Senin, 21 Juli 2014

 Penuai Akhir Zaman             Minggu 20 Juli 2014
Keb 12:13,16-19
13 Sebab kecuali Engkau, tidak ada Allah yang memelihara segala-galanya, shg Engkau harus membuktikan, bahwa Engkau menghukum dg adil.16 Sebab asas keadilanMu ialah kekuatan-Mu, dan krn memerintah semuanya maka Engkau menyayangkan segala-galanya.17 Memang kekuatan hanya Kauperlihatkan pabila orang tak percaya akan kepenuhan kekuasaan-Mu, dan Kaupermalukan keberanian org yg mengetahui kekuasaan-Mu itu.18 Tetapi Engkau, Penguasa yg kuat, mengadili dg belas kasihan, dan dg sangat hati-hati memperlakukan kami. Sebab kalau mau Engkau dapat juga.19 Dg berlaku demikian Engkau mengajar umat-Mu, bahwa org benar harus sayang akan manusia. Anak-anak-Mu Kauberi harapan yg baik ini: Kauberikan kesempatan untuk bertobat apabila mereka berdosa.
Rm 8: 26-27
26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bgm sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dg keluhan-keluhan yg tidak terucapkan. 27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Mat 13: 24-43
24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kpd mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama org yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. 26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. 27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kpdnya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yg tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? 28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yg melakukannya. Lalu berkatalah hamba2 itu kpdnya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? 29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." 31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. 32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang2nya." 33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kpd mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya." 34  Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka,35 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulutKu mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."36 Maka Yesuspun meninggalkan org banyak itu, lalu pulang. Murid2Nya datang dan berkata kpdNya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan ttg lalang di ladang itu."37 Ia menjawab, kata-Nya: "Org yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; 38 ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. 40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. 41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yg menyesatkan dan semua org yang melakukan kejahatan dari dalam KerajaanNya. 42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 43 Pada waktu itulah org2 benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Pembahasan:
Keb 12:13,16-19
Kitab ini berisi renungan dan wejangan mengenai berbagai masalah, khususnya kematian org benar dan nasibnya di alam baka. Dalam Kitab ini berturut2 di renungkan nasib org benar dan org fasik (Keb 1-5), manfaat dan asal-usul kebijaksanaan(Keb 6-9)
Serta peranan kebijaksanaan dalam sejarah Israel (Keb 10-19). Berdasarkan tradisi yg menonjolkan Salomo sbg org bijak (bdk 1 Raj 3:1-28; 1 Raj 4:29-34), kitab ini jua akhirnya dikaitkan dg Salomo (Keb 7:7-8; Keb9:7-8,12).
Ayat 8 mengulang tema “sedikit demi sedikit” (ayat 2),dalam menyebut tawon2 dari cerita lama, yg perinciannya tdk diketahui lagi. Penuduh dalam ayat 9 mengingatkan pada Keb 11:20, tetapi kendati belas kasihan ilahi, org2 Kanaan begitu jahat shg menghindari pertobatan (ayat 10-11). Pengarang menyeimbangkan kesalahan besar org Kanaan dg penundaan Tuhan menghabiskan mereka.Pembicaraan diakhiri dg refleksi mengenai kekuasaan Tuhan yg tdk tertandingi (ay 17-22). Masalah peka mengapa org tdk bersalah mati disinggung dalam ayat 12-13. Jawabannya ialah bahwa Allah adalah pencipta mereka dan sekaligus yg menjaga semuanya. Krn kekuasaan Allah lengkap,maka tdk tertandingi. Ini ajaran dari Kitab Ayub jua. Mengenai org jahat yg binasa, Tuhan tdk mengadakan pengadilan utk mempertimbangkan argumentasi sbg seorg hakim (ay 12). Yg paling pokok, hanya ada satu Allah, maka mempermasalahkan keputusan ilahi mengenai kematian / penderitaan adalah dosa. Pengarang selalu mengemukakan keselarasan ilahi. Hal ini mencakupjua keadilan (Ay 16), yg dipegang org jahat utk digunakan sbg kekuatan yg brutal(Keb 2:11); bagi Tuhan, kekuatan kreatifmenciptakan keadilan dan kebenaran, dan ini akan diajarkan kpd org lain ygimannya lemah (ay 17). Israel mengikuti model seorg muridyg mencari kebijaksanaan dg belajar dari peristiwa ini.(ay 19-20). Ajaran yg agung adalah meniru keadilan Tuhan(ay 22). Keakraban Israel dg Tuhan dilambangkan sbg pilihan Tuhan, yg dipilih Tuhan bersama memasuki berbagai perjanjian(ay 21), yakni Perjanjian Sinai/ perjanjian dg Daud. Di zaman ini, sebagian besar pengalaman Israel dijelaskan dlm bahasa perjanjian (Sir45:24 ttg perjanjian dg Pinehas) dari situ ada beberapa perjanjian.
Rm 8: 26-27 Penderitaan, pengharapan, keselamatan 
Dalam Rm 8:26-27 Paulus menguraikan mengenai rintihan yg ke tiga, yaitu dari Roh Allah. Paulus menjelaskan bahwa kita dilayani oleh Roh Allah shg kita dapat menang atas "tubuh maut ini", tetapi karya Roh Allah digbkan sbg sesuatu yg belum lengkap. Kita baru mengalami "buah sulung Roh", dan kita "menantikan pengangkatan sbg anak."Justru waktu kita menderita, waktu kita lemah, waktu kita merintih, kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa. Kita mau berdoa supaya kita lepas dari kesusahan kita. Kita berdoa supaya pengalaman kita dalam aiwn/aion lama ini ringan, dan tidak berat. Kita berdoa supaya dapat menikmati aiwn/aion lama ini.Dalam ayat ini ada penghiburan bagi kita. Kita menanggung kesusahan yg terlalu berat, kita mau berdoa, tetapi tidak bisa, hanya nafas panjang saja yg menandai keluh-kesah kita, saat itu kita dihibur karena Roh sendiri berdoa untuk kita dg rintihan2 yg tidak terucapkan. Menurut beberapa penafsir, yg dimaksudkan di sini adalah bahasa lidah, tetapi bukti mereka kurang meyakinkan. Bahasa lidah tidak disebut. Tetapi kata dasar yg dipakai di sini untuk rintihan juga dipakai dalam Markus 7:34 pada saat Tuhan Yesus mau menyembuh kan seorang tuli. Mungkinkah rintihan Tuhan Yesus, dan juga rintihan Roh Allah yg menolong kita, merupakan suatu komunikasi rohani yg berkaitan erat dg pelayanan Roh Allah melalui kita? Hiburan apakah yg dapat menguatkan orang Kristen yg sedang menderita berat karena imannya? Paulus sendiri berulangkali mengalami penderitaan. Kreatif seperti apa yg dimungkinkan Allah bagi orang Kristen yg sedang menderita? Sedahsyat segelap apa pun penderitaan yg kita alami dan kekelaman perasaan yg diakibatkannya, tidak dapat dibandingkan dengan perjumpaan kita dengan Tuhan kelak dan fakta kita akan bersama-Nya kekal. Penderitaan dapat menjadi alat Tuhan mengobarkan pengharapan iman yg kreatif. Dalam situasi demikian, Roh hadir di dalam diri kita. Ia membantu kita dalam kelemahan kita (ayat 26a). Dan Ia berdoa dg keluhan2 yg tak terkatakan sesuai kehendak Allah sendiri (ayat 27).Gambar dan rupa Allah yg rusak karena dosa itu, dipulihkan oleh Tuhan Yesus. Meski menderita kita tak perlu meragukan kebenaran ini, sebaliknya "kita tahu". Allah menjadikan segala sesuatu menjadi alat-Nya untuk kebaikan kita asal kita mengasihi Dia. Alat-alat Tuhan itu akan menuntun kita menjalani proses yang telah Tuhan pilihkan dan tentukan dalam kekekalan, kini dalam pengalaman: dipanggil, dibenarkan, dimuliakan (ayat 29-30).
Mat 13: 24-43 Kebaikan dan kejahatan.
Perumpamaan tentang gandum dan lalang ini menekankan bahwa Iblis akan menabur di samping mereka yg menaburkan Firman Allah. "Ladang" melbgkan dunia, dan "benih yg baik" melambangkan org percaya dalam Kerajaan Allah (ayat Mat 13:38).
1.     Injil dan orang percaya yg sejati akan ditanam di seluruh dunia (ayat Mat 13:38). Iblis juga akan menanam para pengikutnya, "anak2 si jahat" (ayat Mat 13:38),di antara umat utk meniadakan kebenaran Tuhan (ayat Mat 13:25,38-39).
2.     Pekerjaan utama para pengikut Iblis di dalam Kerajaan Sorga yg kelihatan (yaitu gereja-gereja) adalah melemahkan. kekuasaan FT serta memajukan ketidakbenaran dan ajaran yg palsu (bd. Kis 20:29-30; 2Tes 2:7,12). Beberapa waktu kemudian Kristus berbicara ttg suatu usaha besar untuk menyesatkan umat-Nya, yg dilakukan oleh org2 yg mengaku Kristen namun yg sesungguhnya ialah guru2 palsu.
3.     Keadaan adanya para pengikut Iblis di antara umat Tuhan akan berakhir ketika Allah pada akhirnya membinasakan segala orang jahat pada akhir zaman (ayat Mat 13:38-43). Perumpamaan lain yang menekankan keadaan campuran orang percaya dan orang tidak percaya ini, terdapat dalam Mat 22:11-14; 25:1-30; Luk 18:10-14;
Sekalipun Yesus bukan pencipta dari metode mengajar ini, cara-Nya memanfaatkan metode tsb jauh melampaui para pengajar yg lain dalam hal keefektifan dan kedalaman kebenaran yang dilukiskan.Pertama, penaburan benih baik. Ketika Anak Manusia berada di dunia, Ia menabur benih yang baik yaitu anak-anak Kerajaan Surga. Kedua, penaburan benih jahat. Musuh menabur benih jahat yakni anak-anak si jahat (ayat 38). Ketiga, benih baik dan benih jahat dibiarkan tumbuh bersama. Penuai-penuai yakni malaikat akan memisahkan gandum dan lalang pada akhir zaman. Jelas terlihat bahwa Kerajaan Surga tidak mungkin terdiri dari dua jenis manusia yang bertolak belakang, manusia jahat dan manusia baik. Sementara benih Kerajaan Surga tumbuh, tumbuh juga benih kejahatan yang dilakukan si musuh (ayat 28). Pada saat itulah kejahatan akan dimusnahkan, dan benih kerajaan yg sudah matang akan dituai. Di dalam ladang yg sama tumbuh gandum dan lalang. Gandum dan lalang dikondisikan tumbuh bersama-sama, tetapi pada masa menuai, keduanya tidak akan mendapatkan perlakuan yg sama. Yg akan dituai adalah gandum, sedangkan lalang akan dikumpulkan untuk dibakar dalam api. Hal Kerajaan Sorga bagaikan seorang yg menaburkan benih yang baik di ladangnya (ayat 24). Yesus menekankan bahwa yg ditaburkan adalah benih yg terpilih, berkualitas, dan akan memberikan hasil yg memuaskan. Tetapi musuh sang penabur mencuri kesempatan disaat semua orang tidur utk menaburkan benih lalang di antara benih yg baik itu. Yg pasti adalah gandum tetap tumbuh sbg gandum dan lalang tumbuh sbg lalang, tidak akan terjadi sebaliknya. Dalam dunia ini, org2 benar hidup bersama-sama org2 yg menyesatkan dan yg melakukan kejahatan. Secara kasat mata sulit membedakan manakah yg sungguh-sungguh org2 benar dan yg sungguh2 penyesat. Di daerah Galilea tumbuh semacam lalang yg daunnya hampir = daum gandum; tetapi bulir lalang itu sangat berlainan dg bulir gandum; dan org baru dapat membedakan antara lalang dan gandum ketika gandum dan lalang itu mulai berbulir (ayat 26). Namun dalam perumpamaan itu lalang tsb dibiarkan tumbuh bersama gandum. Tetapi bila saat menuai tiba, gandum akan dipisahkan dari lalang. Yesus Kristus sendiri yg akan memisahkan gandum dari lalang, kebaikan dari kejahatan. Gereja Tuhan adalah benih gandum yg tumbuh hasil taburan tuan pemiliknya,Yesus. Tetapi meskipun Gereja Tuhan adalah hasil karya penebusanNya, Iblis tidak tinggal diam. Ia juga menabur benih yg membuat gereja Tuhan terisi orang-orang yang bukan umat sejati. Sebab yang pasti kelak dalam penghakimanNya, semua dibukakan. Karena itu setialah hingga akhir!
Dari ketiga bacaan Kami belajar:
1.       Permintaan murid2  "Jelaskanlah kpd kami perumpamaan ttg lalang di ladang itu." Ini mengisyaratkan bahwa mereka mengaku kalau mereka tidak tahu, dan tanpa malu-malu. Mungkin saja mereka memahami perumpamaan itu secara umum, tetapi mereka ingin mengertinya secara lebih khusus, dan ingin memastikan bahwa pengertian mereka itu sudah benar. Perhatikanlah, org yg sadar akan ketidaktahuan mereka dan yg benar-benar ingin diajar sudah bertindak benar dg mau mendengarkan ajaran Kristus. Ia akan mengajarkan jalanNya kpd org2 yg rendah hati (Mzm. 25:8-9), tetapi juga utk itu Ia akan banyak ditanyai. Jika ada orang yg butuh pengajaran, biarlah ia memintanya kepada Allah.
2.    Dalam dunia ini, org2 benar hidup bersama-sama org2 yg menyesatkan dan yg melakukan kejahatan. Secara kasat mata sulit membedakan manakah yg sungguh2 org2 benar dan yg sungguh2 penyesat. Itulah sebabnya untuk sementara waktu sampai Kristus datang, para penyesat dan pembuat kejahatan dibiarkan hidup bersama org2 benar. Namun org2 benar harus bertahan sampai musim menuai & akan muncul sbg pemenang,bercahaya bagaikan matahari dlm Kerajaan Bapa.
3.    Penuai adalah malaikat di akhir zaman yg akan memilih antara domba dan kambing, yg masuk ke surga dan ke neraka.
4.    Iblis memang sengaja mengacaukan bahkan menggagalkan rencana Tuhan. Iblis memilih benih lalang, karena pada awal pertumbuhannya sangat mirip dg gandum. Bila keduanya tumbuh bersama, sangat sulit dibedakan. Yang pasti adalah gandum tetap tumbuh sbg gandum dan lalang tumbuh sbg lalang, tidak akan terjadi sebaliknya. Keduanya akan tampak jelas berbeda ketika musim menuai.
5.    Iblis akan merancangkan segala rupa pemutar balikkan fakta sehingga manusia masukdalam jeratnya, dan memasuki neraka yg kekal dan tdk menyenangkan.
6.    Tuhan menciptakan Surga utk kita diami dan mengarahkan hidup ke situ dg konsekuensi yg berat dalam menghadapi ganguan si jahat di dunia yg kejam.
7.    Kita umat Kerajaan Tuhan adalah benih yang baik, benih yg berharga (Mzm. 126:6). Benih adalah bagian inti dari ladang, begitu pula dg tunas yg kudus (Yes. 6:13). Benih itu ditebarkan, begitu pula dg org2 kudus, tersebar di sana-sini. Benih adalah sesuatu yg darinya buah diharapkan tumbuh. Buah kehormatan dan pelayanan yg diperoleh Allah dari dunia ini didapati-Nya dari orang-orang kudus, yang telah Ia taburkan sendiri di bumi(Hos. 2:23).
8.    Kemampuan Yesus mengungkapkan perumpamaan ttg penabur yg baik dan jahat menyatakan dg terang bahwa dalam dunia penuh dg serangan si jahat dalam kehidupan masyarakat, itu harus terus di hadapi dg peperangan rohani.
9. Pertumbuhan dalam iman dan rohani harus terus diusahakan bukan kita hanya berpangku tangan menghadapi semua pertentangan dari si jahat dalam mengarungi hidup, kita harus kuat sampai musim menuai tiba dan bersatu di surga.

Selasa, 15 Juli 2014

              Benih yang baik                    Minggu 13 Juli 2014
Yes 55:10-11
10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Rm 8:18-23
18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.19 Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Mat 13:1-23
1 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau.2 Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?"11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.14 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.15 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.18 Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu.19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yg seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
Pembahasan:
Yes 55:10-11 Keajaiban firman Tuhan
Pasal ini ditulis selama tahun2 akhir hidup Yesaya. Allah menyatakan nubuat2 ini supaya memberikan pengharapan dan penghiburan kpd umatNya selama mereka tertawan di Babel 150 tahun sesudah zaman Yesaya (Yes 39:5-8); pasal2 ini penuh dg penyataan nubuat mengenai Mesias yad dan kerajaanNya di bumi kelak. Beberapa peristiwa yg dinubuatkan digenapi berhubungan dg tertawannya Yehuda oleh Babel dan pemulihannya. Banyak nubuat lain lebih khusus berhubungan dg datangnya Yesus Kristus ke bumi, dan yg lain lagi masih menunggu penggenapan. Secara umum, pasal Yes 40:1-48: menekankan pelepasan, pasal Yes 49:1-57: penebusan, dan Yes 58:1-66:kemuliaan. Ini ajakan terakhir dalam Kitab Penghiburan. Umat diajak menjadi penyerta dalam segenap karunia perjanjian yg baru, Yes 55:1-5, asal saja bertobat selama masih sempat, Yes 55:6-11. Yes 55:1-2 agak serupa dg undangan yg disampaikan Hikmat ilahi agar org datang menikmati perjamuannya, Ams 9:1-6 bdk Yos 4:1. Syukur kpd Allah, Dia telah menyatakan janji-Nya bahwa mereka yg berpaling dan menantikan keselamatan daripada-Nya tidak akan dikecewakan (ayat 6-7). Firman-Nya ya dan amin. Apa yg Allah janjikan dalam firman-Nya? Kita tidak dapat memisahkan firmanNya dg diri-Nya sendiri. Itu sebabnya, mencari Tuhan (ayat 6) adalah mencari firmanNya. Pertama, firmanNya adalah makanan dan minuman bagi jiwa, yg diberikan-Nya sbg anugerah (ayat 1). Jangan mencari alternatif apapun untuk memuaskan dahaga rohani kita (ayat 2-3a). Dia sendiri sudah menetapkan hambaNya, Mesias keturunan Daud, sbg agen keselamatan ini (ayat 3b-5).Kedua, ketika Allah berfirman, Ia juga menyatakan diriNya, Ia hadir di antara kita. Kita tidak dapat memisahkan firmanNya dg diri-Nya sendiri. Itu sebabnya, mencari Tuhan (ayat 6) adalah mencari firman-Nya. Ketiga, firman-Nya, jauh melampaui pemahaman kita (ayat 8-9). Dia adalah Allah yg tidak terbatas, firmanNya juga tidak terbatas. Namun segala kehendakNya dan apa yg Dia firman kan adalah untuk kebaikan kita. Keempat, firmanNya sungguh berkuasa (ayat 10, 11, 13). Keadaan yg rusak, suasana yg mengerikan dan kehidupan yg sulit, secara ajaib akan berubah dg baik ketika firman-Nya datang (ayat 13). Kita yg sudah menerima keselamatan dan yg diberdayakan oleh firman-Nya demi misi-Nya, mari giat mengabarkan Injil agar lebih banyak lagi org yg merespons undangan anugerah ini. Allah menuntut respons segera yg benar dari umatNya thdp undangan tsb. UmatNya harus mencari Allah dan meninggalkan dosa mereka agar pengampunanNya berlaku dan pemulihanNya dinyatakan (ayat 6-7). Inilah cara Allah menyelamatkan umatNya sesuai dg firmanNya. Bila umat Allah merespons dg benar, mereka akan bersukacita serta menikmati kembali berkat2 Allah bersama dg segenap alam dan hidup mereka akan senantiasa memuliakan Allah (ayat 12-13). Apakah yg akan seseorang peroleh tatkala ia menerima undangan keselamatan dari Allah? Pertama, ia akan menikmati hidup yang penuh sukacita dan persekutuan yang intim dengan Tuhan. Kemerdekaan yg dinikmati manusia merup hasil dari penggenapan rancangan Allah yg luar biasa. Tetapi Allah menegaskan bahwa yg tak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah. Rancangan Allah itu selain mendatangkan kemasyhuran bagi namaNya, juga mendatangkan kesejahteraan bagi umatNya (12-13). Yg diminta Nya hanyalah suatu penyerahan yg penuh dan pertobatan total dari umat-Nya. Kedua, ia akan menjadi berkat bagi banyak orang dan hidupnya memuliakan Tuhan. Ketiga, hidupnya kembali harmonis serta berdamai dg sesama manusia dan alam.
Rm 8:18-23 Penderitaan, pengharapan, keselamatan 
Mungkin kalau kita merenungkan Rm 8:13 di atas, dua pertanyaan muncul dalam hati kita. Pertanyaan yg pertama adalah, "Apakah aku dapat melakukan apa yg diharapkan?" "Mematikan perbuatan2 tubuh", itu harus terjadi "oleh Roh". "Apakah Roh Allah diam di dalam aku?" Demikian pertanyaan atau pergumulan yg pertama. Yg ke dua adalah, "Bgm dengan hal itu, 'mematikan perbuatan2 tubuh'?" Rupanya ngeri, tidak enak sama sekali. "Apakah aku sungguh mau melakukannya?" "Buat apa aku menderita seperti itu?" Demikian pertanyaan yang ke dua. Jadi secara singkat, apakah aku dapat melakukannya, dan apakah akhirnya ini berguna untukku? Paulus akan memberi jawaban “Ya” yg bergema pada dua pertanyaan tsb. "Ya", krn Roh Allah ada di dalam kita semua, dan "Ya", krn apa yg menantikan org percaya yg taat. Kalau diamati secara teliti, kita melihat bahwa dalam nats yg panjang ini, Rm 8:14-39, Paulus menjawab dua pertanyaan ini berkali-kali, secara bergantian. Dia mengemukakan apa yg saat ini dilakukan oleh Allah dan apa yg harus dilakukan oleh org percaya. Paulus mempelajari rencana Allah dan krisis yg diderita oleh alam ciptaan Allah dan oleh org percaya. Dia menekankan hub di antara Roh dg org percaya dan hub di antara Roh dg Kristus dan Bapa. Dia melukiskan gambaran yg cemerlang ttg nasib org2 yg mengasihi Allah dan menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat memisahkan mereka dari kasih Allah. Hiburan apakah yg dapat menguatkan org Kristiani yg sedang menderita berat krn imannya? Paulus sendiri berulangkali mengalami penderitaan. Org Kristen yg setia kpd Kristus dan kehendakNya pasti harus menanggung berbagai bentuk penderitaan. Kebenaran apa yg Paulus bukakan? Kreatif seperti apa yg dimungkinkan Allah bagi umat Kristiani yg sedang menderita? Fakta penderitaan kini harus dihadapi dengan fakta kemuliaan kelak yg akan Tuhan nyatakan bagi anakNya (18). Sedahsyat segelap apa pun penderitaan yg kita alami dan kekelaman perasaan yg diakibatkannya, tidak dapat dibandingkan dg perjumpaan kita dg Tuhan kelak dan fakta kita akan bersamaNya kekal. Penderitaan dapat menjadi alat Tuhan mengobarkan pengharapan iman yg kreatif. Tema ini sudah Paulus uraikan sebelumnya (Rm. 5:3-5), dalam kasih karunia kita jalani penderitaan agar tumbuh ketekunan, tahan uji, pengharapan. Harapan itu lebih penuh lagi sebab seluruh alam semesta yg telah dirusak dosa ini pun kelak akan dimurnikan dari dosa (Rm. 8:21-23). Paulus juga mengingatkan kekuatan itu datang bukan hanya dari berpegang pada konsep kebenaran, tapi dari Roh Kudus. Roh kekudusan dan kekuatan dari Allah menjadi Penghibur, Penopang, Penasihat. Sedahsyat segelap apa pun penderitaan yg kita alami dan kekelaman perasaan yg diakibatkannya, tidak dapat dibandingkan dg perjumpaan kita dg Tuhan kelak dan fakta kita akan bersamaNya kekal. Boleh dikata tiap hari kita mendengar berbagai berita ttg penderitaan yg dialami org di dunia ini. Krn kita masih hidup dalam dua zaman, antara zaman lama dan zaman baru, kita sedang berjalan dari penderitaan menuju kemuliaan (ayat 18). Namun penderitaan yg sedang kita alami ini tidak sebanding dg kemuliaan yg akan kita terima kelak (ayat 18). Sikap Kristiani dalam penderitaan, kita tidak perlu hancur di dalam penderitaan. Ada beberapa prinsip yg memungkinkan kita menang. Pertama, kita telah menerima karunia sulung Roh yg tidak saja menguatkan kita tetapi juga menjamin bahwa kita akan tiba dalam kemuliaan kelak (ayat 23). Kedua, kita dapat berkeluh kesah kepada Allah ttg tubuh fana kita dan sifat daging dosa kita (ayat 23b). Ketiga, dalam iman dan harap kita menatap ke Hari Tuhan (ayat 24).  Keempat, pengharapan itu memberi kita ketekunan, kemenangan dan keselamatan di dalam penderitaan kita.
Mat 13:1-23 Dampak pemberitaan Firman.
Rangkaian perumpamaan panjang yg "pertama ini disajikan pada hari tersibuk di dalam catatan pelayanan Yesus. Matius mencantumkan 7 perumpamaan, dan satu kesimpulan penerapan. Markus mencantumkan 4, termasuk satu yang tidak ada dalam Matius. Lukas mencantumkan 3, tidak seluruhnya bersamaan. Dua perumpamaan ditafsirkan oleh Yesus (perumpamaan tentang penabur dan perumpamaan tentang ilalang di antara gandum) dan satu perumpamaan ditafsirkan sebagian (perumpamaan ttg pukat); penafsiran ini merupakan skema untuk memahami perumpamaan lainnya. 1. Pada hari itu. Hanya Matius yang mengaitkan peristiwa ini dg pembahasan sebelumnya. Org yg mendengar menjadi demikian banyak (shg keluargaNya pun tidak dapat menghampiriNya; Mat 12:46). Sehingga keluarlah Yesus dari rumah itu & duduk di tepi danau.2.Dg menggunakan sebuah perahu sbg panggung, Ia duduk di situ seperti lazimnya seorang guru dan berbicara kpd org2 yg berdiri di pantai. 3. Perumpamaan.  Narasi masuk akal yang dimanfaatkan Yesus untuk menyampaikan kebenaran rohani melalui perbandingan. Sekalipun Yesus bukan pencipta dari metode mengajar ini, caraNya memanfaatkan metode tsb jauh melampaui para pengajar yg lain dalam hal keefektifan dan kedalaman kebenaran yg dilukiskan. Mungkin juga mereka memang terpesona oleh ajaran2Nya yg penuh hikmat dan kuasa. Justru dalam situasi itu Yesus memberikan perumpamaan penabur. Penabur dalam perumpamaan ini adalah pemberita firman ttg Kerajaan Surga yaitu Yesus (ayat 19). Namun, dg perumpamaan ini, Yesus memberikan peringatan bahwa mungkin sekali org banyak yang tertarik mengerumuni Dia itu tidak murni menyambutNya. Tanah di pinggir jalan, tanah berbatu-batu, tanah bersemak duri, dan tanah yg baik. Tiga yg pertama menunjukkan penerimaan yg tidak benar thdp Yesus dan firmanNya shg tidak mengeluarkan pembaruan hidup. Mereka adalah yg tidak percaya dan tidak mengerti firman Yesus (ayat 4, 19), yg tidak bersedia melaksanakan konsekuensi yg dituntut oleh firman (ayat 5-6, 20-21) dan yg hatinya penuh kekuatiran duniawi (ayat 7, 22). Ketiganya juga ada di kalangan org yg menganggap diri Kristen / terlibat dalam kehidupan bergereja. Perumpamaan Yesus memaksa pendengarNya untuk memeriksa diri. Ada yg hanya mendengar namun sibuk dg pikirannya sendiri; ada yg mendengar tetapi tidak mengerti; ada yg mendengar tetapi kemudian menafsirkannya sendiri; ada juga yg sungguh2 mendengar dan mengerti kebenarannya. Tempat yg sama, nas Alkitab yg sama, dan pengkhotbah yg sama, tidak menentukan jemaat yg hadir mendapatkan pengertian yg sama pula. Mengerti kebenaran firmanNya adalah anugerah, yg dinyatakan bagi mereka yg mau terbuka kepada kebenaran-Nya. Bukan karena Ia tidak mau menyatakan kebenaran kpd mereka, tetapi krn mereka yg mengeraskan hati, shg mereka tidak bertemu dg kebenaran itu, yakni Yesus sendiri. Zaman kini banyak org berbondong2 mencari gereja, tetapi berapa banyak yg sungguh2 mau terbuka kpd kebenaran firmanNya, shg ia mengerti, percaya, dan menyimpan kebenaran itu dalam hatinya? Bukan org2 yg secara fisik hadir di gereja yg dapat mengerti kebenaranNya, tetapi anugerah pengertian dinyatakan bagi umat Kristiani  yg haus akan kebenaran. Arti perumpamaan seorang penabur adalah bahwa tidak semua org yg menerima kebenaran kemudian akan berakar, bertumbuh, dan menghasilkan buah. Bgm dg org yg bermental terpuji? Dua hal yg Pemazmur soroti tajam. Daud menggambarkan bahwa kejatuhan yg mengenaskan dialami oleh org yg melakukan kejahatan. Org yg membiarkan dirinya hidup tanpa Allah, akan mengalami kemerosotan drastis dan tragis secara mental dan spiritual. Perumpamaan adalah salah satu cara dari sekian banyak cara yg dipakai Yesus untuk mengajarkan kebenaran FT. Firman ttg Kerajaan Allah itu diberitakan (ayat 3-9). Ternyata dari pengajaran Yesus selanjutnya dalam perumpamaan ini jelas bahwa tidak semua firman yg diberitakan itu diterima manusia. Terbukti dari letak jatuhnya firman yg ditaburkan itu.
Dari ke tiga bacaan kami belajar:
1.       Penabur itu adalah Yesus sendiri, dan benih itu adalah kita manusia yg menerima FT (Firman Tuhan).
2.       Dengan perumpamaan benih, Yesus memberikan peringatan bahwa mungkin sekali org banyak yang tertarik mengerumuni Dia itu tidak murni menyambutNya. Tanah di pinggir jalan, tanah berbatu-batu, tanah bersemak duri, dan tanah yg baik. Tiga yg pertama menunjuk kan penerimaan yg tidak benar thdp Yesus dan firman-Nya shg tidak mengeluarkan pembaruan hidup. Mereka adalah yg tidak percaya dan tidak mengerti FT (Mat 13: 4, 19), yg tidak bersedia melaksanakan konsekuensi yg dituntut oleh firman (Mat13: 5-6, 20-21) dan yg hatinya penuh kekuatiran duniawi (Mat 13: 7, 22).
3.       Allah menuntut respons segera yg benar dari umat-Nya terhadap undangan atas FT. Umat-Nya harus mencari Allah dan meninggalkan dosa mereka agar pengampunanNya berlaku dan pemulihanNya dinyatakan (Yes 55: 6-7). Inilah cara Allah menyelamatkan sesuai dg firman-Nya. Cara Allah ini tidak selalu dimengerti umat-Nya, tetapi pasti efektif karena firman-Nya tidak mungkin gagal (Yes 55:8-11).
4.       Kemerdekaan yg dinikmati manusia merupakan hasil dari penggenapan rancangan Allah yg hebat. Memang, secara manusiawi rancangan Allah itu terlalu tinggi bagi kita, tapi Allah menegaskan bahwa yang tak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Tuhan.
5.       Dalam Roma 8 Paulus menunjukkan apa yg telah dilakukan oleh Allah untuk menuntun umat Kristiani mencapai kemenangan atas dosa. Dia mengemukakan apa yang saat ini dilakukan oleh Allah dan apa yg harus dilakukan oleh orang percaya. Paulus mempelajari rencana Allah dan krisis yang diderita oleh alam ciptaan Allah dan oleh orang percaya.
6.       Fakta penderitaan kini harus dihadapi dengan fakta kemuliaan kelak yg akan Tuhan nyatakan bagi anakNya (Rm8:18). Sedahsyat segelap apa pun penderitaan yg kita alami dan kekelaman perasaan yg diakibatkannya, tidak dapat dibandingkan dg perjumpaan kita dengan Tuhan kelak dan fakta kita akan bersamaNya kekal.
7.       Hanya menjadi pengikut dan murid Yesuslah yg menyimpan FT dlm hati, melaksanakanNya & bisa menghasilkan buah roh (Gal 5:22-23).
8.       Ketika Paulus menulis surat Roma, sebagian besar orang percaya di kota Roma sedang mengalami penderitaan dahsyat. Paulus sendiri berulangkali mengalami penderitaan. Maka nasihat yg ia berikan ini bukan omong kosong, tetapi prinsip teologis penting yg teruji. Paulus tidak menghadapi penderitaan dg menyangkali faktanya atau mengelakkannya.
9.       Benih yang baik menyerap dan tumbuh subur dalam batin manusia yang mengerti FT.
10.    Kemampuan Yesus dalam menciptakan perumpamaan shg mereka dapat menafsirkan berbagai arti dalam diri manusia, membuat FT itu mendasar dalam jiwa dan berkembang menjadikan tunas yg baik dalam hidup Kekristianian kita dalam masyarakat.

11.    Kemampuan Yesus dalam mengajarkan melalui perumpamaan membedakanNya dg pengajar yg lain, Yesus penuh Kuasa dan pemahaman dan disampaikanNya pada kita (yg sungguh lemah dalam segala hal) shg kuat dalam melawan semua penderitaan dunia.

Senin, 07 Juli 2014

           Kedatangan Mesias               Minggu 6 Juli 2014
Za 9:9-10
9 Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.10 Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kpd bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi.
Rm 8:9,11-13
9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. 11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.12 Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Mat 11:25-30
25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, krn semuanya itu Engkau sembunyikan bagi org bijak dan org pandai, tetapi Engkau nyatakan kpd orang kecil.26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kpdMu.27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan org yg kpdnya Anak itu berkenan menyatakannya.28 Marilah kepada-Ku, semua yg letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.29 Pikullah kuk yg Kupasang dan belajarlah padaKu, krn Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Pembahasan:
Za 9:9-10 Kedatangan Raja
Zakharia, yg hidup sezaman dg Hagai, mengawali pelayanan nubuatnya pada tahun 520 SM. Tanggal terakhir yg ditunjukkan dalam kitab ini (Za 7:1) adalah 518 SM, tahun keempat pemerintahan Raja Darius Histaspis. Nama "Zakharia" adalah nama yang umum dalam PL, ada 29 orang memakainya. Artinya adalah Tuhan mengingat. Para pakar "liberal" yg meneliti beberapa perbedaan ttn dalam gaya dan pokok bahasan, berpendapat bahwa Za 9 sampai 14 bukan ditulis oleh penulis pasal Za 1 sampai 8. Meskipun demikian, pasal Za 9 sampai 14 rupanya ditulis pada waktu belakangan, dan kemungkinan inilah sebabnya terdapat perubahan dalam gaya penulisan. Perbedaan dalam pokok bahasan terjadi krn fakta bahwa pada bagian akhir dari kitab ini, sang nabi ditugaskan untuk menyingkapkan peristiwa2 apokaliptis yg berhubungan dg kedatangan Mesias dan kerajaanNya di dunia. Semua bukti internal menunjukkan bahwa kitab ini ditulis oleh satu orang, bukan oleh banyak orang.
Latar Belakang Sejarah. Koresy, raja Persia, mengeluarkan keputusan (sekitar 538 SM.) bahwa barangsiapa yg ingin kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali Bait Allah diizinkan untuk melakukannya (2Taw 36:22,23; Ezr 1:1-4). Sekitar 50.000 org buangan mengambil manfaat dari kebijaksanaan lunak ini. Dg tujuan mulia, mereka bertekad untuk kembali bermukim di negeri itu dan memperbaiki Bait Allah. Dalam bulan kedua tahun 536, SM, mereka meletakkan fondasinya (Ezr 3:11-13). Pada awal pekerjaan itu, org2 Samaria yg sama sekali menolak untuk ikut dalam pembangunan kembali tsb, menentang proyek itu (Ezr 4:5). Hampir selama 14 tahun, pekerjaan ini terhenti. Ketika Darius Histaspis menaiki takhta Persia pada tahun 521 SM, Hagai dan Zakharia, dg beranggapan bahwa keputusan2 dari para penguasa sebelumnya tidak berlaku, mendorong org2 sebangsanya untuk memulai tugas itu kembali. Zerubabel dan Yosua, yg adalah bupati dan imam besar, memimpin pembangunan kembali tsb. Suatu penyelidikan yg dilakukan oleh Tatnai, bupati Persia untuk wilayah barat Efrata, menghentikan pekerjaan itu lagi, namun Darius mempertegas keputusan asli Koresy. Sayangnya, pada masa ini telah terjadi perubahan dalam sikap org2 Yahudi. Mereka menilai bahwa halangan2 dalam pembangunan kembali itu menunjukkan bahwa Allah tidak ada dalam pekerjaan tsb. Hagai dan Zakharia berusaha membangkitkan bangsa ini dari sikap acuh tak acuh mereka. Bangsa ini merespons dan pembangunan selesai pada tahun 516 SM., tahun keenam dari pemerintahan Darius. Data kronologis dalam nubuatan ini berada dalam periode pekerjaan pembangunan kembali Bait Allah. Walaupun Zakharia mengawali dg tema ttg pemulihan Bait Allah di Yerusalem, dia menyinggung berbagai tahap kehidupan rohani bangsa ini, dan dia membicarakan dg kesempurnaan yg luar biasa peristiwa2 nubuatan yg mengarah kpd kedatangan kembali dan pemerintahan Mesias.
Perubahan penghakiman penghancuran dari Tuhan restorasi yg di sebut dlm bagian terdahulu merup konteks utk menggambarkan raja yang akan datang (Za 9:9-10) Ajakan utk bergembira dan bersukaria ditujukan kpd jemaat yg diberinama putri Sion/putri Yerusalem (Za 9:9a bd Za2:10). Raja Israel  menjadi penyelamat yg adil lembut & mengenarai seekor keledai yg muda(9b) Mat 21:5, Yoh 12:15. Kebanyakan penafsir mengidentifikasi tokoh itu sbg raja Mesias yg adalah “adil” dan Ia “lembut”, sesuai dg peranannya sbg “Hamba” (Yes 49:4; Yes 50:8; Yes 53:12). Mengendari keledai adalah kebiasaan para pejabat (Kej 49:10-11, Hak 5:10, 1 Raj 1:33). Lagi ada perubahan ke kata diri pertama tunggal (ayat 6a) menekankan peranan Tuhan. Semua alat pertempuran akan dihilangkan:kereta, kuda, panah (ayat 10 a). Rekonsiliasi antara kerajaan Utara (Efraim) dg Selatan (Yerusalem) berkembang menjadi “Perdamaian kpd bangsa2” dan “Kerajaan2” di seluruh dunia (10b, bdk Mzm 78:7-8)
Rm 8:9,11-13 Kemenangan Melalui Roh Berhubungan dengan Rencana dan Tindakan Allah
Dalam Rom 8:5-14 Paulus menguraikan dua golongan orang: mereka yg hidup menurut daging (tabiat berdosa) dan mereka yg hidup menurut Roh.
1) Hidup "menurut daging" berarti mengingini, menyenangi, memperhatikan, dan memuaskan keinginan tabiat manusia berdosa. Ini meliputi bukan saja kedursilaan seksual, perzinaan, kebencian, kepentingan diri sendiri, kemarahan, dan sebagainya (Gal 5:19-21), tetapi juga percabulan, pornografi, obat bius, kesenangan mental dan emosional dari adegan seksual dalam sandiwara, buku, TV atau bioskop, dan sejenisnya
2) Hidup "menurut Roh" ialah mencari dan tunduk kepada pimpinan dan kemampuan Roh Kudus dan memusatkan pikiran pada hal-hal dari Allah
3) Mustahil untuk mengikuti hukum daging dan pimpinan Roh pada saat yang bersamaan (ayat Rom 8:7-8Gal 5:17-18).
Jikalau seorang gagal melawan keinginan dosa dengan pertolongan Roh dan sebaliknya hidup menurut hukum daging (ayat Rom 8:13), dia menjadi seteru Allah (ayat Rom 8:7Yak 4:4) dan dapat menantikan kematian rohani yang kekal (ayat Rom 8:13). Mereka yang terutama mengasihi dan memperhatikan hal-hal dari Allah dalam hidup ini dapat mengharapkan hidup kekal dan hubungan dengan Allah (ayat Rom 8:10-11,15-16). Mereka yang terutama mengasihi dan memperhatikan hal-hal dari Allah dalam hidup ini dapat mengharapkan hidup kekal dan hubungan dengan Allah (ayat Rom 8:10-11,15-16). Dia mengemukakan apa yang saat ini dilakukan oleh Allah dan apa yang harus dilakukan oleh orang percaya. Paulus mempelajari rencana Allah dan krisis yg diderita oleh alam ciptaan Allah dan oleh org percaya. Dia menekankan hub di antara Roh dg org percaya dan hubungan di antara Roh dg Kristus dan Bapa. Dia melukiskan gambaran yg cemerlang ttg nasib org2 yg mengasihi Allah dan menunjukkan bahwa tidak ada yg dapat memisahkan mereka dari kasih Allah.  Roh yg kudus dan daging yg bersifat dosa tidak mungkin berdamai. Dg status anak Allah ini, orang percaya dimungkinkan menyeru Allah sebagai Bapa. Roh Allah sendiri menyaksikan dalam hati org percaya kesungguhan fakta pengangkatannya menjadi anak Allah (16). Ini bisa merupakan pengalaman dramatis ketika kita pertama kali beriman dan bertobat, yg disusul oleh penghayatan seterusnya hubungan yg dalam dan hangat org percaya dg Bapanya di surga. Orang percaya juga akan mengalami keadaan rohani yg akrab dg Allah. Menerima Roh dan didiami Roh adalah hak semua orang Kristen. Apabila kita tidak memiliki Roh Kudus, sama dg mengatakan kita belum di dalam Kristus (ayat 9b). Hidup rohani. Hidup dalam Roh itu pasti membawa dampak yg harus kita perhitungkan dan jalani. Pertama, kita menyadari bahwa akibat dosa, hidup di dalam tubuh itu menjadi sesuatu yang fana (ayat 10). Begitu kita dilahirkan ke dalam dunia ini, kita ditempatkan ke dalam perjalanan hidup menuju kematian. Nafas yang pertama kita hirup tatkala dilahirkan akan berakhir dalam nafas yang kita hembuskan saat kematian. Namun oleh Roh kini kita memiliki hidup rohani. Kita akan mengalami itu kelak sebab kini Roh yang telah membangkitkan Yesus hidup di dalam kita (ayat 11).Kedua, hidup merdeka. Bila sungguh Roh Allah telah memerdekakan kita kita akan aktif melawan dosa (ayat 13). Kita butuh Roh Allah. Tetapi kita sendiri harus aktif dan tegas menolak dosa dan menyerahkan semua kelemahan yang bisa menjerat kita berdosa kepada Tuhan. Kristen berhutang untuk hidup kudus kepada Roh Kudus (ayat 12)
Mat 11:25-30 Yang dihukum dan yang diterima.
Dengan demikian Yesus mengatakan bahwa Ia berperan seperti Hikmat Allah, bdk Mat 11:19+, tetapi dengan cara yang unggul.
Mengenal Allah adalah anugerah. Orang banyak diumpamakan Yesus seperti anak yang sedang bermain pesta pernikahan dan kematian (ayat 16-17). Tidak ada keseriusan sikap terhadap Yesus. Padahal menurut ayat 25-27 relasi Yesus dan Allah Bapa begitu unik dan tidak terpisahkan.
Pertama, orang bijak dan orang pandai tidak dapat mengenal Allah (ayat 25). Pengenalan akan Allah adalah soal kedaulatan Allah. Tidak seorang pun dapat mengendalikan Allah. Meski demikian Yesus mengenal Allah secara sempurna. Kedua, manusia hanya dapat mengenal Allah melalui Yesus. Jika ingin mengenal Allah datanglah kepada Yesus. Selain itu, memang hubungan Yesus dan Allah sangat intim. Jadi, mengenal Yesus berarti mengenal Allah. Yesus tidak menyuruh manusia datang kepada Allah, tetapi datang kepada-Nya. Setiap orang yang memenuhi panggilan itu akan masuk ke dalam pengenalan yang intim dan mendalam, seintim dan semendalam hubungan Anak dan Bapa.
Respons Yesus terhadap mereka yang tidak percaya kepada-Nya semakin tajam. Namun itu tidak memuaskan dan memimpin mereka kepada iman kepada Yesus karena mereka tidak menilai pengharapan mereka di dalam terang Yesus namun sebaliknya justru menggunakan ukuran pengharapannya untuk menilai dan kemudian menolak Yesus. Karena itu kecaman dan kutukan Yesus adalah wajar sebab mereka menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh Allah kepada mereka. Sebaliknya terhadap mereka yang percaya kepada-Nya, Yesus menaikkan syukur-Nya kpd Allah. Faktor pertama, adalah Allah sendiri yg menyatakan makna mukjizat Yesus, Kemesiasan Yesus, dan makna pengajaran Yesus kpd org kecil yaitu org2 yg dg rendah hati dan terbuka menerima penyataan Allah (ayat 25-26). Faktor kedua, adalah peran Yesus dalam pewahyuan Allah. Manusia membutuhkan perantara yg menjembatani antara dirinya dengan Allah. Allah menyatakannya di dalam Yesus Kristus (ayat 27). Seluruh wahyu khusus Allah yang dinyatakan kepada manusia ada di dalam-Nya. Krn Yesus, manusia dimungkinkan untuk mengenal Allah. Faktor ketiga, adalah undangan lemah-lembut dari Yesus sendiri (ayat 28-30). Yesus tidak hanya menjadi perantara namun Ia sendiri yg memanggil org2 untuk percaya kpdNya. Ia tidak menawarkan beban tapi menawarkan ketenangan bagi jiwa. Yesus tidak hanya menjadi perantara namun Ia sendiri yg memanggil org2 untuk percaya kpdNya. Demikianlah dikatakan Yesus ttg kota-kota Betsaida, Khorazim, dan Kapernaum, yg telah menikmati banyak mukjizat Tuhan Yesus. Hukuman Sodom akan lebih ringan daripada org2 yg menolak Tuhan Yesus.Undangan Yesus itu ibarat air sejuk bagi org yg akan mati haus di padang gurun. Berbahagialah kita yg telah menikmati kelegaan dan ketenangan dari Tuhan Yesus.
Dari ketiga bacaan kami belajar:
1.     Hidup "menurut daging" berarti mengingini, menyenangi, memperhatikan, dan memuaskan keinginan tabiat manusia berdosa. Ini meliputi bukan saja kedursilaan seksual, perzinaan, kebencian, kepentingan diri sendiri, kemarahan, dan sebagainya (Gal 5:19-21), tetapi juga percabulan, pornografi, obat bius, kesenangan mental dan emosional dari adegan seksual dalam sandiwara, buku, TV atau bioskop, dan sejenisnya.
2.     Hidup "menurut Roh" ialah mencari dan tunduk kepada pimpinan dan kemampuan Roh Kudus dan memusatkan pikiran pada hal-hal dari Allah hasilnya Gal 5:22-23 (kasih, sukacita, damai sejahtera, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri).
3.     Tokoh yg dimaksudkan sbg raja Mesias adalah “adil” dan “lembut”, sesuai dg peranannya sbg “Hamba” (Yes 49:4; Yes 50:8; Yes 53:12),memakai keledai sebagai tunggangan para pejabat biasanya, ini terjadi kala Yesus diarak di Yerusalem (Mat 21: 1-10,Mrk 11:1-11,Luk 19:28-44, Yoh 12:12-19).
4.     Mereka yang mengasihi dan memperhatikan hal-hal dari Allah dalam hidup ini dapat mengharapkan hidup kekal dan hubungan dengan Allah (ayat Rom 8:10-11,15-16). Dia mengemukakan apa yg saat ini dilakukan oleh Allah dan apa yg harus dilakukan oleh orang percaya yaitu tetap mengikuti Taurat Tuhan dan membaca Kitab Suci scr terus menerus, mempersenjatai diri dg FTNya dan kekudusan hidup selama di dunia hingga kedatangan Yesus ke2.
5.        Org banyak diumpamakan Yesus seperti anak yg sedang bermain pesta pernikahan dan kematian (ayat 16-17). Tidak ada keseriusan sikap terhadap Yesus. Padahal menurut Mat 11:25-27 relasi Yesus dan Allah Bapa begitu unik dan tidak terpisahkan. Kesatuan Bapa dan Anak menjadikan kita mencerminkan semua dalam diri Yesus yg tanpa cela dalam menjalani hidup di dunia.
6.        Yesus tidak hanya menjadi perantara namun Ia sendiri yg memanggil org2 untuk percaya kpdNya. Ia tidak menawarkan beban tapi menawarkan ketenangan bagi jiwa.
7.        Seseorang yg belum menyadari dirinya mengidap kanker ganas tidak akan pernah sungguh2 mencari dokter. Ketika sinar rontgen membuktikan, barulah ia segera mencari pertolongan. Undangan Yesus itu ibarat air sejuk bagi orang yg akan mati haus di padang gurun. Berbahagialah kita yang telah menikmati kelegaan dan ketenangan dari Tuhan. Jadilah murid-murid yang mau taat belajar dan rela memikul kuk yang dipasang untuk kita.
8.        Kedatangan Mesias pertama telah dinyatakan, tapi yg kedua akan menjadi berita yg sangat hangat dan mengharukan, karena datangnya spt pencuri, tdk mengenal waktu, dan kala itu terjadilah Repture para kudus di bumi (kaum baju putih), dan yg tertinggal(left behind) mendapat kesengsaraan.
9.        Jumlah baju putih tdk diketahui Yesus, tapi Bapa yg tau semua jumlahNya yg tepat, dank ala jumlahnya pas maka terjadilah Repture ini.
10.     Makin kemari jumlah org yg dilepaskan kutuknya makin banyak (kaum baju putih).
11.      Kaum baju putih memperhatikan tingkah lakunya dalam FT selalu taat dalam beribadah dan mengerti FT dalam kehidupannya.