Pelihara Hati dan
Pikiran Minggu 5
Oktober 2014
Yes 5:1-7
1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku,
nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun
anggur di lereng bukit yang subur.2 Ia mencangkulnya dan membuang
batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah
menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu
dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang
dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.3 Maka sekarang, hai
penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku
itu.4 Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu,
yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur
yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?5
Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada
kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu
dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;
Flp 4:6-9
6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,
tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan
permohonan dengan ucapan syukur.7 Damai sejahtera Allah, yang
melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.8
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang
adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.9 Dan
apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah
kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah
sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Mat 21:33-43
33 "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah
seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia
menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun
itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap2 lalu
berangkat ke negeri lain.34 Ketika hampir tiba musim petik, ia
menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap2 itu untuk menerima hasil
yang menjadi bagiannya.35 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap
hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan
melempari yang lain pula dengan batu.36 Kemudian tuan itu menyuruh
pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi
merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka.37 Akhirnya
ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.38
Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata
seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya
warisannya menjadi milik kita.39 Mereka menangkapnya dan
melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya.40 Maka
apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dg
penggarap-penggarap itu?"41 Kata mereka kepada-Nya: "Ia
akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya
kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada
waktunya."42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah
kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah
menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib
di mata kita.43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan
Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan
menghasilkan buah Kerajaan itu.
Pembahasan:
Yes 5:1-7 Hukuman Tuhan atas Kebun Anggur
Nyanyian kebun anggur menunjukkan bahwa Allah berusaha sedapat2nya
untuk menjadikan Yehuda bangsa yg benar dan produktif. Allah mengasihi manusia.
KasihNya nyata melalui penciptaan, pemeliharaan dan penebusan manusia. Fakta
kasih tsb mestinya membuat manusia merespons dan hidup dalam kasih. Namun,
yg terjadi justru sebaliknya, manusia tidak merespons kasih itu. Meskipun Allah
mengasihi manusia, Allah tetap akan menghukum mereka yang tidak mengetahui arti
terima kasih, bahkan yg melawan Sang Pemberi Cinta. Ketika
mereka gagal menjadi apa yg diinginkanNya barulah Allah membinasakan kebun
anggurNya (bd perumpamaan Mat 21:33-44).
Perumpamaan Yesaya secara historis menunjuk kepada kebinasaan Yerusalem dan
kerajaan Yehuda pada tahun 586 SM. Inilah kali pertama, secara kronologis,
muncul kebun anggur sbg kiasan ttg Israel. Kasus bangsa
Yehuda menunjukkan bahwa Allah begitu gemas dan geram ingin menghukum Yehuda
dan mengambil segala-galanya. Karena ternyata ada beberapa orang yang tersisa
(Yes 4:2-6).
Merekalah yang membedakan keadaan Yehuda waktu itu dg keadaan Sodom yg lenyap hancur.
Allah telah menyingkirkan segala kenajisan melalui penghakiman dan api yg
menyucikan. Suatu saat Gunung Sion akan menjadi tudung suci, menjadi tempat
teduh bagi org2 yang mau berlindung kepada Tuhan. Keadaan ini
kontras dengan situasi yang menyebabkan Yehuda dihukum, yaitu ketika mereka
merasa cukup diri dan meninggalkan Tuhan yang mencintai mereka. Kitab Yesaya
ini berlanjut terus dengan mengungkapkan sebuah puisi cinta ttg Allah yg
mengasihi Yehuda (ayat 5:1-7).
Allah menjaga dan memelihara Yehuda secara khusus. Sang Pemilik anggur
mengharapkan anggur2 yg bagus, namun yg ada anggur2 liar.
Maka, lagu cinta itu berubah menjadi dukacita. Dg penuh kesedihan, Allah
menumpahkan murka-Nya dan "mengambil,
menghancurkan, merusak" kebun anggurNya, sungguh kata2 yg
keras.Dalam PL, kiasan tsb muncul lagi dalam Yer 12:10 dan Mzm 80.
Dalam PB, kiasan ini muncul dalam Perumpa maan ttg Penggarap2 Kebun
Anggur yg Jahat (Injil Sinoptik), dan dg penyesuaian khusus muncul dalam
Khotbah Yesus ttg Pokok Anggur yg Benar (Yoh 15).
Kekasihku barangkali bukan merujuk kpd Allah (kata dôd, tidak pernah dipakai di tempat lain),
melainkan kpd teman Yesaya yang mengalami kekecewaan krn kebun anggurnya.
Tetapi, cara nabi ini mengidentifikasikan diri dg "kekasih" dalam Yesaya 5:4 menunjukkan kesatuan mistis di antara
mereka, yaitu kesatuan yang paling cocok untuk menggambarkan hubungan nabi
dengan Allah yang menggunakan sang nabi sebagai juru bicara. Sungguh, dosa
Israel tak termaafkan krn menghasilkan buah yg masam, padahal Allah telah
memberikan semua kemudahan berupa tanah yang baik dan subur. Mereka harus
menghadapi hukuman yg tidak bisa ditolak, pagar perlindungan mereka diangkat,
dan para penyerang masuk merusakkan mereka.
Flp 4:6-9 Sukacita Dapat Terwujud dengan Rasa Syukur
Satu-satunya cara untuk
melenyapkan kekhawatiran adalah doa, karena alasan-alasan berikut:
1. Dapat
memperbaharui kepercayaan kita pada Tuhan dg menyerahkan segala kecemasan dan
persoalan kita (Mat 6:25-34; 1Pet 5:7).
2. Damai
sejahtera Allah akan mengawal hati dan pikiran kita sbg akibat dari persekutuan
kita dg Kristus Yesus (ayat Fili 4:6-7; Yes 26:3; Kol 3:15).
3. Allah
menguatkan kita untuk melakukan segala perkara yang Ia inginkan dari kita (ayat Fili 4:13; Ef 3:16
5. Kita
yakin bahwa Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk kebaikan kita
Permusuhan dari kalangan kafir (bdg. 1:28)
dapat menimbulkan kekhawatiran. Hal ini harus dihilangkan dg doa.
"Memperhatikan adalah kebajikan, tetapi memelihara kecemasan adalah
dosa" (To care is a virtue, but to foster cares in sin, Muller, hlm. 141). Di dalam segala hal. Semua yang dapat menimbulkan
kekhawatiran jika tidak didoakan. Dengan
ucapan syukur atas apa yang telah dilakukan Allah merup sikap yg tepat
untuk mengajukan permohonan baru. Bila di antara para pelayan Tuhan tidak terdapat
kesehatian? Bagaimana mungkin sukacita dapat menjadi pengalaman nyata warga
gereja bila di antara mereka masih ada yang terbiasa hidup dalam kekuatiran?
Spt Tuhan Yesus menjelang kematianNya berdoa untuk kesehatian para
pengikut-Nya, kini Paulus dalam keadaan terpenjara pun mempedulikan keadaan
gereja di Filipi. Ketidakserasian hubungan, apalagi itu terjadi di antara para
aktivis seperti Euodia dan Sintikhe, adalah hal yang tidak baik dibiarkan.
Paulus meminta keduanya bersikap sepadan dg status mereka sbg pewaris hidup
kekal (ayat 3).
Di dalam Kristus semua orang percaya adalah sesama pewaris Kerajaan. Karena
itu, ia meminta juga warga jemaat lainnya (Sunsugos berarti sesama pemikul kuk )
untuk turut berusaha mendamaikan kedua pelayan Tuhan itu. Hanya gereja yang
warganya sehati terdapat kesukaan. Ini juga kondisi yang membuat hamba Tuhan
dan Tuhan melihat gereja sebagai sukacita dan mahkota (ayat 1). Berbagai
kesulitan seperti yang dialami gereja di Filipi wajar membuat mereka kurang
bersukacita. Kekuatiran baik ttg kehidupan pribadi maupun gereja memang bisa
membuat kesukaan menjadi sesuatu yg tidak akrab dalam pengalaman Kristen.
Tetapi Paulus mengingatkan bahwa sukacita kita berasal dari Tuhan (ayat 4).
Sebaliknya dari membiarkan kondisi sukar mempengaruhi sikap Kristiani, Paulus
meminta agar umat Kristiani di Filipi secara aktif menyatakan kebaikan hati
mereka (ayat 5).
Status 'dalam Tuhan' yang menjadi sumber umat Kristiani memiliki sukacita dan
damai sejahtera tidak boleh dihayati oleh orang Kristen secara pasif. Hanya
bila secara aktif orang Kristiani memupuk status tersebut dalam doa, maka
relasi dengan Tuhan itu menjadi komunikasi yang hidup dan hangat. Dalam kondisi
demikian kekuatiran tak beroleh tempat sebab damai dan sukacita Allah sendiri
penuh dalam hati orang percaya (ayat 4-7). Meskipun
banyak anggapan mengatakan bahwa anjuran ini tidak realistis dan mustahil untuk
dilakukan, tetapi perintah ini dianjurkan oleh orang dalam posisi menderita,
Paulus kepada jemaat yang juga terancam aniaya, Filipi! Yg mustahil menjadi
mungkin, sebab sukacita yg dimaksud tidak bergantung kpd situasi / peristiwa2
ttn, melainkan sukacita yg keluar dari hati dan jiwa yg dipenuhi oleh damai
sejahtera Allah yg melampaui segala akal, dan yg memelihara hati dan pikiran
kita dalam Yesus (ayat 7;
bdk. Yoh. 14:27). Rahasia
sukacita. Apakah seseorang merindukan damai sejahtera dan sukacita dalam
hidupnya? Berbagai usaha dilakukan untuk pemenuhan kedua hal tsb. Memang Paulus
menganjurkan untuk melakukan sesuatu, tetapi bukan dg cara askese (mengasingkan
diri), mengkonsumsi obat penenang, kemaruk harta, budak uang, dlsb. Damai
sejahtera dan sukacita tidak dapat diperoleh dengan cara-cara kedagingan! Hanya
dari Allah dan dekat dengan Kristus saja, hati dan pikiran kita boleh
mengalaminya. Hanya oleh anugerah Allah dalam Tuhan Yesus sajalah mendatangkan
sukacita terus-menerus dalam kehidupan kita.
Mat 21:33-43 Dihancurkan atau
diperbarui?
Perumpamaan ini suatu alegoria. Tiap-tiap unsur cerita ini
mempunyai makna sendiri2: tuan tanah itu ialah Allah; kebun anggur
tidak lain kecuali bangsa terpilih, Israel, bdk Yes 5:1;
hamba2 itu ialah para nabi, dan anaknya tidak lain Yesus sendiri,
yang dibunuh di luar tembok Yerusalem; penggarap2 kebun anggur yang
membunuh ialah orang Yahudi yang tak percaya; penggarap2 lain yang
menyewa kebun anggur itu ialah bangsa-bangsa lain, orang kafir. "Sokong
membawa rebah" berarti org yg seharusnya kuat memegang sesuatu aturan/melemahkannya.
Peribahasa ini tepat untuk menggambarkan para penyewa kebun anggur dalam cerita
Yesus. Tuan tanah membuka kebun anggur lengkap dg semua fasilitas yang memadai.
Kemudian ia menyewakannya kpd para penyewa untuk merawat dan mengelola kebunnya
spy menghasilkan buah anggur (ayat 33).
Menjelang musim panen, si tuan tanah meminta bagiannya (ayat 34).
Akan tetapi, bukan bagian yang didapatkan melainkan siksaan yang dialami para
utusan (ayat 35-36).
Tidak puas dengan siksaan, mereka pun membunuh ahli waris kebun anggur itu
(ayat 37).
Mereka kini menunjukkan sikap pemberontakan. Apa kesalahan dari para penyewa
kebun anggur? Pertama, tidak
memenuhi tanggung jawabnya. Kedua,
melakukan penganiayaan thdp orang tak bersalah. Ketiga, membunuh anak tuan tanah. Siapa yg Yesus maksud dengan para
penyewa itu? Para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi mengerti bahwa
merekalah yang dimaksud (ayat 45).
Apa maksud cerita Yesus itu? Ia akan mengalihkan anugerah-Nya kepada
orang-orang bukan Yahudi yang menyambut Injil dan hidup sesuai Injil (ayat41, 43).
Seharusnya imam kepala dan tua-tua agama berperan untuk membawa umat Allah mengenal
Dia yg diutus Allah. Akan tetapi, mereka justru menyalibkan Tuhan Yesus (ayat 42).
Injil keselamatan melalui kematian dan kebangkitan Yesus akan membawa dua akibat:
yang menolak akan binasa, yang menerima akan dirombak dan
diperbarui (ayat 42-44). Jangan
merasa aman karena memiliki status dan melaksanakan simbol2 rohani.
Tuhan menuntut buah kehidupan yang sepadan dengan pengakuan iman. Tanda
kesejatian dan kesetiaan kerohanian adalah hidup yang menawarkan sifat dan
kehendak Tuhan.
Dari ke tiga bacaan kami belajar:
1.
Perumpamaan ttg kebun anggur mengungkapkan
keinginan Tuhan dalam mendidik bangsa Israel mengikuti perintahNya selama
keluar dari Mesir tapi ternyata mereka menolak dan membangkang atas semua itu
bahkan menghasilkan anggur masam, yang tidak diingini Tuhan sehingga mereka
dibuang. Tuhan akhirnya menerima bangsa yang bukan ahli waris.
2.
Damai sejahtera dan sukacita tidak
dapat diperoleh dengan cara-cara kedagingan. Hanya dari Allah dan dekat dengan
Kristus saja, membaca Kitab Suci, hidup benar di mata Tuhan,hati dan pikiran
kita boleh mengalaminya. Hanya oleh anugerah Allah dalam Yesus sajalah
mendatangkan sukacita terus-menerus dalam kehidupan kita.
3.
Injil keselamatan melalui kematian
dan kebangkitan Yesus akan membawa dua akibat: yang menolak akan binasa,
yang menerima akan dirombak dan diperbarui (Mat 21:42-44).
Jangan merasa aman karena memiliki status dan melaksanakan simbol2
rohani, menggunakan symbol sebagai tameng dan kedok dalam menjalankan kehidupan
sehari2. Tuhan menuntut buah kehidupan yang sepadan dengan pengakuan
iman.Buah2 roh yang nyata dalam pernyataan ucapan dan tindakan.
4.
Kemampuan kita dalam memelihara hati dan
pikiran adalah baik untuk melanjutkan kehidupan dalam kebenaran Firman Tuhan
sehingga kita mengalami anugrah yang besar dan kehidupan kudus yang murni
sehingga layak bagi Tuhan.
5.
Yesus selalu memelihara Hati dan pikiranNya
untuk memenuhi semua perintah BapaNya dalam menebus dosa manusia sehingga
selama hidup di dunia tak bercela hingga di paku di salib, Dialah Anak Domba yang Sulung dan tak bercela yang
dinantikan dalam penyelamatan umat manusia, hingga kita sadar dan menerima
semua dalam kerajaan Surga kelak.
6.
Allah menjaga dan memelihara
Yehuda secara khusus. Sang Pemilik anggur mengharapkan anggur2 yg
bagus, namun yg ada anggur2 liar, hasilnya asam. Lagu cinta itu
berubah menjadi dukacita. Dg penuh kesedihan, Allah menumpahkan murka-Nya dan
"mengambil, menghancurkan, merusak"
kebun anggurNya, hal ini dimaksudkan agar manusia selalu menghasilkan buah Roh
yang diharapkan keluar dari mulut manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar