Senin, 21 Juli 2014

 Penuai Akhir Zaman             Minggu 20 Juli 2014
Keb 12:13,16-19
13 Sebab kecuali Engkau, tidak ada Allah yang memelihara segala-galanya, shg Engkau harus membuktikan, bahwa Engkau menghukum dg adil.16 Sebab asas keadilanMu ialah kekuatan-Mu, dan krn memerintah semuanya maka Engkau menyayangkan segala-galanya.17 Memang kekuatan hanya Kauperlihatkan pabila orang tak percaya akan kepenuhan kekuasaan-Mu, dan Kaupermalukan keberanian org yg mengetahui kekuasaan-Mu itu.18 Tetapi Engkau, Penguasa yg kuat, mengadili dg belas kasihan, dan dg sangat hati-hati memperlakukan kami. Sebab kalau mau Engkau dapat juga.19 Dg berlaku demikian Engkau mengajar umat-Mu, bahwa org benar harus sayang akan manusia. Anak-anak-Mu Kauberi harapan yg baik ini: Kauberikan kesempatan untuk bertobat apabila mereka berdosa.
Rm 8: 26-27
26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bgm sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dg keluhan-keluhan yg tidak terucapkan. 27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Mat 13: 24-43
24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kpd mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama org yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. 26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. 27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kpdnya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yg tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? 28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yg melakukannya. Lalu berkatalah hamba2 itu kpdnya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? 29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." 31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. 32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang2nya." 33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kpd mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya." 34  Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka,35 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulutKu mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."36 Maka Yesuspun meninggalkan org banyak itu, lalu pulang. Murid2Nya datang dan berkata kpdNya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan ttg lalang di ladang itu."37 Ia menjawab, kata-Nya: "Org yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; 38 ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. 40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. 41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yg menyesatkan dan semua org yang melakukan kejahatan dari dalam KerajaanNya. 42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 43 Pada waktu itulah org2 benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Pembahasan:
Keb 12:13,16-19
Kitab ini berisi renungan dan wejangan mengenai berbagai masalah, khususnya kematian org benar dan nasibnya di alam baka. Dalam Kitab ini berturut2 di renungkan nasib org benar dan org fasik (Keb 1-5), manfaat dan asal-usul kebijaksanaan(Keb 6-9)
Serta peranan kebijaksanaan dalam sejarah Israel (Keb 10-19). Berdasarkan tradisi yg menonjolkan Salomo sbg org bijak (bdk 1 Raj 3:1-28; 1 Raj 4:29-34), kitab ini jua akhirnya dikaitkan dg Salomo (Keb 7:7-8; Keb9:7-8,12).
Ayat 8 mengulang tema “sedikit demi sedikit” (ayat 2),dalam menyebut tawon2 dari cerita lama, yg perinciannya tdk diketahui lagi. Penuduh dalam ayat 9 mengingatkan pada Keb 11:20, tetapi kendati belas kasihan ilahi, org2 Kanaan begitu jahat shg menghindari pertobatan (ayat 10-11). Pengarang menyeimbangkan kesalahan besar org Kanaan dg penundaan Tuhan menghabiskan mereka.Pembicaraan diakhiri dg refleksi mengenai kekuasaan Tuhan yg tdk tertandingi (ay 17-22). Masalah peka mengapa org tdk bersalah mati disinggung dalam ayat 12-13. Jawabannya ialah bahwa Allah adalah pencipta mereka dan sekaligus yg menjaga semuanya. Krn kekuasaan Allah lengkap,maka tdk tertandingi. Ini ajaran dari Kitab Ayub jua. Mengenai org jahat yg binasa, Tuhan tdk mengadakan pengadilan utk mempertimbangkan argumentasi sbg seorg hakim (ay 12). Yg paling pokok, hanya ada satu Allah, maka mempermasalahkan keputusan ilahi mengenai kematian / penderitaan adalah dosa. Pengarang selalu mengemukakan keselarasan ilahi. Hal ini mencakupjua keadilan (Ay 16), yg dipegang org jahat utk digunakan sbg kekuatan yg brutal(Keb 2:11); bagi Tuhan, kekuatan kreatifmenciptakan keadilan dan kebenaran, dan ini akan diajarkan kpd org lain ygimannya lemah (ay 17). Israel mengikuti model seorg muridyg mencari kebijaksanaan dg belajar dari peristiwa ini.(ay 19-20). Ajaran yg agung adalah meniru keadilan Tuhan(ay 22). Keakraban Israel dg Tuhan dilambangkan sbg pilihan Tuhan, yg dipilih Tuhan bersama memasuki berbagai perjanjian(ay 21), yakni Perjanjian Sinai/ perjanjian dg Daud. Di zaman ini, sebagian besar pengalaman Israel dijelaskan dlm bahasa perjanjian (Sir45:24 ttg perjanjian dg Pinehas) dari situ ada beberapa perjanjian.
Rm 8: 26-27 Penderitaan, pengharapan, keselamatan 
Dalam Rm 8:26-27 Paulus menguraikan mengenai rintihan yg ke tiga, yaitu dari Roh Allah. Paulus menjelaskan bahwa kita dilayani oleh Roh Allah shg kita dapat menang atas "tubuh maut ini", tetapi karya Roh Allah digbkan sbg sesuatu yg belum lengkap. Kita baru mengalami "buah sulung Roh", dan kita "menantikan pengangkatan sbg anak."Justru waktu kita menderita, waktu kita lemah, waktu kita merintih, kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa. Kita mau berdoa supaya kita lepas dari kesusahan kita. Kita berdoa supaya pengalaman kita dalam aiwn/aion lama ini ringan, dan tidak berat. Kita berdoa supaya dapat menikmati aiwn/aion lama ini.Dalam ayat ini ada penghiburan bagi kita. Kita menanggung kesusahan yg terlalu berat, kita mau berdoa, tetapi tidak bisa, hanya nafas panjang saja yg menandai keluh-kesah kita, saat itu kita dihibur karena Roh sendiri berdoa untuk kita dg rintihan2 yg tidak terucapkan. Menurut beberapa penafsir, yg dimaksudkan di sini adalah bahasa lidah, tetapi bukti mereka kurang meyakinkan. Bahasa lidah tidak disebut. Tetapi kata dasar yg dipakai di sini untuk rintihan juga dipakai dalam Markus 7:34 pada saat Tuhan Yesus mau menyembuh kan seorang tuli. Mungkinkah rintihan Tuhan Yesus, dan juga rintihan Roh Allah yg menolong kita, merupakan suatu komunikasi rohani yg berkaitan erat dg pelayanan Roh Allah melalui kita? Hiburan apakah yg dapat menguatkan orang Kristen yg sedang menderita berat karena imannya? Paulus sendiri berulangkali mengalami penderitaan. Kreatif seperti apa yg dimungkinkan Allah bagi orang Kristen yg sedang menderita? Sedahsyat segelap apa pun penderitaan yg kita alami dan kekelaman perasaan yg diakibatkannya, tidak dapat dibandingkan dengan perjumpaan kita dengan Tuhan kelak dan fakta kita akan bersama-Nya kekal. Penderitaan dapat menjadi alat Tuhan mengobarkan pengharapan iman yg kreatif. Dalam situasi demikian, Roh hadir di dalam diri kita. Ia membantu kita dalam kelemahan kita (ayat 26a). Dan Ia berdoa dg keluhan2 yg tak terkatakan sesuai kehendak Allah sendiri (ayat 27).Gambar dan rupa Allah yg rusak karena dosa itu, dipulihkan oleh Tuhan Yesus. Meski menderita kita tak perlu meragukan kebenaran ini, sebaliknya "kita tahu". Allah menjadikan segala sesuatu menjadi alat-Nya untuk kebaikan kita asal kita mengasihi Dia. Alat-alat Tuhan itu akan menuntun kita menjalani proses yang telah Tuhan pilihkan dan tentukan dalam kekekalan, kini dalam pengalaman: dipanggil, dibenarkan, dimuliakan (ayat 29-30).
Mat 13: 24-43 Kebaikan dan kejahatan.
Perumpamaan tentang gandum dan lalang ini menekankan bahwa Iblis akan menabur di samping mereka yg menaburkan Firman Allah. "Ladang" melbgkan dunia, dan "benih yg baik" melambangkan org percaya dalam Kerajaan Allah (ayat Mat 13:38).
1.     Injil dan orang percaya yg sejati akan ditanam di seluruh dunia (ayat Mat 13:38). Iblis juga akan menanam para pengikutnya, "anak2 si jahat" (ayat Mat 13:38),di antara umat utk meniadakan kebenaran Tuhan (ayat Mat 13:25,38-39).
2.     Pekerjaan utama para pengikut Iblis di dalam Kerajaan Sorga yg kelihatan (yaitu gereja-gereja) adalah melemahkan. kekuasaan FT serta memajukan ketidakbenaran dan ajaran yg palsu (bd. Kis 20:29-30; 2Tes 2:7,12). Beberapa waktu kemudian Kristus berbicara ttg suatu usaha besar untuk menyesatkan umat-Nya, yg dilakukan oleh org2 yg mengaku Kristen namun yg sesungguhnya ialah guru2 palsu.
3.     Keadaan adanya para pengikut Iblis di antara umat Tuhan akan berakhir ketika Allah pada akhirnya membinasakan segala orang jahat pada akhir zaman (ayat Mat 13:38-43). Perumpamaan lain yang menekankan keadaan campuran orang percaya dan orang tidak percaya ini, terdapat dalam Mat 22:11-14; 25:1-30; Luk 18:10-14;
Sekalipun Yesus bukan pencipta dari metode mengajar ini, cara-Nya memanfaatkan metode tsb jauh melampaui para pengajar yg lain dalam hal keefektifan dan kedalaman kebenaran yang dilukiskan.Pertama, penaburan benih baik. Ketika Anak Manusia berada di dunia, Ia menabur benih yang baik yaitu anak-anak Kerajaan Surga. Kedua, penaburan benih jahat. Musuh menabur benih jahat yakni anak-anak si jahat (ayat 38). Ketiga, benih baik dan benih jahat dibiarkan tumbuh bersama. Penuai-penuai yakni malaikat akan memisahkan gandum dan lalang pada akhir zaman. Jelas terlihat bahwa Kerajaan Surga tidak mungkin terdiri dari dua jenis manusia yang bertolak belakang, manusia jahat dan manusia baik. Sementara benih Kerajaan Surga tumbuh, tumbuh juga benih kejahatan yang dilakukan si musuh (ayat 28). Pada saat itulah kejahatan akan dimusnahkan, dan benih kerajaan yg sudah matang akan dituai. Di dalam ladang yg sama tumbuh gandum dan lalang. Gandum dan lalang dikondisikan tumbuh bersama-sama, tetapi pada masa menuai, keduanya tidak akan mendapatkan perlakuan yg sama. Yg akan dituai adalah gandum, sedangkan lalang akan dikumpulkan untuk dibakar dalam api. Hal Kerajaan Sorga bagaikan seorang yg menaburkan benih yang baik di ladangnya (ayat 24). Yesus menekankan bahwa yg ditaburkan adalah benih yg terpilih, berkualitas, dan akan memberikan hasil yg memuaskan. Tetapi musuh sang penabur mencuri kesempatan disaat semua orang tidur utk menaburkan benih lalang di antara benih yg baik itu. Yg pasti adalah gandum tetap tumbuh sbg gandum dan lalang tumbuh sbg lalang, tidak akan terjadi sebaliknya. Dalam dunia ini, org2 benar hidup bersama-sama org2 yg menyesatkan dan yg melakukan kejahatan. Secara kasat mata sulit membedakan manakah yg sungguh-sungguh org2 benar dan yg sungguh2 penyesat. Di daerah Galilea tumbuh semacam lalang yg daunnya hampir = daum gandum; tetapi bulir lalang itu sangat berlainan dg bulir gandum; dan org baru dapat membedakan antara lalang dan gandum ketika gandum dan lalang itu mulai berbulir (ayat 26). Namun dalam perumpamaan itu lalang tsb dibiarkan tumbuh bersama gandum. Tetapi bila saat menuai tiba, gandum akan dipisahkan dari lalang. Yesus Kristus sendiri yg akan memisahkan gandum dari lalang, kebaikan dari kejahatan. Gereja Tuhan adalah benih gandum yg tumbuh hasil taburan tuan pemiliknya,Yesus. Tetapi meskipun Gereja Tuhan adalah hasil karya penebusanNya, Iblis tidak tinggal diam. Ia juga menabur benih yg membuat gereja Tuhan terisi orang-orang yang bukan umat sejati. Sebab yang pasti kelak dalam penghakimanNya, semua dibukakan. Karena itu setialah hingga akhir!
Dari ketiga bacaan Kami belajar:
1.       Permintaan murid2  "Jelaskanlah kpd kami perumpamaan ttg lalang di ladang itu." Ini mengisyaratkan bahwa mereka mengaku kalau mereka tidak tahu, dan tanpa malu-malu. Mungkin saja mereka memahami perumpamaan itu secara umum, tetapi mereka ingin mengertinya secara lebih khusus, dan ingin memastikan bahwa pengertian mereka itu sudah benar. Perhatikanlah, org yg sadar akan ketidaktahuan mereka dan yg benar-benar ingin diajar sudah bertindak benar dg mau mendengarkan ajaran Kristus. Ia akan mengajarkan jalanNya kpd org2 yg rendah hati (Mzm. 25:8-9), tetapi juga utk itu Ia akan banyak ditanyai. Jika ada orang yg butuh pengajaran, biarlah ia memintanya kepada Allah.
2.    Dalam dunia ini, org2 benar hidup bersama-sama org2 yg menyesatkan dan yg melakukan kejahatan. Secara kasat mata sulit membedakan manakah yg sungguh2 org2 benar dan yg sungguh2 penyesat. Itulah sebabnya untuk sementara waktu sampai Kristus datang, para penyesat dan pembuat kejahatan dibiarkan hidup bersama org2 benar. Namun org2 benar harus bertahan sampai musim menuai & akan muncul sbg pemenang,bercahaya bagaikan matahari dlm Kerajaan Bapa.
3.    Penuai adalah malaikat di akhir zaman yg akan memilih antara domba dan kambing, yg masuk ke surga dan ke neraka.
4.    Iblis memang sengaja mengacaukan bahkan menggagalkan rencana Tuhan. Iblis memilih benih lalang, karena pada awal pertumbuhannya sangat mirip dg gandum. Bila keduanya tumbuh bersama, sangat sulit dibedakan. Yang pasti adalah gandum tetap tumbuh sbg gandum dan lalang tumbuh sbg lalang, tidak akan terjadi sebaliknya. Keduanya akan tampak jelas berbeda ketika musim menuai.
5.    Iblis akan merancangkan segala rupa pemutar balikkan fakta sehingga manusia masukdalam jeratnya, dan memasuki neraka yg kekal dan tdk menyenangkan.
6.    Tuhan menciptakan Surga utk kita diami dan mengarahkan hidup ke situ dg konsekuensi yg berat dalam menghadapi ganguan si jahat di dunia yg kejam.
7.    Kita umat Kerajaan Tuhan adalah benih yang baik, benih yg berharga (Mzm. 126:6). Benih adalah bagian inti dari ladang, begitu pula dg tunas yg kudus (Yes. 6:13). Benih itu ditebarkan, begitu pula dg org2 kudus, tersebar di sana-sini. Benih adalah sesuatu yg darinya buah diharapkan tumbuh. Buah kehormatan dan pelayanan yg diperoleh Allah dari dunia ini didapati-Nya dari orang-orang kudus, yang telah Ia taburkan sendiri di bumi(Hos. 2:23).
8.    Kemampuan Yesus mengungkapkan perumpamaan ttg penabur yg baik dan jahat menyatakan dg terang bahwa dalam dunia penuh dg serangan si jahat dalam kehidupan masyarakat, itu harus terus di hadapi dg peperangan rohani.
9. Pertumbuhan dalam iman dan rohani harus terus diusahakan bukan kita hanya berpangku tangan menghadapi semua pertentangan dari si jahat dalam mengarungi hidup, kita harus kuat sampai musim menuai tiba dan bersatu di surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar