Kamis, 02 Oktober 2014

Pelihara Hati dan Pikiran                 Minggu 5 Oktober 2014
Yes 5:1-7
1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.2 Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.3 Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu.4 Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?5 Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;
Flp 4:6-9
6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Mat 21:33-43
33 "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap2 lalu berangkat ke negeri lain.34 Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap2 itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.35 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu.36 Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka.37 Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.38 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.39 Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya.40 Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dg penggarap-penggarap itu?"41 Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya."42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
Pembahasan:
Yes 5:1-7 Hukuman Tuhan atas Kebun Anggur
Nyanyian kebun anggur menunjukkan bahwa Allah berusaha sedapat2nya untuk menjadikan Yehuda bangsa yg benar dan produktif. Allah mengasihi manusia. KasihNya nyata melalui penciptaan, pemeliharaan dan penebusan manusia. Fakta kasih tsb mestinya membuat manusia merespons dan hidup dalam kasih. Namun, yg terjadi justru sebaliknya, manusia tidak merespons kasih itu. Meskipun Allah mengasihi manusia, Allah tetap akan menghukum mereka yang tidak mengetahui arti terima kasih, bahkan yg melawan Sang Pemberi Cinta. Ketika mereka gagal menjadi apa yg diinginkanNya barulah Allah membinasakan kebun anggurNya (bd perumpamaan  Mat 21:33-44). Perumpamaan Yesaya secara historis menunjuk kepada kebinasaan Yerusalem dan kerajaan Yehuda pada tahun 586 SM. Inilah kali pertama, secara kronologis, muncul kebun anggur sbg kiasan ttg Israel. Kasus bangsa Yehuda menunjukkan bahwa Allah begitu gemas dan geram ingin menghukum Yehuda dan mengambil segala-galanya. Karena ternyata ada beberapa orang yang tersisa (Yes 4:2-6). Merekalah yang membedakan keadaan Yehuda waktu itu dg keadaan Sodom yg lenyap hancur. Allah telah menyingkirkan segala kenajisan melalui penghakiman dan api yg menyucikan. Suatu saat Gunung Sion akan menjadi tudung suci, menjadi tempat teduh bagi org2 yang mau berlindung kepada Tuhan. Keadaan ini kontras dengan situasi yang menyebabkan Yehuda dihukum, yaitu ketika mereka merasa cukup diri dan meninggalkan Tuhan yang mencintai mereka. Kitab Yesaya ini berlanjut terus dengan mengungkapkan sebuah puisi cinta ttg Allah yg mengasihi Yehuda (ayat 5:1-7). Allah menjaga dan memelihara Yehuda secara khusus. Sang Pemilik anggur mengharapkan anggur2 yg bagus, namun yg ada anggur2 liar. Maka, lagu cinta itu berubah menjadi dukacita. Dg penuh kesedihan, Allah menumpahkan murka-Nya dan "mengambil, menghancurkan, merusak" kebun anggurNya, sungguh kata2 yg keras.Dalam PL, kiasan tsb muncul lagi dalam Yer 12:10 dan Mzm 80. Dalam PB, kiasan ini muncul dalam Perumpa maan ttg Penggarap2 Kebun Anggur yg Jahat (Injil Sinoptik), dan dg penyesuaian khusus muncul dalam Khotbah Yesus ttg Pokok Anggur yg Benar (Yoh 15). Kekasihku barangkali bukan merujuk kpd Allah (kata dôd, tidak pernah dipakai di tempat lain), melainkan kpd teman Yesaya yang mengalami kekecewaan krn kebun anggurnya. Tetapi, cara nabi ini mengidentifikasikan diri dg "kekasih" dalam Yesaya 5:4 menunjukkan kesatuan mistis di antara mereka, yaitu kesatuan yang paling cocok untuk menggambarkan hubungan nabi dengan Allah yang menggunakan sang nabi sebagai juru bicara. Sungguh, dosa Israel tak termaafkan krn menghasilkan buah yg masam, padahal Allah telah memberikan semua kemudahan berupa tanah yang baik dan subur. Mereka harus menghadapi hukuman yg tidak bisa ditolak, pagar perlindungan mereka diangkat, dan para penyerang masuk merusakkan mereka.
Flp 4:6-9 Sukacita Dapat Terwujud dengan Rasa Syukur
Satu-satunya cara untuk melenyapkan kekhawatiran adalah doa, karena alasan-alasan berikut:
1.     Dapat memperbaharui kepercayaan kita pada Tuhan dg menyerahkan segala kecemasan dan persoalan kita (Mat 6:25-34; 1Pet 5:7).
2.     Damai sejahtera Allah akan mengawal hati dan pikiran kita sbg akibat dari persekutuan kita dg Kristus Yesus (ayat Fili 4:6-7; Yes 26:3; Kol 3:15).
