Minggu, 26 Oktober 2014

Hukum Terutama                          Minggu 26 Oktober 2014
Kel 22:21-27
21 "Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.22 Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.23 Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.24 Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.25 Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya.26 Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam,27 sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya  pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih."
1 Tes 1:5c-10
5c Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.6 Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,7 sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya.8 Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu.9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Mat 22:34-40
34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Pembahasan:
Kel 22:21-27 Penuhi tanggung jawab kita
Hukum kemanusiaan untuk melindungi orang miskin, org asing dan org yang tidak berdaya. Hukum ini dilupakan oleh orang-orang yang berpikir bahwa hukum Musa itu keras dan nasionalistis. Tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka (ay. 22-24). Allah yg mengatur jatuhnya seekor burung pipit akan memberikan hukuman yg setimpal kpd penindas yang tidak berperikemanusiaan.  Bunga uang (ay. 25). Peminjaman uang sbg transaksi komersial merupakan kegiatan modern dan bukan hal itu yang dibahas di sini. Uang itu dipinjamkan sbg tindakan berbaik hati thdp org2 yg sangat membutuhkannya. Menarik bunga di dalam kasus semacam itu, yakni mengambil keuntungan dari kebutuhan org lain, bertentangan dg sopan santun.  Jubah (ay. 26). Bagi orang miskin yang hanya memiliki satu potong pakaian, jubah segi empat yg lebar, satu-satunya milik yg layak digadaikan, merupakan satu2nya pelindung thdp dinginnya malam. Aku akan mendengarkannya (ay. 27). Allah akan mendengar seruan yang diabaikan oleh seorang penghutang yang keras hati. Hidup yg Tuhan berikan bagi kita penting dan berharga. Oleh karena itu, kita berkewajiban memelihara hidup dalam kesucian. Namun, bukan hanya menjaga dan memelihara hidup kita sendiri melainkan juga menjaga dan memelihara hidup sesama. Tuntutan agar seorang pria menikahi gadis yg telah ditidurinya adalah wujud pertgjwannya karena telah membuat gadis itu tercemar (ayat 16). Ia harus melindungi gadis itu sbg istrinya atau membayar kompensasi bila gadis itu mungkin sudah memiliki calon suami (ayat 17). Umat Tuhan dipanggil untuk menjaga kekudusan hidup dengan tidak membiarkan hal-hal jahat masuk dan merasuki kehidupan mereka spt sihir, persetubuhan dengan binatang, dan penyembahan berhala (ayat 18-20). Saling mengingatkan di antara umat Allah untuk tidak melakukan hal demikian adalah tanggung jawab mereka bersama. Kepedulian ini bukan hanya dilakukan kepada sesama bangsa Israel melainkan juga kpd org asing (ayat 21). Tindakan peduli bukan hanya dinyatakan dg tidak menindas para janda dan anak-anak yatim (ayat 22), tetapi juga dengan memperlakukan mereka dengan baik (ayat 25) sambil tetap mengindahkan kehormatan mereka (ayat 26-27a). Sebab Tuhan sendiri yang akan membalas setiap orang yang memperlakukan sesamanya dengan buruk (ayat 23-24). Ia adalah Allah Pengasih dan Pemurah thdp semua orang tanpa membeda-bedakan (ayat 27b). Mengenal dan mengakui otoritas dalam hidup bermasyarakat merup sikap penting dalam hidup keumatan. Bentuknya berupa hormat kpd Tuhan dan para pemimpin (ayat 28), memberikan persembahan sesuai tuntutan Hukum Taurat (ayat 29-30), sambil menjaga diri dari hal-hal najis (ayat 31). Inti peraturan2 ini adalah menghargai hidup pemberian Tuhan dg menjaga diri dari dosa dan dalam kasih dan kekudusan.
1 Tes 1:5c-10 Jemaat yang pantas diteladani. 
Pemberitaan Injil oleh para rasul terdiri atas empat unsur utama:
1.     Para rasul memberitakan Injil Allah (1Tes 2:8) dan Kristus (1Tes 3:2) kepada semua orang.
2.     Mereka memberitakan FT dg kuasa Roh Kudus (Mat 3:11; Kis 1:5-8; 2:4). Kuasa ini menghasilkan keinsafan akan dosa, pembebasan dari kuasa setan, dan perbuatan mukjizat dan penyembuhan
3.     Berita Injil disampaikan dg "kepastian yg kokoh." Oleh karena iman kepada Kristus dan melalui karya Roh Kudus di dalam mereka, dalam hati mereka memiliki keyakinan penuh akan kebenaran dan kuasa dari berita itu (bd. Rom 1:16).
4.     Orang yg mempercayai berita itu menaati Firman Allah dan melakukannya dalam kehidupan mereka; mereka meneladani kekudusan dan kebenaran.
Jika keempat unsur ini tidak menyertai pemberitaan Injil, penebusan Kristus yang sepenuhnya tidak akan dialami oleh gereja.
Warga jemaat di Tesalonika adalah org2 yg tadinya menyembah berhala. Namun Tuhan memimpin Paulus untuk mengabarkan Injil di sana (bdk. Kis 16:4-12). Ternyata spt orang di Filipi, Tesalonika pun memberikan respons positif.Pertobatan mereka menjadi kesaksian yg hidup ke seluruh Asia (ayat 8-10). Injil yang datang dg kuat kuasa Roh itu telah mengubah mereka (ayat 9), membuat hidup mereka dicirikan dengan tiga hal utama: pekerjaan iman, usaha kasih dan ketekunan pengharapan (ayat 3). Buah-buah nyata itulah menurut Paulus merupakan bukti bahwa Allah telah memilih mereka. Keajaiban karunia Allah. Adalah wajar bila pikiran kita tidak mampu menjangkau seluruh keajaiban pikiran dan jalan-jalan Allah. Ajaran tentang pemilihan yang Paulus bicarakan di sini (mis: Ef 1:4) bukan spekulasi manusia tetapi wahyu Allah. Kebanggaan Paulus terhadap jemaat di Tesalonika terlihat jelas. Inilah jemaat yang terbuka menerima Injil dengan penuh sukacita, justru di saat-saat penindasan (ayat 6). Sukacita dan nilai-nilai Injil yang luhur tidak dinikmati sendiri, tetapi tumpah dan memancar keluar sehingga dikenal dan dinikmati banyak orang. Inilah jemaat yg misioner, kota yang di atas bukit sehingga banyak orang mengenal dan memuliakan Tuhan karena mereka. Injil memancar di seluruh wilayah Makedonia dan Akhaya (ayat 8-9). Paulus memuji jemaat Tesalonika. Namun, pujian Paulus ini tidak mutlak ditujukan kepada jemaat, untuk kemuliaan jemaat, karena tujuan pujian itu untuk kemuliaan nama Tuhan. Segala ucapan syukur hanya tertuju kepada Allah (ayat 1).
Sikap Paulus ini memberikan pelajaran penting bagi kita:
[1] Paulus menunjukkan sikap seorang hamba Tuhan yang begitu memperhatikan perkembangan jemaat Tuhan;
[2] kita diajak untuk mengakui bahwa sedikit sekali pemimpin jemaat yang memberikan pujian kepada jemaat yang diasuhnya. Kita lebih      sering mendengar kritikan tajam dan kecaman pedas, analisis semua kekurangan dan kelemahan secara gamblang.
Tidak dapat disangkal bahwa tidak ada jemaat sempurna. Tetapi masih banyak potensi positif yg dimiliki oleh gereja sebagai tubuh Kristus. Tuhan telah mempergunakan gereja sebagai alat-Nya dan begitu banyak orang yang telah menikmati hasil karya gereja. Begitu banyak orang yang telah menikmati ketenangan dan kedamaian hati; menemukan oase di tengah-tengah padang pasir yang kering. Dengan tidak menutup mata terhadap semua kekurangan, adalah berdosa terhadap Roh Kudus kalau kita mengatakan sampai hari ini gereja tidak pernah berbuat apa-apa. Intinya menegaskan manusia tidak layak, maka keselamatan adalah kasih karunia Allah semata. Pilihan membuat manusia tunduk diri dan meninggikan Allah saja. Pilihan membuat orang percaya aman, sebab keselamatan bukan tergantung pada dirinya tetapi pada Allah. Namun pilihan didukung oleh adanya bukti iman, harap, kasih, tobat, kesaksian yang hadir nyata dalam diri orang pilihan.
Mat 22:34-40 Menaati hukum Allah tanpa kasih adalah kehampaan.
Seorang istri pada awalnya tidak mencintai suaminya, tetapi terpaksa menikah karena perjodohan kedua orang tua mereka. Setiap hari ia hanya melayani suaminya karena kewajibannya sebagai istri. Namun suaminya ini sangat mencintai istrinya dan cintanya ternyata mengubah sikap istrinya. Lama kelamaan sang istri jatuh cinta juga kepada suaminya. Sejak itulah ia tidak lagi melayani suaminya karena kewajiban tetapi karena cintanya. Kedua pasangan suami istri ini tidak lagi hidup dalam kehampaan yang dipenuhi kewajiban, karena bunga-bunga kasih sayang yang mendasari kehidupan mereka berdua.
Pertanyaan seorang ahli Taurat yang bermaksud menyudutkan Yesus karena tidak satu pun dari hukum Musa yang mendapatkan prioritas lebih tinggi untuk ditaati (ay 36). Yesus tidak dapat dicobai melalui pertanyaan apa pun, sebaliknya Ia menggiring ahli Taurat ini kepada hakikat ketaatan kepada Pemberi Hukum Taurat. Yang penting bukan melakukan hurufiah hukum-Nya, tetapi bagaimana hakikat menaati hukum-Nya dalam rangka menaati-Nya. Hukum-hukum yang Allah berikan adalah mencerminkan hakikat-Nya sendiri, yakni KASIH dan bukan kewajiban. Itulah sebabnya menaati hukum-Nya karena kewajiban akan terasa berat dan hampa. Kasih kepada Allah itulah yang menjadi dasar ketaatan kita kepada hukum-Nya. Yesus mengajarkan bahwa kita harus mengasihi Tuhan dengan segenap totalitas kehidupan (ay 37), artinya tidak sedikit pun kita mengorupsi bagi kesenangan, kepentingan, dan keuntungan diri sendiri. Ketika kita tidak sepenuhnya menyatakan kasih kepada Allah, sesungguhnya kita telah gagal mengasihi, karena Allah menuntut kasih sepenuh hati. Oleh karena itu mengasihi sesama pun sebagai wujud kasih kita kepada Tuhan, dengan sepenuh totalitas kehidupan juga (ay 39). Prinsipnya tidaklah dapat dipisahkan antara mengasihi Tuhan dan sesama. Semakin kita menelusuri kisah-kisah Yesus, semakin kita takjub terhadap-Nya. Orang Farisi tampil lagi untuk mencoba mengukur ortodoksi iman Yesus. Lagi-lagi jawaban Yesus semakin membuat diri Yesus cemerlang di hadapan mereka dan orang banyak. Tentang hukum terbesar dalam Taurat Yesus merangkumkan Sepuluh Perintah Allah ke dalam dua hukum kasih, mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama (ayat 37-40; Ul 6:5;Im 19:18). Ajaran Yesus selaras dengan PL. Jawaban Yesus sebenarnya tidak hanya memaparkan kebenaran, tetapi juga menelanjangi kejahatan mereka. Apabila Yesus Putra Allah, mereka sudah melanggar hukum pertama sebab mereka tidak mengasihi, tetapi mencobai Yesus. Apabila Yesus hanya manusia biasa, mereka sudah melanggar hukum kedua sebab tujuan mereka bertanya adalah utk menjatuhkan. Kini Yesus mengambil prakarsa membalikkan posisi dan status-Nya. Dari ditanya dan mempertahankan diri, kini Ia berbalik menanya dan mendesak mereka (ayat 42). Pertanyaan-Nya sederhana, yaitu siapa Mesias menurut mereka. Jawab menurut iman ortodoks dan tradisi Farisi, Mesias adalah anak Daud. Muatan di dalamnya bernuansa politis. Lalu Yesus makin menyudutkan mereka. Bagaimana mungkin Daud memanggil Mesias sebagai Tuan jika Mesias hanya anaknya, manusia biasa! Artinya, pengharapan mereka tentang siapa dan apa karya Mesias salah, jika hanya di sekitar konsep manusia belaka. Mesias dan karyanya pastilah ilahi sebab Daud menuankan Mesias jauh di atasnya (ayat 45).Jangan kita ulangi kesalahan Farisi itu, iman ortodoks dan doktrin tanpa tunduk pada Tuhan tidaklah cukup. Bila iman hanya sebatas persetujuan akali, rohani kita menjadi dangkal dan buta.
Dari ke tiga bacaan kami belajar:
1.       Dari ke sepuluh perintah Tuhan termaktub inti bahwa mengasihi Tuhan dengan segenap hati, pikiran dan akal budi, mengasihi manusia seperti diri sendiri.
2.       Hukum yang berlaku dari jaman bangsa Israel keluar dari Mesir terus berlaku dan dipertegas dengan hukum terutama yang diucapkan menyentak apa yang ingin mereka jatuhkan dalam diri Yesus.
3.       Hidup yg Tuhan berikan bagi kita penting dan berharga. Oleh karena itu, kita berkewajiban memelihara hidup dalam kesucian.
4.       Mereka memberitakan FT dg kuasa Roh Kudus (Mat 3:11; Kis 1:5-8; 2:4). Kuasa ini menghasilkan keinsafan akan dosa, pembebasan dari kuasa setan, dan perbuatan mukjizat dan penyembuhan
5.       Injil yang datang di kota Tesalonika dg kuat kuasa Roh itu telah mengubah mereka (1Tes1:9), membuat hidup mereka dicirikan dengan tiga hal utama: pekerjaan iman, usaha kasih dan ketekunan pengharapan (1 Tes1:3).
6.       Ketika kita tidak sepenuhnya menyatakan kasih kepada Allah, sesungguhnya kita telah gagal mengasihi, karena Allah menuntut kasih sepenuh hati. Oleh karena itu mengasihi sesama pun sebagai wujud kasih kita kepada Tuhan, dengan sepenuh totalitas kehidupan juga (Mat22:39). Prinsipnya tidaklah dapat dipisahkan antara mengasihi Tuhan dan sesama.
7.       Totalitas mengasihi Tuhan mesti diwujudkan bukan disembunyikan, totalitas mengasihi sesama jua mesti diperlihatkan.

8.       Segenap hati, jiwa dan akal budi merupakan syarat mutlak tidak bisa ditawar dalam mengasihi Tuhan dan sesama, dari situ akan timbul kasih yang sempurna dari surga dan terpancar dari wajah yg berseri2
      Menaati Rencana Tuhan       Minggu 19 Oktober 2014
Yes 45:1,4-6
1 Beginilah firman TUHAN: "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup:4 Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku.5 Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku,6 supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain,
1 Tes 1:1-5b
1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.2 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.3 Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.4 Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu.5 Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh.
Mat 22:15-21
15 Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.16 Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.17 Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?"18 Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?19 Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya.20 Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?"21 Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Pembahasan:
Yes 45:1,4-6  Menerima rencana dan jalan Allah
Nubuat ini berupa nubuat penobatan raja, sebagaimana juga terdapat dalam Maz 2 dan Maz 110. Koresy dipanggil dengan namanya sendiri, Yes 45:3,4  bdk Yes 41:25; ia diberi gelar "Orang yang diurapi TUHAN", ialah sebuah gelar khusus raja-raja Israel. Gelar itu menjadi gelar Raja Penyelamat di masa mendatang (Mesias; bdk Maz 20:7). Apa yang membingungkan sedikit ialah: di sini gelar itu diberikan kepada seorang raja asing yang malah tidak mengenal Tuhan, Yes 45:4-5. Nubuat ini banyak kesamaannya dengan isi sebuah dokumen dari Babel (Silender Sirus). Tertera pada silender itu bahwa dewa Marduk (yang bukan dewa Persia) telah menyebutkan nama Koresy (Sirus) dan telah memanggil dia menjadi penguasa semesta dunia. Teks tsb ditulis oleh para imam di Babel pada waktu Koresy sedang maju sebagai pemenang sekitar th 538 SM. Pada waktu yang sama Deutero-yesaya menulis nubuatnya ini. Semua anak Tuhan seharusnya ditandai oleh keinginan mencari tahu dan melakukan kehendak Allah dalam hidup mereka. Hal itu kita doakan, nyanyikan, bahkan ajarkan. Akan tetapi, tidak jarang ketika Tuhan menyatakan kehendak-Nya, kita merasa berat untuk menerima. Hal yang sama terjadi pada Israel. Allah menyatakan kehendakNya, yaitu mengurapi Koresy menjadi alatNya. Hal ini sangat mengejutkan Israel sebab janji Allah untuk membawa Israel balik dari tawanan kini akan digenapi melalui raja bangsa yang tidak mengenal Allah. Koresy ditempatkan Allah di posisi hamba-Nya yang diurapi (ayat 1). Padahal Koresy adalah raja Persia yg tidak mengenal Allah, namun dipercayakan Allah mengemban peran Daud (2Sam. 7:8). Bagi Israel, tidak ada secercah pun harapan dalam rencana Allah itu. Jika Koresy, si penakluk itu menang, bagaimana mungkin Israel mengharapkan pemulihan. Sebenarnya, Israel tidak perlu ragu menerima keputusan Allah itu. Allah sendiri akan membuat Koresy berhasil (ayat 1-3). Allah memiliki banyak tujuan, yaitu: agar raja itu mengakui Dia sebagai satu-satunya Allah yang benar (ayat 3); supaya bangsa2 lain mengakui bahwa Allah Israel sejati adanya (ayat 6); dan bahkan semua itu demi kebaikan Israel sendiri (ayat 4). Oleh karena itu, meragukan apalagi mempertanyakan keputusan Allah itu sama bodohnya seperti tembikar mempertanyakan penjunan (ayat9), atau sama kurang ajarnya seperti anak mempertanyakan kelahirannya pada orangtuanya (ayat 10). Betapa pun sukar dipahami rencana Allah itu, Israel harus menerimanya sebagai keputusan yang berdaulat (ayat 13) yang merupakan curahan anugerah-Nya untuk kebaikan umat-Nya di bumi ini (ayat 8). Betapa sukar kita menyelami rencana dan menerima jalan Allah, kita patut tunduk memercayai-Nya sebab Ia berdaulat, berkuasa, penuh hikmat, dan baik.
1 Tes 1:1-5b Jemaat yang pantas diteladani. 
Paulus tidak perlu menunjukkan kerasulannya, karena demikian kokoh ikatan persahabatannya dengan jemaat-jemaat di Makedonia. Silwanus (Silas) yang menggantikan Barnabas pada perjalanan pemberitaan Injil yg kedua (Kis 15:39, 40) dan Timotius yang bergabung dengan kelompok itu di Listra (Kis. 16:1-3) disebutkan sebab mereka adalah rekan-rekannya dalam mendirikan gereja itu (Kis. 17:1-9) dan berada di Korintus ketika surat ini ditulis. Timotius, sekalipun lebih rendah kedudukannya dibandingkan dg yg lain, mungkin disayangi secara khusus oleh jemaat di Tesalonika karena misinya (I Tes. 3:1-10). Penyebutan rekan2 Paulus lebih mengokohkan kewenangan sang rasul daripada sebaliknya. Kebanggaan Paulus thdp jemaat di Tesalonika terlihat jelas. Di jemaat ini ada iman, kasih, dan pengharapan (ayat 3). Inilah jemaat yg terbuka menerima Injil dg penuh sukacita, justru di saat-saat penindasan (ayat 6). Sukacita dan nilai2 Injil yg luhur tidak dinikmati sendiri, tetapi tumpah dan memancar keluar shg dikenal dan dinikmati banyak orang. Inilah jemaat yang misioner, kota yg di atas bukit shg banyak orang mengenal dan memuliakan Tuhan karena mereka. Injil memancar di seluruh wilayah Makedonia dan Akhaya (ayat 8-9). Paulus memuji jemaat Tesalonika. Namun, pujian Paulus ini tidak mutlak ditujukan kepada jemaat, untuk kemuliaan jemaat, karena tujuan pujian itu untuk kemuliaan nama Tuhan. Segala ucapan syukur hanya tertuju kepada Allah (ayat 1). Sikap Paulus ini memberikan pelajaran penting bagi kita: [1] Paulus menunjukkan sikap seorang hamba Tuhan yang begitu memperhatikan perkembangan jemaat Tuhan; [2] kita diajak untuk mengakui bahwa sedikit sekali pemimpin jemaat yang memberikan pujian kepada jemaat yg diasuhnya. Kita lebih sering mendengar kritikan tajam dan kecaman pedas, analisis semua kekurangan dan kelemahan secara gamblang. Tidak dapat disangkal bahwa tidak ada jemaat sempurna. Tetapi masih banyak potensi positif yang dimiliki oleh gereja sebagai tubuh Kristus. Tuhan telah mempergunakan gereja sbg alatNya dan begitu banyak org yg telah menikmati hasil karya gereja. Begitu banyak org yg telah menikmati ketenangan dan kedamaian hati; menemukan oase di tengah-tengah padang pasir yang kering. Dengan tidak menutup mata terhadap semua kekurangan, adalah berdosa terhadap Roh Kudus kalau kita mengatakan sampai hari ini gereja tidak pernah berbuat apa-apa.
Mat 22:15-21 Tidak bercela
Permusuhan para pemuka agama thdp Yesus semakin menjadi-jadi. Mereka menggunakan segala cara untuk menghentikan Dia. Orang Farisi (berarti: yang memisahkan diri) adalah kelompok awam yang menginginkan pembaruan kehidupan rohani. Mereka sangat menekankan berbagai peraturan seperti pembasuhan, perpuluhan, dsb. Orang Saduki (berarti: yang benar) adalah kelompok terdidik yang berbeda pendapat dengan Farisi. Mereka menduduki sebagian besar keanggotaan Sanhedrin, memperkenalkan cara berpikir Yunani, hanya mengakui lima Kitab Musa menolak kebangkitan, dan tidak mengakui pemeliharaan Allah karena percaya bahwa manusia memiliki kemampuan memilih. Kedua kelompok inilah yang bertanya kepada Tuhan Yesus. Sayang mereka tidak sungguh mencari kebenaran, tetapi berupaya mencari kesalahan dari jawab Tuhan Yesus. Orang yang rohani seperti Farisi dan orang yang rasional seperti Saduki, sama bebalnya.Orang Farisi yang anti penjajah Romawi, kini berkomplot dengan orang Herodian sahabat Herodes, boneka kaisar. Mereka bersatu untuk menjebak Tuhan Yesus (ayat 15-16). Mereka ingin menggiring Yesus ke jalan buntu (ayat 15). Kewajiban adalah kewajiban. Tuhan tak dapat dijebak oleh Farisi. Orang Farisi mengharapkan jawaban yang entah melawan Kaisar (dengan akibat ditangkap) atau yang mengabdi kaisar (dengan akibat dianggap tidak patriotis). Radikal sekali jawab Yesus. Serahkan kepada kaisar yang milik Kaisar, serahkan kepada Allah yang milik Allah. Tuhan Yesus mengajarkan ketaatan mutlak kepada Allah saja (yang empunya segala-galanya) sambil bersikap penuh tanggungjawab sebagai warga negara. Bila Yesus mengatakan tidak perlu membayar pajak, orang Herodian akan menuduh Yesus memberontak terhadap pemerintahan Romawi. Sebaliknya, bila Yesus setuju, Ia akan kehilangan popularitas di mata rakyat. Yesus tidak langsung menjawab,(tidak klarifikasi) tetapi balik bertanya (ayat 19-20). Pertanyaan itu memaksa mereka mengakui kenyataan ttg kekuasaan Kaisar, juga bahwa mereka sendiri tunduk kepadanya. Semua orang Israel waktu itu pastilah menggunakan mata uang itu untuk kegiatan hidup mereka sehari-hari. Pantaslah mereka membayar pajak kepada pemerintah Romawi. Tidak berhenti di situ, Yesus kemudian menyatakan bahwa ada kuasa lain yg semua manusia harus perhitungkan, yaitu kuasa Allah. Kuasa kaisar terbatas, maka ketundukan kepadanya pun terbatas; kuasa Allah mutlak, maka ketundukan kepada-Nya pun tanpa syarat (ayat 21b). Jawaban Tuhan Yesus ini mencengangkan semua lawannya (ayat 22). Ia mendesak mereka mengakui kekuasaan terbatas pemerintah sambil taat penuh kepada Allah. Dalam hidup sehari-hari tidak jarang kita diperhadapkan dengan situasi pelik yang membuat kita serba salah. Beriman kepada Yesus memang berisiko tinggi. Dunia yang tidak tunduk kepada Allah penuh dengan lika-liku kebiasaan yang perlu disikapi dengan tepat. Hikmat dan integritas Tuhan Yesus mengalahkan segala kelicikan lawan-lawan-Nya. Teladanilah Yesus dan kalahkan mereka!
Dari ke tiga bacaan kami belajar :
1.       Koresy,raja Persia yang bukan mengenal Tuhan diberi kepercayaan utk memerintah bangsa Israel, menunjukkan bahwa mata Tuhan tidak tertuju terus pada bangsa Israel, tapi pada org yang mau menaati Perintah Tuhan.
2.       Kehebatan Yesus diuji oleh para Farisi dan Saduki, dengan tidak klarifikasi (tdk menjawab) Yesus memilih untuk menunjukkan kebenaran yang hakiki terhadap kewajiban manusia dan kepada Tuhan, memilih untuk menaati Firman Tuhan sungguh di nyatakan Yesus.
3.       Mata uang yang ditunjukkan merupakan bentuk kekuasaan kaisar, sedang Tuhan mengatasi semua, di sini kaum Farisi dan Saduki tersedak dan terdiam mendengar jawab Yesus yang sungguh mendasar bagi semua manusia.
4.       Dalam jemaat Tesalonika Paulus memuji mereka dalam iman pengharapan dan kasih yang besar yg tumbuh diantara mereka, sehingga Injil Tuhan dinikmati dan terpancar sungguh dalam jemaat ini, karena menaati Firman sehingga mereka tumbuh menjadi jemaat yang bagus.
5.       Dengan menerima rencana dan Jalan Tuhan kita manusia pasti akan diberi semua yang dibutuhkan dalam kehidupan, seperti Musa, Yosua, Daud, Abraham, Yusuf, Rut dan masih banyak lagi yang menunjukkan kasih Tuhan terhadap manusia yang menaati Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh.
6.       Koresy yang dipilih bukan dari umat Israel adalah curahan anugrah Tuhan terhadap umatNya yang sungguh mengarahkan kehidupanNya pada perintah Tuhan sepanjang masa.
7.       Kebutuhan manusia berbeda dengan kebutuhan Tuhan, sehingga kita mesti mendahulukan yang dari surga baru menjalankan perintah duniawi, itu yang diharapkan Yesus dalam perumpamaan ini.
8.       Peranan Paulus sungguh berbuah dalam jemaat Tesalonika sehingga mereka menjadikan FT sebagai dasar hidup dan hasilnya terlihat sekali mereka berbahagia dan menghasilkan kasih yang besar dalam jemaat, sehingga tumbuh suburdi antara mereka.

9.       Manusia setidaknya memisahkan kepentingan surgawi dan duniawi sehingga mereka memiliki takaran yang baik dalam menjalankan kehidupan.

Kamis, 02 Oktober 2014

                 Perjamuan Tuhan                 Minggu, 12 Oktober 2014
Yes 25:6-10a
6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa2 suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dg anggur yang tua benar, masakan yg bergemuk dan bersumsum, anggur yg tua yg disaring endapannya.7 Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yg diselubungkan kpd segala suku bangsa dan tudung yg ditudungkan kpd segala bangsa2.8 Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.9 Pada waktu itu org akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yg kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yg kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh krn keselamatan yg diadakan-Nya!"10 Sebab tangan TUHAN akan melindungi gunung ini,
Flp 4:12-14
12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.14 Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku.
Mat 22:1-14
1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Pembahasan:
Yes 25:6-10a TUHAN sebagai Penyelamat dan Penghibur dari Sion
Pasal 25 masih menjelaskan soal penghukuman Allah atas mereka yg melawan kehendakNya, sedangkan keselamatan datang kepada mereka yg menanti-nantikan kesetiaan dan rancangan kekalNya diwujudkan. Umat-Nya yg semula tampak tak berdaya akan mengalami dan menjadi saluran berkat keselamatan tsb bagi bangsa2 lain. Keselamatan dari Allah akan sedemikian ajaib sehingga respons umat adalah akan memuliakan Dia dalam kehidupan dan penaklukan diri penuh (ayat 1). Keselamatan meniadakan yang mustahil menjadi mungkin. Pihak yang tertekan dan lemah akan dibebaskan Allah dari penekan yang perkasa (ayat 2-4). Keselamatan tidak saja menyangkut soal rohani tetapi menyangkut seluruh segi kehidupan dan harkat manusia. Pada saat Allah bertindak mewujudkan keselamatan, kekuatan akan memuliakan Dia bukan melecehkan kebenaran dan kehormatanNya (ayat 3). Pada waktu keselamatan dari Allah tiba, siapa pun yang mempermainkan norma2 kebenaran, keadilan dan tidak bertobat akan ditiadakan (ayat 5). Nasib Moab dalam bagian ini menggambarkan nasib semua orang dan bangsa yang keras hati dan pongah (ayat 10-12). Akibat dari tindakan ini, umat yang diselamatkan akan memasuki kondisi dan era kehidupan penuh suka dan pesta (ayat 6-8).Yesaya bernubuat ttg kerajaan dan keselamatan yg akan datang setelah Kristus datang kembali ke bumi (Yes 25:6-12; bd Why 19:1-21:27). "Gunung Sion" mengacu kepada Yerusalem (bd. Yes 2:1-4; 24:23; Why 21:1-2); "segala bangsa-bangsa" menunjukkan keberhasilan pemberitaan Injil ke seluruh dunia. Dg mengembangkan gagasan universalis yg ada pada nabi2 yg lebih dahulu, Yes 2:2-3; Yes 56:6-8; Yes 60:11-14; Za 8:20;Za 14:16, dll, pencipta sajak ini menggambarkan bgm bangsa2 lain datang ke Yerusalem, seolah-olah kepada suatu perjamuan besar-besaran. Berpangkal pada sajak ini tradisi Yahudi suka menggambarkan zaman Mesias sbg perjamuan besar. Gagasan itu ditemukan juga dalam PB, Mat 22:1-14; Luk 14:14,16-24. Sebagai juru bicara bagi umat perjanjian Allah, sang nabi memuliakan Tuhan krn pemeliharaanNya yg menakjubkan dan perlakuanNya yg adil thdp manusia. Selama berabad-abad Yang Mahakudus itu memberlakukan hukum2Nya yg kudus thdp semua org bersalah yg melanggarnya. Kota-kota paling kuat pun bisa menjadi puing2 yg hancur dan ditinggalkan jika penduduknya kurang setia kpd Allah. Tetapi, org yg setia dan taat akan dipelihara dan dilindungi dari tahun ke tahun. Meskipun ada berbagai ujian dan kemalangan, mereka tetap bertahan dalam lintasan zaman (abad), sesudah kerajaan2 manusia yg congkak hancur menjadi debu.Di Gunung Sion ini, segala bangsa, pasti mencakup umat Kristiani dari bangsa2 lain, yg akan turut menerima berkat2 dari Israel rohani. Masakan yg bergemuk. Hidangan pilihan disiapkan dg minyak zaitun dan sumsum dari tulang2 daging, makanan yg paling disukai bangsa2 Semit. Anggur yang tua yg disaring endapannya menghasilkan minuman yg jernih dan nikmat. Keterangan mendetail ttg makanan dan minuman ini melambangkan kesenangan dan kepuasan2 yg mengenyang kan dari Injil. Barangkali hal-hal itu juga melambangkan "perjamuan kawin Anak Domba" (Why. 19:9). Kain perkabungan yang diselubungkan. Ini adalah selubung kebutaan rohani yang menutupi jiwa orang2 percaya. Dalam terang PB, janji kemenangan firman Tuhan ini digenapi oleh Yesus Kristus yg bangkit dari kematian. Berarti proses penggenapan janji keselamatan ini sudah dicicipi oleh kita, gereja-Nya kini. Krn itu, gereja harus menjadi agen pemancar kebenaran, keadilan, kekudusan dan kesukaan. Selama kita terpaku pada kondisi masa kini, kita tidak akan menjadi umat Tuhan yg berani dan perkasa. Jika kita memandang kpd penggenapan firman ini, baru kita akan mampu menjadi agen Allah.
Flp 4:12-14 Berpikir positif 
Ayat 8 sering disebut orang sebagai Pemikiran Positif ala Kristiani. Setelah lahir baru kita masuk ke dalam proses pengudusan yang berjalan seumur hidup. Pengudusan yang dikerjakan Tuhan mencakup seluruh aspek dalam hidup kita, salah satu yg sangat penting yaitu aspek pikiran. Dalam dosa manusia suka memikirkan apa yang jahat dan tidak benar di mata Tuhan. Paulus mengajak jemaat di Filipi belajar mengontrol atau melatih pikiran untuk hal-hal yang baik. Banyak hal yang kita lakukan dipicu dan dikendalikan oleh apa yang kita pikirkan. Misalnya jika kita berpikir jahat ttg seseorang maka kita akan menyatakannya pula dalam relasi dan sikap kita terhadap dia. Ketika kita berpikir kotor kita didorong untuk melakukan hal yang kotor pula. Sebaliknya, apabila kita memikirkan apa yang benar, yang mulia, yang adil, suci dan seterusnya (ayat 8), kita juga akan melakukan hal-hal benar, mulia, adil, suci. Paulus sendiri mempraktikkan prinsip ini, sehingga ia dapat hidup tanpa didikte oleh keadaan (ayat 10-13). Pikiran tidak memiliki kekuatan otonom untuk menentukan apa yang hendak dipikirkannya. Pikiran membutuhkan anugerah Tuhan agar dapat berfungsi dengan benar. Pengudusan pikiran adalah hal yang sangat penting. Dg anugerah Tuhan kita melatih pikiran kita dg jalan merenungkan firman Tuhan (ayat 8). Di sini meliputi berbagai macam modus kehidupan. "Yang benar" mencakup aspek rasionalitas; "yang mulia" aspek ibadah; "yang adil" aspek hukum; "kesucian /kemurnian" mencakup aspek kesalehan; "yang manis" aspek estetika; "sedap didengar" aspek informasi yg kita konsumsi; "kebajikan" berkaitan dg moral dan etika; "patut dipuji" mencakup konsep nilai. Kekristenan mengajarkan keutuhan dan bukan keterpisahan. Jika hati kita telah dikuduskan oleh Kristus maka seluruh aspek hidup kita pun harus dikuduskan. Dalam hidup dan pekerjaan memberitakan Injil, Paulus tidak bergantung kepada siapa pun. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pekerjaannya, ia tidak membebani siapa pun, sekalipun ia berhak untuk menerimanya (ayat 15; bdk 1Kor. 9:17-18). Ia belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan, tahu apa itu kekurangan, apa itu kelimpahan, dan dapat menanggung segala perkara (ayat 11-13). Dengan rendah hati ia mengatakan bahwa semua itu dapat dilakukan karena Tuhan yang memberi kekuatan kepadanya (ayat 13). Paulus mendemonstrasikan bahwa sikap hidup tangguh rohani atau tangguh dalam Tuhan adalah awal dari kemungkinan untuk tangguh dalam segala perkara. Paulus memuji dan berterima kasih atas perbuatan jemaat di Filipi yg peduli, peka, dan rela memberi. Suatu sikap yg tidak mudah dilakukan di zaman ini. Hal yg perlu digarisbawahi dan diterapkan di hidup kekristenan sekarang ini adalah meneladani sikap jemaat Filipi, rela memberi dg rasa syukur dan yakin penuh pada pemeliharaan Tuhan. Ini membuktikan bahwa di dlm jemaat itu tumbuh subur kasih dan persekutuan.
Mat 22:1-14 Perjamuan Kawin Anak Domba
Raja itu ialah Allah Bapa , perjamuan kawin melambangkan kebahagiaan di zaman Yesus, sedangkan anak raja itu adalah Mesias; hamba2 yg disuruh raja ialah para nabi dan rasul; para undangan yang tidak mengindahkan undangan atau menganiaya hamba-hamba raja itu orang Yahudi, sedangkan mereka yg dikumpulkan dari jalan adalah org berdosa dan kaum kafir; kota yg terbakar ialah Yerusalem yang dimusnahkan. Rupanya Matius menggabungkan dua perumpamaan, sebuah yang serupa dengan perumpamaan Luk 14:16-24, dan sebuah lain yang kata penutupnya terdapat dalam Mat 22:11; siapa yang menanggapi undangan harus memakai pakaian pesta perkawinan, artinya: jubah kemuliaan dan perbuatan benar, bdk Mat 3:8; Mat 5:20; Mat 7:21; Mat 13:47; Mat 21:28 dst. Menerima undangan, apalagi dari seorang yg terhormat dan terkenal, tentunya akan menjadi suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri. Pasti org yg diundang itu akan mempersiapkan diri dg sungguh2. Namun, tidak seorang pun tamu yang hadir pada perjamuan itu. Ada saja alasan mereka untuk menolak undangan itu.Masing2 mementingkan urusan mereka & bahkan ada yg dg kasar menganiaya serta membunuh utusan2 yg menjemput mereka (ayat 2-6). Jelas sikap mereka yang seperti ini meremehkan raja. Kini undangan perjamuan Kerajaan Surga disebarkan lagi kepada setiap orang yang bukan tamu terhormat. Setiap orang yang menyepelekannya akan membayar mahal, yaitu ditolak Tuhan. Tetapi hal ini tidak terjadi dalam perumpamaan yg kita baca hari ini. Apa saja keanehan yang terjadi? Hal ini menunjukkan betapa degilnya hati manusia, karena tidak seorang pun mencari Allah, bahkan undangan Allah yang telah berinisiatif mencari manusia pun, ditolak oleh manusia. Namun kita lihat akhirnya betapa fatalnya keadaan orang yg tidak membuka sedikit pun hatinya bagi undangan Allah (ay 7). Ketidakhadiran para tamu undangan tidak menyebabkan kegagalan pesta tsb, krn raja mengundang org2 yg dianggap tidak layak oleh manusia tetapi dilayakkan hadir oleh raja (ay 9-10). Mereka pun harus mempersiapkan diri untuk menghadiri perjamuan tsb, dengan pakaian yang layak/ kelayakan menghadap jamuan Pesta Perjamuan Bapa di Surga kelak (Why 19:9 dan 17). Apa yang mereka nantikan itu kini tiba, yaitu dalam bentuk undangan masuk ke perjamuan Allah. Itulah hal terpenting dan paling berharga yg dapat manusia peroleh dalam hidup ini. Undangan Tuhan Yesus bukan saja bagi mereka, tetapi juga kita. Sikap bodoh dan jahat seperti yang dilukiskan dalam perumpamaan ini bisa juga merupakan sikap dan tindakan kita.
Dari ke tiga bacaan kami belajar:
1.       Undangan Tuhan bagi semua umat manusia, hanya kita kadang kurang tanggap apa yang diinginkan Tuhan dalam hidup, kapan itu menjadi jelas bagi kita untuk diterima sebagai undangan dan hadir dalam sebuah perjamuan Tuhan yang kudus adalah anugrah terbesar dalam hidup sehingga kita layak tidak dilemparkan ke dapur neraka.
2.       Manusia yang di undang harus mempersiapkan diri untuk menghadiri perjamuan Anak Domba, dengan pakaian yang layak/ jubah kelayakan (Wy 3:4-5) menghadap jamuan Pesta Perjamuan Bapa di Surga kelak (Why 19:9 dan 17).
3.       Keselamatan dari Allah akan sedemikian ajaib sehingga respons umat adalah akan memuliakan Dia dalam kehidupan dan penaklukan diri penuh (Yes 25: 1). Kemustahilan keselamatan menjadi mungkin. Pihak yang tertekan dan lemah akan dibebaskan Allah dari penekan yang perkasa (Yes 25:2-4). Keselamatan tidak saja menyangkut soal rohani tetapi menyangkut seluruh segi kehidupan dan harkat umat manusia.
4.       Saat menerima undangan dari seorang yg terhormat dan terkenal, tentunya akan menjadi suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri. Pasti orang yang diundang itu akan mempersiapkan diri dengan sungguh2. Ia akan menaruh di agendanya, bahkan menggeser acara-acara lain supaya bisa menghadiri undangan tsb. Ia akan mempersiapkan pakaian pesta dan hadiah yg layak untuk si pengundang. Apalagi ini dari Allah Bapa yang sungguh mulia, bgm kita menyediakan waktu, keseharian kita, kelayakan hidup kita selama di dunia menjadikan semua murni di mata Tuhan.

5.       Paulus mendemonstrasikan bahwa sikap hidup tangguh rohani atau tangguh dalam Tuhan adalah awal dari kemungkinan untuk tangguh dalam segala perkara. Meski dalam kekurangan dan kelebihan dia selalu mengucapkan syukur atas pelayanan orang Filipi terhadapnya, dan dapat menanggung segala perkara (Flp 4:11-13). Dengan rendah hati ia mengatakan bahwa semua itu dapat dilakukan karena Tuhan yang memberi kekuatan kepadanya (Flp 4:13).
Pelihara Hati dan Pikiran                 Minggu 5 Oktober 2014
Yes 5:1-7
1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.2 Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.3 Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu.4 Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?5 Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;
Flp 4:6-9
6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Mat 21:33-43
33 "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap2 lalu berangkat ke negeri lain.34 Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap2 itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.35 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu.36 Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka.37 Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.38 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.39 Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya.40 Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dg penggarap-penggarap itu?"41 Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya."42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
Pembahasan:
Yes 5:1-7 Hukuman Tuhan atas Kebun Anggur
Nyanyian kebun anggur menunjukkan bahwa Allah berusaha sedapat2nya untuk menjadikan Yehuda bangsa yg benar dan produktif. Allah mengasihi manusia. KasihNya nyata melalui penciptaan, pemeliharaan dan penebusan manusia. Fakta kasih tsb mestinya membuat manusia merespons dan hidup dalam kasih. Namun, yg terjadi justru sebaliknya, manusia tidak merespons kasih itu. Meskipun Allah mengasihi manusia, Allah tetap akan menghukum mereka yang tidak mengetahui arti terima kasih, bahkan yg melawan Sang Pemberi Cinta. Ketika mereka gagal menjadi apa yg diinginkanNya barulah Allah membinasakan kebun anggurNya (bd perumpamaan  Mat 21:33-44). Perumpamaan Yesaya secara historis menunjuk kepada kebinasaan Yerusalem dan kerajaan Yehuda pada tahun 586 SM. Inilah kali pertama, secara kronologis, muncul kebun anggur sbg kiasan ttg Israel. Kasus bangsa Yehuda menunjukkan bahwa Allah begitu gemas dan geram ingin menghukum Yehuda dan mengambil segala-galanya. Karena ternyata ada beberapa orang yang tersisa (Yes 4:2-6). Merekalah yang membedakan keadaan Yehuda waktu itu dg keadaan Sodom yg lenyap hancur. Allah telah menyingkirkan segala kenajisan melalui penghakiman dan api yg menyucikan. Suatu saat Gunung Sion akan menjadi tudung suci, menjadi tempat teduh bagi org2 yang mau berlindung kepada Tuhan. Keadaan ini kontras dengan situasi yang menyebabkan Yehuda dihukum, yaitu ketika mereka merasa cukup diri dan meninggalkan Tuhan yang mencintai mereka. Kitab Yesaya ini berlanjut terus dengan mengungkapkan sebuah puisi cinta ttg Allah yg mengasihi Yehuda (ayat 5:1-7). Allah menjaga dan memelihara Yehuda secara khusus. Sang Pemilik anggur mengharapkan anggur2 yg bagus, namun yg ada anggur2 liar. Maka, lagu cinta itu berubah menjadi dukacita. Dg penuh kesedihan, Allah menumpahkan murka-Nya dan "mengambil, menghancurkan, merusak" kebun anggurNya, sungguh kata2 yg keras.Dalam PL, kiasan tsb muncul lagi dalam Yer 12:10 dan Mzm 80. Dalam PB, kiasan ini muncul dalam Perumpa maan ttg Penggarap2 Kebun Anggur yg Jahat (Injil Sinoptik), dan dg penyesuaian khusus muncul dalam Khotbah Yesus ttg Pokok Anggur yg Benar (Yoh 15). Kekasihku barangkali bukan merujuk kpd Allah (kata dôd, tidak pernah dipakai di tempat lain), melainkan kpd teman Yesaya yang mengalami kekecewaan krn kebun anggurnya. Tetapi, cara nabi ini mengidentifikasikan diri dg "kekasih" dalam Yesaya 5:4 menunjukkan kesatuan mistis di antara mereka, yaitu kesatuan yang paling cocok untuk menggambarkan hubungan nabi dengan Allah yang menggunakan sang nabi sebagai juru bicara. Sungguh, dosa Israel tak termaafkan krn menghasilkan buah yg masam, padahal Allah telah memberikan semua kemudahan berupa tanah yang baik dan subur. Mereka harus menghadapi hukuman yg tidak bisa ditolak, pagar perlindungan mereka diangkat, dan para penyerang masuk merusakkan mereka.
Flp 4:6-9 Sukacita Dapat Terwujud dengan Rasa Syukur
Satu-satunya cara untuk melenyapkan kekhawatiran adalah doa, karena alasan-alasan berikut:
1.     Dapat memperbaharui kepercayaan kita pada Tuhan dg menyerahkan segala kecemasan dan persoalan kita (Mat 6:25-34; 1Pet 5:7).
2.     Damai sejahtera Allah akan mengawal hati dan pikiran kita sbg akibat dari persekutuan kita dg Kristus Yesus (ayat Fili 4:6-7; Yes 26:3; Kol 3:15).
3.     Allah menguatkan kita untuk melakukan segala perkara yang Ia inginkan dari kita (ayat Fili 4:13; Ef 3:16
4.     Kita menerima rahmat, kasih karunia, dan pertolongan pada waktu kita memerlukannya (Ibr 4:16).
5.     Kita yakin bahwa Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk kebaikan kita
Permusuhan dari kalangan kafir (bdg. 1:28) dapat menimbulkan kekhawatiran. Hal ini harus dihilangkan dg doa. "Memperhatikan adalah kebajikan, tetapi memelihara kecemasan adalah dosa" (To care is a virtue, but to foster cares in sin, Muller, hlm. 141). Di dalam segala hal. Semua yang dapat menimbulkan kekhawatiran jika tidak didoakan. Dengan ucapan syukur atas apa yang telah dilakukan Allah merup sikap yg tepat untuk mengajukan permohonan baru. Bila di antara para pelayan Tuhan tidak terdapat kesehatian? Bagaimana mungkin sukacita dapat menjadi pengalaman nyata warga gereja bila di antara mereka masih ada yang terbiasa hidup dalam kekuatiran? Spt Tuhan Yesus menjelang kematianNya berdoa untuk kesehatian para pengikut-Nya, kini Paulus dalam keadaan terpenjara pun mempedulikan keadaan gereja di Filipi. Ketidakserasian hubungan, apalagi itu terjadi di antara para aktivis seperti Euodia dan Sintikhe, adalah hal yang tidak baik dibiarkan. Paulus meminta keduanya bersikap sepadan dg status mereka sbg pewaris hidup kekal (ayat 3). Di dalam Kristus semua orang percaya adalah sesama pewaris Kerajaan. Karena itu, ia meminta juga warga jemaat lainnya (Sunsugos berarti sesama pemikul kuk ) untuk turut berusaha mendamaikan kedua pelayan Tuhan itu. Hanya gereja yang warganya sehati terdapat kesukaan. Ini juga kondisi yang membuat hamba Tuhan dan Tuhan melihat gereja sebagai sukacita dan mahkota (ayat 1). Berbagai kesulitan seperti yang dialami gereja di Filipi wajar membuat mereka kurang bersukacita. Kekuatiran baik ttg kehidupan pribadi maupun gereja memang bisa membuat kesukaan menjadi sesuatu yg tidak akrab dalam pengalaman Kristen. Tetapi Paulus mengingatkan bahwa sukacita kita berasal dari Tuhan (ayat 4). Sebaliknya dari membiarkan kondisi sukar mempengaruhi sikap Kristiani, Paulus meminta agar umat Kristiani di Filipi secara aktif menyatakan kebaikan hati mereka (ayat 5). Status 'dalam Tuhan' yang menjadi sumber umat Kristiani memiliki sukacita dan damai sejahtera tidak boleh dihayati oleh orang Kristen secara pasif. Hanya bila secara aktif orang Kristiani memupuk status tersebut dalam doa, maka relasi dengan Tuhan itu menjadi komunikasi yang hidup dan hangat. Dalam kondisi demikian kekuatiran tak beroleh tempat sebab damai dan sukacita Allah sendiri penuh dalam hati orang percaya (ayat 4-7). Meskipun banyak anggapan mengatakan bahwa anjuran ini tidak realistis dan mustahil untuk dilakukan, tetapi perintah ini dianjurkan oleh orang dalam posisi menderita, Paulus kepada jemaat yang juga terancam aniaya, Filipi! Yg mustahil menjadi mungkin, sebab sukacita yg dimaksud tidak bergantung kpd situasi / peristiwa2 ttn, melainkan sukacita yg keluar dari hati dan jiwa yg dipenuhi oleh damai sejahtera Allah yg melampaui segala akal, dan yg memelihara hati dan pikiran kita dalam Yesus (ayat 7; bdk. Yoh. 14:27). Rahasia sukacita. Apakah seseorang merindukan damai sejahtera dan sukacita dalam hidupnya? Berbagai usaha dilakukan untuk pemenuhan kedua hal tsb. Memang Paulus menganjurkan untuk melakukan sesuatu, tetapi bukan dg cara askese (mengasingkan diri), mengkonsumsi obat penenang, kemaruk harta, budak uang, dlsb. Damai sejahtera dan sukacita tidak dapat diperoleh dengan cara-cara kedagingan! Hanya dari Allah dan dekat dengan Kristus saja, hati dan pikiran kita boleh mengalaminya. Hanya oleh anugerah Allah dalam Tuhan Yesus sajalah mendatangkan sukacita terus-menerus dalam kehidupan kita.
Mat 21:33-43 Dihancurkan atau diperbarui? 
Perumpamaan ini suatu alegoria. Tiap-tiap unsur cerita ini mempunyai makna sendiri2: tuan tanah itu ialah Allah; kebun anggur tidak lain kecuali bangsa terpilih, Israel, bdk Yes 5:1; hamba2 itu ialah para nabi, dan anaknya tidak lain Yesus sendiri, yang dibunuh di luar tembok Yerusalem; penggarap2 kebun anggur yang membunuh ialah orang Yahudi yang tak percaya; penggarap2 lain yang menyewa kebun anggur itu ialah bangsa-bangsa lain, orang kafir. "Sokong membawa rebah" berarti org yg seharusnya kuat memegang sesuatu aturan/melemahkannya. Peribahasa ini tepat untuk menggambarkan para penyewa kebun anggur dalam cerita Yesus. Tuan tanah membuka kebun anggur lengkap dg semua fasilitas yang memadai. Kemudian ia menyewakannya kpd para penyewa untuk merawat dan mengelola kebunnya spy menghasilkan buah anggur (ayat 33). Menjelang musim panen, si tuan tanah meminta bagiannya (ayat 34). Akan tetapi, bukan bagian yang didapatkan melainkan siksaan yang dialami para utusan (ayat 35-36). Tidak puas dengan siksaan, mereka pun membunuh ahli waris kebun anggur itu (ayat 37). Mereka kini menunjukkan sikap pemberontakan. Apa kesalahan dari para penyewa kebun anggur? Pertama, tidak memenuhi tanggung jawabnya. Kedua, melakukan penganiayaan thdp orang tak bersalah. Ketiga, membunuh anak tuan tanah. Siapa yg Yesus maksud dengan para penyewa itu? Para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi mengerti bahwa merekalah yang dimaksud (ayat 45). Apa maksud cerita Yesus itu? Ia akan mengalihkan anugerah-Nya kepada orang-orang bukan Yahudi yang menyambut Injil dan hidup sesuai Injil (ayat41, 43). Seharusnya imam kepala dan tua-tua agama berperan untuk membawa umat Allah mengenal Dia yg diutus Allah. Akan tetapi, mereka justru menyalibkan Tuhan Yesus (ayat 42). Injil keselamatan melalui kematian dan kebangkitan Yesus akan membawa dua akibat: yang menolak akan binasa, yang menerima akan dirombak dan diperbarui (ayat 42-44). Jangan merasa aman karena memiliki status dan melaksanakan simbol2 rohani. Tuhan menuntut buah kehidupan yang sepadan dengan pengakuan iman. Tanda kesejatian dan kesetiaan kerohanian adalah hidup yang menawarkan sifat dan kehendak Tuhan.
Dari ke tiga bacaan kami belajar:
1.       Perumpamaan ttg kebun anggur mengungkapkan keinginan Tuhan dalam mendidik bangsa Israel mengikuti perintahNya selama keluar dari Mesir tapi ternyata mereka menolak dan membangkang atas semua itu bahkan menghasilkan anggur masam, yang tidak diingini Tuhan sehingga mereka dibuang. Tuhan akhirnya menerima bangsa yang bukan ahli waris.
2.       Damai sejahtera dan sukacita tidak dapat diperoleh dengan cara-cara kedagingan. Hanya dari Allah dan dekat dengan Kristus saja, membaca Kitab Suci, hidup benar di mata Tuhan,hati dan pikiran kita boleh mengalaminya. Hanya oleh anugerah Allah dalam Yesus sajalah mendatangkan sukacita terus-menerus dalam kehidupan kita.
3.       Injil keselamatan melalui kematian dan kebangkitan Yesus akan membawa dua akibat: yang menolak akan binasa, yang menerima akan dirombak dan diperbarui (Mat 21:42-44). Jangan merasa aman karena memiliki status dan melaksanakan simbol2 rohani, menggunakan symbol sebagai tameng dan kedok dalam menjalankan kehidupan sehari2. Tuhan menuntut buah kehidupan yang sepadan dengan pengakuan iman.Buah2 roh yang nyata dalam pernyataan ucapan dan tindakan.
4.       Kemampuan kita dalam memelihara hati dan pikiran adalah baik untuk melanjutkan kehidupan dalam kebenaran Firman Tuhan sehingga kita mengalami anugrah yang besar dan kehidupan kudus yang murni sehingga layak bagi Tuhan.
5.       Yesus selalu memelihara Hati dan pikiranNya untuk memenuhi semua perintah BapaNya dalam menebus dosa manusia sehingga selama hidup di dunia tak bercela hingga di paku di salib, Dialah Anak  Domba yang Sulung dan tak bercela yang dinantikan dalam penyelamatan umat manusia, hingga kita sadar dan menerima semua dalam kerajaan Surga kelak.

6.       Allah menjaga dan memelihara Yehuda secara khusus. Sang Pemilik anggur mengharapkan anggur2 yg bagus, namun yg ada anggur2 liar, hasilnya asam. Lagu cinta itu berubah menjadi dukacita. Dg penuh kesedihan, Allah menumpahkan murka-Nya dan "mengambil, menghancurkan, merusak" kebun anggurNya, hal ini dimaksudkan agar manusia selalu menghasilkan buah Roh yang diharapkan keluar dari mulut manusia.