Benih yang baik Minggu 13
Juli 2014
Yes 55:10-11
10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan
tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada
orang yang mau makan,11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari
mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan
melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan
kepadanya.
Rm 8:18-23
18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini
tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.19
Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah
dinyatakan.20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada
kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang
telah menaklukkannya,21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu
sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam
kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.22 Sebab kita tahu, bahwa
sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit
bersalin.23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah
menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil
menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Mat 13:1-23
1 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk
di tepi danau.2 Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu
mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang
banyak semuanya berdiri di pantai.3 Dan Ia mengucapkan banyak hal
dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar
untuk menabur.4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di
pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.5
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu
benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.6 Tetapi sesudah
matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.7
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan
menghimpitnya sampai mati.8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik
lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada
yang tiga puluh kali lipat.9 Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengar!"10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya
kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam
perumpamaan?"11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia
untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.12
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan;
tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil
dari padanya.13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan
kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun
mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.14 Maka pada
mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan
mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak
menanggap.15 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya
berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat
dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya,
lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.16 Tetapi
berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.17
Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin
melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa
yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.18 Karena itu, dengarlah
arti perumpamaan penabur itu.19 Kepada setiap orang yang mendengar
firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan
merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di
pinggir jalan.20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu
ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.21
Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau
penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.22 Yang
ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu
kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga
tidak berbuah.23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang
mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yg seratus
kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali
lipat."
Pembahasan:
Yes 55:10-11 Keajaiban
firman Tuhan
Pasal ini ditulis selama tahun2
akhir hidup Yesaya. Allah menyatakan
nubuat2 ini supaya memberikan pengharapan dan penghiburan kpd umatNya
selama mereka tertawan di Babel 150 tahun sesudah zaman Yesaya (Yes
39:5-8); pasal2 ini penuh dg penyataan nubuat mengenai Mesias
yad dan kerajaanNya di bumi kelak. Beberapa peristiwa yg dinubuatkan digenapi
berhubungan dg tertawannya Yehuda oleh
Babel dan pemulihannya. Banyak nubuat lain lebih khusus berhubungan dg datangnya
Yesus Kristus ke bumi, dan yg lain lagi masih menunggu penggenapan. Secara
umum, pasal Yes 40:1-48: menekankan pelepasan, pasal Yes 49:1-57: penebusan, dan Yes
58:1-66:kemuliaan. Ini ajakan terakhir dalam Kitab
Penghiburan. Umat diajak menjadi penyerta dalam segenap karunia perjanjian yg
baru, Yes
55:1-5, asal saja bertobat selama masih sempat, Yes
55:6-11. Yes
55:1-2 agak serupa dg
undangan yg disampaikan Hikmat ilahi agar org datang menikmati perjamuannya, Ams
9:1-6 bdk Yos
4:1. Syukur kpd Allah, Dia telah menyatakan janji-Nya bahwa mereka yg
berpaling dan menantikan keselamatan daripada-Nya tidak akan dikecewakan (ayat 6-7). Firman-Nya ya dan amin. Apa yg
Allah janjikan dalam firman-Nya? Kita tidak dapat memisahkan firmanNya dg
diri-Nya sendiri. Itu sebabnya, mencari Tuhan (ayat 6) adalah mencari firmanNya. Pertama,
firmanNya adalah makanan dan minuman bagi jiwa, yg diberikan-Nya sbg anugerah
(ayat 1).
Jangan mencari alternatif apapun untuk memuaskan dahaga rohani kita (ayat 2-3a).
Dia sendiri sudah menetapkan hambaNya, Mesias keturunan Daud, sbg agen
keselamatan ini (ayat 3b-5).Kedua, ketika Allah
berfirman, Ia juga menyatakan diriNya, Ia hadir di antara kita. Kita tidak
dapat memisahkan firmanNya dg diri-Nya sendiri. Itu sebabnya, mencari Tuhan
(ayat 6)
adalah mencari firman-Nya. Ketiga,
firman-Nya, jauh melampaui pemahaman kita (ayat 8-9). Dia adalah Allah yg tidak
terbatas, firmanNya juga tidak terbatas. Namun segala kehendakNya dan apa yg
Dia firman kan adalah untuk kebaikan kita. Keempat, firmanNya sungguh berkuasa (ayat 10, 11, 13). Keadaan yg rusak, suasana
yg mengerikan dan kehidupan yg sulit, secara ajaib akan berubah dg baik ketika
firman-Nya datang (ayat 13). Kita
yg sudah menerima keselamatan dan yg diberdayakan oleh firman-Nya demi
misi-Nya, mari giat mengabarkan Injil agar lebih banyak lagi org yg merespons
undangan anugerah ini. Allah menuntut respons segera yg benar dari umatNya thdp
undangan tsb. UmatNya harus mencari Allah dan meninggalkan dosa mereka agar
pengampunanNya berlaku dan pemulihanNya dinyatakan (ayat 6-7). Inilah cara Allah menyelamatkan
umatNya sesuai dg firmanNya. Bila umat Allah merespons dg benar, mereka akan
bersukacita serta menikmati kembali berkat2 Allah bersama dg segenap
alam dan hidup mereka akan senantiasa memuliakan Allah (ayat 12-13). Apakah yg akan seseorang
peroleh tatkala ia menerima undangan keselamatan dari Allah? Pertama,
ia akan menikmati hidup yang penuh sukacita dan persekutuan yang intim dengan
Tuhan. Kemerdekaan yg dinikmati manusia merup hasil dari penggenapan rancangan
Allah yg luar biasa. Tetapi Allah menegaskan bahwa yg tak mungkin bagi manusia,
mungkin bagi Allah. Rancangan Allah itu selain mendatangkan kemasyhuran bagi
namaNya, juga mendatangkan kesejahteraan bagi umatNya (12-13). Yg diminta Nya
hanyalah suatu penyerahan yg penuh dan pertobatan total dari umat-Nya. Kedua,
ia akan menjadi berkat bagi banyak orang dan hidupnya memuliakan Tuhan. Ketiga,
hidupnya kembali harmonis serta berdamai dg sesama manusia dan alam.
Rm 8:18-23 Penderitaan,
pengharapan, keselamatan
Mungkin kalau kita
merenungkan Rm 8:13 di atas, dua pertanyaan muncul dalam hati kita. Pertanyaan yg
pertama adalah, "Apakah aku dapat melakukan apa yg diharapkan?"
"Mematikan perbuatan2 tubuh", itu harus terjadi "oleh
Roh". "Apakah Roh Allah diam di
dalam aku?" Demikian pertanyaan atau pergumulan yg pertama. Yg ke dua
adalah, "Bgm dengan hal itu, 'mematikan perbuatan2
tubuh'?" Rupanya ngeri, tidak enak sama sekali. "Apakah aku sungguh
mau melakukannya?" "Buat apa aku menderita seperti itu?"
Demikian pertanyaan yang ke dua. Jadi secara singkat, apakah aku dapat melakukannya, dan apakah akhirnya ini berguna untukku? Paulus akan memberi jawaban “Ya”
yg bergema pada dua pertanyaan tsb. "Ya", krn Roh Allah ada di dalam
kita semua, dan "Ya", krn apa yg menantikan org percaya yg taat.
Kalau diamati secara teliti, kita melihat bahwa dalam nats yg panjang ini, Rm
8:14-39, Paulus menjawab dua pertanyaan ini berkali-kali, secara bergantian.
Dia mengemukakan apa yg saat ini dilakukan oleh Allah dan apa yg harus
dilakukan oleh org percaya. Paulus mempelajari rencana Allah dan krisis yg
diderita oleh alam ciptaan Allah dan oleh org percaya. Dia menekankan hub di
antara Roh dg org percaya dan hub di antara Roh dg Kristus dan Bapa. Dia
melukiskan gambaran yg cemerlang ttg nasib org2 yg mengasihi Allah
dan menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat memisahkan mereka dari kasih Allah.
Hiburan apakah yg dapat menguatkan org Kristiani yg sedang menderita berat krn
imannya? Paulus sendiri berulangkali mengalami penderitaan. Org Kristen yg
setia kpd Kristus dan kehendakNya pasti harus menanggung berbagai bentuk
penderitaan. Kebenaran apa yg Paulus bukakan? Kreatif seperti apa yg dimungkinkan
Allah bagi umat Kristiani yg sedang menderita? Fakta penderitaan kini harus
dihadapi dengan fakta kemuliaan kelak yg akan Tuhan nyatakan bagi anakNya (18).
Sedahsyat segelap apa pun penderitaan yg kita alami dan kekelaman perasaan yg
diakibatkannya, tidak dapat dibandingkan dg perjumpaan kita dg Tuhan kelak dan
fakta kita akan bersamaNya kekal. Penderitaan dapat menjadi alat Tuhan
mengobarkan pengharapan iman yg kreatif. Tema ini sudah Paulus uraikan
sebelumnya (Rm.
5:3-5), dalam kasih karunia kita jalani penderitaan agar tumbuh ketekunan,
tahan uji, pengharapan. Harapan itu lebih penuh lagi sebab seluruh alam semesta yg telah
dirusak dosa ini pun kelak akan dimurnikan dari dosa (Rm.
8:21-23). Paulus juga mengingatkan kekuatan itu datang bukan hanya dari
berpegang pada konsep kebenaran, tapi dari Roh Kudus. Roh kekudusan dan
kekuatan dari Allah menjadi Penghibur, Penopang, Penasihat. Sedahsyat segelap
apa pun penderitaan yg kita alami dan kekelaman perasaan yg diakibatkannya,
tidak dapat dibandingkan dg perjumpaan kita dg Tuhan kelak dan fakta kita akan
bersamaNya kekal. Boleh dikata tiap hari kita mendengar berbagai berita ttg
penderitaan yg dialami org di dunia ini. Krn kita masih hidup dalam dua zaman,
antara zaman lama dan zaman baru, kita sedang berjalan dari penderitaan menuju
kemuliaan (ayat 18). Namun
penderitaan yg sedang kita alami ini tidak sebanding dg kemuliaan yg akan kita
terima kelak (ayat 18). Sikap
Kristiani dalam penderitaan, kita tidak perlu hancur di dalam penderitaan. Ada
beberapa prinsip yg memungkinkan kita menang. Pertama,
kita telah menerima karunia sulung Roh yg tidak saja menguatkan kita tetapi
juga menjamin bahwa kita akan tiba dalam kemuliaan kelak (ayat 23). Kedua,
kita dapat berkeluh kesah kepada Allah ttg tubuh fana kita dan sifat daging
dosa kita (ayat 23b).
Ketiga, dalam iman dan harap kita menatap ke Hari Tuhan (ayat 24). Keempat,
pengharapan itu memberi kita ketekunan, kemenangan dan keselamatan di dalam
penderitaan kita.
Mat
13:1-23 Dampak pemberitaan Firman.
Rangkaian perumpamaan
panjang yg "pertama ini disajikan pada hari tersibuk di dalam catatan
pelayanan Yesus. Matius mencantumkan 7 perumpamaan, dan satu kesimpulan
penerapan. Markus mencantumkan 4,
termasuk satu yang tidak ada dalam Matius.
Lukas mencantumkan 3, tidak seluruhnya bersamaan. Dua perumpamaan
ditafsirkan oleh Yesus (perumpamaan tentang penabur dan perumpamaan tentang
ilalang di antara gandum) dan satu perumpamaan ditafsirkan sebagian
(perumpamaan ttg pukat); penafsiran ini merupakan skema untuk memahami
perumpamaan lainnya. 1. Pada
hari itu. Hanya Matius yang
mengaitkan peristiwa ini dg pembahasan sebelumnya. Org yg mendengar menjadi
demikian banyak (shg keluargaNya pun tidak dapat menghampiriNya; Mat 12:46). Sehingga
keluarlah Yesus dari rumah itu & duduk di tepi danau.2.Dg
menggunakan sebuah perahu sbg panggung, Ia duduk di situ seperti lazimnya seorang guru dan
berbicara kpd org2 yg berdiri
di pantai. 3. Perumpamaan. Narasi
masuk akal yang dimanfaatkan Yesus untuk menyampaikan kebenaran rohani melalui
perbandingan. Sekalipun Yesus bukan pencipta dari metode mengajar ini, caraNya
memanfaatkan metode tsb jauh melampaui para pengajar yg lain dalam hal
keefektifan dan kedalaman kebenaran yg dilukiskan. Mungkin juga mereka memang
terpesona oleh ajaran2Nya yg penuh hikmat dan kuasa. Justru dalam
situasi itu Yesus memberikan perumpamaan penabur. Penabur dalam perumpamaan ini
adalah pemberita firman ttg Kerajaan Surga yaitu Yesus (ayat 19). Namun, dg perumpamaan ini, Yesus
memberikan peringatan bahwa mungkin sekali org banyak yang tertarik mengerumuni
Dia itu tidak murni menyambutNya. Tanah di pinggir jalan, tanah berbatu-batu,
tanah bersemak duri, dan tanah yg baik. Tiga yg pertama menunjukkan penerimaan
yg tidak benar thdp Yesus dan firmanNya shg tidak mengeluarkan pembaruan hidup.
Mereka adalah yg tidak percaya dan tidak mengerti firman Yesus (ayat 4, 19), yg tidak bersedia melaksanakan
konsekuensi yg dituntut oleh firman (ayat 5-6,
20-21) dan yg hatinya penuh kekuatiran duniawi (ayat 7, 22). Ketiganya juga ada di kalangan
org yg menganggap diri Kristen / terlibat dalam kehidupan bergereja. Perumpamaan
Yesus memaksa pendengarNya untuk memeriksa diri. Ada yg hanya mendengar namun
sibuk dg pikirannya sendiri; ada yg mendengar tetapi tidak mengerti; ada yg
mendengar tetapi kemudian menafsirkannya sendiri; ada juga yg sungguh2
mendengar dan mengerti kebenarannya. Tempat yg sama, nas Alkitab yg sama, dan
pengkhotbah yg sama, tidak menentukan jemaat yg hadir mendapatkan pengertian yg
sama pula. Mengerti
kebenaran firmanNya adalah anugerah, yg dinyatakan bagi
mereka yg mau terbuka kepada kebenaran-Nya. Bukan karena Ia tidak mau
menyatakan kebenaran kpd mereka, tetapi krn mereka yg mengeraskan hati, shg
mereka tidak bertemu dg kebenaran itu, yakni Yesus sendiri. Zaman kini banyak
org berbondong2 mencari gereja, tetapi berapa banyak yg sungguh2
mau terbuka kpd kebenaran firmanNya, shg ia mengerti, percaya, dan menyimpan
kebenaran itu dalam hatinya? Bukan org2 yg secara fisik hadir di
gereja yg dapat mengerti kebenaranNya, tetapi anugerah pengertian dinyatakan
bagi umat Kristiani yg haus akan
kebenaran. Arti perumpamaan seorang penabur adalah bahwa tidak semua org yg
menerima kebenaran kemudian akan berakar, bertumbuh, dan menghasilkan buah. Bgm
dg org yg bermental terpuji? Dua hal yg Pemazmur soroti tajam. Daud
menggambarkan bahwa kejatuhan yg mengenaskan dialami oleh org yg melakukan
kejahatan. Org yg membiarkan dirinya hidup tanpa Allah, akan mengalami
kemerosotan drastis dan tragis secara mental dan spiritual. Perumpamaan adalah
salah satu cara dari sekian banyak cara yg dipakai Yesus untuk mengajarkan
kebenaran FT. Firman ttg Kerajaan Allah itu diberitakan (ayat 3-9). Ternyata dari pengajaran Yesus
selanjutnya dalam perumpamaan ini jelas bahwa tidak semua firman yg diberitakan
itu diterima manusia. Terbukti dari letak jatuhnya firman yg ditaburkan itu.
Dari
ke tiga bacaan kami belajar:
1.
Penabur itu adalah Yesus sendiri, dan
benih itu adalah kita manusia yg menerima FT (Firman Tuhan).
2.
Dengan perumpamaan benih,
Yesus memberikan peringatan bahwa mungkin sekali org banyak yang tertarik
mengerumuni Dia itu tidak murni menyambutNya. Tanah di pinggir jalan, tanah
berbatu-batu, tanah bersemak duri, dan tanah yg baik. Tiga yg pertama menunjuk kan
penerimaan yg tidak benar thdp Yesus dan firman-Nya shg tidak mengeluarkan
pembaruan hidup. Mereka adalah yg tidak percaya dan tidak mengerti FT (Mat 13: 4, 19), yg tidak bersedia melaksanakan
konsekuensi yg dituntut oleh firman (Mat13: 5-6,
20-21) dan yg hatinya penuh kekuatiran duniawi (Mat 13: 7, 22).
3.
Allah menuntut respons
segera yg benar dari umat-Nya terhadap undangan atas FT. Umat-Nya harus mencari
Allah dan meninggalkan dosa mereka agar pengampunanNya berlaku dan pemulihanNya
dinyatakan (Yes 55: 6-7).
Inilah cara Allah menyelamatkan sesuai dg firman-Nya. Cara Allah ini tidak
selalu dimengerti umat-Nya, tetapi pasti efektif karena firman-Nya tidak
mungkin gagal (Yes 55:8-11).
4.
Kemerdekaan yg dinikmati
manusia merupakan hasil dari penggenapan rancangan Allah yg hebat. Memang,
secara manusiawi rancangan Allah itu terlalu tinggi bagi kita, tapi Allah
menegaskan bahwa yang tak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Tuhan.
5.
Dalam Roma 8 Paulus menunjukkan apa yg telah dilakukan oleh Allah untuk
menuntun umat Kristiani mencapai
kemenangan atas dosa. Dia mengemukakan apa yang saat ini dilakukan oleh Allah
dan apa yg harus dilakukan oleh orang percaya. Paulus mempelajari rencana Allah
dan krisis yang diderita oleh alam ciptaan Allah dan oleh orang percaya.
6.
Fakta penderitaan kini
harus dihadapi dengan fakta kemuliaan kelak yg akan Tuhan nyatakan bagi anakNya
(Rm8:18). Sedahsyat segelap apa pun penderitaan yg kita alami dan kekelaman
perasaan yg diakibatkannya, tidak dapat dibandingkan dg perjumpaan kita dengan
Tuhan kelak dan fakta kita akan bersamaNya kekal.
7.
Hanya menjadi pengikut dan
murid Yesuslah yg menyimpan FT dlm hati, melaksanakanNya & bisa
menghasilkan buah roh (Gal 5:22-23).
8.
Ketika Paulus menulis
surat Roma, sebagian besar orang percaya di kota Roma sedang mengalami
penderitaan dahsyat. Paulus sendiri berulangkali mengalami penderitaan. Maka nasihat
yg ia berikan ini bukan omong kosong, tetapi prinsip teologis penting yg
teruji. Paulus tidak menghadapi penderitaan dg menyangkali faktanya atau
mengelakkannya.
9.
Benih yang baik menyerap
dan tumbuh subur dalam batin manusia yang mengerti FT.
10.
Kemampuan Yesus dalam
menciptakan perumpamaan shg mereka dapat menafsirkan berbagai arti dalam diri
manusia, membuat FT itu mendasar dalam jiwa dan berkembang menjadikan tunas yg
baik dalam hidup Kekristianian kita dalam masyarakat.
11.
Kemampuan Yesus dalam
mengajarkan melalui perumpamaan membedakanNya dg pengajar yg lain, Yesus penuh
Kuasa dan pemahaman dan disampaikanNya pada kita (yg sungguh lemah dalam segala
hal) shg kuat dalam melawan semua penderitaan dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar