Minggu, 14 Juni 2015

Hal Kerajaan Allah                             Minggu, 14 Juni 2015
Yeh 17:22-24
22 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan mengambil sebuah carang dari puncak pohon aras yang tinggi dan menanamnya; Aku mematahkan nya dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung yang menjulang tinggi ke atas;23 di atas gunung Israel yang tinggi akan Kutanam dia, agar ia bercabang-cabang dan berbuah dan menjadi pohon aras yang hebat; segala macam burung dan yang berbulu bersayap tinggal di bawahnya, mereka bernaung di bawah cabang-cabangnya.24 Maka segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."
2 Kor 5:6-10
6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,7 sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat   8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, spy kami berkenan kepada-Nya.10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Mrk 4:26-34
26 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."30 Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?31 Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.32 Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka,34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Pembahasan:
Yeh 17:22-24 Pemberontakan memusuhi Tuhan
Perumpamaan burung rajawali dan pohon aras (Yeh 17:1-10) serta penafsirannya (Yeh 17:11-21) memberi komentar atas keresahan politik yg dialami tanah Yehuda. Pada tahun 597 SM, Nebukadnezar (rajawali yg besar Yeh 17:3) datang ke Yehuda dan mengambil raja Yoyakhin (pucuk pohon Aras) dan pembesar kota Babel. Zedekia (sebuah dari taruk2 tanah Yeh 17:5) ditunjuk sbg kepala Negara Yehuda oleh org Babel. Pada Tahun 588 SM, ia memberontak melawan Babel dg berpaling kpd Psammetikhus II dari Mesir (burung rajawali besar yg lain Yeh 17:7). Pesan Yehezkiel yakni org2 Mesir tdk akan lagi dapat menyelamatkan raja maupun tanah Yehuda. Spt Yeremia (Yer 37-38), Yehezkiel menyatakan bahwa Zedekia tunduk kpd kekuasaan Babel. Dijelaskannya ttg sumpah dan perjanjian antara Zedekia dan Nebukadnezar sama mengikat spt sumpah dan perjanjian antara umat dan Tuhan (Yeh 17:19). Pemberontakan melawan Babel sebenarnya sama dg pemberontakan melawan Tuhan, yg membawa Nebukadnezar kpd Yehuda. Di mata Tuhan, Zedekia juga adalah seorang yg ingkar janji. Sbg raja Israel, dia bersama rakyatnya terikat dg Perjanjian Sinai. Seharusnya ia patuh pada Tuhan, memimpin umat Tuhan setia kepadaNya. Akibat ketidaktaatannya, Tuhan sendiri menjadi lawannya. Tuhanlah yang ada di balik kekalahan pasukannya di tangan Babel. Spt bab 16, bab ini jua di tutup dg janji (Yeh 17:22-24). Tuhan akan menanam carang dari pohon aras yg tinggi, memeliharanya dan mengembangkannya. Masa depan Israel ada di tangan Tuhan, yg dpt membuat pohon tinggi menjadi rendah dan pohon rendah menjadi tinggi (Yeh 17:24). Kata2 penutup berisi perjanjian barangkali tambahan, meskipun dalam keadaannya sekarang lebih sesuai dg gaya Yehezkiel.
2 Kor 5:6-10 Perspektif kekekalan
Dalam 2 Kor 4:16-18 diperlawankan manusia lahiriah yg semakin merosot dg manusia batiniah yg semakin meningkat, 2 Kor 5:16; bdk Rom 7:22. Manusia batiniah itu = "manusia baru" yg disebut dalam Kol 3:10 yakni jaminan Roh Kudus, 2 Kor 5:5; bdk Rom 8:23. Kepenuhannya baru diberikan melalui kebangkitan, waktu orang beriman menempati tempat kediaman sorgawi, 2 Kor 5:2, ialah tubuh rohaniah, 1 Kor 15:44. Krnnya orang Kristen dg hangat merindukan, (2 Kor 5:2) kepenuhan itu. Mereka ingin bahwa tidak pernah akan kekurangan kepenuhan itu, meski untuk sementara waktu sekalipun akibat kematian yg mendatangi mereka sebelum Kedatangan Tuhan (2 Kor 5:4).Paulus tabah, kata Yunani yang menggambarkan ketabahan hati dalam menanggung derita adalah hupomone. Kata itu menggambarkan kemampuan menanggung penderitaan dg tabah shg dapat melewati segala bentuk kesulitan dengan tetap menempuh jalan kemenangan. Rasul Paulus mempunyai hupomone. Ia tetap tabah saat menghadapi berbagai macam penderitaan. Ia berkata, "... dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran, dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa ...." (2 Kor 6:4b-5). Semuanya itu ia lewati dengan ketabahan. Kesulitan menjadi guru baginya sehingga dia dapat bersaksi, "sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu" (2 Kor 6:9-10). Pengalaman itu menjadi kesaksian bagi semua orang, terutama bagi mereka yang menjalani jalan penderitaan yang sama dengan Rasul Paulus. Dia menguatkan jemaat Korintus agar mampu melewati jalan yang pernah ia lalui. Rahasia Paulus menjalani penderitaan dengan hupomone, bukan bergantung pada kekuatan diri, tetapi pada kekuatan Tuhan yang tak terbatas. Paulus tidak takut mati, malahan ingin mati, sebab itu berarti masuk tanah-air yg sejati, & untuk selama-lamanya hidup dalam pergaulan mesra dg Yesus yg pernah dilihatnya dalam kemuliaanNya. Umat patut berpikir demikian juga. disini terang pula bahwa Paulus yakin, bahwa keadaan itu tercapai segera sesudah matinya tubuh, biarpun jiwa masih dalam keadaan "telanjang." Tidak mudah untuk melihat penderitaan dengan harapan “habis hujan akan tampak pelangi”. Lebih mudah bagi kita membayangkan penderitaan dengan gambaran “habis hujan, banjir melanda”. Kesulitan saja yg akan muncul. Paulus bukan sekadar melihat sisi positif, bila dia katakan bahwa meski tubuhnya menjadi lemah krn penderitaan yg alaminya tetapi kehidupan rohaninya diperbarui dan diperkuat oleh kuasa Allah (2 Kor 4:16). Cakrawala pemikirannya menjangkau pengharapan kekal (2 Kor 4:18), yakni tempat kediaman di surga, yang disediakan Allah untuk menggantikan tempat kediaman di bumi (2 Kor 5:1). Ketika tubuh di bumi ini menderita, orang beriman berharap akan tubuh kebangkitan (2 Kor 5:2), yakni tubuh kemuliaan yang akan diterima pada hari kedatangan Kristus (2 Kor 5:3). Itulah rancangan Allah bagi manusia (2 Kor 5:5). Dan penggenapan rancangan itulah yang secara serius kita imani dan harapkan. Untuk itu, orang percaya menerima Roh Kudus sebagai jaminan (2 Kor 1:22), bagaikan uang muka yang menjamin pembayaran sepenuhnya di masa kemudian. Maka karya Roh Kudus dalam hidup Paulus dan jemaat Korintus merupakan “uang muka” dari keselamatan penuh yang akan mereka terima di masa datang. Roh Kudus menolong orang beriman agar di dalam penderitaan mengalami latihan dan penguatan iman. Sebab itu Paulus rela menanggung penderitaan (2 Kor 5:6), karena ingin berkenan di hadapan Kristus yang akan duduk di takhta pengadilan supaya ia menerima apa yang patut diterimanya (2 Kor 5:9-10). Paulus melihat hidup serta pengalamannya berdasarkan perspektif kekekalan yang akan diterimanya kelak. Meski kini ia harus mengalami penderitaan, ia tetap menanggungnya dengan rela. Apakah kita juga sedang menjalani hidup ini dengan perspektif yang sama? Hidup dalam perspektif kekekalan akan memampukan kita menjalani tiap babak dalam hidup dengan tabah dan hati-hati, karena tahu bahwa akan tiba saatnya Tuhan datang dan mengenapi janji-Nya.
Mrk 4:26-34 Kehadiran Tuhan dpt dirasakan
Di sini ditampilkan metode mengajar yang berbeda. Sekalipun sebelumnya Kristus telah mempergunakan metode ini secara terbatas, baru di sinilah dalam pelayanan-Nya Dia mempergunakan metode ini sbg sarana pengajaran yang utama. Pada saat orang yang berkumpul bertambah banyak. perlawanan meningkat. dan para pengikut yang tidak sungguh2 menjadi berlipat ganda. Yesus mempergunakan perumpamaan di satu sisi sbg sarana untuk mengajar murid2Nya sendiri, dan di sisi lain untuk menutup inti ajaran-Nya dari para pendengar yg tidak sungguh2 dan yang bersikap menentang. Dalam kesempatan ini Dia mempergunakan ini untuk mengilustrasikan ciri-ciri tertentu dari Kerajaan Allah. Perumpamaan kedua ttg Kerajaan Allah yang dicatat oleh Markus ialah tentang tanah yang mendatangkan hasil secara spontan (Mrk 4:26-29). Sesungguhnya, perumpamaan ini dimulai pada saat Perumpamaan tentang Tanah itu berakhir, dengan selanjutnya menggambarkan pertumbuhan benih yang menghasilkan buah. Aspek Kerajaan yang dimaksudkan di sini ialah aspek rohani yang ada sekarang, yaitu kenyataan batiniah maupun manifestasi lahiriahnya. Kerajaan ini diperluas melalui penaburan benih firman (Mrk 4:14). Dalam pengajaran Yesus, kerajaan Allah selain harus terlihat dan kehadirannya dirasakan sekitarnya, juga bersifat dinamis. Untuk menjelaskan hal ini kpd jemaat, Yesus memberikan tiga perumpamaan senada yaitu tentang pelita, benih dan biji sesawi, yg menggambarkan tentang Kerajaan Allah. Pertama, Kerajaan Allah digambarkan dengan pelita (Mrk 4:21-25). Yesus menjelaskan bahwa Kerajaan Allah, meskipun masih terselubung di dalam diri-Nya, tetapi kehadiran-Nya dapat dilihat dan dirasakan oleh sekitarnya. Allah akan memberikan kesukacitaan Kerajaan Allah dalam kuasa-Nya kepada siapa pun yang menerima kehadiran-Nya dalam diri Yesus. Kedua, benih yang bertunas dan bertumbuh siap memberi tuaian yg baik (Mrk 4:26-29). Perumpamaan ini berbicara mengenai Kerajaan Allah sebagaimana ia hadir dalam diri Yesus. Si Penabur telah menabur benih. Karya keselamatan Mesias telah mulai. Dunia baru telah hadir. Namun, meskipun Kerajaan itu masih hadir dalam keadaan terselubung, tetapi ada kepastian bahwa pada waktunya benih yang telah ditaburkan, melalui karya Allah yang ajaib itu akan mendatangkan musim menuai. Ketiga, biji sesawi yang meski kecil, bahkan terkecil di antara segala benih yang ditaburkan orang di lahan (Mrk 4:30-32). Namun karena hidup, benih itu tumbuh menjadi pohon yg tinggi, bahkan lebih tinggi dari segala pohon yg ditanam di lahan itu. Kerajaan Allah itu telah datang dan telah tersedia berkatnya bagi semua orang. Melalui ketiga perumpamaan ini Yesus menegaskan bahwa bila kita sungguh dalam Dia, tidak bisa tidak kita akan mengalami kerohanian yang bertumbuh. Sudah seharusnyalah umat Kristiani menerapkan prinsip ini di dalam kehidupannya sehari hari. Tidak sedikit orang-orang yang melayani Tuhan merasa kecewa, pesimis, bahkan frustasi karena setelah bertahun-tahun berkutat dalam pelayanan, belum juga melihat hasil pelayanannya. Mengapa demikian? Hal ini biasanya terjadi karena menganggap bahwa keberhasilan atau kesuksesan pelayanan adalah semata-mata karena pekerjaan atau usaha sendiri. Apalagi mengukur keberhasilan pelayanan dari besar atau kecilnya pekerjaan yang dilakukan. Bukankah tidak sedikit juga anggapan bahwa kesuksesan pelayanan dilihat dari pekerjaan-pekerjaan spektakuler yang sanggup dilakukan oleh seorang pelayanan Tuhan? Misalnya mukjizat penyembuhan atau pengusiran setan. Perikop ini mengingatkan agar kita tidak merasa kecewa apalagi frustasi.
Dari ketiga bacaan kami belajar bahwa:
1.       Kita tidak boleh merasa kecewa apalagi frustasi. Perkembangan Kerajaan Allah (kesuksesan pelayanan kita) sepenuhnya merupakan pekerjaan Allah (Mrk 4:26-28), tidak tergantung usaha manusia. Manusia dapat berupaya, tetapi pertumbuhan atau perkembangannya tergantung sepenuhnya pada karya Allah.
2.       Pusat keselamatan adalah dari Tuhan saja (Yeh 17:22). Aku sendiri Firman Tuhan akan mengambil carang dari puncak pohon aras yg tinggi dan menanamnya di atas sebuah gunung yg menjulang ke atas. Ini adalah kebalikan dari tindakan hukuman menjadi tindakan penyelamatan. Ini adalah gambaran Mesias dari keturunan Daud yg menjadi pusat kehidupan orang yang takut akan Tuhan. Kekuatan dan kebijaksanaan manusia tidak dapat mengembalikan manusia berpusat kepda Tuhan, tetapi Tuhan sendiri yg bertindak shg manusia itu memiliki pengharapan dan kekuatan baru.
3.       Tuhan sendiri menjadi pusat perlindungan (Yeh 17:23). Hal ini digambarkan spt pohon yg ditanam bercabang2 dan berbuah, dan menjadi pohon aras yg hebat, segala macam burung dan bersayap tinggal di bawahnya, mereka bernaung di bawah cabang2nya. Berbuah & bertempat tinggal, dan bernaung merup gambaran bangsa yg dibuang akan mendpt keselamatan. Hub dg Tuhan : hub yg terutama. Bangsa yg telah kembali dari pembuangan mendapat status dalam perlindungan Tuhan dan mengetahui rencana Tuhan adalah rencana keselamatan.
4.       Perkara yg dilakukan Tuhan dapat dimengerti melalui kerendahan hati (Yeh 17:24 merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, pohon yang tumbuh menjadi pohon yang layu dan kering, dan pohon yang layu kering, menjadi bertaruk kembali). Apa yg tidak mungkin pada manusia, mungkin bagi Tuhan. Untuk itu manusia seharusnya berpengharapan kepada Tuhan. Syaratnya adalah memiliki kerendahan hati (bd. Fil 2:3-4).
5.       Hanya Tuhan yg dapat memberikan pengharapan dan kekuatan baru. Tidak menukar posisi Tuhan dg apapun, kehendak Allah menjadi kehendak kita. Bila kehendak Allah menjadi kehendak kita, maka kita akan mendapat pengharapan dan kekuatan baru . Ini membuat kita menjadi pemenang dalam permasalahan dan pergumulan hidup (Yeh 17:24).
6.       Org yg sombong direndahkan, org yg rendah hati di tinggikan, pemimpin harus sadar utk melayani bukan dilayani.
7.       Org yg bertobat ditinggikan Tuhan, org yg keras hati direndahkan Tuhan.
8.       Org yg penuh kasih dan kesabaran di tinggikan Tuhan, org yg emosional direndahkan Tuhan.
9.       Org yg suci hati ditinggikan Tuhan, org yg berdosa direndahkan Tuhan.
10.    Bila Anda menghadapi badai kehidupan, jangan mengeluh dan menyerah kepada keadaan. Berdoalah memohon kekuatan Tuhan dan jalanilah hidup ini dengan hupomone. Tuhan akan memampukan Anda menjadi pemenang kehidupan, sehingga Anda dapat bersaksi bahwa kekuatan dan ketabahan itu datangnya dari Tuhan.

11.    Melalui ketiga perumpamaan ini Tuhan Yesus menegaskan bahwa bila kita sungguh dalam Dia, tidak bisa tidak kita akan mengalami kerohanian yang bertumbuh.
Perjanjian Darah Yesus                           Minggu, 7 Juni 2015
Kel 24:3-8
3 Lalu datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala firman TUHAN dan segala peraturan itu, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak: "Segala firman yang telah diucapkan TUHAN itu, akan kami lakukan." 4 Lalu Musa menuliskan segala firman TUHAN itu. Keesokan harinya pagi-pagi didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel.5 Kemudian disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel, maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai korban keselamatan kepada TUHAN.6 Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu ditaruhnya ke dalam pasu, sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu.7 Diambilnyalah kitab perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan didengar oleh bangsa itu dan mereka berkata: "Segala firman TUHAN akan kami lakukan dan akan kami dengarkan."8 Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: "Inilah darah perjanjian yang diadakan TUHAN dengan kamu, berdasarkan segala firman ini."
Ibr 9:11-15
11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, 12  dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dg itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yg najis, shg mereka disucikan secara lahiriah,14 betapa lebihnya darah Kristus, yg oleh Roh yg kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sbg persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kpd Allah yg hidup.15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Mrk 14:12-16,22-26
12 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu org menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kpdNya: "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi utk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"13 Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dg pesan: "Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia 14dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku? 15 Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!"16 Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah.22 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku."23 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu.24 Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah."26 Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.
Pembahasan:
Kel 24 :3-8 Upacara korban Keselamatan
Upacara perjanjian yang diadakan antara Allah dengan Israel adalah wujud formal yang memeteraikan perjanjian yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Allah sebagai pihak pertama, menawarkan penyertaan dan jaminan-Nya atas Israel (Kel 23:20-33). Israel di pihak kedua berjanji taat kepada segenap firman-Nya (Kel 24:3). Upacara itu dimulai dengan persembahan kurban (Kel 24: 5). Darah kurban yang separuh disiramkan ke mezbah (mewakili Allah) sebagai pernyataan kesetiaan Allah kepada Israel. Sisa darah kurban itu disiramkan kepada umat Israel (Kel 24: 8) setelah mereka menyatakan komitmen mereka (Kel 24:7). Kurban darah ini merupakan kurban persekutuan karena darah yang disiramkan kepada kedua belah pihak mempersekutukan mereka. Sebagai wujud persekutuan itu, Allah berkenan menampakkan diri kepada umat Israel (Kel 24:10) dan mereka (diwakili para pemimpinnya, Kel 24:1,9) menikmati persekutuan dengan-Nya melalui makan dan minum bersama-sama (Kel 24:11). Lalu, Musa mendapatkan tugas khusus naik ke gunung Sinai untuk menerima loh batu berisikan Sepuluh Hukum Allah dan berbagai peraturan rinci mengenai pendirian kemah suci yang akan dijabarkan di pasal 25-40 (Kel 24:12-18). Menurut pandangan penyusun terakhir kisah ini maka perjanjian yang diadakan Musa meneguhkan kepilihan bangsa Israel serta janji-janji yang telah diberikan kepadanya, Kel 6:5-7, sama seperti perjanjian dengan Abraham (yg disinggung dalam Kel 6:4) meneguhkan janji-janji yg terdahulu, Kej 17. Akan tetapi perjanjian dengan Abraham diadakan dengan seorang saja (walaupun perjanjian itu menyangkut keturunannya) dan disertai satu perintah saja (sunat). Perjanjian di gunung Sinai langsung menyangkut seluruh bangsa yang menerima hukum: ke 10 perintah Allah serta Kitab Perjanjian. Bersama dg semua tambahannya dari zaman kemudian hukum tsb menjadi piagam agama Yahudi, Sir 24:9-27 menyamakan Hukum Taurat itu dg Hikmat Allah. Tetapi sekaligus hukum itu "menjadi suatu saksi thdp bangsa Israel", Ul 31:26, artinya: pelanggaran hukum Taurat oleh umat Israel akan membatalkan segala janji dan akan mendatangkan kutuk Allah. Maka hukum Taurat hanya berperan sbg pengajaran dan paksaan untuk menyiapkan manusia bagi kedatangan Kristus yang akan mengadakan suatu perjanjian yang baru. Peranan sementara dari hukum Taurat itu diterangkan Paulus dalam uraiannya melawan orang Kristen yang hendak memaksakan hukum Taurat kepada orang Kristiani bukan Yahudi, Gal 3; Rom 7. Dasa Titah (Kel 20:22-Kel 23:33) mungkin tidak termasuk  sebab seluruh bangsa Israel telah mendengar titah2 tsb dari Yehovah sendiri. "Bangsa itu perlu bukan hanya mengetahui apa yg Tuhan tuntut dari mereka dalam perjanjian yg sesaat lagi akan dibuat dg mereka, dan apa yg dijanjikan Tuhan kpd mereka tetapi mereka juga harus menyatakan kesediaan mereka untuk melaksanakan apa yg dituntut dari mereka". Kurban darah itu melambangkan kurban Kristus di Salib yg memperdamaikan Allah dengan setiap orang percaya. Allah di dalam Kristus menjanjikan penyertaan dan pemeliharaan-Nya kepada kita yang percaya. Kita pun dipanggil untuk mengikrarkan kesetiaan dan ketaatan kepada-Nya. Secara formal sakramen perjamuan kudus memperagakan kembali upacara perjanjian Allah dg umat-Nya melalui makan roti dan minum anggur sebagai lambang tubuh dan darah-Nya. Kiranya setiap kali kita menghampiri meja perjamuan kudus, kita kembali menyatakan komitmen kita untuk lebih setia dan mengasihi Dia yang sudah lebih dahulu setia dan mengasihi kita.
Ibr 9:11-15 Korban Darah yang Sempurna
Perjanjian darah korban domba lebih baik krn dahulu mereka "disucikan scr lahiriah", tapi dg Perjanjian darah Yesus "hati nurani kita" disucikan. Dapat dikatakan bahwa Perjanjian ini lebih baik krn sudah disucikan, kita sudah bebas untuk dapatkan "warisan kekal" (bag kekal yg dijanjikan) yg disediakan bagi "mereka yang telah terpanggil" (Ibr 9:15). "Warisan kekal" di sini adalah = apa yg dikatakan dalam Ibr 6:12 diperoleh dg "iman dan kesabaran." Kita yg sudah ditebus oleh darah Imam Besar kita, Yesus, berkesempatan untuk meninggalkan "perbuatan yg sia-sia," dan mengejar warisan kekal itu dg hati nurani yg sudah disucikan. Pengorbanan Kristus diuraikan di atas sbg sesuatu yg lebih baik daripada korban2 yg lain, tetapi dalam bagian ini perlu dibuktikan. Dalam Ibr 9:23-28, dijelaskan bahwa darah binatang cukup untuk upacara2 di Kemah Suci di Israel, krn Kemah Suci itu "hanya gambaran saja dari yg sebenarnya," yg asli di sorga. Darah binatang jelas tidak memadai untuk mentahirkan yg asli itu di sorga. Tetapi Imam Besar kita, yaitu Yesus, tidak menghampiri tabut itu, yang dibuat dari kayu dan disalut dengan emas. Kristus memulai waktu pembaharuan ini dg masuk sbg Imam Besar ke dalam Kemah Suci surgawi atau kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yakni darahNya sendiri di atas tutup pendamaian surgawi sbg pendamaian. Di sini penting darah Kristus bahwa oleh Roh kekal telah mempersembahkan diri-Nya (dia pneumutos aioniou). Penafsiran yang tepat dari Roh yang kekal sulit untuk ditentukan (bdg. Karya ini menghasilkan kesucian batin dan juga kelepasan lahiriah dan abadi, melalui pelepasan kutuk). Sbg org berdosa yg sudah dilepaskan dan dibersihkan. Itu sebabnya, ritual kurban PL hanya merup gambaran akan kurban yg lebih besar dan lebih sempurna, yg akan datang. Yesus bukan hanya Imam Besar yg mendamaikan umat manusia kpd Allah, Dia juga kurban pendamaian yang sempurna. Darah melambangkan kematian. Darah korban harus dicurahkan, krn tdk boleh dimakan, darah melambangkan jiwa.Saat Adam dan Hawa keluar dari Eden diadakan penumpahan darah domba sbg penebusan kesalahan mereka. Darah domba dan lembu yg dikurbankan melambangkan pengampunan dosa bagi semua orang yang menerimanya dengan iman (Ibr 9:18-22). Darah Kristus yg dicurahkan merupakan harta warisan, yaitu keselamatan, yang diberikan-Nya kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Kematian Kristus mengampuni dosa dan menyucikan hidup manusia. Dia memberi hidup-Nya kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Yg harus kita lakukan adalah hidup berkenan kepada-Nya dg tidak melakukan segala hal yg najis dan tidak mulia. Dalam Alkitab, darah mempunyai makna yg unik. Darah dicurahkan untuk korban persembahan seperti yang ditetapkan Hukum Taurat. Darah di dalam persembahan korban PL merupakan laiimbang persembahan korban utama yang akan datang kelak. Darah yang memungkinkan bangsa Israel menghampiri hadirat Allah, merupakan lambang yang jelas dari darah yang dicurahkan di bukit Kalvari. Darah Kristus merupakan sumber dan janji atas penebusan kekal yang diberikan oleh Yesus Kristus kepada kita. Semua kesalahan, rasa malu dan semua cela yang disebabkan karena dosa terhapus sudah oleh karena pengampunan-Nya yang dicurahkan bersama tercurahnya darah Anak Domba Allah. Dengan demikian kita dapat hidup beribadah kepada Dia, Allah yang hidup. Demikian jugalah kita sebelum darah-Nya menyucikan kita. Tanpa penyaliban Yesus kita tidak layak karena kita semua adalah mati dihadapan Tuhan, dari darahNya kita dapat hidup dan layak untuk memasuki kehidupan surgawi.
Mrk 14:12-16,22-26 Perjamuan Terakhir
Menurut Matius Yesus memberitahukan keputusanNya itu kpd seorang penduduk Yerusalem yg sudah dikenalNya dan Ia mengundang diriNya. Sebaliknya, menurut Markus Yesus menubuatkan seorg yg membawa kendi (tanda khusus, bukan wanita yg biasa melakukannya tapi seorang pria Mrk 14:13) dan seekor binatang (keledai) yg belum pernah dipake (Mrk 11:2-7) dan Dia menentukan sebuah ruang (Mrk 14:14) yg sudah disiapkan penuh dg segala keperluan mereka. Perjamuan Paskah Yahudi merayakan pembebasan mereka dari Mesir (tulah anak sulung Mesir terjadi, sedang bangsa Israel yg membubuhkan darah domba dilewati Tuhan untuk menyelamatkan mereka dari kematian Kel 12:23).  Persiapan yg dramatis ini mengantar kpd Perjamuan Ekaristi Pertama (Mrk 14:22-25) yg merupakan pusat kehidupan jemaat Kristen pertama dulu maupun sekarang. Saat perjamuan malam yang dilakukan bersama murid-murid-Nya, Yesus menyatakan hal itu (Mrk 14:17-18). Namun Yesus telah memberikan petunjuk mengenai identitas si pengkhianat itu: ia adalah salah seorang dari kedua belas murid dan saat itu ia sedang makan bersama mereka. Karenanya dalam perjamuan itu, Yesus memberitahukan bahwa di antara mereka ada yang akan menyerahkan Dia. Pemberitahuan itu membuat para murid terkejut karena orang yang menyerahkan Yesus itu justru "orang dalam" sendiri.Yudas mengkhianati Yesus. Apakah Yesus mengetahui permufakatan keji itu? Yudas Iskariot memang pandai bersandiwara di hadapan Yesus dan teman-temannya. Di hadapan Yesus, ia berlaku sebagai sahabat bahkan seorang murid, tetapi di belakang ia siap menikam Yesus. Sikap Yudas ini dicela oleh banyak orang. Tetapi masih melakukan perbuatan2 yang menikam Yesus dari belakang. Petunjuk ini memang tidak secara khusus menyatakan siapa orang yg dimaksud. Namun Yesus ingin menekankan bahwa ia adalah orang yang telah menikmati hubungan dan kedekatan dg Yesus. Ternyata intensitas pertemuan dengan Yesus tidak membuat Yudas menjadi murid sejati. Karena ia tidak ditakdirkan untuk melakukan hal itu. Dan memang Tuhan tidak pernah menakdirkan orang untuk berbuat jahat. Walau Tuhan melihat kita bukan berarti bahwa Dia mengizinkan kita melakukannya. Yang penting adalah segera bertobat. Markus mempergunakan kesempatan Perjamuan Pertama utk melengkapi tema khusus ttg kebutaan mereka nanti di Emaus. Apakah kita dg sungguh2 telah menyerahkan diri kepada Kristus dalam kehidupan kita sehari2 untuk membela kepentingan sendiri? Di sini Markus ingin mengambil bagian dalam cawan Ekaristi Yesus (sekarang dan nanti di surga Mrk 14:25) shg harus mengambil dulu bagian scr penuh dalam pelayanan Yesus yg penuh penderitaan (Mrk 10:45) scr aktif dalam perutusan Yesus di dunia yg meliputi pencurahan hidup mereka bagi banyak org (Mrk 14:24).
Dari ketiga bacaan kami belajar :
1.       Perjanjian yang berulang kali di nyatakan Tuhan, dari 10 Perintah Tuhan, hingga wafatNya Yesus membentuk perjanjian darah yang abadi membuat kita di tebus dosa asal kita selamanya.
2.       DarahNya yg tertumpah di kayu salib terakhir diteliti dg ditemukannya dalam tabut perjanjian, bahwa darahnya hanya terdiri dari 23 kromosom, bukan 46 spt orang biasa, sehingga terbukti bahwa Yesus lahir dari Roh Kudus tdk ada darah Yahudi dalamNya, sungguh pembentukan pribadi yang tanpa hasrat nasfu sex, tanpa kedagingan, terbukti Yesus bukan homo, tdk memiliki keturunan yg diisuekan.
3.       Darah Yesus adalah jaminan perjanjian yang abadi untuk penebusan dosa kita, karena Yesus menjadi korban yang utuh dan tak bercela (sesuai dalam segala kondisi korban persembahan), membuat karya penebusan berjalan lancar.
4.       Karya penebusan Yesus yg datang ke dunia, hingga waktuNya cukup dalam penggenapan janji Tuhan untuk di salib, adalah perencanaan dan langkah yang sungguh sempurna oleh Bapa di surga.
5.       Yesus sbg Imam Besar yg mendamaikan umat manusia kpd Allah, Dia juga kurban pendamaian yang sempurna. Darah melambangkan kematian. Darah domba dan lembu yang dikurbankan melambangkan pengampunan dosa bagi semua orang yang menerimanya dengan iman (Ibr 9:18-22). Darah Kristus yg dicurahkan merup harta warisan, yaitu keselamatan,yg diberikan-Nya kepada semua orang yg percaya kepada-Nya. Kematian Kristus mengampuni dosa dan menyucikan hidup manusia.
6.       Kematian Yesus diakui sbg kurban yg berdaya guna dalam menebus dosa manusia (Ibr 9:14,26,28).
7.       Kurban darah domba dan lembu yg biasa dilakukan jaman Musa digantikan dengan darah Yesus sendiri dalam salib, dipersiapkan dalam perjamuan Terakhir sebagai peringatan akan perjanjian darahNya yg kudus, yg abadi untuk penyelamatan manusia yg percaya padaNya.
8.       Kematian Kristus di atas salib mengampuni dosa dan menyucikan hidup manusia. Dia memberi hidupNya kepada setiap orang yg percaya kepada-Nya. Bukan untuk yg berkeyakinan lain.
9.       Semua kesalahan, rasa malu dan semua cela yg disebabkan krn dosa terhapus sudah oleh karena pengampunan-Nya yg dicurahkan bersama tercurahnya darah Anak Domba Allah. Di dalam darah-Nya kita akan mendengar: "Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka" (Ibr 8:12).
10.   Darah anak domba Paskah ditumpahkan bagi sejumlah kecil org (12 murid), bagi satu keluarga, namun darahNya sungguh berharga dimata banyak org (yg percaya) (Yes 53:11-12) menjadikan perjanjian baru bagi kita umatNya, paskah yg baru dalam menjalani setelah wafatNya yakni perjanjian darah DiriNya untuk menyelamatkan manusia.
11.   Kalau dulu darah ditumpahkan utk banyak org (bangsa Israel), saat perjamuan kurban persembahan ditumpahkan untuk segelintir org (muridNya 12 org) dijadikan tanda peringatan, yg membuat org mengingat akan perjanjian Allah dg Israel yg menumpas anak sulung Mesir sedang mereka diselamatkan (krn tanda darah domba disapukan di ambang atas dan ke dua tiang pintu), kini diberi arti tubuh dan darahNya sebagai pembawa keluar banyak org dari dosa.
12. Yesus melakukan nazar bahwa Dia tidak memakan dan meminumNya hingga Dia wafat dan bangkit, nazar ini dibuat perjanjian membuat banyak org dibawa pada anggur yg baru dalam kerajaan Surga dimana Dia memerintah dg Bapa.
Tuhan Selalu Menyertai                       Minggu, 30 Mei 2015
Ul 4:32-34,39-40
32 Sebab cobalah tanyakan, dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu, yang ada sebelum engkau, sejak waktu Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah ada pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar atau apakah ada pernah terdengar sesuatu seperti itu.33 Pernahkah suatu bangsa mendengar suara ilahi, yang berbicara dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan tetap hidup?34 Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan-cobaan, tanda-tanda serta mujizat-mujizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan dengan kedahsyatan-kedahsyatan yang besar, seperti yang dilakukan TUHAN, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu?39 Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yg di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yg lain.40 Ber peganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya."
Rm 8:14-17
14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Mat 28:16-20
16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Pembahasan
Ul 4:32-34,39-40 Ketaatan dalam perjanjian
Kitab Ulangan dimulai dg suasana Perjanjian Sinai dan melanjutkan sejarah itu sampai perjanjian di Moab, dg menekankan rangkaian kemenangan di Trans-Yordan. Dalam Ul 1:6 - Ul4:49 berbagai keuntungan diberikan kpd raja yg kalah dalam mukadimah disebutkan dg tujuan menanamkan kesetiaan raja yg kalah melalui rasa berterima kasih dilengkapi rasa takut akan timbul dari identifikasi yg membangkitkan rasa hormat itu. Ulangan pasal 4 berisi semua ciri yg merupakan pola dari perjanjian di antara raja pemenang dg raja yg kalah zaman dulu. Percampuran beberapa aspek utama pasal ini dan di bagian lainnya di dalam kitab ini menunjuk kepada pidato perpisahan Musa di dalam suasana bebas. Ketetapan2 yg diajarkan oleh Musa merupakan kehendak Allah (Ul 4:5). Tugas manusia hanyalah memperhatikan, dan bagi orang Israel yg taat kpdnya dijanjikan kehidupan dan warisan kekayaan. Kenyataan bahwa pada akhirnya kesalehan dan kemakmuran akan berpadu sudah dilukiskan sebelumnya di dalam sejarah teokrasi Israel, sebab pemerintahan tsb melambangkan kerajaan Allah yg sempurna. Gambaran ini ialah hukuman Allah yg baru saja dilaksanakan thdp Israel akibat keterlibatannya dalam penyembahan berhala Baal-Peor (Ul 4:3; Bil 25:1-9); sebab org2 yg tetap setia dalam pencobaan itu lolos dari maut ketika tulah kematian menimpa mereka (Ul 4:4). Jadi, dapat dipahami bahwa ketaatan pada hukum Allah dianggap sebagai kebijaksanaan sejati. Ketaatan adalah jalan untuk memperoleh segenap kebahagiaan dari berkat2 utama perjanjian dekatnya Allah dg kuasaNya yg menyelamatkan, dan pengetahuan akan kebenaran sejati. Terang yg dinyatakan di Israel memang menjadi terang bagi org bukan Yahudi juga (Ul 4:6). Di dalam penjelasan ttg cara perjanjian sbg cara bijaksana ini telah diletakkan landasan dalam Taurat bagi Sastra Hikmat yg kemudian memperoleh tempat di dalam kanon kudus. Karena itu dia menekankan larangan yang dikemukakan dalam perintah kedua ketika ia membedakan jalan hidup bijaksana dan kehidupan dengan jalan hidup kebodohan dan kehancuran (Ul 4:1-8). Bila Israel tidak mau menyembah Allah, mereka hanya akan dapat menyembah patung yg bisu dan tuli (demikian jua pada patung yg berwujud Yesus /Maria/siapapun). Kesia-siaan menyembah patung akan membuat Israel kembali kepada Tuhan. Allah yg dikatakan sbg pencemburu dan tidak sabar (Ul 4:24) di sini disebutkan sbg Allah yang penuh belas kasih. Orang yg berbuat salah itu yg akan dihukum tanahnya tetap menjadi milik keturunan mereka. Ketika Allah berjanji kpd Abraham bahwa Ia akan memberikan tanah perjanjian kpd keturunannya, janji itu juga tak pernah dibatalkan (Ul 4:31), hanya mereka yg bersalah akan dihukum. Allah adalah satu-satunya Allah yg layak untuk disembah. Allah adalah Allah yang begitu mengasihi bapa-bapa leluhur Israel.
Rm 8:14-17 Hidup Kristiani yang sejati
Pokok dalam Roma : pembenaran sbg jaminan keselamatan org Kristiani yg sudah dibenarkan, Rom 1-4, mendapat dalam kasih Allah dan karunia Roh Kudus suatu jaminan keselamatan. Pokok dalam Rom 5:1-11 dan diuraikan kembali dalam bab 8, sedangkan dalam Rom 5:12-Rm 7:25 diperlawankan dg kebalikannya (dosa, maut, hukum Taurat). Roh yg kudus dan daging yg bersifat dosa tidak mungkin berdamai. Dg status anak Allah ini, org percaya dimungkinkan menyeru Allah sbg Bapa. Org percaya juga akan mengalami keadaan rohani yg akrab dg Allah. Menerima Roh dan didiami Roh adalah hak semua org Kristiani. Apabila kita tidak memiliki Roh Kudus, sama dg mengatakan kita belum di dalam Kristus (Rm 8:9b). Hidup rohani: hidup yang mengarah pada buah Roh,pasti membawa dampak yg harus kita perhitungkan dan jalani. Akibat dosa, hidup di dalam tubuh itu menjadi sesuatu yang fana (Rm 8:10). Begitu kita dilahirkan ke dalam dunia ini, kita ditempatkan ke dalam perjalanan hidup menuju kematian. Nafas yang pertama kita hirup tatkala dilahirkan akan berakhir dalam nafas yang kita hembuskan saat kematian. Namun oleh Roh kini kita memiliki hidup rohani. Kita akan mengalami itu kelak sebab kini Roh yang telah membangkitkan Yesus hidup di dalam kita (Rm 8:11). Bila sungguh Roh Allah telah memerdekakan kita kita aktif melawan dosa (Rm 8:13). Kita butuh Roh Kudus. Org yg percaya kpd Allah menerima karya Kristus di salib telah mengalami pengampunan dosa dan diberi kuasa menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12). Kita menjadi anak2 Allah krn pengangkatan dari Allah sendiri dari karya Anak sulung Allah, yaitu Kristus (Rm. 8:23).Bukti bahwa kita adalah anak2 Allah adalah Roh Kudus akan memberi kesaksian di dalam hati kita (Rm 8:16). Roh Allah menolong kita untuk mampu dan berani menyapa Allah sbg Bapa (Rm 8:15). Kita tidak takut lagi krn dosa2 kita sudah diampuni. Kita adalah ahli waris Allah (sbg anak Allah), yaitu yg berhak menerima segala janji Allah (Rm 8:17). Kita dikuatkan dan dimampukan utk berani menghadapi kesengsaraan hidup dalam kefanaan tubuh bahwa suatu hari kelak kita akan dibebaskan dari belenggu penderitaan yg memenjara tubuh kita. Dalam situasi yang sangat sulit, Roh Kudus akan menolong kita mengungkapkan keluhan yg tak terucapkan di dalam doa (Rm 8: 26). Semua ini merup bukti bahwa Tuhan telah memilih dan menetapkan kita sbg anak2Nya. Hal apapun dalam kehidupan kita, tdk ada yg luput kendali Allah. Justru Tuhan izinkan berbagai kejadian terjadi dalam hidup kita, kita belajar mengalami dan menikmati karya Allah serta mencicipi kemuliaan-Nya. Di dalam persekutuan itu iman kita semakin diteguhkan, pengharapan kita semakin fokus ke depan, dan kasih kita makin mewujud dalam keseharian kita.
Mat 28:16-20 Kebangkitan menyatakan otoritas-Nya
 Kebangkitan yang dikisahkan oleh Matius mencakup rincian yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang dikisahkan Lukas dan Yohanes. Sekalipun demikian, hanya Matius yang berjasa melaporkan tentang tindakan para prajurit (Mat 28:11-15) dan rumusan baptisan yang lengkap (Mat 28:19). Kesulitan untuk memahami bahwa org2 yg ragu ini adalah di antara anggota 11 Murid setelah berbagai penampakan kpd mereka di Yerusalem telah membuat banyak penafsir menganggap bahwa mereka adalah org2 di antara yg disebutkan Paulus. Mengapa kebangkitan Tuhan Yesus begitu penting? Pertama, Karena kebangkitan Yesus menjadi isi misi Kristen, kuasa yg mendorong misi, dan jaminan janji penyertaan yang pasti (Mat 28:18-20). Kabar baik para wanita kepada para murid dan nanti akan disampaikan para murid kepada dunia ini adalah "Kristus sudah bangkit!" (Mat 28: 6-7,19). Kabar baik ini akan memerdekakan. Kebangkitan-Nya memberikan kuasa untuk hidup sebagai murid Tuhan (Mat 28: 20a). Kedua, kebangkitan Tuhan Yesus membuktikan otoritas-Nya sebagai Anak Allah. Para wanita yang bertemu pertama kali dg Dia yg sudah bangkit dan para murid lainnya yang kemudian berjumpa dengan-Nya di Galilea, tersungkur menyembah Dia (Mat 28:9,17). Sikap ini serasi dengan klaim Yesus ttg otoritas-Nya (Mat 28:18). Ketiga, kebangkitan Yesus menjadi jaminan bagi penggenapan janji-Nya kpd para murid untuk menyertai mereka senantiasa (Mat 28:20b). Kita menjadi orang beriman, Gereja hadir di tengah2 dunia karena dan untuk Tuhan Yesus. Matius memaparkan kepada pembaca tentang fakta bahwa ada murid Yesus yg masih meragukan-Nya, dan bahwa Yesus tahu ttg keadaan tsb. Artinya, Yesus tahu hati setiap orang, baik mereka yang percaya sungguh bahwa diri-Nya telah bangkit dari kematian dan menang atas maut, maupun mereka yg meragukan-Nya. Krnnya sebelum 'amanat agung' itu diberikan kepada mereka, Yesus terlebih dahulu membereskan keraguan beberapa orang di antara mereka. Memang, setiap orang yg mau, dan sedang terlibat dalam pekerjaan Allah haruslah org yang telah memiliki persekutuan dan hub yg tulus dan suci dg Yesus Kristus. Itu berarti, tidak ada seorang pun yang dapat terlibat sbg perpanjangan tangan Yesus untuk menyatakan amanat agung-Nya bila org tsb tidak memiliki hubungan yg kental, indah, dan mesra dg Yesus. TujuanNya adalah nantinya para murid akan keluar dengan dasar komitmen yang sama bahwa Yesus yg mereka imani adalah Tuhan yg berotoritas atas maut, alam semesta, bahkan sejarah manusia. Para murid memikul tg jw yg besar dalam pelaksanaan amanat agung ini.
Dari Ke tiga bacaan kami belajar bahwa:
1.    Penyertaan Yesus dalam kehidupan dibantu oleh Roh Kudus yg diutus Bapa dan Yesus utk tiap manusia yg percaya padaNya.
2.    Hidup "menurut daging" berarti mengingini, menyenangi, memperhatikan, dan memuaskan keinginan tabiat manusia berdosa. Ini meliputi bukan saja kedursilaan seksual, perzinaan, kebencian, kepentingan diri sendiri, kemarahan, dsb (Gal 5:19-21), tetapi juga percabulan, pornografi, obat bius, kesenangan mental dan emosional dari adegan seksual dalam sandiwara, buku, TV atau bioskop, dan sejenisnya
3.    Hidup "menurut Roh" ialah mencari & tunduk kepada pimpinan dan kemampuan Roh Kudus dan memusatkan pikiran pada hal-hal dari Allah.
4.    Hal apapun yg terjadi dalam kehidupan, tdk ada yg luput kendali Tuhan. Justru Tuhan izinkan itu dalam hidup kita, kita belajar mengalami dan menikmati karya Allah serta mencicipi kemuliaanNya. (Pkh 3:11).
5.    Suatu saat kelak kita akan menikmati kemuliaan bersama dg Yesus di surga, walaupun saat di dunia yang fana ini kita masih mengalami berbagai penderitaan (Rom 8:19-24).
6.    Saat menyembah, Tuhan mengetahui bahwa ada org yg taat dan ada yg masih meragukan kedaulatan kuasaNya, di sinilah iman berperan, dan kepercayaan penuh membentuk iman yang kokoh.
7.    Menyalibkan sifat dosa adalah suatu tindakan aktif seperti ucapan Tuhan tentang mencungkil mata, mengerat tangan bila hal-hal itu membuat kita menuju neraka. Tentu saja kita tidak dapat melawan dosa dengan kekuatan sendiri. Kita butuh Roh Kudus. Tetapi kita sendiri harus aktif dan tegas menolak dosa dan menyerahkan semua kelemahan yang bisa menjerat kita berdosa kepada Tuhan. Kristen berhutang untuk hidup kudus kepada Roh Kudus (Rm 8:12)
8.    Perkataan "Jadikanlah semua bangsa murid-Ku" merupakan tugas untuk memberitakan Injil, mendaftarkan orang di bawah ketuhanan Kristus. serta "Baptislah mereka" merupakan upacara simbolik dengan mana seseorang secara terbuka mengakui komitmen pribadinya terhadap berita kristiani, diharapkan dalam injil Yohanes "lahir baru" yg bergerak maju dalam pembabtisan (kondisi kita di dalam Yesus, Yesus di dalam kita).
9.    Keraguan manusia tidaklah menjadi penghalang bagi Yesus untuk memberikan 'amanat agung' kepada para murid. Sebelum itu diberikan kepada mereka, Yesus terlebih dahulu membereskan keraguan beberapa orang di antara mereka. Memang, setiap org yg mau, dan sedang terlibat dalam pekerjaan Allah haruslah org yang telah memiliki persekutuan dan hubungan yang tulus dan suci dengan Yesus. Itu berarti, tidak ada seorang pun yang dapat terlibat sebagai perpanjangan tangan Yesus Kristus untuk menyatakan amanat agung-Nya bila orang tersebut tidak memiliki hubungan yg kental, indah, dan mesra dengan Tuhan Yesus.
10.  Penyertaan Yesus ini berupa perlindungan dari mara bahaya, sakit penyakit, dan apa yang tidak baik dalam hidup, intimidasi iblis yang selalu menyerang kehidupan rohani manusia.
11.  Kemampuan menghindari semua ini harus dilatih dan dipelihara untuk menyesuaikan diri dengan kondisi surga yang kudus, bersih, dan putih.

12. Hanya jumlah tertentu yang Bapa ketahui sehingga nanti Repture terjadi (Yesus sendiri tidak mengetahui). Siapapun harus siap dalam keadaan apapun untuk dipanggil masuk surga, seperti gadis bijaksana yg siap.
Roh Kudus Tercurah                               Minggu 24 Mei 2015
Kis 2 : 1-11
1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,11  baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
Gal 5:16-25
16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging - karena keduanya bertentangan - sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu - seperti yang telah kubuat dahulu - bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dg segala hawa nafsu dan keinginannya.25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
Yoh 15: 26-27, Yoh 16:12-15
26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku." 12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."
Pembahasan:
Kis 2 : 1-11Kuasa dari Surga
Hari Pentakosta merupakan hari raya terbesar yang kedua dalam tahun Yahudi. Peristiwa ini merupakan perayaan penuaian setelah panen gandum ketika hulu hasil dipersembahkan kepada Allah (Im 23:17). Demikianlah bagi gereja melambangkan awal penuaian jiwa-jiwa oleh Allah dalam dunia. Artinya ialah: "Yang kelimapuluh", maksudnya hari ke 50 sesudah Paskah. Hari peringatan agung org Yahudi akan pemberian hukum taurat di Sinai, merupakan hari dimulainya penggenapan janji Kristus kpd para murid-Nya sesaat sebelum kenaikanNya. Janji itu adalah bahwa mereka akan menerima kuasa untuk melaksanakan misi yg mereka emban dari-Nya. Murid2 yg hadir dalam ruangan ini, tentu mereka yang disebut dalam Kis 1:14; tetapi diduga sekalian 120 murid yang berkumpul waktu pemilihan Matias menjadi rasul yg ke 12, menggantikan Yudas Iskariot. Lih. Kis 1:15.Pada Hari Pentakosta yg tepat diucapkan kpd sesama orang percaya adalah selamat atas kuasa yg sudah dicurahkan kpd Kita dari Surga. Penggenapan itu mulai dg turunnya Roh Kudus ke atas para murid shg mereka mengalami kuasa-Nya. Pertama, mereka mendapatkan karunia berkata2 di dalam berbagai bahasa asing. Menurut tradisi PL, semua org Yahudi berkumpul merayakannya di Yerusalem. Org2 Yahudi nonPalestina masing2 memiliki bahasa menurut daerah tempat tinggal mereka. Org2 Yahudi inilah yg menjadi saksi para rasul bisa berbicara kepada mereka dalam bahasa mereka masing2 (Kis 2:6-11). Memang org yg mendengarkannya, mencemooh para rasul mabuk shg mengoceh tidak karuan (Kis 2:13). Kedua, para murid mendapatkan keberanian untuk berkata-kata di depan publik. Sebenarnya mereka berkumpul di satu tempat saja di sebuah rumah (Kis 2:1). Namun saat Roh Kudus mengurapi mereka, mereka ke luar dan berbicara di tengah2 kerumunan orang Yahudi yg sedang beribadah di sekitar bait Allah. Api, selalu cenderung untuk menyebar dan membakar apapun yg disekitarnya. Demikian juga Roh Kudus dan karyanya. Selalu menyebar, dan justru tidak membatasi diri. Roh Kudus adalah Roh yg menjangkau dan menyebar. Turunnya Roh Kudus memungkinkan para rasul berkata2 dalam bahasa2 asing yg sebelumnya belum pernah mereka pelajari (berbeda dg glosolalia:terpencarnya bgs ke seluruh dunia:Babel),memberitakan perbuatan2 besar yang Allah lakukan kpd banyak org lain (Kis 2:11).Karunia dan kehadiran Roh Kudus ini tdk membuat para rasul asyik dg spiritualitas mereka sendiri.
Gal 5:16-25 Kasih, hukum, dan kebebasan
Ini mengenai kedua prinsip perbuatan "daging"& "Roh", berlawanan satu sama lain, Rom 5:5 dan Rom 7:5. Org Kristiani yg dipimpin oleh Roh, Gal 5:18,25; Rom 8:14, wajar hidup menurut Roh itu, menghasilkan Gal 5:22-23, dan menjauhkan diri dari perbuatan2 yg berasal dari "keinginan daging", Gal 5:16,24. Perbuatan "daging" itu bukanlah "kedagingan" oleh krn berpangkal pada "tubuh"."Kasih merup penjaga dari kemerdekaan Kristen. Roh Kudus adalah penuntunnya" (G. G. Findlay, The Epistle to the Galatians dalam The Expositor's Bible, hlm. 347). Bagian yg membahas perbedaan antara Roh dg daging ini, sudah agak diantisipasi melalui pernyataan dalam Gal 3:3. Hidup dalam Roh saat ini dipandang sbg penawar yg mujarab bagi tindakan2 daging, prinsip dosa yg tetap ada di dalam diri org2 kudus. Jadi terdapat suatu pergumulan yg perlu dan sah, berbeda dg yg disinggung dalam Gal 5:15.Kebebasan tanpa norma sama sekali bukan kebebasan melainkan bencana. Org2 Kristiani keliru memahami dan keliru memaknai kemerdekaan yg sejati. Seakan-akan bebas dari dosa berarti bebas untuk berbuat dosa. Mengapa seperti ini? Pertama adalah karena tidak mengerti fungsi hukum Taurat scr tuntas. Krn keselamatan adalah anugerah dan bukan diperoleh  dg menaati hukum Taurat, banyak org merasa ajaran2 etika di hukum Taurat pun tidak perlu diberlakukan. Akibatnya mereka merasa sah saja melanggar hukum Taurat. Padahal hukum Taurat mengajarkan jalan2 yg benar untuk dilakukan anak-anak Tuhan. Tuhan Yesus sudah merangkum hukum Taurat menjadi hukum kasih (Gal 5:14). Kekeliruan kedua adalah krn tidak mengerti maksud Tuhan menyelamatkan org berdosa. Seseorang diselamatkan agar menjalani hidup dalam kasih.  Orang yg belum diselamatkan berbuat dosa krn memang dibelenggu oleh kuasa dosa. Namun, anak2 Tuhan hidup mempraktikkan keadilan, kebenaran, dan kekudusan sbg pernyataan kasih mereka kepada Kristus dan kepada sesama. Bukti kasih mereka kepada Kristus adalah berupa kerelaan diatur dan dipimpin oleh Roh. Bukti kasih mereka kepada sesama adalah menjadi berkat dan teladan hidup beriman bagi sesama. Jadi, anak2 Tuhan dimerdekakan dari perbudakan dosa dan dari kutuk hukum Taurat supaya dapat mempraktikkan kasih ilahi kepada sesamanya.
Yoh 15: 26-27, Yoh 16:12-15 Roh Kebenaran dan kebencian dunia
Diucapkan Yesus dalam kaitan dg kepergian-Nya kpd Bapa sesaat lagi & juga mengingat keadaan yg akan dialami para pengikut Tuhan tanpa kehadiran diri-Nya (Yoh 16:4). Terdapat tiga alur ajaran: (1) perintah2 menyangkut tugas yg harus dilaksanakan oleh para murid, yaitu bersaksi dan menghasilkan buah dg diikat dan diliputi oleh kasih; (2) peringatan2 ttg perlawanan dari dunia dan Iblis yang akan mereka hadapi; dan yang terutama ialah (3) suatu paparan ttg perlengkapan dari Tuhan yg akan mengokong kehidupan para murid dan menjadikan mereka berkemenangan pada hari-hari yad. Kadang2 pengajaran Tuhan diganggu oleh pertanyaan para murid, suatu petunjuk bahwa mereka kekurangan pengertian dalam banyak hal. Walaupun dunia ini makin modern dan paham humanisme makin berkembang, tetapi kebencian dan kekejaman manusia thdp manusia lain pun makin bertambah, baik dalam kuantitas, 'kualitas', dan kekerapan. Mengingat kebencian selalu membuahkan reaksi kebencian serupa, tak heran jika era 'maju' yg kita alami kini lebih seru ketimbang masa barbar dulu kala. Pihak2 yg memusuhi org Kristiani pun tidak berkurang. Mengapa? Jelas dunia membenci murid2 Yesus, karena dunia sendiri telah membenci dan menolak Yesus "tanpa alasan." Dunia tidak percaya. Karena itu, respons para murid yang percaya kepada Yesus memang mesti berbeda dg dunia. Seorang murid Kristus justru harus berani menampakkan keberbedaannya di tengah semua itu. Karenanya di dalam nas ini kita bertemu dimensi kemuridan lainnya, yaitu tampil beda dari dunia. Selain itu kita juga menemukan bahwa selain berbeda, para murid juga harus bersaksi kepada dunia. JanjiNya menghasilkan sesuatu yang dahsyat pula. Dunia pun telah, sedang, dan akan jadi panggung kedahsyatan kuasa Allah dalam Kristus Yesus yg berkarya dalam kesaksian kita.
Dari ke tiga bacaan kami belajar bahwa:
1.    Bagaimana kita merayakan Pentakosta? Pertama, dengan menaikkan syukur atas kuasa Roh yang menaungi gereja dan orang percaya untuk memberitakan Injil dengan berani. Kedua, dengan memperlengkapi dan mengutus orang percaya untuk pergi ke seluruh dunia membawa berita Injil (terlebih yg telah ikut Kursus Evangelis Pribadi)
2.    Pentakosta : hari raya tujuh minggu dalam PL (Kel 34:22) adalah pesta pertanian pada waktu orang dilarang melakukan pekerjaan ( Im 23:21). Pesta ini kemudian digabungkan ke dalam kesadaran sejarah nasional Israel. Pertama, perjanjian yg dibuat dg Nuh ( Kej 8:20-22) dan kemudian dg pemberian Taurat di Gunung Sinai. Karena jarak waktu antara Paskah dan kedatangan di Sinai dihitung =50 hari (Kel 19:1), pesta Pentakosta itu ditetapkan setelah jeda tsb, sebagaimana tampak di PB (Kis 2:1-42) di mana kata Yunani, pentakosta menjadi lazim. Cerita dalam Kis 2 menggunakan cerita pemberian hukum Taurat di Sinai. Pertama, ada kontras karena org Kristiani seperti diajarkan Paulus, sekarang hidup di bawah pimpinan Roh daripada di bawah Taurat. Kedua, ada persamaan: kenyataan pemberian Roh adalah dalam bentuk lidah api, dan penulis Kisah Para Rasul mengingatkan bahwa Tuhan turun dalam api di Sinai (Kel 19:18). Ketiga, ‘panen’ berjumlah 3000 orang bertobat mengingatkan pada panen dalam lingkungan pertanian PL dari pesta tsb (Kel 23:16). Karunia bahasa2 sbg penerjemahan glosalalia, artinya kebalikannya dari berpencarnya bangsa2 di Babel (Kej 11:18). OKI, Pentakosta tetap mempunyai arti khusus dalam Gereja (1Kor 16:8; Kis 20:16) sbg pesta persatuan (1Kor 12:13), yaitu pengalaman awal dari janji kesatuan semua bangsa2 di dunia oleh Injil (Kis 1:8; 10:45).
3.    Tanda sejati hadirnya Roh Kudus dalam diri seseorang adalah kesediaan dan kemampuan untuk menjangkau orang lain, terutama demi mengabarkan Injil.
4.    Dengan Pentakosta, buah Roh lah yang seharusnya dimunculkan dalam keseharian kita, bukan kebencian (benci saja udah membunuh), dari kasih Tuhan lah terpancar semua itu dg menghasilkan itu semua.
5.    Cara mempraktikkan hukum kasih itu dan tidak terjerat kepada keingingan2 daging,hanya satu cara, yaitu dengan menyerahkan hidup kita dipimpin oleh Roh. Kita harus melawan setiap keinginan daging yang masih mau menguasai kita dengan cara membiarkan Roh Tuhan memimpin hidup kita (Gal 5:16-18).
6.    Bila ada perselisihan dalam kelompok, keluarga, lingkungan itu berasal dari iblis, dan itu bertentangan dg Kasih, harus di lepaskan dan diselamatkan dari ikatan iblis. Dipersatukan dalam kasih Yesus.
7.    Penyembahan berhala (Kel 20:2-5, bentuk patung apapun spt patung Yesus/ Maria, St Petrus dll) adalah kekejian bagi Tuhan, tidak dibenarkan dihadapan Tuhan.
8.    9 buah Roh adalah kekuatan umat Kristiani yang dihasilkan dalam kelahiran baru (hasil Pelepasan kutuk).
9.    Janji Yesus untuk Roh Penolong telah digenapi dalam Pentakosta yang terjadi begitu dahsyat di antara sejumlah besar orang, shg kita mendapatkan Roh Kudus yang memimpin kehidupan rohani yang lebih lagi.

10. Peristiwa Pentakosta membuka hati kita dalam menghasilkan buah Roh selalu dalam kehidupan sehari2, selama itu dilakukan pastilah kita mengalami kebencian karena Yesus sendiri telah dibenci oleh dunia.