Selasa, 15 Juli 2014

              Benih yang baik                    Minggu 13 Juli 2014
Yes 55:10-11
10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Rm 8:18-23
18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.19 Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Mat 13:1-23
1 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau.2 Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?"11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.14 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.15 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.18 Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu.19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yg seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
Pembahasan:
Yes 55:10-11 Keajaiban firman Tuhan
Pasal ini ditulis selama tahun2 akhir hidup Yesaya. Allah menyatakan nubuat2 ini supaya memberikan pengharapan dan penghiburan kpd umatNya selama mereka tertawan di Babel 150 tahun sesudah zaman Yesaya (Yes 39:5-8); pasal2 ini penuh dg penyataan nubuat mengenai Mesias yad dan kerajaanNya di bumi kelak. Beberapa peristiwa yg dinubuatkan digenapi berhubungan dg tertawannya Yehuda oleh Babel dan pemulihannya. Banyak nubuat lain lebih khusus berhubungan dg datangnya Yesus Kristus ke bumi, dan yg lain lagi masih menunggu penggenapan. Secara umum, pasal Yes 40:1-48: menekankan pelepasan, pasal Yes 49:1-57: penebusan, dan Yes 58:1-66:kemuliaan. Ini ajakan terakhir dalam Kitab Penghiburan. Umat diajak menjadi penyerta dalam segenap karunia perjanjian yg baru, Yes 55:1-5, asal saja bertobat selama masih sempat, Yes 55:6-11. Yes 55:1-2 agak serupa dg undangan yg disampaikan Hikmat ilahi agar org datang menikmati perjamuannya, Ams 9:1-6 bdk Yos 4:1. Syukur kpd Allah, Dia telah menyatakan janji-Nya bahwa mereka yg berpaling dan menantikan keselamatan daripada-Nya tidak akan dikecewakan (ayat 6-7). Firman-Nya ya dan amin. Apa yg Allah janjikan dalam firman-Nya? Kita tidak dapat memisahkan firmanNya dg diri-Nya sendiri. Itu sebabnya, mencari Tuhan (ayat 6) adalah mencari firmanNya. Pertama, firmanNya adalah makanan dan minuman bagi jiwa, yg diberikan-Nya sbg anugerah (ayat 1). Jangan mencari alternatif apapun untuk memuaskan dahaga rohani kita (ayat 2-3a). Dia sendiri sudah menetapkan hambaNya, Mesias keturunan Daud, sbg agen keselamatan ini (ayat 3b-5).Kedua, ketika Allah berfirman, Ia juga menyatakan diriNya, Ia hadir di antara kita. Kita tidak dapat memisahkan firmanNya dg diri-Nya sendiri. Itu sebabnya, mencari Tuhan (ayat 6) adalah mencari firman-Nya. Ketiga, firman-Nya, jauh melampaui pemahaman kita (ayat 8-9). Dia adalah Allah yg tidak terbatas, firmanNya juga tidak terbatas. Namun segala kehendakNya dan apa yg Dia firman kan adalah untuk kebaikan kita. Keempat, firmanNya sungguh berkuasa (ayat 10, 11, 13). Keadaan yg rusak, suasana yg mengerikan dan kehidupan yg sulit, secara ajaib akan berubah dg baik ketika firman-Nya datang (ayat 13). Kita yg sudah menerima keselamatan dan yg diberdayakan oleh firman-Nya demi misi-Nya, mari giat mengabarkan Injil agar lebih banyak lagi org yg merespons undangan anugerah ini. Allah menuntut respons segera yg benar dari umatNya thdp undangan tsb. UmatNya harus mencari Allah dan meninggalkan dosa mereka agar pengampunanNya berlaku dan pemulihanNya dinyatakan (ayat 6-7). Inilah cara Allah menyelamatkan umatNya sesuai dg firmanNya. Bila umat Allah merespons dg benar, mereka akan bersukacita serta menikmati kembali berkat2 Allah bersama dg segenap alam dan hidup mereka akan senantiasa memuliakan Allah (ayat 12-13). Apakah yg akan seseorang peroleh tatkala ia menerima undangan keselamatan dari Allah? Pertama, ia akan menikmati hidup yang penuh sukacita dan persekutuan yang intim dengan Tuhan. Kemerdekaan yg dinikmati manusia merup hasil dari penggenapan rancangan Allah yg luar biasa. Tetapi Allah menegaskan bahwa yg tak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah. Rancangan Allah itu selain mendatangkan kemasyhuran bagi namaNya, juga mendatangkan kesejahteraan bagi umatNya (12-13). Yg diminta Nya hanyalah suatu penyerahan yg penuh dan pertobatan total dari umat-Nya. Kedua, ia akan menjadi berkat bagi banyak orang dan hidupnya memuliakan Tuhan. Ketiga, hidupnya kembali harmonis serta berdamai dg sesama manusia dan alam.
Rm 8:18-23 Penderitaan, pengharapan, keselamatan 
Mungkin kalau kita merenungkan Rm 8:13 di atas, dua pertanyaan muncul dalam hati kita. Pertanyaan yg pertama adalah, "Apakah aku dapat melakukan apa yg diharapkan?" "Mematikan perbuatan2 tubuh", itu harus terjadi "oleh Roh". "Apakah Roh Allah diam di dalam aku?" Demikian pertanyaan atau pergumulan yg pertama. Yg ke dua adalah, "Bgm dengan hal itu, 'mematikan perbuatan2 tubuh'?" Rupanya ngeri, tidak enak sama sekali. "Apakah aku sungguh mau melakukannya?" "Buat apa aku menderita seperti itu?" Demikian pertanyaan yang ke dua. Jadi secara singkat, apakah aku dapat melakukannya, dan apakah akhirnya ini berguna untukku? Paulus akan memberi jawaban “Ya” yg bergema pada dua pertanyaan tsb. "Ya", krn Roh Allah ada di dalam kita semua, dan "Ya", krn apa yg menantikan org percaya yg taat. Kalau diamati secara teliti, kita melihat bahwa dalam nats yg panjang ini, Rm 8:14-39, Paulus menjawab dua pertanyaan ini berkali-kali, secara bergantian. Dia mengemukakan apa yg saat ini dilakukan oleh Allah dan apa yg harus dilakukan oleh org percaya. Paulus mempelajari rencana Allah dan krisis yg diderita oleh alam ciptaan Allah dan oleh org percaya. Dia menekankan hub di antara Roh dg org percaya dan hub di antara Roh dg Kristus dan Bapa. Dia melukiskan gambaran yg cemerlang ttg nasib org2 yg mengasihi Allah dan menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat memisahkan mereka dari kasih Allah. Hiburan apakah yg dapat menguatkan org Kristiani yg sedang menderita berat krn imannya? Paulus sendiri berulangkali mengalami penderitaan. Org Kristen yg setia kpd Kristus dan kehendakNya pasti harus menanggung berbagai bentuk penderitaan. Kebenaran apa yg Paulus bukakan? Kreatif seperti apa yg dimungkinkan Allah bagi umat Kristiani yg sedang menderita? Fakta penderitaan kini harus dihadapi dengan fakta kemuliaan kelak yg akan Tuhan nyatakan bagi anakNya (18). Sedahsyat segelap apa pun penderitaan yg kita alami dan kekelaman perasaan yg diakibatkannya, tidak dapat dibandingkan dg perjumpaan kita dg Tuhan kelak dan fakta kita akan bersamaNya kekal. Penderitaan dapat menjadi alat Tuhan mengobarkan pengharapan iman yg kreatif. Tema ini sudah Paulus uraikan sebelumnya (Rm. 5:3-5), dalam kasih karunia kita jalani penderitaan agar tumbuh ketekunan, tahan uji, pengharapan. Harapan itu lebih penuh lagi sebab seluruh alam semesta yg telah dirusak dosa ini pun kelak akan dimurnikan dari dosa (Rm. 8:21-23). Paulus juga mengingatkan kekuatan itu datang bukan hanya dari berpegang pada konsep kebenaran, tapi dari Roh Kudus. Roh kekudusan dan kekuatan dari Allah menjadi Penghibur, Penopang, Penasihat. Sedahsyat segelap apa pun penderitaan yg kita alami dan kekelaman perasaan yg diakibatkannya, tidak dapat dibandingkan dg perjumpaan kita dg Tuhan kelak dan fakta kita akan bersamaNya kekal. Boleh dikata tiap hari kita mendengar berbagai berita ttg penderitaan yg dialami org di dunia ini. Krn kita masih hidup dalam dua zaman, antara zaman lama dan zaman baru, kita sedang berjalan dari penderitaan menuju kemuliaan (ayat 18). Namun penderitaan yg sedang kita alami ini tidak sebanding dg kemuliaan yg akan kita terima kelak (ayat 18). Sikap Kristiani dalam penderitaan, kita tidak perlu hancur di dalam penderitaan. Ada beberapa prinsip yg memungkinkan kita menang. Pertama, kita telah menerima karunia sulung Roh yg tidak saja menguatkan kita tetapi juga menjamin bahwa kita akan tiba dalam kemuliaan kelak (ayat 23). Kedua, kita dapat berkeluh kesah kepada Allah ttg tubuh fana kita dan sifat daging dosa kita (ayat 23b). Ketiga, dalam iman dan harap kita menatap ke Hari Tuhan (ayat 24).  Keempat, pengharapan itu memberi kita ketekunan, kemenangan dan keselamatan di dalam penderitaan kita.
Mat 13:1-23 Dampak pemberitaan Firman.
Rangkaian perumpamaan panjang yg "pertama ini disajikan pada hari tersibuk di dalam catatan pelayanan Yesus. Matius mencantumkan 7 perumpamaan, dan satu kesimpulan penerapan. Markus mencantumkan 4, termasuk satu yang tidak ada dalam Matius. Lukas mencantumkan 3, tidak seluruhnya bersamaan. Dua perumpamaan ditafsirkan oleh Yesus (perumpamaan tentang penabur dan perumpamaan tentang ilalang di antara gandum) dan satu perumpamaan ditafsirkan sebagian (perumpamaan ttg pukat); penafsiran ini merupakan skema untuk memahami perumpamaan lainnya. 1. Pada hari itu. Hanya Matius yang mengaitkan peristiwa ini dg pembahasan sebelumnya. Org yg mendengar menjadi demikian banyak (shg keluargaNya pun tidak dapat menghampiriNya; Mat 12:46). Sehingga keluarlah Yesus dari rumah itu & duduk di tepi danau.2.Dg menggunakan sebuah perahu sbg panggung, Ia duduk di situ seperti lazimnya seorang guru dan berbicara kpd org2 yg berdiri di pantai. 3. Perumpamaan.  Narasi masuk akal yang dimanfaatkan Yesus untuk menyampaikan kebenaran rohani melalui perbandingan. Sekalipun Yesus bukan pencipta dari metode mengajar ini, caraNya memanfaatkan metode tsb jauh melampaui para pengajar yg lain dalam hal keefektifan dan kedalaman kebenaran yg dilukiskan. Mungkin juga mereka memang terpesona oleh ajaran2Nya yg penuh hikmat dan kuasa. Justru dalam situasi itu Yesus memberikan perumpamaan penabur. Penabur dalam perumpamaan ini adalah pemberita firman ttg Kerajaan Surga yaitu Yesus (ayat 19). Namun, dg perumpamaan ini, Yesus memberikan peringatan bahwa mungkin sekali org banyak yang tertarik mengerumuni Dia itu tidak murni menyambutNya. Tanah di pinggir jalan, tanah berbatu-batu, tanah bersemak duri, dan tanah yg baik. Tiga yg pertama menunjukkan penerimaan yg tidak benar thdp Yesus dan firmanNya shg tidak mengeluarkan pembaruan hidup. Mereka adalah yg tidak percaya dan tidak mengerti firman Yesus (ayat 4, 19), yg tidak bersedia melaksanakan konsekuensi yg dituntut oleh firman (ayat 5-6, 20-21) dan yg hatinya penuh kekuatiran duniawi (ayat 7, 22). Ketiganya juga ada di kalangan org yg menganggap diri Kristen / terlibat dalam kehidupan bergereja. Perumpamaan Yesus memaksa pendengarNya untuk memeriksa diri. Ada yg hanya mendengar namun sibuk dg pikirannya sendiri; ada yg mendengar tetapi tidak mengerti; ada yg mendengar tetapi kemudian menafsirkannya sendiri; ada juga yg sungguh2 mendengar dan mengerti kebenarannya. Tempat yg sama, nas Alkitab yg sama, dan pengkhotbah yg sama, tidak menentukan jemaat yg hadir mendapatkan pengertian yg sama pula. Mengerti kebenaran firmanNya adalah anugerah, yg dinyatakan bagi mereka yg mau terbuka kepada kebenaran-Nya. Bukan karena Ia tidak mau menyatakan kebenaran kpd mereka, tetapi krn mereka yg mengeraskan hati, shg mereka tidak bertemu dg kebenaran itu, yakni Yesus sendiri. Zaman kini banyak org berbondong2 mencari gereja, tetapi berapa banyak yg sungguh2 mau terbuka kpd kebenaran firmanNya, shg ia mengerti, percaya, dan menyimpan kebenaran itu dalam hatinya? Bukan org2 yg secara fisik hadir di gereja yg dapat mengerti kebenaranNya, tetapi anugerah pengertian dinyatakan bagi umat Kristiani  yg haus akan kebenaran. Arti perumpamaan seorang penabur adalah bahwa tidak semua org yg menerima kebenaran kemudian akan berakar, bertumbuh, dan menghasilkan buah. Bgm dg org yg bermental terpuji? Dua hal yg Pemazmur soroti tajam. Daud menggambarkan bahwa kejatuhan yg mengenaskan dialami oleh org yg melakukan kejahatan. Org yg membiarkan dirinya hidup tanpa Allah, akan mengalami kemerosotan drastis dan tragis secara mental dan spiritual. Perumpamaan adalah salah satu cara dari sekian banyak cara yg dipakai Yesus untuk mengajarkan kebenaran FT. Firman ttg Kerajaan Allah itu diberitakan (ayat 3-9). Ternyata dari pengajaran Yesus selanjutnya dalam perumpamaan ini jelas bahwa tidak semua firman yg diberitakan itu diterima manusia. Terbukti dari letak jatuhnya firman yg ditaburkan itu.
Dari ke tiga bacaan kami belajar:
1.       Penabur itu adalah Yesus sendiri, dan benih itu adalah kita manusia yg menerima FT (Firman Tuhan).
2.       Dengan perumpamaan benih, Yesus memberikan peringatan bahwa mungkin sekali org banyak yang tertarik mengerumuni Dia itu tidak murni menyambutNya. Tanah di pinggir jalan, tanah berbatu-batu, tanah bersemak duri, dan tanah yg baik. Tiga yg pertama menunjuk kan penerimaan yg tidak benar thdp Yesus dan firman-Nya shg tidak mengeluarkan pembaruan hidup. Mereka adalah yg tidak percaya dan tidak mengerti FT (Mat 13: 4, 19), yg tidak bersedia melaksanakan konsekuensi yg dituntut oleh firman (Mat13: 5-6, 20-21) dan yg hatinya penuh kekuatiran duniawi (Mat 13: 7, 22).
3.       Allah menuntut respons segera yg benar dari umat-Nya terhadap undangan atas FT. Umat-Nya harus mencari Allah dan meninggalkan dosa mereka agar pengampunanNya berlaku dan pemulihanNya dinyatakan (Yes 55: 6-7). Inilah cara Allah menyelamatkan sesuai dg firman-Nya. Cara Allah ini tidak selalu dimengerti umat-Nya, tetapi pasti efektif karena firman-Nya tidak mungkin gagal (Yes 55:8-11).
4.       Kemerdekaan yg dinikmati manusia merupakan hasil dari penggenapan rancangan Allah yg hebat. Memang, secara manusiawi rancangan Allah itu terlalu tinggi bagi kita, tapi Allah menegaskan bahwa yang tak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Tuhan.
5.       Dalam Roma 8 Paulus menunjukkan apa yg telah dilakukan oleh Allah untuk menuntun umat Kristiani mencapai kemenangan atas dosa. Dia mengemukakan apa yang saat ini dilakukan oleh Allah dan apa yg harus dilakukan oleh orang percaya. Paulus mempelajari rencana Allah dan krisis yang diderita oleh alam ciptaan Allah dan oleh orang percaya.
6.       Fakta penderitaan kini harus dihadapi dengan fakta kemuliaan kelak yg akan Tuhan nyatakan bagi anakNya (Rm8:18). Sedahsyat segelap apa pun penderitaan yg kita alami dan kekelaman perasaan yg diakibatkannya, tidak dapat dibandingkan dg perjumpaan kita dengan Tuhan kelak dan fakta kita akan bersamaNya kekal.
7.       Hanya menjadi pengikut dan murid Yesuslah yg menyimpan FT dlm hati, melaksanakanNya & bisa menghasilkan buah roh (Gal 5:22-23).
8.       Ketika Paulus menulis surat Roma, sebagian besar orang percaya di kota Roma sedang mengalami penderitaan dahsyat. Paulus sendiri berulangkali mengalami penderitaan. Maka nasihat yg ia berikan ini bukan omong kosong, tetapi prinsip teologis penting yg teruji. Paulus tidak menghadapi penderitaan dg menyangkali faktanya atau mengelakkannya.
9.       Benih yang baik menyerap dan tumbuh subur dalam batin manusia yang mengerti FT.
10.    Kemampuan Yesus dalam menciptakan perumpamaan shg mereka dapat menafsirkan berbagai arti dalam diri manusia, membuat FT itu mendasar dalam jiwa dan berkembang menjadikan tunas yg baik dalam hidup Kekristianian kita dalam masyarakat.

11.    Kemampuan Yesus dalam mengajarkan melalui perumpamaan membedakanNya dg pengajar yg lain, Yesus penuh Kuasa dan pemahaman dan disampaikanNya pada kita (yg sungguh lemah dalam segala hal) shg kuat dalam melawan semua penderitaan dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar