Rabu, 23 April 2014

       Kebangkitan Yesus                            Minggu 20 April 2014
Yeh 36:16-28
16 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:17 "Hai anak manusia, waktu kaum Israel tinggal di tanah mereka, mereka menajiskannya dg tingkah laku mereka; kelakuan mereka sama seperti cemar kain di hadapan-Ku.18 Maka Aku mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka karena darah yg dicurahkan mereka di tanah itu, sedang tanah itu mereka najiskan dg berhala-berhala mereka.19 Aku menghamburkan mereka di antara bangsa-bangsa, sehingga mereka berserak-serak di semua negeri, Aku menghakimi mereka selaras dg tingkah lakunya.20 Di mana saja mereka datang di tengah bangsa-bangsa, mereka menajiskan nama-Ku yg kudus, dalam hal orang menyindir mereka: Katanya mereka umat TUHAN, tetapi mereka harus keluar dari tanah-Nya.21 Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yg kudus yang dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa2, di mana mereka datang.22 Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yg kudus yg kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang.23 Aku akan menguduskan nama-Ku yg besar yg sudah dinajiskan di tengah bangsa2, dan yg kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusanKu kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.24 Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa2 dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.25 Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yg akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala2mu Aku akan mentahirkan kamu.26 Kamu akan Kuberikan hati yg baru, dan roh yg baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yg keras dan Kuberikan kpdmu hati yg taat.27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapanKu dan tetap berpegang pada peraturan2Ku dan melakukannya.28 Dan kamu akan diam di dalam negeri yg telah Kuberikan kpd nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umatKu dan Aku akan menjadi Allahmu.
Rm 6:3-11
3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yg telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?4 Dg demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dg Dia oleh baptisan dalam kematian, spy, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara org mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yg baru.5 Sebab jika kita telah menjadi satu dg apa yg sama dg kematianNya, kita juga akan menjadi satu dg apa yg sama dg kebangkitan-Nya.6 Krn kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, spy tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kpd dosa.7 Sebab siapa yg telah mati, ia telah bebas dari dosa.8 Jadi jika kita telah mati dg Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dg Dia.9 Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.10 Sebab kematian-Nya adalah kematian thdp dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.11 Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Mat 28:1-10
1 Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu.2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya.3 Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju.4 Dan penjaga2 itu gentar ketakutan dan menjadi spt org2 mati.5 Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan2 itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yg disalibkan itu.6 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yg telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.7 Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara org mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu."8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dg takut dan dg sukacita yg besar dan berlari cepat2 untuk memberitahukannya kpd murid2 Yesus.9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dg mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara2Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
Pembahasan
Yeh 36:16-28
Nubuat yg termaktub dalam bab 36 ini memberitahukan bahwa Tuhan akan memulihkan "gn2 Israel" dan membalas "pegunungan Edom" (yg menjadi sasaran nubuat yg tercantum dlm bab 35. Nubuat bab 36 ini diucapkan tidak lama sesudah th 587 SM, waktu bangsa2 tetangga menyerbu ke neg Palestina, Yeh 36:3
PEMULIHAN UMAT ISRAEL: PEMULIHAN BATIN. 36:16-38.
Bagian ini berisi filsafat sejarah yang diberikan Tuhan yang menyatakan bahwa dosa-dosa Israel layak diberi hukuman berupa pembuangan (ay. 16-21); tetapi bahwa Tuhan akan memulihkan Israel, bukan karena suatu kebaikan Israel, melainkan untuk menguduskan nama-Nya. Hal-hal hebat yang menyertai pemulihan itu disebutkan (ay. 22-32). Dalam dua bagian tambahan Tuhan memberi tahu sebelumnya bahwa kemakmuran Israel dan penduduk yang bertambah akan menyebabkan bangsa-bangsa mengakui kebesaran-Nya (ay. 33-36, 37, 38).
Ayat 16-23 merupakan pengajaran profetik atau haphtarah untuk pembacaan mingguan pada hari Sabat, Bilangan 19:1-22:1, Pãrãh, "Lembu Betina Merah."
Tanah dan ranah. 
Tanah adalah berkah. Berkah adalah ranah (unsur atau elemen yang dibatasi) -- tiada berkah tanpa perbatasan. Ketika berkah tak lagi dianggap sebagai anugerah, kala tanah tak lagi dipertahankan cerah, di sanalah ranah dilanggar dan sang kafilah harus menanggung amarah.
Bagi bangsa Israel, tanah adalah sesuatu yang amat kudus -- jauh dari urusan broker seperti sekarang (lihat Im. 25). Tanah mengandung unsur rohani yang begitu dalam -- tanah Palestina adalah tanah Allah sendiri. Karena itulah tanah ini kudus: bukan karena pada dirinya sendiri tanah itu kudus, tapi karena Allah yang kudus memberikannya kepada Israel dan hadir di sana. Mereka yang berada di Babel menangis. Tanah mereka dilalap habis oleh musuh yang bengis. Salah mereka sendiri. Mereka kemudian rindu rumah. Allah memberikan sepercik kebahagiaan lewat kata. Ia berjanji akan melawan musuh-musuh Israel. Edom akan dihancurkan dan tanah terjarah dapat kembali dihuni. Bangsa Israel akan mendapatkan kembali harta mereka yang sangat berharga. Keadaan akan kembali seperti dulu ketika Daud berkuasa, bahkan lebih daripada itu! Penderitaan bukan selama-lamanya. Harapanlah yang tinggal tetap.
Ayat 16-21 menunjukkan suatu keadaan yang sangat menyedihkan. Waktu kekudusan tanah dilanggar, kekudusan Allah dilanggar pula. Kenajisan Israel digambarkan seperti wanita sehabis menstruasi, menyebabkan Allah murka dan menarik berkah-Nya. Tanah itu tiada lagi dapat didiami. Bangsa Israel tersebar ke mana-mana. Hukuman Allah tersebut membawa akibat kedua: kini bangsa-bangsa lain mencemoohkan nama Allah sendiri. Musuh- musuh Israel berkata, "Di mana Yahweh? Bukankah Allah mereka tidak berkuasa?" Nama Allah pun dipermalukan.
Rm 6:3-11
Setelah mengatakan bahwa orang percaya telah mati bersama Kristus Paulus sekarang mengacu kepada ketetapan baptisan. Di sini sang rasul mengikuti polanya yang sudah terkenal yaitu mengemukakan suatu kebenaran kemudian mengilustrasikan kebenaran tersebut.
Mati bagi dosa, hidup bagi Kristus
Dosa manusia membuat kasih karunia Allah tercurah sehingga manusia menerima pembenaran. Lalu bolehkah kita berbuat dosa terus supaya kasih karunia Allah terus menerus mengalir atas kita (ayat 
1)? Pertanyaan ini sebenarnya menggelikan. Bagaimana mungkin seorang anak berpikir un-tuk melawan orang tuanya karena tahu bahwa orang tuanya akan memaafkan dia? Lahir baru membuat dosa tidak lagi berkuasa atas kita karena Kristus telah mati untuk menebus kita. Kita telah bebas dari pengaruh dosa karena kesatuan kita dengan Kristus. Lalu bagaimana mungkin orang yang telah mati bagi dosa kemudian hidup dalam dosa (ayat 2)? Yang mati dan bangkit bersama Kristus sepantasnya hidup bagi Kristus. Kita harus tunduk pada Kristus karena Dialah yang sekarang menjadi Tuan kita. Ini bukan pilihan, melainkan tugas yang harus dilakukan oleh setiap orang Kristen.Persekutuan kita dengan Kristus akan berdampak pada proses pengudusan yang progresif. Hendaknya kita tidak lagi menggunakan tubuh kita untuk melakukan dosa karena kita bukan budak dosa lagi (ayat 5-6). Dosa bukan lagi tuan kita. Ketika kita mati bagi dosa maka hubungan kita dengan dosa pun berubah. Tidak akan pernah sama lagi seperti sebelumnya. Dosa tidak lagi memiliki kuasa atas kita. Yang mati terhadap dosa tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tetapi taat di dalam Kristus sehingga hidup bagi Allah.Ciri pengikut Kristus adalah sifat-sifatnya yang baru. Tabiat dan kebiasaan lama tidak ada lagi, sudah terkubur. Yang baru bangkit dan tumbuh bersama Kristus, menghasilkan banyak buah. Seluruh anggota tubuh dipakai untuk tujuan yang berbeda. Kalau dulu penuh keluh kesah dan sumpah serapah, kini penuh syukur dan pujian. Yang biasa mencela kemudian menghibur dan memberi semangat. Yang malas jadi rajin dan suka menolong. Yang serakah dan mementingkan diri sendiri kemudian jadi murah hati, suka berbagi, dan berusaha mengerti masalah/posisi orang lain.
Anugerah menyuburkan dosa?
Uraian Paulus tentang anugerah Allah sebagai jalan keselamatan (Rm. 5:10-21) bisa dibelokkan orang untuk membenarkan cara hidup berdosa (ayat 6:1). Paulus menyanggah kesimpulan sembarangan itu. Anugerah bukan saja memberikan pengampunan dosa, tetapi juga menyebabkan kelepasan dari dosa (ayat 2). Jika di pasal 5Paulus seolah melompat dari pembenaran langsung ke pemuliaan (ayat 5:2, 11), maka dalam bagian ini ia membicarakan pokok yang dilompatinya itu, yaitu prinsip pemuridan atau pengudusan. Iman melangkah bersatu dengan Kristus seperti yang dilambangkan dalam baptisan. Ketika seseorang dibaptiskan, orang itu menyatu dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Kristus yang mati dan bangkit yang berkuasa menyelamatkan dan mengubahkan hidup, bukan baptisan. Kristus sudah menyatu dengan kita melalui inkarnasi dan ketaatan-Nya menerima hukuman salib. Untuk beroleh faedah karya penyelamatan itu, kita harus beriman. Beriman adalah menerima Kristus dengan segenap hidup (akal budi, persetujuan dan penyerahan diri). Beriman tidak cukup sekali. Kita menerima Kristus untuk terus-menerus ambil bagian dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Melalui satu dengan kematian-Nya, sifat dosa kita dimatikan. Melalui satu dengan kebangkitan-Nya, kita ikut bangkit. Bukan lagi hamba dosa, tapi hamba Allah (ayat 6:5-10). Ini diberlakukan oleh Roh Kudus, yang mulai hari Pentakosta beroperasi menerapkan karya Kristus pada orang beriman.Kita wajib memiliki iman konsisten. Ingat, pikirkan, dan resapi bahwa kita sudah mati bersama Kristus. Kematian-Nya telah menghancurkan kuasa dosa dalam kehidupan kita. Aktiflah memperlakukan dorongan dosa sebagai hal yang telah mati oleh Kristus! Aktiflah juga mengingat dan bersyukur bahwa semua potensi dan seluruh keberadaan kita adalah dari Allah dan hanya untuk memperkenan Dia.
Mat 28:1-10
Kebangkitan Yesus Kristus (28:1-20)
Kebangkitan yang dikisahkan oleh Matius mencakup rincian yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang dikisahkan Lukas dan Yohanes. Sekalipun demikian, hanya Matius yang berjasa melaporkan tentang tindakan para prajurit (ay. 11-15) dan rumusan baptisan yang lengkap (ay. 19). Persamaan mendasar di antara keempat narasi dipadukan dengan keragaman rincian dan sudut pandangan yang cukup luas menunjukkan bahwa mereka masing-masing menyatakan apa yang sebenarnya dan tidak bergantung satu sama lain.
Kebangkitan menyatakan otoritas-Nya
Titik pusat iman Kristen ada pada kebangkitan Tuhan Yesus. Itu sebabnya setiap Injil mencatat peristiwa ini sebagai klimaks. Para penulis Injil menjadikan kebangkitan Yesus sebagai acuan bagi pertumbuhan gereja.
Mengapa kebangkitan Tuhan Yesus begitu penting? Karena kebangkitan Tuhan Yesus sekaligus menjadi isi misi Kristen, kuasa yang mendorong misi, dan jaminan janji penyertaan yang pasti (Mat 28:18-20). Pertama, kebangkitan Tuhan Yesus adalah isi misi Kristen. Kabar baik yang harus disampaikan para wanita kepada para murid dan nanti yang akan disampaikan para murid kepada dunia ini adalah "Kristus sudah bangkit!" (ayat 6-7,19). Kabar baik ini akan memerdekakan. Kebangkitan-Nya memberikan kuasa untuk hidup sebagai murid Tuhan (ayat 20a).
Kedua, kebangkitan Tuhan Yesus membuktikan otoritas-Nya sebagai Anak Allah. Para wanita yang bertemu pertama kali dengan Dia yang sudah bangkit dan para murid lainnya yang kemudian berjumpa dengan-Nya di Galilea, tersungkur menyembah Dia (ayat 9,17). Sikap ini serasi dengan klaim Tuhan Yesus tentang otoritas-Nya (ayat 18). Dia sungguh Anak Allah! Ketiga, kebangkitan Tuhan Yesus menjadi jaminan bagi penggenapan janji-Nya kepada para murid untuk menyertai mereka senantiasa (ayat 20b).
Kita menjadi orang beriman, Gereja hadir di tengah-tengah dunia karena dan untuk Tuhan Yesus. Orang Kristen dan Gereja ada bukan saja untuk menikmati keselamatan dari Tuhan Yesus, melainkan menjadi saksi-saksi Kristus. Tugas kesaksian itu mengandung tiga sifat. Pertama, bersifat universal mencakup semua orang (ayat 19). Kedua, bersifat pemuridan membimbing orang masuk ke dalam seluruh pengajaran Yesus. Ketiga, bersifat membentuk keumatan melalui baptisan. Memiliki tiga ciri misi ini adalah tanda kesejatian kehidupan Kristen dan Gereja.
Hentikan ratapan, bersukacitalah!
Sekitar 36 jam setelah kematian Yesus, para wanita datang ke tempat Yesus dikuburkan. Tujuannya ingin merempah-rempahi tubuh Yesus. Tentu saja suasana sedih dan duka masih menyelimuti hati mereka karena kehilangan orang yang mereka kasihi. Namun mereka dikejutkan dengan peristiwa gempa bumi yang hebat. Malaikat Tuhan nampak menggulingkan batu penutup lubang kubur lalu duduk di atasnya. Peristiwa dahsyat itu ternyata tidak hanya mengejutkan mereka tetapi juga para penjaga kubur Yesus. Keterkejutan itu membuat mereka seperti orang-orang mati. Malaikat memberitakan bahwa Kristus sudah bangkit! Ia pun memerintahkan kepada para wanita untuk segera menyampaikan berita tersebut kepada para murid. Allah membangkitkan Yesus dari kematian.
Kebangkitan Kristus menjawab banyak hal. Pertama, kebangkitan Kristus merupakan perwujudan dan penggenapan rencana agung Allah. Kedua, pembuktian kebenaran cerita yang telah disampaikan-Nya bahwa Dia akan bangkit pada hari ketiga. Ketiga, menjawab kekuatiran dan membungkam kesombongan para imam. Keempat, kebangkitan Yesus merupakan kemenangan terdahsyat dimana Ia keluar sebagai Pemenang melawan maut. Kemenangan yang mengubah hubungan manusia dengan Allah yang sempat terputus karena dosa manusia. Hari ini Kristen merayakan kemenangan akbar sepanjang sejarah dunia. Peristiwa kebangkitan yang telah menyejarah dan menjadi dasar iman gereja Tuhan.
Dari ketiga bacaan kami belajar:
1.       Malaikat adalah anggota surgawi memakai baju putih, artinya di surga hanya ada kekudusan dan kesucian yg murni
2.       Kita pun semestinya memakai baju putih senantiasa dalam menghadap Tuhan dan layak utk menerima hadiratNya yg Agung dan kudus.
3.       Hanya sedikit jumlah yang ditentukan Allah Bapa dalam memilih para baju putih dan itu akan digenapi dengan adanya repture (pengangkatan para kudus).
4.       Kebangkitan Yesus menjadi titik tolak semua perjuanganNya melawan dosa dan dimenangkanNya dg telak.
5.       Manusia bisa lepas dari jerat dosa & luput dari murka Allah, bukan karena usaha tetapi kasih karunia Allah. Caranya: diselamatkan Yesus berarti diberikan hidup baru (Rm 6:4), yaitu hidup yang datang dari Kristus yg telah mati & bangkit bagi kita. Kebenaran rohani itulah yg dilambangkan dalam baptisan dan dialami orang beriman sepanjang hidupnya.
6.       Dari hukuman pembuangan umat Israel dipulihkan kondisinya dari bilur2 dosa sehingga mereka dapat menerima kembali anugrah Tuhan yg Maha Kuasa, dipenuhinya saat Yesus dibangkitkan dari org mati.
7.       Hendaknya kita tidak lagi menggunakan tubuh kita untuk melakukan dosa krn kita bukan budak dosa lagi (Rm 6:5-6). Dosa bukan lagi tuan kita. Ketika kita mati bagi dosa maka hubungan kita dg dosa pun berubah. Tidak sama lagi seperti sebelumnya. Dosa tidak lagi memiliki kuasa atas kita. Yang mati terhadap dosa tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tetapi kita taat di dalam Kristus sehingga hidup bagi Allah di surga nanti.
8.       Ciri pengikut Yesus yg benar adalah tabiat & kebiasaan lama tidak ada lagi,sudah terkubur. Yg baru bangkit & tumbuh bersama Kristus, menghasilkan buah roh(Gal 5:22-23).Kalau dulu penuh keluh kesah dan sumpah serapah, kini penuh syukur & pujian. Yg biasa mencela (mengutuki) kemudian menghibur dan memberi semangat. Yg malas jadi rajin dan suka menolong. Yg serakah & mementingkan diri sendiri (egois) menjadi murah hati, suka berbagi, dan berusaha mengerti masalah/posisi orang lain.
9.       Yesus sungguh perduli dengan semua kehidupan manusia yg berdosa dan yg terbelenggu didalam kejahatannya, sehingga apapun Dia rela berkorban dan memenangkan permainannya.

10.   Kata perduli memiliki arti 12 (mencintai,memaafkan, mengerti, dll) semuanya dilaksanakan Yesus semasa hidup pelayanan pada manusia yg hina dan berdosa ini.

Jumat, 11 April 2014

Kesetiaan seorang Hamba      Minggu 13 April 2014
Yes 50:4-7
4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar spt seorang murid.5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak membe rontak, tidak berpaling ke belakang.6 Aku memberi punggungku kpd org2 yg memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yg mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.7 Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Flp 2:6-11
6 yg walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dg Allah itu sbg milik yg harus dipertahankan,7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Mat 26:14-27:6
14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar 30 uang perak kepadanya.16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"18 Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku."19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah.20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguh nya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.29 Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."30 Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.31 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.32 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."33 Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."34 Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."35 Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lainpun berkata demikian juga.36 Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."37 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,38 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"43 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat.44 Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.45 Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.46 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."47  Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.48 Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia."49 Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Salam Rabi," lalu mencium Dia.50 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Hai teman, untuk itukah engkau datang?" Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.51 Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.52 Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.53 Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?54 Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?"55 Pada saat itu Yesus berkata kepada orang banyak: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku.56 Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi." Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.57 Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua.58 Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu.59 Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati,60 tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang,61 yang mengatakan: "Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari."
62 Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yg Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.66 Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"67 Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,68 dan berkata: "Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?"69  Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu."70 Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud."71 Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."72 Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu."73 Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: "Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu."74 Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam.75 Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.1 Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus.2 Mereka membelenggu Dia, lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus, wali negeri itu.3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"5 Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.6 Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: "Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah."
Pembahasan:
Yes 50:4-7 Lidah seorang murid
Ini Nyanyian Hamba Tuhan yang ketiga. Hamba tidak digambarkan sebagai seorang nabi tetapi lebih-lebih sebagai seorang berhikmat, murid Tuhan yang rajin, Yes 50:4-5. Ia diberi tugas sendiri mengajar mereka "yang takut akan Tuhan", Yes 50:10, artinya orang Israel yang takwa, tetapi juga mereka yang sesat, yang "hidup dalam kegelapan", Yes 50:10. Dengan tabah hati dan berkat pertolongan Tuhan, Yes 50:7-9, Hamba itu menanggung penganiayaan, Yes 50:7-9, hingga Tuhan menjadikannya jaya, Yes 50:9-11. Sampai dengan Yes 50:9 Hamba sendiri berbicara, lalu nabi angkat bicara. Yesaya 50:4-6 memaparkan identitas Sang Hamba. Demi melaksanakan panggilan-Nya, Ia menundukkan diri menjadi murid Tuhan. "Lidah" dapat berarti "bahasa", atau dapat pula berarti "kemampuan berbicara" (ayat 4). Dikaruniai "lidah seorang murid" berarti "diajar untuk mengatakan apa yang didengar dari Tuhan". Dengan demikian dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Namun maknanya ternyata lebih dalam lagi. Kata-kata Sang Hamba juga harus menegaskan dan menggarisbawahi kata-kata Tuhan yang mengampuni dan menyelamatkan. Itu yang Tuhan harapkan dari Hamba-Nya. Sebab itu setiap pagi Tuhan membukakan dan menajamkan pendengaran-Nya. Segenap kehidupan Sang Hamba harus diserahkan untuk meneruskan firman Tuhan yang Ia dengar. Berserah berarti juga tetap taat dan setia meski orang lain menolak pemberitaan-Nya (ayat 6). Syukur kepada Tuhan, Tuhan sendiri akan menjadi pembela Sang Hamba (ayat 7-9).Kalau Sang Hamba saja memiliki gambaran demikian apalagi kita. Jangan biarkan "lidah" kita menjadi "lidah yang tak bertulang", yang tidak bisa kita kontrol. Sebaliknya berusahalah dengan segenap daya menjadikan lidah kita sebagai "lidah seorang murid". Artinya lidah seorang yang sudah diajar, yaitu yang dikendalikan sehingga bermanfaat. Banyak pelayan Tuhan yang kegunaannya menjadi sangat berkurang karena lidah yang tidak dikekang. Entah karena kata-kata yang sembarangan atau kuasa rohani yang bocor melalui percakapan yang sembrono (Pkh. 5:2). Mungkin juga karena kata-kata digunakan bukan untuk memberitakan kebenaran melainkan untuk menyenangkan pendengaran orang lain. Maka yang ada hanyalah penyesatan, yang kelak harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan (Mat. 12:36-37). Salah satu ukuran kedewasaan atau kematangan rohani seseorang adalah apa yg dikeluarkan dari mulutnya. Murid Tuhan yg dewasa pastilah berkata-kata sekualitas kata-kata Tuhannya.
Hamba yang taat
Pada bagian ini, kita disuguhi teguran Allah kepada Israel yang tidak mau kembali dan taat kepada-Nya (ayat 
1-3) dan perjuangan serta ketaatan si hamba Allah dalam menjalankan panggilan Tuhan (ayat 4-11). Ayat 4-9 merupakan Nyanyian Hamba yang ketiga. Allah menegur Israel yang mengeluh dan mempersalahkan Allah atas penderitaan mereka di pembuangan. Hukuman Allah atas mereka terjadi karena mereka tidak mau taat kepada-Nya sebagai hamba Allah yang diutus untuk melaksanakan kehendak-Nya. Mereka adalah hamba Allah yang gagal. Kontras sekali dengan hamba yang dinyanyikan dalam Nyanyian Hamba ketiga ini. Di sini, hamba Allah rela menjadi murid yang taat kepada Allah. Setiap hari ia duduk di bangku sekolah milik Allah untuk berguru pada-Nya. Telinganya disendengkan untuk mendengar segala pengajaran-Nya. Lidahnya tidak putus-putus memperkatakan firman Allah agar dapat menguatkan hati yang lemah dan semangat yang pudar (ayat 4-5). Bahkan saat orang-orang yang dilayaninya menolak dan menghinanya ia tetap setia menjalankan tugas kehambaannya sebab ia yakin Allah ada di pihaknya dan akan membela serta membuktikan kebenarannya (ayat 7-9). Allah sendiri menyatakan: "Inilah hamba-Ku yang berhasil" (ayat 10-11).Tuhan Yesus adalah Hamba Allah yang berhasil. Walau ditolak bahkan dibunuh, Ia tetap setia menjalakan misi-Nya menyelamatkan manusia. Pelayanan-Nya berdampak kepada transformasi hidup orang yang dilayani-Nya. Anda dan saya adalah buah-buah pelayanan-Nya. Kita sekarang adalah hamba-hamba Allah yang dipanggil untuk menyaksikan karya Kristus itu kepada semua orang. Mari kita meneladani Tuhan Yesus dg taat kepada Allah dan tidak gentar menghadapi penolakan serta tekanan dunia ini. Allah akan memelihara dan membela kita.
Pelayanan Hamba sejati
Menjadi hamba Allah berarti bersedia memberi diri secara total untuk diperbarui senantiasa oleh Allah, dan bersedia menghadapi tantangan. Kesediaan memberi diri total dan sedia menghadapi tantangan adalah kunci keabsahan pelayanan seorang hamba sbg "mulut" Allah. Hamba Allah tidak berhak menyuarakan suara lain, selain suara Allah sendiri. Bila tidak, ia bukan lagi hamba Allah sejati, tetapi hamba palsu. Hamba Sejati. Syair yang diungkapkan Yesaya ini mengingatkan kita kepada Yesus Kristus sebagai Hamba Sejati. Apakah rahasianya sehingga Dia dapat memberi semangat baru kepada yang letih lesu? Pertama, Dia memelihara hubungan dengan Bapa di sorga. Dia telah didisiplin untuk mengutamakan Allah dan mendengarkan firman Allah tiap pagi. Maka kata-kata yang diucapkan-Nya pada orang banyak bukanlah kata-kata-Nya sendiri, tetapi kata-kata dari lidah seorang murid. Kedua, Dia telah menerima semua proses pembentukan yang Allah ijinkan. Proses pembentukan itu berat, tetapi melaluinya Dia terbentuk tegar (6,7-9).Derita Hamba sejati. Hamba Allah yang sejati taat kepada firman dan yang tabah menanggung derita itu memiliki wewenang illahi. Dia kini memanggil orang yang merindukan kebebasan dan mendambakan kehidupan yang berbahagia. Hamba Allah itu kini memperhadapkan kita dengan tawaran: hidup atau mati, terang atau gelap, berkat atau kutuk? Sudahkan Anda masuk dan menikmati karya penebusan Yesus Kristus? Bukan sekadar percaya. Sekadar menjadi orang percaya adalah perkara mudah. Dibutuhkan kesediaan untuk dicemooh, dipukul, dilukai sebagai konsekuensi ketaatan kepada firman Tuhan. Dalam saat demikianlah hamba Tuhan belajar berteguh hati di dalam Tuhan. Rela menyerahkan diri dididik Tuhan, ditempa keteguhan imannya. Dan yakin bahwa Tuhan tak akan mempermalukan hamba-Nya.
Flp 2:4-11
Bagian ini berupa sebuah madah yang menurut sementara ahli sudah tersedia dan Paulus tinggal memungutnya. Masing2 bait madah ini menonjolkan sebuah tahap tersendiri dalam misteri Kristus: kepraadaan ilahinya, perendahanNya dalam inkarnasi; perendahanNya lebih jauh lagi dalam kematian; pemuliaan sorgawiNya; pemujaanNya oleh dunia semesta; gelar Kristus historis, yg adalah Allah dan manusia dalam persatuan pribadi yg oleh Paulus tidak pernah dipisah-pisahkan, meskipun membedakan beberapa tahap dalam beradanya Kristus.
Teladan Kristus. 
Setelah berbicara ttg kesatuan tubuh Kristus, Paulus menutup bagian ini dg mengacu kpd teladan Kristus.Teladan Kristuslah yg menjadi acuan utk kesatuan tsb. Teladan Kristus itu adalah pengosongan diri-Nya. Sebelum kita menelusuri nasihat Paulus, marilah kita bayangkan apa konsekuensi yang harus Kristus tanggung ketika Ia memanusia. Ia mengosongkan diri. Mengapa dmk? Karena dalam sepanjang hidup dan masa pelayanan-Nya selama tiga setengah tahun di bumi, Dia yang sekalipun adalah Allah yg sejati, tidak menganggap kesetaraan dg Allah itu sbg milik yg harus dipertahankan (ayat 
6). Kristus menjadi sama dg manusia, bahkan dalam rupa seorang hamba. Dia sbg Allah yg tidak terbatas harus dilahirkan sbg seorang manusia yg sangat terbatas, bahkan menjadi bayi kecil lahir di kandang hina.Kita sulit mengerti pengosongan diri ini. Mungkin ilustrasi ini membantu. Ketika orang dewasa berusaha berkomunikasi dg anak kecil, ia harus 'mengosongkan diri', berbicara dalam bahasa mereka, menanggalkan segala 'kemuliaan dan kebesaran' diri sbg orang yang 'di atas'. Ini terbatas menggbkan pengosongan diri Kristus! Dialah Pencipta yg masuk ke dunia dan membatasi diri dg menjadi manusia ciptaan. Bahkan, bukan hanya mengosongkan diri, Ia melangkah lebih rendah menjadi hamba dan mati menanggung penderitaan dan aib tak terperi. Inilah cara Allah membawa manusia masuk dalam kepenuhan-Nya melalui penyangkalan dan pengorbanan-Nya agar org mendapatkan berkat dan anugerah Tuhan. Semangat dan prinsip sama berlaku pula bagi warga gereja. Kristus telah membayar harga yang termahal yang dapat dilakukan dengan menyerahkan nyawa-Nya sendiri di atas kayu salib menjadi tebusan bagi banyak jiwa.
Mat 26:46
Nubuat Yesus ini merup jawaban atas pertanyaan para muridNya,"Apakah tanda kedatanganMu dan tanda kesudahan dunia?" Yesus memberikan kpd mereka:
1.     tanda-tanda umum yg akan terjadi selama zaman ini sampai pada akhir zaman (Mat 24:4-14);
2.     tanda-tanda khusus yg menunjukkan bahwa akhir zaman telah tiba, yaitu masa kesengsaraan besar (Mat 24:15-28);
3.     tanda-tanda yg menakjubkan yang terjadi pada saat Ia datang dg kemuliaan dan kuasa (Mat 24:29-31);
4.     peringatan kpd org kudus dalam masa kesengsaraan besar agar berjaga-jaga thdp tanda-tanda yg menuju kepada kedatangan Kristus yang dinanti-nantikan segera setelah masa kesengsaraan besar berakhir (Mat 24:32-35);
5.     peringatan kepada org percaya yg hidup sebelum masa kesengsaraan untuk siap sedia secara rohani karena kedatangan Kristus untuk jemaat-Nya akan terjadi pada saat yg tak diduga-duga (Mat 24:36-51; 25:1-30;
6.     suatu gambaran mengenai penghakiman bangsa2 setelah Ia datang kembali ke bumi (Mat 25:31-46). Perlu diperhatikan bahwa banyak rincian mengenai kedatangan kembali Kristus tidak dijelaskan dlm pasal Mat 24:1-51. Selanjutnya, sampai saat ini belum ada seorang pun yg mengartikan semua nubuat mengenai akhir zaman dengan kepastian penuh. Dalam percakapan Yesus terdapat unsur rahasia yang perlu kerendahan hati dan hati yang tertuju kepada Tuhan Yesus sendiri. Kita dapat menantikan tambahan pengertian ttg penyataan ini pada akhir zaman (bd. Dan 12:9).
Dua tipe pikiran pemimpin.
Dua tipe pengikut Yesus. Semakin dekat Tuhan, semakin sadar perlu Dia, dan peka akan derita yang dijelang-Nya, semakin perempuan itu ingin memberi terbaik bagi andalan jiwanya itu. Sebaliknya, semakin sadar beda motif hati dan jelas melihat tujuan akhir hidup Yesus, semakin Yudas menjauhkan diri dari-Nya, sampai menjual-Nya kepada para musuh-Nya. Perempuan itu mengorbankan minyak narwastu senilai tiga ratus dinar (Mrk. 14:5), Yudas menjual Yesus dengan tiga puluh keping perak atau sekitar seratus dua puluh dinar.
Dari bacaan diatas kami belajar:
1.    Kesederhanaan hamba dibutuhkan dalam mengikut Yesus,kepenuhan dalam berserah dibutuhkan.
2.    Hamba Allah berarti bersedia memberi diri secara total untuk diperbarui senantiasa oleh Allah, dan bersedia menghadapi tantangan. Kesediaan memberi diri total dan sedia menghadapi tantangan adalah kunci sebagai "mulut" Allah. Hamba Allah tidak berhak menyuarakan suara lain, selain suara Allah sendiri. Bila tidak, ia bukan lagi hamba Allah sejati, tetapi hamba palsu.
3.    Penyerahan sepenuhnya dalam rancangan Tuhan dalam ucapan dan tindakan secara sadar harus diamalkan dalam hidup.
4.    Pengucapan hal yg bukan adalah sebuah dosa yg keji di mata Tuhan, sehingga tugas Hamba adalah murni dari Tuhan.
5.    Kesetiaan, kekudusan, dan kemauan yang kuat dalam menjalankan hidup sepenuhnya dalam Yesus harus dijalankan secara penuh dg kesadaran yg penuh dari individu yang bersangkutan sehingga terpancar kekudusan Rancangan Tuhan.
6.    Seluruh kehendak Tuhanlah yang menjadi fokus dalam semua kejadian bila menjurus pada kesuksesan pribadi,ini akan melanggar kemurnian tugas ilahi yg dari surga.
7.    Penyerahan hidup secara total menjadikan semua rancangan Tuhan menjadi kenyataan.
8.    Manusia bisa merencanakan segala kejadian tapi Tuhanlah yg menyelesaikan segala rancangan hidup manusia.
9.    Keinginan pribadi akan dikalahkan dg keinginan Yesus atas dunia dan kepentingan orang banyak.
10.  Keputusan mengikuti Yesus harus bulat dalam hati sehingga tidak ada rasa penyangkalan dalam melaksanakan tugas.
11.  Kebulatan tekad dalam hidup mengikuti Yesus sebagai hamba menjadikan kita selalu setia dalam pelayanan.
Kemampuan dalam melayani Tuhan scr sungguh membuat kita dipercaya dalam hal lain dalam dunia.

Kebangkitan Jasmani

       Kebangkitan Jasmani                 Minggu 6 April 2014
Yeh 37:12-14
12 Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kpd mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur2mu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel.13 Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya.14 Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, shg kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. & kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yg mengatakannya dan membuatnya, dmklah firman TUHAN."
Rm 8:8-11
8 Mereka yg hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kpd Allah.9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika mmg Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika org tdk memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.10 Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati krn dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.11 Dan jika Roh Dia, yg telah membangkitkan Yesus dari antara org mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yg telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara org mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yg fana itu oleh Roh-Nya, yg diam di dalam kamu.
Yoh 11:1-45
1 Ada seorg yg sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria & adiknya Marta.2 Maria ialah perempuan yg pernah meminyaki kaki Tuhan dg minyak mur dan menyekanya dg rambutnya.3 Dan Lazarus yg sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyata kan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.6 Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;7 tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid2Nya: "Mari kita kembali lagi ke Yudea."8 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Rabi, baru-baru ini org2 Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?"9 Jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini.10 Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya."11 Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."12 Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh."13 Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.14 Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati;15 tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."16 Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."17 Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur.18 Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya.19 Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya.20 Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah.21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.22 Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."23 Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."24 Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"27 Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."28 Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau."29 Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus.30 Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia.31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit & pergi ke luar, mereka mengikutinya, krn mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kpdNya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."33 Ketika Yesus melihat Maria menangis & juga org2 Yahudi yg datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"35 Maka menangislah Yesus.36 Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasihNya kepadanya!"37 Tetapi beberapa org di antaranya berkata: "Ia yg memelekkan mata org buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?"38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara org yg meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kpdMu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh krn org banyak yg berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dg kain peluh. Kata Yesus kpd mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."45 Banyak di antara org2 Yahudi yg datang melawat Maria dan yg menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.
Pembahasan:
Yeh 37:12-14
Melalui Roh Kudus Yehezkiel melihat di dalam penglihatan suatu lembah penuh tulang. Tulang2 tsb melambangkan "seluruh kaum Israel" (ayat Yeh 37:11), yaitu Israel dan Yehuda dalam pembuangan, yg harapannya telah punah ketika tersebar di antara org asing. Allah memerintahkan Yehezkiel untuk bernubuat kepada tulang2 itu (ayat Yeh 37:4-6). Tulang2 itu kemudian dibangkitkan dalam dua tahap:
1.suatu pemulihan politis kembali ke negeri itu (ayat Yeh 37:7-8), dan
2.pemulihan rohani kepada iman (ayat Yeh 37:9-10). Penglihatan ini diberikan untuk meyakinkan para buangan bahwa mereka akan dipulihkan oleh kuasa Allah dan menjadi masyarakat yang hidup di tanah perjanjian lagi kendatipun keadaan mereka sekarang kelihatanya suram (ayat Yeh 37:11-14).
Masa di antara kedua tahap ini tidak dijelaskan.Penglihatan ttg tulang2 yg dibangkitkan akan digenapi pada saat Israel dipulihkan, bukan hanya secara jasmaniah tetapi juga rohani. Pemulihan ini pada mulanya digenapi pada zaman Koresy ( Ezr 1:1-11), tetapi akan digenapi sepenuhnya hanya bila Allah mengumpulkan kembali org Israel ke negeri mereka pada akhir zaman dan terjadi suatu kebangunan rohani akbar. Banyak org Yahudi akan percaya dan menerima Yesus Kristus sbg Mesias mereka sebelum Dia datang kembali untuk mendirikan kerajaan-Nya (bd. Rom 11:15,25-26)
PENYATUAN KEMBALI BANGSA ISRAEL MENJADI SATU BANGSA. 37:1-28.
Dg penglihatan ttg tulang2 kering yg menjadi hidup, Tuhan,melalui Yehezkiel,menyatakan kpd Israel ttg kebangkitan kehidupan nasionalnya yad (ay. 1-14). Dia melalui tind simbolis berupa penggaban dua papan, memberitahukan terlebih dahulu penyatuan yad dari 2 kerajaan itu di bawah 1 raja, Daud (ay. 15-28).
Rm 8:8-11 Mereka yang hidup dalam daging tidak dapat berkenan kepada Allah.
Paulus menguraikan dua golongan orang: mereka yg hidup menurut daging (tabiat berdosa) dan mereka yang hidup menurut Roh.
1. Hidup "menurut daging" berarti mengingini, menyenangi, memperhatikan, dan memuaskan keinginan tabiat manusia berdosa. Ini meliputi bukan saja kedursilaan seksual, perzinaan, kebencian, kepentingan diri sendiri, kemarahan, dan sebagainya (lih. Gal 5:19-21), tetapi juga percabulan, pornografi, obat bius, kesenangan mental dan emosional dari adegan seksual dalam sandiwara, buku, TV atau bioskop, dan sejenisnya
2. Hidup "menurut Roh" ialah mencari dan tunduk kepada pimpinan dan kemampuan Roh Kudus dan memusatkan pikiran pada hal-hal dari Allah
3. Mustahil untuk mengikuti hukum daging dan pimpinan Roh pada saat yang bersamaan (ayat Rom 8:7-8; Gal 5:17-18). Jikalau seorang gagal melawan keinginan dosa dengan pertolongan Roh dan sebaliknya hidup menurut hukum daging (ayat Rom 8:13), dia menjadi seteru Allah (ayat Rom 8:7; Yak 4:4) dan dapat menantikan kematian rohani yang kekal (ayat Rom 8:13). Mereka yang terutama mengasihi dan memperhatikan hal-hal dari Allah dalam hidup ini dapat mengharapkan hidup kekal dan hubungan dengan Allah (ayat Rom 8:10-11,15-16).
Di sini Paulus mengulangi apa yang sudah diuraikan dalam pasal 1:21-32. Walaupun mungkin agama mereka bagus, tetapi orang yang tidak lahir baru tidak berkenan kepada Allah. Mungkin mereka melakukan sesuatu yang baik, tetapi karena hati mereka tidak benar, maka kelakuan mereka tidak mungkin diterima oleh Tuhan Allah. Hodges mengamati bahwa preposisi yang dipakai dalam pasal 8:8-11 bukan lagi kata "menurut" tetapi kata dalam. Jadi, dalam pasal 8:8 Paulus menjelaskan keadaan orang yang tidak percaya, dan dalam pasal 8:9-11 Paulus menjelaskan keadaan semua orang percaya, bukan hanya mereka yang percaya dan hidup menurut Roh saja, tetapi semua orang percaya, karena Roh Allah diam di dalam kita semua. Di sini Paulus tidak menjelaskan mengenai bagaimana orang hidup, apa menurut Roh atau menurut daging, tetapi dia menjelaskan berkat keberadaan Roh Allah dalam kita semua yang percaya.
Dia akan Hidup Bebas dari Maut Rm 8:1-39
Maut tidak harus menakutkan kita lagi, krn kalau Roh Allah menghidupkan kita, malah Maut serta segala penderitaan dapat dimengerti sbg alat Allah untuk menjadikan kita serupa dengan Raja kira yang akan datang. Dalam pasal 8 Paulus mencapai puncak bagian ini, di mana dia menyatakan bahwa orang yang telah dibenarkan karena iman dapat sungguh hidup. Dia dapat sungguh hidup bebas dari Murka, bebas dari Dosa, bebas dari Hukum Taurat, dan akhirnya bebas dari Maut. Sebenarnya masalah Maut ada di latar belakang pasal 5-7. Nygren mengamati bahwa dalam pasal 5 diskusi mengenai pembebasan dari Murka melebar menjadi penjelasan mengenai aiwn/aion Maut dan aiwn/aion Hidup. Demikian juga dalam pasal 6 Paulus berkata bahwa "dosa memimpin kamu kepada kematian" (6:16). Sebagai puncak bagi pasal 7 Paulus berseru, "Siapa akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?" Memang maut melatarbelakangi diskusi Paulus mengenai pembebasan kita untuk sungguh hidup. Apa yang ada di latar belakang dalam pasal 5-7 muncul sebagai pokok diskusi dalam pasal 8. Nygren mengingatkan kita bahwa bagi Rasul Paulus Maut bukan merupakan peristiwa yang mengakhiri hidup kita, tetapi maut merupakan suatu kuasa yang menguasai aiwn/aion lama secara mutlak, sejak Kejadian 2:17 ("...pada hari engkau memakannya, pasti engkau mati") digenapi di Taman Eden.Sama seperti Murka, Dosa, Hukum Taurat, dan Maut telah menjadi sekutu dalam aiwn/aion lama, demikian juga ada empat aspek dari pertolongan yang disediakan bagi kita dalam aiwn/aion baru.
v Kita bebas dari Murka berkat kasih Allah (5:1-11).
v Kita bebas dari Dosa " baptisan Roh (6:1-14).
v Kita bebas dari Hukum Taurat " kematian Kristus (7:1-6).
v Kita bebas dari Maut " Roh Allah (8:1-11).
Ke empat hal yang disebut di atas,sangat berkaitan erat, dan sulit dipisahkan dalam praktek kehidupan kita.
Dalam Roma 1:18-32 Paulus menguraikan wujud murka Allah yang melawan dosa manusia. Dalam nats itu dia tidak menjelaskan apakah murka tsb melawan orang yg tidak percaya saja,/ juga org percaya yg berdosa. Tetapi pasal 7 membicarakan pengalaman Paulus sendiri dalam murka Allah pada waktu dulu sebelum dia hidup menurut Roh Allah. Org percaya yang berdosa juga dapat kena murka Allah dalam hidup ini, dan Paulus menceriterakan frustrasi yang dia sendiri alami. Murka tersebut merupakan semacan hukuman atas dosa yang dialami pada zaman ini. Dosa yang dimaksudkan adalah dosa orang yang tidak percaya dan juga dosa orang percaya. Orang percaya akan tetap menggumuli hukuman tersebut selama mereka hanya melawan dosa dengan akal budi mereka, seperti apa yang dikatakan Paulus sebagai ringkasan pasal 7 dalam 7:25b, "Maka aku sendiri, dari segi akal budiku, aku melayani hukum Allah, tetapi dari segi daging, aku melayani hukum dosa."
Kemenangan yang disyukuri dalam 7:25a adalah suatu kemenangan yang tidak dapat diperoleh hanya dengan akal budi orang percaya. Kemenangan tersebut disediakan bagi kita melalui Roh Allah. Kemenangan itu diceriterakan dalam Roma 8. Ternyata istilah "roh" atau "Roh" hanya dipakai sekali dalam pasal 7446, sedangkan dalam pasal 8 istilah itu dipakai sembilan kali. Pengamatan ini menguatkan pengertian ini, bahwa pasal 7 membicarakan pergumulan orang percaya melawan dosa mereka, tanpa pertolongan dari Roh Kudus, sedangkan pasal 8 menceriterakan kemenangan atas dosa dengan pertolongan Roh Kudus
Yoh 11:1-45
Kebangkitan Lazarus (11:1-57)
Kisah ini mencakup narasi ttg keadaan sakit, mati dan bangkitnya sahabat Yesus dan tanggapan resmi Yudaisme thdp mukjizat tsb. Kisah tsb diakhiri dg cat ttg perhatian umum yg meningkat thdp Oknum yg telah menggemparkan bangsa itu. Oknum yg telah membuktikan bahwa diriNya adalah Terang dunia dg memberikan penglihatan kpd orang buta, kini menunjukkan bahwa diriNya adalah Hidup manusia, yaitu Oknum yg mengalahkan maut. Dalam pasal ini diceritakan ttg mujizat yg sangat mencengangkan yg dibuat Kristus tidak lama sebelum kematianNya, yaitu membangkitkan Lazarus yg telah mati. Kisah ini hanya dicatat oleh Yohanes, sebab ketiga penginjil lain lebih mengutamakan perbuatan2 yg dilakukan Kristus di Galilea, kediamanNya yg utama, dan hampir tidak pernah mencatat kejadian di Yerusalem kecuali sejak minggu permulaan penderitaan Kristus. Berlainan dg mereka, cat Yohanes lebih berkisar ttg peristiwa2 di Yerusalem, shg perikop ini bisa kita dapati dalam tulisannya. Beberapa org berpendapat bahwa sewaktu ketiga penginjil lain menuliskan buku mereka, Lazarus masih hidup, dan ini mungkin dapat membahayakan keselamatan nyawanya atau bertentangan dg sifat kerendahan hatinya. Krn itu kejadian tsb baru dapat dicatat setelah ia meninggal. Mujizat ini dicatat secara panjang lebar melebihi mujizat2 Kristus lainnya, bukan hanya karena keadaan saat itu yg begitu menguntungkan untuk dipakai mengajari orang,/ krn mujizat itu sendiri merup bukti yg kuat bagi amanat yg diemban Kristus, melainkan krn hal itu merupakan tanda yg melambangkan bukti terkuat dari semua bukti yg ada sebelumnya, yaitu kebangkitan Kristus sendiri. Di sini tdpt:
I.   Kabar yang dikirimkan kepada Tuhan Yesus kita mengenai Lazarus yg sedang sakit, dan sambutan-Nya thdp kabar tsb (ay. 1-16).
II.  Kunjungan-Nya kpd saudara2 Lazarus sth Ia mendengar kabar ttg kematiannya, dan sambutan mereka thdp kunjungan-Nya itu (ay. 17-32).
III. Mujizat yg dibuat untuk membangkitkan Lazarus dari kematian (ay. 33-44).
IV. Pengaruh yang ditimbulkan mujizat itu terhadap orang banyak (ay. 45-57).
Terang di tengah kedukaan
Lazarus sakit keras! Tidak lama kemudian ia mati (ayat 
14). Kalau saya berandai-andai jadi org yg sangat mengasihi Lazarus dan menerima kabar demikian, niscaya saya berangkat saat itu juga. Entah krn kasih, kewajiban keluarga / sosial,/ alasan lainnya, kita terbiasa merespons situasi seperti ini dg sikap menggebu dan emosional. Sebaliknya bacaan ini mengajak kita memperhatikan para tokoh yg akan mengambil peran penting dalam pasal 11-12. Selain itu juga untuk merenungkan respons Maria dan Marta serta para murid thdp situasi di seputar Lazarus, serta mengontraskannya dg tindakan Yesus. Maria dan Marta berespons dg mengirim kabar agar Yesus segera datang (ayat 3). Respons para murid beragam, ada yg tidak paham (ayat 12), ada yg mengingatkan ancaman orang Yahudi (ayat 8), ada juga yang mencoba bersikap berani walau naif (ayat 16). Semua respons ini didasarkan pada refleksi atau pemahaman pribadi. Namun Yesus menunggu dua hari sebelum Ia berangkat ke Yudea, justru ketika Ia diperingatkan ttg ancaman para pemimpin Yahudi (="org Yahudi"). Mengapa Yesus memutuskan demikian? Dasar tindakan Yesus terekspresikan dalam nas ini: semua ini terjadi supaya sang Anak Allah, sang Terang yg turun ke dunia itu, dimuliakan (ayat 4, 13-15), dan karena masa pelayanan-Nya terbatas (ayat 9-10). Kisah ini belum berakhir. Pesan nas ini bagi kita pun belum lengkap. Di sini kita baru diajak untuk belajar membedakan respons yg didasari oleh penilaian diri sendiri dan respons yg didasari oleh penerimaan atas Yesus sbg sang Terang (lih. 1:9-12), yg datang untuk mewujudkan kehendak Allah. Bahkan di tengah situasi kedukaan ataupun ancaman, kita dipanggil untuk menerima Yesus sbg Tuhan atas situasi kedukaan itu. Kita dipanggil utk mencari dan menggumuli bgm Tuhan berkarya demi kemuliaan namaNya dalam situasi kita saat ini, dan bagaimana kita bisa merespons karya Tuhan itu dengan tepat dan layak.
Dari ke tiga bacaan kami belajar:

1.       Sikap kita dalam memohon pada Tuhan tdk memaksa dan mendikte apa kehendak kita, tapi kehendak Tuhanlah yg jadi.
2.       Kekuatan Yesus dalam menghidupkan org yg telah meninggal menunjukkan kekuasaannya dalam hal maut, pasti semua yg telah meninggal dpt diselamatkanNya, tanpa ragu.
3.       Nubuatan Yehezkiel sejak dahulu pun telah menunjukkan pada tulang yg dapat dihidupkan kembali oleh Terang.
4.       Ada dua pilihan kita hidup di dunia, menurut Roh / daging, bila daging yg kita utamakan masuklah ke neraka, sedang roh akan memasuki kerajaan kekal bersama Yesus dan Bapa
5.       Hidup dalam roh tidak memakan semua yg bersifat daging, tapi makan FT setiap hari karena dalam roh kita jua perlu dicukupkan kebutuhannya. Disinilah FT akan bekerja melindungi kia dari segala kesulitan dan keresahan hidup.
6.       Dalam kuasaNya yg besar dan FT yg hidup maka Yesus mampu menghidupkan kembali Lazarus dari kubur.
7.       Iman sebiji sesawi tidak hanya diucapkan Yesus tapi dipraktekkanNya dalam membangunkan Lazarus dari kubur.
8.       Hidup dalam daging penuh dg nafsu dan seluruhnya menjadikan kita manusia yang hampa, hidup dalam roh menjadikan kita penuh dalam kuasa Surgawi dan kemampuan kita terus dilatih dalam segala hal.
9.       Kematian Lazarus adalah jalan agar kemuliaan Allah dinyatakan. Diperlukan kematian agar kuasa kemenangan kehidupan nyata kekuatannya mengalahkan kematian. Bahkan Yesus sendiri perlu mengalami kematian agar kuasa kemuliaan-Nya yang menghidupkan dapat menjadi nyata, tidak saja di dalam kebangkitan-Nya, tetapi juga di dalam kebangkitan rohani dan kebangkitan jasmani orang percaya kelak.
10.    Kehadiran Lazarus sebagai sosok yg dicintai Yesus menyebabkan kemuliaan Tuhan dinyatakan.
11.    Kerinduan akan kebaikan Tuhanlah yg menyebabkan Lazarus dapat dibangkitkan.
12.    Kepercayaan yg sungguh dari kerabat dekatNya membuat hatiNya tersentuh dan membaut mukzijat itu menjadi nyata.
13.    Di tengah situasi kedukaan ataupun ancaman, kita dipanggil untuk menerima Yesus sbg Tuhan. Kita dipanggil utk mencari dan menggumuli bgm Tuhan berkarya demi kemuliaan namaNya dalam situasi kita saat ini, dan bagaimana kita bisa merespons karya Tuhan itu dengan tepat dan layak sehingga memampukan karya Ilahi dan Keagungan Tuhan tergenapi dalam hidup kita.
14.    Kemampuan kita menghadirkan Terang dalam hidup menyempurnakan segala kedukaan.