). Sebab Allah Bapalah yang memelihara pertumbuhannya dan membersihkan penghalang ranting2 ini berbuah.Gereja dan org Kristiani yg dmk akan menghasilkan buah2 rohani dan perbuatan baik yg memuliakan Allah.
Dari ke tiga bacaan kami belajar bahwa:
1.       Sebuah contoh dari kerendahan hati Yesus bahwa Ia senang berbicara ttg diriNya di bawah perbandingan yg rendah dan rendah hati. Dia sinar kebenaran, dan Bintang terang dan pagi, membandingkan diriNya dg pohon anggur.
2.       PerintahNya utk percaya padaNya dan saling mengasihi antar sesama, memberikan kita kehidupan kekal, kita di dalam Yesus, dan Yesus di dalam kita.
3.       Untuk tinggal di dalam Yesus haruslah memiliki kondisi yang sama kudusnya dg diri Yesus, harus di musnahkan semua ikatan, caranya: pelepasan kutuk keturunan dan ikatan iblis yg ada dalam diri.
4.       Dia adalah pokok anggur, ditanam di kebun anggur, dan bukan produk spontan; ditanam di bumi, untuk itu adalah Firman yang menjadi daging. Anggur ini memiliki sedap dipandang menjanjikan luar; dan Kristus telah ada bentuk atau kemolekan, Yes 53: 2. Anggur adalah tanaman menyebar, dan Kristus akan dikenal sebagai keselamatan sampai ke ujung bumi. Buah anggur menghormati Allah dan sorak-sorai manusia, begitu juga buah mediasi Kristus (Hak 9:13.); itu lebih baik daripada emas, Ams 8:19
5.       Dia adalah pokok anggur yang benar, sebagai kebenaran bertentangan dengan dalih dan palsu; ia benar2 tanaman berbuah, tanaman yg terkenal. Dia tidak seperti itu anggur liar yg menyesatkan mereka yg berkumpul itu (2 Raj 4:39), tetapi anggur yang benar. Pohon tidak berbuah dikatakan berbohong (Hab 3:17)
6.       Salah satu hambatan yg sangat berat buat pelayanan Paulus ialah masa lampaunya sendiri. Org2 Yahudi tidak bisa melupakan apa yang dibuatnya. OSI mereka sama sekali tidak percaya kalau Paulus berkhotbah ttg Yesus. Masakan orang bisa berubah 180 derajat hanya dalam waktu yg singkat? Jawabnya bisa, hanya krn anugrah Tuhan saja semua bisa terjadi. KuasaNya tdk bisa di cegah dan di abaikan dari pandangan manusia biasa (krn Tuhan Maha Luar Biasa).
7.       Yohanes memakai kisah Kain sbg contoh kegagalan dalam mengasihi (1 Yoh 3:12). Kain gagal karena tidak beriman (Ibr. 11:4). Lalu lahir ketidaktaatan yang berakhir pada kebencian; lahir kesombongan yang menghasilkan panas hati (Kej. 4:5). Kebencian dapat ditunjukkan secara aktif maupun pasif. Di mata Allah, membenci saudara sama dengan membunuh dia di dalam hati (1 Yoh 3:15).
8.       Praktek mengasihi bukan ucapan bibir, tapi adanya tindakan dan kebenaran sesuai FT, sehingga iman kita tumbuh dan hidup, setiap hari di perbaharui dan diberi hikmat kasih Tuhan.
9.       Kita harus menghormati Allah, dan melakukan yang baik, dan memberikan contoh kemurnian dan kekuatan agama kita anut; dan ini menghasilkan buah. (buah roh Gal 5:22-23)

10.   Membenci berarti membunuh (Ingat!!!).
                   Gembala yang Baik                    Minggu, 26 April 2015
Kis 4:8-12
8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati  —  bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan  yaitu kamu sendiri, namun ia telah menjadi batu penjuru.12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
1 Yoh 3:1-2
1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. 2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
Yoh 10:11-18
11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.18 Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."
Pembahasan:
Kis 4:8-12 Kuasa memberitakan Injil
Petrus menerima kepenuhan Roh Kudus yang mendatangkan ilham, hikmat, dan keberanian untuk memberitakan kebenaran dan serta membela dirinya. Menunjukkan bahwa dia tidak melakukan apa-apa selain kebaikan bagi seorang lumpuh. Orang yang sebelumnya lumpuh tersebut berdiri bersama dengan Petrus dan Yohanes, dan Petrus menyatakan bahwa orang ini sembuh dalam nama Yesus Kristus dari Nazaret, bukan dengan kuasa yang ada di dalam diri para rasul sendiri.Scr teologis kepenuhan dg Roh bukanlah terjadi sekali saja, melainkan pengalaman ini terjadi berkali-kali. Peristiwa ini merupakan penggenapan janji Yesus dalam Luk 12:11-12; peristiwa lain tentang kepenuhan ulang terdapat juga dalam Kis 7:55 dan Kis 13:9. Tujuan penulisan adalah menunjukkan bahwa org2 Yahudi yg telah menolak dan menyalibkan Yesus melanjutkan pemberontakan mereka thdp Allah dg menolak Injil ttg Yesu yg telah bangkit dan naik ke surgasebgm diberitakan oleh para rasul. Kis 4 membahas awal dari perlawanan tsb yg mencapai puncaknya pada usaha org2 Yahudi utk membunuh rasul Paulus ketika ia berkunjung ke Yerusalem untuk terakhir kalinya. Kuasa Roh Kudus (dlm diri mereka Kis 4:8) yg sama memampukan Petrus berkotbah bahwa Yesuslah penggenapan PL utk keselamatan umat manusia. Di hadapan Mahkamah Agama (yg marah krn pemberitaannya yang provokatif), sekali lagi Roh Kuduslah yg berperan di dalam Petrus (Kis 4:8).Kuasa itu bekerja memberi kesaksian akan kuasa Kristus yang dahsyat dan nyata, memampukan Petrus membela pelayanan dan khotbahnya dg baik. Ia menyatakan bahwa yg ia lakukan adalah hal yg baik, yg tak dapat digugat secara hukum (Kis 4:9). Tidak ada yg salah dlm penyembuhan dan mengkhotbahkan sumber kesembuhan tsb. Dlm khotbah sebelumnya, yaitu Yesus, yg org Yahudi salibkan tetapi yg Allah bangkitkan,sbg sumber kesembuhan org lumpuh itu (Kis 4:10).Akan ada org2 yg dimenangkan dalam Yesus lewat pemberitaan Injil yg kita lakukan spt Petrus. Di dalam sidang yg sama, telah menghukum Yesus dg hukuman mati (Luk 22:63-71), Petrus memperhadapkan para pemimpin Yahudi kpd suatu fakta yg tidak dapat ditolak, ia menyatakan bahwa jika mereka mengakui kesembuhan si lumpuh, seharusnya mereka mengakui jua kebenaran bahwa ia disembuhkan krn kuasa Nama Yesus(Kis 4:9-10). Keyakinan Petrus dan Yohanes yg didasarkan pada tuntunan RK (Kis 4:8) inilah yg menjadi dasar dari tindakan, perkataan dan keberanian mereka. Akibat dari kesaksian dan pengajaran ttg Tuhan (sang Kebenaran Sejati), kini Petrus dan Yohanes harus menghadapi tekanan dan ancaman dari para pemimpin agama dan penguasa wilayah setempat.Gereja bersaksi.Petrus dan Yohanes bukanlah org2 terpelajar, tetapi memiliki keberanian dan hikmat luar biasa untuk bersaksi. Allah pasti berikan kekuatan, keberanian dan hikmat luar biasa bagi mereka yg mengobarkan kebenaran Injil.
1 Yoh 3:1-2 Kasih mengubah status.
Perubahan status menjadi anak-anak Allah sama sekali bukan karena kebaikan, kesetiaan, kemampuan, kesalehan, dan kelebihan kita; semata adalah kasih karunia-Nya. Kita yg berdosa sebenarnya tak layak menerima kasih-Nya yg sedemikian besar, namun dalam ketidaklayakkan itulah Ia mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya. Apakah perubahan status ini pun mengubah kasih kita kepada Tuhan, dulu mengasihi dunia dan diri sendiri kini mengasihi Dia? Bisa ya bisa juga tidak! Ada yg sungguh2 berubah mengasihi Dia, namun ada juga yang tidak menunjukkan perubahan: dulu berfokus pada diri sendiri, sering berdusta, suka memfitnah, berfoya-foya, tidak suka firman Tuhan, tidak bersikap adil, tidak tegas pada dosa, dll; sekarang pun masih tetap sama. Mengapa demikian? Perubahan status yg hanya melekat kpd pemberian dan berkat tidak akan mengubah hidup kita. Sebaliknya perubahan status yg dialami karena Allah sendiri yg telah menganugerahkan kasih-Nya akan mengubah hidup (disebut LAHIR BARU dg pelepasan kutuk). Status menjadi anak Allah jauh melebihi berkat2 lain, maka dalam hidup kita sekali-kali tak akan kembali melakukan perbuatan yang tidak berkenan kepada-Nya, karena tujuan hidup kita adalah untuk menyenangkan hati Yesus Kristus yang telah mati bagi kita.
Yoh 10:11-18 Gembala Yang Baik
Allah yg menjadi Gembala umat-Nya sendiri di zaman Mesias akan memberikan seorang gembala yg dipilihNya bdk Yeh34:1. Dengan menyatakan diriNya gembala yg baik, Yesus menjabat sbg martabat Mesias. Dalam kiasan panjang ini Dia bukan hanya pintu kandang domba,Dia jua Gembala yg Baik. Dia tidak spt gembala yg pandir dalam Za 11:15-17, dan Dia tidak spt mereka dalam Yoh 10:8,Dia baik. Dia begitu baik, shg Dia memberikan nyawa bagi domba2Nya. Sebaiknya seorang gembala domba di Timur Tengah rela mati bagi domba yg digembalakannya, krn domba2 harus dilindungi dari ancaman beruang atau singa, Daud adalah contoh gembala yang baik, yg siap menyabung nyawa demi menyelamatkan domba-dombanya dari cengkeraman binatang buas (1Sam 17:35). Yesus tidak hanya rela saja, tapi dg sengaja memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yoh 10:15b). Ia rela mati di kayu salib spy yg percaya kpdNya mempunyai hidup. Kematian Gembala yg baik bukan suatu kecelakaan,melainkan itulah tujuanNya dan khasNya. Setelah Yudas pergi, Yesus mengatakan banyak hal kepada para muridNya, semacam pesan2 terakhir dariNya. Pertanyaannya, kenapa dmk? Tentu bagian itu dimaksudkan untuk para murid-Nya yg sejati. Yg disampaikan oleh Yesus: Pertama, Yesus menyatakan bahwa Anak Manusia sekarang dimuliakan, dan Bapa telah dimuliakan di dalam Anak (Yoh 10:31-32). Istilah sekarang berkaitan dg kepergian Yudas. Yudas telah memutuskan menjual Yesus. Maka, sekarang Anak Manusia dimuliakan krn Yesus pasti akan ditinggikan di atas kayu salib (Yoh 12:31) dan juga tentu saja karena Bapa memuliakan-Nya, yaitu ketika Dia nantinya dibangkitkan dari antara orang mati. Keilahian Yesus dinyatakan di sini Ia tidak pernah kalah oleh keadaan. Pengkhianatan Yudas akhirnya justru akan memuliakan diri Yesus. Kasih mengalahkan kejahatan. Kedua, Yesus menyatakan bahwa Ia akan meninggalkan para murid sebentar lagi (Yoh 10:33). Yesus memanggil murid2Nya sbg anak2. Ini menunjukkan hubungan yang sangat intim, tepat diucapkan saat makan Paskah bersama :Yesus adalah kepala keluarga dan tuan rumah. Para murid akan mencari Yesus, namun mereka tidak dapat datang kepada-Nya. Berbeda dengan nuansa ucapan-Nya kepada orang-orang Yahudi (Yoh 7:34), informasi Yesus bagi murid dimaksudkan agar mereka mempersiapkan diri menjelang kepergian-Nya, yang bisa mengacu pada kematian atau kenaikan-Nya.Ketiga, Yesus memberikan perintah baru untuk mempersiapkan para murid. Dalam hidup yg penuh tantangan dan mara bahaya, betapa melegakan jika kita mendengar suara Yesus yg menyatakan “Akulah Gembala yg baik” (Yoh 10:11). Pernyataan itu menunjukkan bahwa Yesus bukan hanya gembala yg melindungi domba2Nya, tapi Ia rela “memberikan nyawa bagi kepentingan domba”. Ini dikontraskan dg “org upahan”, yg hanya mencari keselamatan sendiri saja. Org upahan adalah hal yg umum di Palestina. Mereka dibayar utk tugas menggembalakan dan tentunya jua diharapkan (pemilik) utk bisa berjuang menghalau binatang buas (Yoh 10:12), namun krn bukan pemilik, yg tdk punya hub intim dg dombanya, ketika melihat serigala datang, ia akan lari menyelamatkan dirinya sendiri dan membiarkan domba2 diterkam dan tercerai berai. Org upahan gagal dalam menjalankan tugasnya ketika bahaya datang. Sebaliknya,gembala sejati pasti memelihara dombanya dg taruhan nyawa, rela kehilangan hidupnya sendiri demi mempertahankan hidup kawanan dombanya. Pengorbanan Yesus bukanlah suatu akhir krn Ia akan menerimanya kembali (Yoh 10:17), berdasarkan  tindakan bebas Yesus dan bukan sbg korban situasi (Yoh 10:18). Yesus memiliki kuasa utk tdk mengorbankan nyawaNya, scr sukarela memilih korbankan NyawaNya demi kepentingan umatNya.
Dari ke tiga bacaan kami belajar:
1.       Kebenaran bahwa Allah adalah Bapa sorgawi kita dan kita menjadi anak-anakNya adalah salah satu penyataan terbesar dalam PB.
a)       Menjadi anak Allah adalah hak istimewa terbesar dari keselamatan kita (Yoh 1:12; Gal 4:7).
b)       Menjadi anak Allah adalah landasan dari iman dan kepercayaan kita kepada Allah (Mat 6:25-34) dan pengharapan kita akan kemuliaan di masa depan. Sbg anak2 Allah, kita adalah ahli waris Allah dan menjadi waris bersama Kristus (Rom 8:16-17; Gal 4:7)
c)       Allah menginginkan agar melalui Roh Kudus, yaitu "Roh yang menjadikan kamu anak Allah", kita makin menyadari (Rom 8:15) bahwa kita adalah anak-anak-Nya. Roh membuat kita berseru, "Ya Abba, ya Bapa" di dalam hati kita dan memberikan kepada kita keinginan untuk "dipimpin oleh Roh Kudus" (Rom 8:14)
d)       Menjadi anak Allah adalah dasar dari disiplin kita oleh Bapa (Ibr 12:6-7,11) dan alasan kita untuk hidup menyenangkan Allah (ayat 1Yoh 3:9; 4:17-19). Tujuan akhir Allah dalam menjadikan kita anak-anak-Nya ialah untuk menyelamatkan kita selama-lamanya (Yoh 3:16) dan menjadikan kita serupa dengan Anak-Nya (Rom 8:29)
2.        Gembala (Pastur/Pendeta) yg melayani hanya untuk mencari nafkah/kehormatan termasuk “Orang Upahan” dari ayat Yoh 10:12-13. Gembala yg sejati memperhatikan jemaatnya sedangkan gembala palsu hanya memikirkan kedudukan dan kepentingannya sendiri.
3.        Ciri Khas selaku gembala yg baik adalah kesediaanNya utk memberikan nyawa krn dombaNya itu. Kenyataan ini menekankan keunikan Yesus sbg gembala; kematianNya di kayu Salib menyelamatkan dombaNya (Yes 53:12, Mat20:28, Mrk 10:45). Dalam pasal ini Yesus disebut sbg :Gembala yg baik”, dlm Ibr 13:20 dan 1Ptr 5:4 “Gembala Agung” (Dalam versi NIV 1 Ptr 5:4 Yesus disebut Gembala Utama).
4.        Yesus menyatakan bahwa Dialah gembala baik yg dijanjikan Mzm 23:1, Yes 40:11, Yeh 34:23; menunjukkan cara yg lembut dan penuh kasih sayang dari Yesus dalam memelihara umatNya. Yesus mengatakan, “ Thdp org yg percaya padaKu Aku gembala yg baik thdp domba2Nya penuh perhatian, kewaspadaan dan kasih”.
5.        Kata “Lihatlah” bersifat jamak “Hai, kamu semua lihatlah apa yg telah aku lihat” (bdg 1Yoh 2:28). Beberapa org menafsirkan betapa besarnya sbg sesuatu yg asing “betapa asing kasih itu” (Kenneth S. Wucst, In These Last Days, hal 142). Penafsir lagi tidak melihat arti dmk dalam kata itu spt digunakan dalam PB (A,Plummer, The Epistles of St John, Cambridge Greek Testoment, hal 71). Kata ini memang menunjukkan adanya kekaguman dan keheranan (bdg Mat 8:27; Mrk 13:1; Luk 1:29;2 Ptr 3:11 utk pemakaian istilah ini di PB). Kata “Dikaruniakan (Given)”, menunjukkan milik permanen dari si Anak Allah. Kata “Anak2(Teknon)” yg dilahirkan, Huios, anak dewasa, mengedepankan sisi hukum dari kedudukan sbg anak (dan hanya dipakai oleh Paulus utk org2 Percaya). Menekankan sisi alamiah, lahir ke dalam keluarga Allah. Sekalipun dmk ke dua istilah ini cocok utk mengungkapkan ttg pengangkatan anak (Yoh 1:12; Rom 8:14-17). Kata “Karena itu” dinyatakan krn kita adalah anak2 Allah. Lalu kata “dunia tidak mengenal kita” krn asal Yesus bukan dari dunia, dan org percaya yg lahir baru bukan dari dunia (manusia rohani), karena itu dunia tdk mengenal Yesus sbg Juruslamat (bdg 1 Kor 2:14).
6.        Setelah lahir baru kita akan mengalami hidup di dalam Yesus (God in us) dan mengalami semua yg benar di dalam Dia, shg kita melihat suatu keadaan yg beda dg kehidupan kita yg dahulu (perubahan sikap dan pandangan thdp hidup).
7.        Mzm 23 tergenapi dalam diri Yesus.
8.        Gembala yg baik adalah Seorang pemimpin /panutan bagi domba2, anak2, org2 yg ada disekitarnya, dan harus menjadi contoh yg baik, bukan hanya mengajarkan tetapi mengarahkan kawanannya ke jalan yg benar, bertanggung jawab thdp kepemimpinannya menjadi seorg Gembala, bukan hanya dalam konteks kinerjanya yg bagus tapi perbuatan jua.
9.        Gembala yg baik adalah Gembala yg selalu memimpin kawanan dombanya, yg berdiri di depan memberikan kemana arah dan tujuan domba2nya melangkah, dan memberi arah jalan yg benar, bukan malah sebaliknya berada dibagian paling belakang dan hanya mendorong kemudian mengejar domba2nya yg tidak tau arah jalan.

10.     Domba adalah binatang yg lemah, tidak bisa membela diri, dan domba pun tidak dapat hidup tanpa penyertaan Gembalanya. Sama spt manusia yg lemah dan sangat penuh dg kekurangan, maka kitapun sangat membutuhkan seorang Gemabla yg baik utk membimbing kita. Tuhan Yesus adalah Gembala yg baik bagi kita, Ia memberikan nyawaNya bagi domba2Nya. Dalam Yoh 3:16 tegas Yesus memberikan itu semua pada kita.