Kebangkitan Yesus Minggu 20 April
2014
Yeh 36:16-28
16 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:17
"Hai anak manusia, waktu kaum Israel tinggal di tanah mereka, mereka
menajiskannya dg tingkah laku mereka; kelakuan mereka sama seperti cemar kain
di hadapan-Ku.18 Maka Aku mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka
karena darah yg dicurahkan mereka di tanah itu, sedang tanah itu mereka
najiskan dg berhala-berhala mereka.19 Aku menghamburkan mereka di
antara bangsa-bangsa, sehingga mereka berserak-serak di semua negeri, Aku menghakimi
mereka selaras dg tingkah lakunya.20 Di mana saja mereka datang di
tengah bangsa-bangsa, mereka menajiskan nama-Ku yg kudus, dalam hal orang
menyindir mereka: Katanya mereka umat TUHAN, tetapi mereka harus keluar dari
tanah-Nya.21 Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yg kudus yang
dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa2, di mana mereka
datang.22 Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah
firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi
karena nama-Ku yg kudus yg kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu
datang.23 Aku akan menguduskan nama-Ku yg besar yg sudah dinajiskan
di tengah bangsa2, dan yg kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan
bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan
ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusanKu kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.24
Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa2 dan mengumpulkan kamu
dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.25 Aku
akan mencurahkan kepadamu air jernih, yg akan mentahirkan kamu; dari segala
kenajisanmu dan dari semua berhala2mu Aku akan mentahirkan kamu.26
Kamu akan Kuberikan hati yg baru, dan roh yg baru di dalam batinmu dan Aku akan
menjauhkan dari tubuhmu hati yg keras dan Kuberikan kpdmu hati yg taat.27
Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup
menurut segala ketetapanKu dan tetap berpegang pada peraturan2Ku dan
melakukannya.28 Dan kamu akan diam di dalam negeri yg telah
Kuberikan kpd nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umatKu dan Aku akan menjadi
Allahmu.
Rm 6:3-11
3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yg telah
dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?4 Dg
demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dg Dia oleh baptisan dalam
kematian, spy, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara org mati
oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yg baru.5
Sebab jika kita telah menjadi satu dg apa yg sama dg kematianNya, kita juga
akan menjadi satu dg apa yg sama dg kebangkitan-Nya.6 Krn kita tahu,
bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, spy tubuh dosa kita hilang
kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kpd dosa.7 Sebab
siapa yg telah mati, ia telah bebas dari dosa.8 Jadi jika kita telah
mati dg Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dg Dia.9
Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati,
tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.10 Sebab kematian-Nya
adalah kematian thdp dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan
kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.11 Demikianlah hendaknya
kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi
Allah dalam Kristus Yesus.
Mat 28:1-10
1 Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya
fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang
lain, menengok kubur itu.2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat
sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan
menggulingkannya lalu duduk di atasnya.3 Wajahnya bagaikan kilat dan
pakaiannya putih bagaikan salju.4 Dan penjaga2 itu gentar
ketakutan dan menjadi spt org2 mati.5 Akan tetapi
malaikat itu berkata kepada perempuan2 itu: "Janganlah kamu
takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yg disalibkan itu.6 Ia
tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yg telah dikatakan-Nya.
Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.7 Dan segeralah pergi dan
katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara org mati.
Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku
telah mengatakannya kepadamu."8 Mereka segera pergi dari kubur
itu, dg takut dan dg sukacita yg besar dan berlari cepat2 untuk
memberitahukannya kpd murid2 Yesus.9 Tiba-tiba Yesus
berjumpa dg mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya
dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.10 Maka kata Yesus kepada
mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara2Ku,
supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
Pembahasan
Yeh 36:16-28
Nubuat yg termaktub dalam
bab 36 ini memberitahukan bahwa Tuhan akan memulihkan "gn2
Israel" dan membalas "pegunungan Edom" (yg menjadi sasaran nubuat
yg tercantum dlm bab 35. Nubuat bab 36 ini diucapkan tidak lama sesudah th 587
SM, waktu bangsa2 tetangga menyerbu ke neg Palestina, Yeh 36:3
Bagian ini berisi filsafat
sejarah yang diberikan Tuhan yang menyatakan bahwa dosa-dosa Israel layak
diberi hukuman berupa pembuangan (ay. 16-21);
tetapi bahwa Tuhan akan memulihkan Israel, bukan karena suatu kebaikan Israel,
melainkan untuk menguduskan nama-Nya. Hal-hal hebat yang menyertai pemulihan
itu disebutkan (ay. 22-32).
Dalam dua bagian tambahan Tuhan memberi tahu sebelumnya bahwa kemakmuran Israel
dan penduduk yang bertambah akan menyebabkan bangsa-bangsa mengakui
kebesaran-Nya (ay. 33-36, 37, 38).
Ayat 16-23 merupakan pengajaran profetik atau haphtarah untuk pembacaan mingguan pada hari
Sabat, Bilangan
19:1-22:1, Pãrãh, "Lembu Betina Merah."
Tanah dan ranah.
Tanah adalah berkah. Berkah adalah ranah (unsur atau elemen yang dibatasi) -- tiada berkah tanpa perbatasan. Ketika berkah tak lagi dianggap sebagai anugerah, kala tanah tak lagi dipertahankan cerah, di sanalah ranah dilanggar dan sang kafilah harus menanggung amarah.
Tanah adalah berkah. Berkah adalah ranah (unsur atau elemen yang dibatasi) -- tiada berkah tanpa perbatasan. Ketika berkah tak lagi dianggap sebagai anugerah, kala tanah tak lagi dipertahankan cerah, di sanalah ranah dilanggar dan sang kafilah harus menanggung amarah.
Bagi bangsa Israel, tanah
adalah sesuatu yang amat kudus -- jauh dari urusan broker seperti sekarang
(lihat Im. 25).
Tanah mengandung unsur rohani yang begitu dalam -- tanah Palestina adalah tanah
Allah sendiri. Karena itulah tanah ini kudus: bukan karena pada dirinya sendiri
tanah itu kudus, tapi karena Allah yang kudus memberikannya kepada Israel dan
hadir di sana. Mereka yang berada di Babel menangis. Tanah mereka dilalap habis
oleh musuh yang bengis. Salah mereka sendiri. Mereka kemudian rindu rumah.
Allah memberikan sepercik kebahagiaan lewat kata. Ia berjanji akan melawan
musuh-musuh Israel. Edom akan dihancurkan dan tanah terjarah dapat kembali
dihuni. Bangsa Israel akan mendapatkan kembali harta mereka yang sangat
berharga. Keadaan akan kembali seperti dulu ketika Daud berkuasa, bahkan lebih
daripada itu! Penderitaan bukan selama-lamanya. Harapanlah yang tinggal tetap.
Ayat 16-21 menunjukkan suatu keadaan yang sangat menyedihkan. Waktu kekudusan
tanah dilanggar, kekudusan Allah dilanggar pula. Kenajisan Israel digambarkan
seperti wanita sehabis menstruasi, menyebabkan Allah murka dan menarik
berkah-Nya. Tanah itu tiada lagi dapat didiami. Bangsa Israel tersebar ke
mana-mana. Hukuman Allah tersebut membawa akibat kedua: kini bangsa-bangsa lain
mencemoohkan nama Allah sendiri. Musuh- musuh Israel berkata, "Di mana
Yahweh? Bukankah Allah mereka tidak berkuasa?" Nama Allah pun
dipermalukan.
Rm 6:3-11
Setelah mengatakan bahwa orang percaya telah mati bersama Kristus
Paulus sekarang mengacu kepada ketetapan baptisan. Di sini sang rasul mengikuti
polanya yang sudah terkenal yaitu mengemukakan suatu kebenaran kemudian
mengilustrasikan kebenaran tersebut.
Mati bagi dosa, hidup bagi
Kristus
Dosa manusia membuat kasih karunia Allah tercurah sehingga manusia menerima pembenaran. Lalu bolehkah kita berbuat dosa terus supaya kasih karunia Allah terus menerus mengalir atas kita (ayat 1)? Pertanyaan ini sebenarnya menggelikan. Bagaimana mungkin seorang anak berpikir un-tuk melawan orang tuanya karena tahu bahwa orang tuanya akan memaafkan dia? Lahir baru membuat dosa tidak lagi berkuasa atas kita karena Kristus telah mati untuk menebus kita. Kita telah bebas dari pengaruh dosa karena kesatuan kita dengan Kristus. Lalu bagaimana mungkin orang yang telah mati bagi dosa kemudian hidup dalam dosa (ayat 2)? Yang mati dan bangkit bersama Kristus sepantasnya hidup bagi Kristus. Kita harus tunduk pada Kristus karena Dialah yang sekarang menjadi Tuan kita. Ini bukan pilihan, melainkan tugas yang harus dilakukan oleh setiap orang Kristen.Persekutuan kita dengan Kristus akan berdampak pada proses pengudusan yang progresif. Hendaknya kita tidak lagi menggunakan tubuh kita untuk melakukan dosa karena kita bukan budak dosa lagi (ayat 5-6). Dosa bukan lagi tuan kita. Ketika kita mati bagi dosa maka hubungan kita dengan dosa pun berubah. Tidak akan pernah sama lagi seperti sebelumnya. Dosa tidak lagi memiliki kuasa atas kita. Yang mati terhadap dosa tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tetapi taat di dalam Kristus sehingga hidup bagi Allah.Ciri pengikut Kristus adalah sifat-sifatnya yang baru. Tabiat dan kebiasaan lama tidak ada lagi, sudah terkubur. Yang baru bangkit dan tumbuh bersama Kristus, menghasilkan banyak buah. Seluruh anggota tubuh dipakai untuk tujuan yang berbeda. Kalau dulu penuh keluh kesah dan sumpah serapah, kini penuh syukur dan pujian. Yang biasa mencela kemudian menghibur dan memberi semangat. Yang malas jadi rajin dan suka menolong. Yang serakah dan mementingkan diri sendiri kemudian jadi murah hati, suka berbagi, dan berusaha mengerti masalah/posisi orang lain.
Dosa manusia membuat kasih karunia Allah tercurah sehingga manusia menerima pembenaran. Lalu bolehkah kita berbuat dosa terus supaya kasih karunia Allah terus menerus mengalir atas kita (ayat 1)? Pertanyaan ini sebenarnya menggelikan. Bagaimana mungkin seorang anak berpikir un-tuk melawan orang tuanya karena tahu bahwa orang tuanya akan memaafkan dia? Lahir baru membuat dosa tidak lagi berkuasa atas kita karena Kristus telah mati untuk menebus kita. Kita telah bebas dari pengaruh dosa karena kesatuan kita dengan Kristus. Lalu bagaimana mungkin orang yang telah mati bagi dosa kemudian hidup dalam dosa (ayat 2)? Yang mati dan bangkit bersama Kristus sepantasnya hidup bagi Kristus. Kita harus tunduk pada Kristus karena Dialah yang sekarang menjadi Tuan kita. Ini bukan pilihan, melainkan tugas yang harus dilakukan oleh setiap orang Kristen.Persekutuan kita dengan Kristus akan berdampak pada proses pengudusan yang progresif. Hendaknya kita tidak lagi menggunakan tubuh kita untuk melakukan dosa karena kita bukan budak dosa lagi (ayat 5-6). Dosa bukan lagi tuan kita. Ketika kita mati bagi dosa maka hubungan kita dengan dosa pun berubah. Tidak akan pernah sama lagi seperti sebelumnya. Dosa tidak lagi memiliki kuasa atas kita. Yang mati terhadap dosa tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tetapi taat di dalam Kristus sehingga hidup bagi Allah.Ciri pengikut Kristus adalah sifat-sifatnya yang baru. Tabiat dan kebiasaan lama tidak ada lagi, sudah terkubur. Yang baru bangkit dan tumbuh bersama Kristus, menghasilkan banyak buah. Seluruh anggota tubuh dipakai untuk tujuan yang berbeda. Kalau dulu penuh keluh kesah dan sumpah serapah, kini penuh syukur dan pujian. Yang biasa mencela kemudian menghibur dan memberi semangat. Yang malas jadi rajin dan suka menolong. Yang serakah dan mementingkan diri sendiri kemudian jadi murah hati, suka berbagi, dan berusaha mengerti masalah/posisi orang lain.
Anugerah menyuburkan dosa?
Uraian Paulus tentang
anugerah Allah sebagai jalan keselamatan (Rm. 5:10-21) bisa dibelokkan orang
untuk membenarkan cara hidup berdosa (ayat 6:1).
Paulus menyanggah kesimpulan sembarangan itu. Anugerah bukan saja memberikan
pengampunan dosa, tetapi juga menyebabkan kelepasan dari dosa (ayat 2).
Jika di pasal 5Paulus
seolah melompat dari pembenaran langsung ke pemuliaan (ayat 5:2, 11),
maka dalam bagian ini ia membicarakan pokok yang dilompatinya itu, yaitu
prinsip pemuridan atau pengudusan. Iman melangkah bersatu dengan Kristus
seperti yang dilambangkan dalam baptisan. Ketika seseorang dibaptiskan, orang
itu menyatu dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Kristus yang mati dan
bangkit yang berkuasa menyelamatkan dan mengubahkan hidup, bukan baptisan.
Kristus sudah menyatu dengan kita melalui inkarnasi dan ketaatan-Nya menerima
hukuman salib. Untuk beroleh faedah karya penyelamatan itu, kita harus beriman.
Beriman adalah menerima Kristus dengan segenap hidup (akal budi, persetujuan
dan penyerahan diri). Beriman tidak cukup sekali. Kita menerima Kristus untuk
terus-menerus ambil bagian dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Melalui satu dengan
kematian-Nya, sifat dosa kita dimatikan. Melalui satu dengan kebangkitan-Nya,
kita ikut bangkit. Bukan lagi hamba dosa, tapi hamba Allah (ayat 6:5-10).
Ini diberlakukan oleh Roh Kudus, yang mulai hari Pentakosta beroperasi
menerapkan karya Kristus pada orang beriman.Kita wajib memiliki iman konsisten.
Ingat, pikirkan, dan resapi bahwa kita sudah mati bersama Kristus. Kematian-Nya
telah menghancurkan kuasa dosa dalam kehidupan kita. Aktiflah memperlakukan
dorongan dosa sebagai hal yang telah mati oleh Kristus! Aktiflah juga mengingat
dan bersyukur bahwa semua potensi dan seluruh keberadaan kita adalah dari Allah
dan hanya untuk memperkenan Dia.
Mat 28:1-10
Kebangkitan yang
dikisahkan oleh Matius mencakup rincian yang lebih sedikit dibandingkan dengan
yang dikisahkan Lukas dan Yohanes. Sekalipun demikian, hanya Matius yang
berjasa melaporkan tentang tindakan para prajurit (ay. 11-15)
dan rumusan baptisan yang lengkap (ay. 19).
Persamaan mendasar di antara keempat narasi dipadukan dengan keragaman rincian
dan sudut pandangan yang cukup luas menunjukkan bahwa mereka masing-masing
menyatakan apa yang sebenarnya dan tidak bergantung satu sama lain.
Kebangkitan menyatakan
otoritas-Nya
Titik pusat iman Kristen ada pada kebangkitan Tuhan Yesus. Itu sebabnya setiap Injil mencatat peristiwa ini sebagai klimaks. Para penulis Injil menjadikan kebangkitan Yesus sebagai acuan bagi pertumbuhan gereja.
Titik pusat iman Kristen ada pada kebangkitan Tuhan Yesus. Itu sebabnya setiap Injil mencatat peristiwa ini sebagai klimaks. Para penulis Injil menjadikan kebangkitan Yesus sebagai acuan bagi pertumbuhan gereja.
Mengapa kebangkitan Tuhan
Yesus begitu penting? Karena kebangkitan Tuhan Yesus sekaligus menjadi isi misi
Kristen, kuasa yang mendorong misi, dan jaminan janji penyertaan yang pasti (Mat
28:18-20). Pertama, kebangkitan Tuhan Yesus adalah isi misi
Kristen. Kabar baik yang harus disampaikan para wanita kepada para murid dan
nanti yang akan disampaikan para murid kepada dunia ini adalah "Kristus
sudah bangkit!" (ayat 6-7,19).
Kabar baik ini akan memerdekakan. Kebangkitan-Nya memberikan kuasa untuk hidup
sebagai murid Tuhan (ayat 20a).
Kedua, kebangkitan Tuhan
Yesus membuktikan otoritas-Nya sebagai Anak Allah. Para wanita yang bertemu
pertama kali dengan Dia yang sudah bangkit dan para murid lainnya yang kemudian
berjumpa dengan-Nya di Galilea, tersungkur menyembah Dia (ayat 9,17).
Sikap ini serasi dengan klaim Tuhan Yesus tentang otoritas-Nya (ayat 18).
Dia sungguh Anak Allah! Ketiga, kebangkitan Tuhan Yesus menjadi jaminan bagi
penggenapan janji-Nya kepada para murid untuk menyertai mereka senantiasa (ayat 20b).
Kita menjadi orang
beriman, Gereja hadir di tengah-tengah dunia karena dan untuk Tuhan Yesus.
Orang Kristen dan Gereja ada bukan saja untuk menikmati keselamatan dari Tuhan
Yesus, melainkan menjadi saksi-saksi Kristus. Tugas kesaksian itu mengandung
tiga sifat. Pertama, bersifat universal mencakup semua orang (ayat 19).
Kedua, bersifat pemuridan membimbing orang masuk ke dalam seluruh pengajaran
Yesus. Ketiga, bersifat membentuk keumatan melalui baptisan. Memiliki tiga ciri
misi ini adalah tanda kesejatian kehidupan Kristen dan Gereja.
Hentikan ratapan,
bersukacitalah!
Sekitar 36 jam setelah kematian Yesus, para wanita datang ke tempat Yesus dikuburkan. Tujuannya ingin merempah-rempahi tubuh Yesus. Tentu saja suasana sedih dan duka masih menyelimuti hati mereka karena kehilangan orang yang mereka kasihi. Namun mereka dikejutkan dengan peristiwa gempa bumi yang hebat. Malaikat Tuhan nampak menggulingkan batu penutup lubang kubur lalu duduk di atasnya. Peristiwa dahsyat itu ternyata tidak hanya mengejutkan mereka tetapi juga para penjaga kubur Yesus. Keterkejutan itu membuat mereka seperti orang-orang mati. Malaikat memberitakan bahwa Kristus sudah bangkit! Ia pun memerintahkan kepada para wanita untuk segera menyampaikan berita tersebut kepada para murid. Allah membangkitkan Yesus dari kematian.
Sekitar 36 jam setelah kematian Yesus, para wanita datang ke tempat Yesus dikuburkan. Tujuannya ingin merempah-rempahi tubuh Yesus. Tentu saja suasana sedih dan duka masih menyelimuti hati mereka karena kehilangan orang yang mereka kasihi. Namun mereka dikejutkan dengan peristiwa gempa bumi yang hebat. Malaikat Tuhan nampak menggulingkan batu penutup lubang kubur lalu duduk di atasnya. Peristiwa dahsyat itu ternyata tidak hanya mengejutkan mereka tetapi juga para penjaga kubur Yesus. Keterkejutan itu membuat mereka seperti orang-orang mati. Malaikat memberitakan bahwa Kristus sudah bangkit! Ia pun memerintahkan kepada para wanita untuk segera menyampaikan berita tersebut kepada para murid. Allah membangkitkan Yesus dari kematian.
Kebangkitan Kristus
menjawab banyak hal. Pertama, kebangkitan Kristus merupakan perwujudan dan
penggenapan rencana agung Allah. Kedua, pembuktian kebenaran cerita yang telah
disampaikan-Nya bahwa Dia akan bangkit pada hari ketiga. Ketiga, menjawab
kekuatiran dan membungkam kesombongan para imam. Keempat, kebangkitan Yesus
merupakan kemenangan terdahsyat dimana Ia keluar sebagai Pemenang melawan maut.
Kemenangan yang mengubah hubungan manusia dengan Allah yang sempat terputus
karena dosa manusia. Hari ini Kristen merayakan kemenangan akbar sepanjang
sejarah dunia. Peristiwa kebangkitan yang telah menyejarah dan menjadi dasar
iman gereja Tuhan.
Dari ketiga bacaan kami belajar:
1.
Malaikat adalah anggota surgawi memakai baju
putih, artinya di surga hanya ada kekudusan dan kesucian yg murni
2.
Kita pun semestinya memakai baju putih
senantiasa dalam menghadap Tuhan dan layak utk menerima hadiratNya yg Agung dan
kudus.
3.
Hanya sedikit jumlah yang ditentukan Allah Bapa
dalam memilih para baju putih dan itu akan digenapi dengan adanya repture
(pengangkatan para kudus).
4.
Kebangkitan Yesus menjadi titik tolak semua
perjuanganNya melawan dosa dan dimenangkanNya dg telak.
5.
Manusia bisa lepas dari jerat dosa & luput dari murka Allah,
bukan karena usaha tetapi kasih karunia Allah. Caranya: diselamatkan Yesus
berarti diberikan hidup baru (Rm 6:4), yaitu hidup yang datang dari Kristus yg
telah mati & bangkit bagi kita. Kebenaran rohani itulah yg dilambangkan
dalam baptisan dan dialami orang beriman sepanjang hidupnya.
6.
Dari hukuman pembuangan umat Israel dipulihkan
kondisinya dari bilur2 dosa sehingga mereka dapat menerima kembali
anugrah Tuhan yg Maha Kuasa, dipenuhinya saat Yesus dibangkitkan dari org mati.
7.
Hendaknya kita tidak lagi menggunakan tubuh kita untuk melakukan
dosa krn kita bukan budak dosa lagi (Rm 6:5-6). Dosa bukan lagi tuan kita.
Ketika kita mati bagi dosa maka hubungan kita dg dosa pun berubah. Tidak sama
lagi seperti sebelumnya. Dosa tidak lagi memiliki kuasa atas kita. Yang mati
terhadap dosa tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tetapi kita taat di dalam
Kristus sehingga hidup bagi Allah di surga nanti.
8.
Ciri pengikut Yesus yg benar adalah tabiat & kebiasaan
lama tidak ada lagi,sudah terkubur. Yg baru
bangkit & tumbuh bersama Kristus, menghasilkan buah roh(Gal 5:22-23).Kalau
dulu penuh keluh kesah dan sumpah serapah, kini penuh syukur & pujian. Yg
biasa mencela (mengutuki) kemudian menghibur dan memberi semangat. Yg malas jadi
rajin dan suka menolong. Yg serakah & mementingkan diri sendiri (egois) menjadi
murah hati, suka berbagi, dan berusaha mengerti masalah/posisi orang lain.
9.
Yesus sungguh perduli dengan semua kehidupan
manusia yg berdosa dan yg terbelenggu didalam kejahatannya, sehingga apapun Dia
rela berkorban dan memenangkan permainannya.
10.
Kata perduli memiliki arti 12
(mencintai,memaafkan, mengerti, dll) semuanya dilaksanakan Yesus semasa hidup
pelayanan pada manusia yg hina dan berdosa ini.