3.     Allah menguatkan kita untuk melakukan segala perkara yang Ia inginkan dari kita (ayat Fili 4:13; Ef 3:16
4.     Kita menerima rahmat, kasih karunia, dan pertolongan pada waktu kita memerlukannya (Ibr 4:16).
5.     Kita yakin bahwa Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk kebaikan kita
Permusuhan dari kalangan kafir (bdg. 1:28) dapat menimbulkan kekhawatiran. Hal ini harus dihilangkan dg doa. "Memperhatikan adalah kebajikan, tetapi memelihara kecemasan adalah dosa" (To care is a virtue, but to foster cares in sin, Muller, hlm. 141). Di dalam segala hal. Semua yang dapat menimbulkan kekhawatiran jika tidak didoakan. Dengan ucapan syukur atas apa yang telah dilakukan Allah merup sikap yg tepat untuk mengajukan permohonan baru. Bila di antara para pelayan Tuhan tidak terdapat kesehatian? Bagaimana mungkin sukacita dapat menjadi pengalaman nyata warga gereja bila di antara mereka masih ada yang terbiasa hidup dalam kekuatiran? Spt Tuhan Yesus menjelang kematianNya berdoa untuk kesehatian para pengikut-Nya, kini Paulus dalam keadaan terpenjara pun mempedulikan keadaan gereja di Filipi. Ketidakserasian hubungan, apalagi itu terjadi di antara para aktivis seperti Euodia dan Sintikhe, adalah hal yang tidak baik dibiarkan. Paulus meminta keduanya bersikap sepadan dg status mereka sbg pewaris hidup kekal (ayat 3). Di dalam Kristus semua orang percaya adalah sesama pewaris Kerajaan. Karena itu, ia meminta juga warga jemaat lainnya (Sunsugos berarti sesama pemikul kuk ) untuk turut berusaha mendamaikan kedua pelayan Tuhan itu. Hanya gereja yang warganya sehati terdapat kesukaan. Ini juga kondisi yang membuat hamba Tuhan dan Tuhan melihat gereja sebagai sukacita dan mahkota (ayat 1). Berbagai kesulitan seperti yang dialami gereja di Filipi wajar membuat mereka kurang bersukacita. Kekuatiran baik ttg kehidupan pribadi maupun gereja memang bisa membuat kesukaan menjadi sesuatu yg tidak akrab dalam pengalaman Kristen. Tetapi Paulus mengingatkan bahwa sukacita kita berasal dari Tuhan (ayat 4). Sebaliknya dari membiarkan kondisi sukar mempengaruhi sikap Kristiani, Paulus meminta agar umat Kristiani di Filipi secara aktif menyatakan kebaikan hati mereka (ayat 5). Status 'dalam Tuhan' yang menjadi sumber umat Kristiani memiliki sukacita dan damai sejahtera tidak boleh dihayati oleh orang Kristen secara pasif. Hanya bila secara aktif orang Kristiani memupuk status tersebut dalam doa, maka relasi dengan Tuhan itu menjadi komunikasi yang hidup dan hangat. Dalam kondisi demikian kekuatiran tak beroleh tempat sebab damai dan sukacita Allah sendiri penuh dalam hati orang percaya (ayat 4-7). Meskipun banyak anggapan mengatakan bahwa anjuran ini tidak realistis dan mustahil untuk dilakukan, tetapi perintah ini dianjurkan oleh orang dalam posisi menderita, Paulus kepada jemaat yang juga terancam aniaya, Filipi! Yg mustahil menjadi mungkin, sebab sukacita yg dimaksud tidak bergantung kpd situasi / peristiwa2 ttn, melainkan sukacita yg keluar dari hati dan jiwa yg dipenuhi oleh damai sejahtera Allah yg melampaui segala akal, dan yg memelihara hati dan pikiran kita dalam Yesus (ayat 7; bdk. Yoh. 14:27). Rahasia sukacita. Apakah seseorang merindukan damai sejahtera dan sukacita dalam hidupnya? Berbagai usaha dilakukan untuk pemenuhan kedua hal tsb. Memang Paulus menganjurkan untuk melakukan sesuatu, tetapi bukan dg cara askese (mengasingkan diri), mengkonsumsi obat penenang, kemaruk harta, budak uang, dlsb. Damai sejahtera dan sukacita tidak dapat diperoleh dengan cara-cara kedagingan! Hanya dari Allah dan dekat dengan Kristus saja, hati dan pikiran kita boleh mengalaminya. Hanya oleh anugerah Allah dalam Tuhan Yesus sajalah mendatangkan sukacita terus-menerus dalam kehidupan kita.
Mat 21:33-43 Dihancurkan atau diperbarui? 
Perumpamaan ini suatu alegoria. Tiap-tiap unsur cerita ini mempunyai makna sendiri2: tuan tanah itu ialah Allah; kebun anggur tidak lain kecuali bangsa terpilih, Israel, bdk Yes 5:1; hamba2 itu ialah para nabi, dan anaknya tidak lain Yesus sendiri, yang dibunuh di luar tembok Yerusalem; penggarap2 kebun anggur yang membunuh ialah orang Yahudi yang tak percaya; penggarap2 lain yang menyewa kebun anggur itu ialah bangsa-bangsa lain, orang kafir. "Sokong membawa rebah" berarti org yg seharusnya kuat memegang sesuatu aturan/melemahkannya. Peribahasa ini tepat untuk menggambarkan para penyewa kebun anggur dalam cerita Yesus. Tuan tanah membuka kebun anggur lengkap dg semua fasilitas yang memadai. Kemudian ia menyewakannya kpd para penyewa untuk merawat dan mengelola kebunnya spy menghasilkan buah anggur (ayat 33). Menjelang musim panen, si tuan tanah meminta bagiannya (ayat 34). Akan tetapi, bukan bagian yang didapatkan melainkan siksaan yang dialami para utusan (ayat 35-36). Tidak puas dengan siksaan, mereka pun membunuh ahli waris kebun anggur itu (ayat 37). Mereka kini menunjukkan sikap pemberontakan. Apa kesalahan dari para penyewa kebun anggur? Pertama, tidak memenuhi tanggung jawabnya. Kedua, melakukan penganiayaan thdp orang tak bersalah. Ketiga, membunuh anak tuan tanah. Siapa yg Yesus maksud dengan para penyewa itu? Para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi mengerti bahwa merekalah yang dimaksud (ayat 45). Apa maksud cerita Yesus itu? Ia akan mengalihkan anugerah-Nya kepada orang-orang bukan Yahudi yang menyambut Injil dan hidup sesuai Injil (ayat41, 43). Seharusnya imam kepala dan tua-tua agama berperan untuk membawa umat Allah mengenal Dia yg diutus Allah. Akan tetapi, mereka justru menyalibkan Tuhan Yesus (ayat 42). Injil keselamatan melalui kematian dan kebangkitan Yesus akan membawa dua akibat: yang menolak akan binasa, yang menerima akan dirombak dan diperbarui (ayat 42-44). Jangan merasa aman karena memiliki status dan melaksanakan simbol2 rohani. Tuhan menuntut buah kehidupan yang sepadan dengan pengakuan iman. Tanda kesejatian dan kesetiaan kerohanian adalah hidup yang menawarkan sifat dan kehendak Tuhan.
Dari ke tiga bacaan kami belajar:
1.       Perumpamaan ttg kebun anggur mengungkapkan keinginan Tuhan dalam mendidik bangsa Israel mengikuti perintahNya selama keluar dari Mesir tapi ternyata mereka menolak dan membangkang atas semua itu bahkan menghasilkan anggur masam, yang tidak diingini Tuhan sehingga mereka dibuang. Tuhan akhirnya menerima bangsa yang bukan ahli waris.
2.       Damai sejahtera dan sukacita tidak dapat diperoleh dengan cara-cara kedagingan. Hanya dari Allah dan dekat dengan Kristus saja, membaca Kitab Suci, hidup benar di mata Tuhan,hati dan pikiran kita boleh mengalaminya. Hanya oleh anugerah Allah dalam Yesus sajalah mendatangkan sukacita terus-menerus dalam kehidupan kita.
3.       Injil keselamatan melalui kematian dan kebangkitan Yesus akan membawa dua akibat: yang menolak akan binasa, yang menerima akan dirombak dan diperbarui (Mat 21:42-44). Jangan merasa aman karena memiliki status dan melaksanakan simbol2 rohani, menggunakan symbol sebagai tameng dan kedok dalam menjalankan kehidupan sehari2. Tuhan menuntut buah kehidupan yang sepadan dengan pengakuan iman.Buah2 roh yang nyata dalam pernyataan ucapan dan tindakan.
4.       Kemampuan kita dalam memelihara hati dan pikiran adalah baik untuk melanjutkan kehidupan dalam kebenaran Firman Tuhan sehingga kita mengalami anugrah yang besar dan kehidupan kudus yang murni sehingga layak bagi Tuhan.
5.       Yesus selalu memelihara Hati dan pikiranNya untuk memenuhi semua perintah BapaNya dalam menebus dosa manusia sehingga selama hidup di dunia tak bercela hingga di paku di salib, Dialah Anak  Domba yang Sulung dan tak bercela yang dinantikan dalam penyelamatan umat manusia, hingga kita sadar dan menerima semua dalam kerajaan Surga kelak.

6.       Allah menjaga dan memelihara Yehuda secara khusus. Sang Pemilik anggur mengharapkan anggur2 yg bagus, namun yg ada anggur2 liar, hasilnya asam. Lagu cinta itu berubah menjadi dukacita. Dg penuh kesedihan, Allah menumpahkan murka-Nya dan "mengambil, menghancurkan, merusak" kebun anggurNya, hal ini dimaksudkan agar manusia selalu menghasilkan buah Roh yang diharapkan keluar dari mulut manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar