Iman Tanpa Perbuatan =
Mati
Suatu hari Pak Rustam,
berkendara motor, menerobos tanda dilarang masuk di sebuah jalan protokol,
dilihat oleh Susi (teman segerejanya). Pernahkah kita melihat seorang percaya
yg kita
kenal melanggar lampu lalu lintas/ tanda dilarang masuk ? Apakah tindakan ini
jadi masalah, apakah dalam Firman Tuhan memperbolehkan hal spt ini? Yuk, kita lihat tindakan tersebut dalam
konteks Alkitab.
Iman
Kita hanya bisa melihat iman seseorang dari
buah yang dihasilkannya. “Orang benar akan hidup oleh iman(Rom 1;17).” Artinya
seseorang beriman akan terlihat dari sikap hidupnya. Definisi Iman: segala sesuatu yang kita harapkan
dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr 11:1). Iman
adalah karunia Allah, dan oleh karena iman kita akan semakin bertumbuh dalam
hidup kita. Kita tidak bisa menilai iman orang lain, tetapi kita bisa
merasakannya. Dalam Yak 2:1 mengartikan iman sebagai kepercayaan kepada Yesus
secara pribadi, tidak mengijinkan membeda2kan org, karena alasannya
ada di Yak 2:5. Iman jika tanpa disertai tindakan seakan2 tanpa tindakan
konkret apa yg kita terima dari ajaran Yesus, lalu darimanakah kita mengetahui
apa ajaran Yesus, jika tanpa membaca Kitab Suci secara keseluruhan. Kita
tidak akan bisa menentukan lagu mana yang paling baik, sama seperti kita tidak
akan bisa menilai kebenaran iman seseorang dari hatinya. Iman itu menjadi
relatif dan tergantung dari siapa yang menilainya. Kalau iman menjadi
relatif, kita jadi mudah tergoda untuk mengatakan bahwa pilihan menjadi Kristen
atau memeluk agama lain adalah sama saja. Ajaran yang utama dalam kekristenan
adalah bahwa kita diselamatkan karena kasih karunia Tuhan dan bukan karena
perbuatan (Sola Gratia). Tetapi
kemudian ada orang yang berlindung dan menyalahgunakan hal ini (Sola Fide). Ada yang berpikir
bahwa dengan memiliki iman maka kita tidak perlu lagi melakukan hal yang
lain. Yang lain mengaku beriman tetapi perbuatannya sama sekali tidak
mencerminkan hidup beriman.Ada jua yang mengatakan memiliki iman kepada Allah
tetapi hidup di dalam pertengkaran dengan keluarga, tetangga, maupun
sekitarnya. Ada yang mengatakan bahwa dia beriman tetapi tidak mau menolong
saudaranya yang berada dalam kesusahan. Ada yang mengatakan bahwa dia percaya
kepada bimbingan Allah, tetapi selalu menjadi panik ketika masalah menghadang
dan akhirnya justru melakukan hal-hal yang melukai Allah. Ada yang berusaha
menunjukkan imannya kepada Allah dengan berdoa di tempat umum atau terlihat
religius, tapi perbuatan hidupnya menunjukkan hal yang lain.
Perbuatan
Tindakan dari semua yang kita akui dan imani adalah perbuatan, setiap perbuatan kita selalu
dilandasi oleh iman kita dalam mendalami sebuah ajaran agama, sehingga perilaku
kita akan berbeda pada setiap manusia menanggapi setiap sikap/ucapan seseorang.
Paulus mengatakannya kita org percaya sbg surat yang terbuka dalam hidup kita
pada masyarakat.
Kita telah mengetahui kekristenan adalah ajaran Yesus yg memberikan
keselamatan adalah karena kasih karunia Tuhan semata dan iman, bukan karena
perbuatan. Rasul Paulus mengatakan bahwa “manusia dibenarkan krn iman, bukan
krn ia melakukan hukum Taurat (Rom 3:28)”. Intinya Paulus menekankan bahwa
perbuatan bukanlah kriteria keselamatan kita. Manusia diselamatkan krn iman dan
bukan perbuatan. Sedang Yakobus mengatakan bahwa iman tanpa perbuatan adalah
mati. Bagaimana kita bisa mempertemukan 2 hal yg berbeda ini? Keduanya adalah
benar, Paulus menekankan bahwa kita diselamatkan oleh Tuhan hanya karena iman
kita, bukan perbuatan /kepatuhan kita menjalankan sejumlah peraturan, artinya
perubahan di dalam hati kita dalam mempercayai dan menyerahkan hidup kita (iman
kita) kpd Tuhan. Yakobus berusaha menjelaskan bgm kita sbg sesama manusia (pengikut
Paulus (paulunis) yang salah menekankan doktrin Paulus tentang diselamatkan
oleh iman) bisa melihat bukti dari iman tersebut (Yak 2:18) sehingga para Paulunis
meniadakan bukti iman yang sejati pasti hasilkan perbuatan baik ( Efesus
2:8-10). Sedangkan Yakubus menulis kepada publik, ia jelaskan pentingnya
perbuatan baik yg dihasilkan dari iman yg sejati. Maka Yakobus menekankan ”
iman tanpa perbuatan adalah mati” ( ayat 17,26). Yakobus menekankan thema
tersebut karena:
a) Iman tanpa
perbuatan adalah iman Iblis. Dimana iblis percaya kepada Tuhan dalam tataran ascentia
yaitu hanya dalam pengertian dan mental sehingga mereka gemetar (Yak 2:19)
tanpa adanya penyerahan diri kepada Allah. Sedangkan orang yang memiliki kepercayaan
yang sejati kepada Tuhan, menggunakan kata Fiducia yang artinya percaya kepada
Tuhan disertai penyerahan hidup. Percaya dan penyerahan hidup ini dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi iman tanpa perbuatan adalah
sama dengan iman escentia yang hanya sebatas pengetahuan semata tanpa aplikasi
dalam perbuatan sehari-hari.
b) Iman tanpa
perbuatan adalah iman yang kosong (Yak 2:20). Iman yang kosong artinya iman
yang tidak ada isi dan fungsi /faedahnya. Sama seperti seseorang yang menguasai
banyak ilmu pengetahuan tapi tidak mengadakan riset dan menghasilkan sesuatu yang
berarti bagi orang lain. Jadi iman itu tidak memberi dampak apa-apa pada
sekitarnya.
c) Iman tanpa
perbuatan adalah sama seperti tubuh tanpa roh. Apa artinya ada tubuh tetapi
tidak memiliki roh, artinya tidak ada kehidupan, tidak ada pertumbuhan dan tidak
ada aktifitas apa-apa. Dalam tubuh tersebut hanya menunggu waktu untuk menuju
kepada pembusukan dan kehancuran.
Dalam beriman saja masih belum cukup untuk ukuran selamat masuk sorga,
sebab untuk dapat masuk sorga maka iman tadi harus disertai dengan wujud nyata
(perbuatan) melakukan Firman Tuhan. Dan apabila iman tadi tidak disertai dengan
perbuatan-perbuatan maka iman tersebut dinamakan iman yang kosong dan mati, perhatikan
hal sbb:
1. Yak 2:20 "Hai
manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan
adalah iman yang kosong?" Tanpa perbuatan yang konkret manusia tidak
mungkin dikatakan percaya pada Yesus sang Juru Selamat, jelasnya,tanpa buah roh
(Gal 5:22-23), manusia tidak bisa didefinisikan sebagai murid Yesus, bukan
pengikut, artinya setelah dipermandikan bukan lah tugas kita selesai dalam
pencapaia keselamatan, tapi tugas pemuridan & pemberitaan kabar baik untuk
semua manusia harus kita lakukan. (Mat 28:19)
2. Yak 2:26 “Sebab seperti
tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan
adalah mati.” Kesalahan fatal manusia dari zaman Adam hingga sekarang bahkan sampai
Yesus datang hanya itu-itu saja, selalu berulang-ulang, yaitu manusia hanya
sampai pada level beriman saja, yaitu hanya sebagai pendengar firman saja namun
mereka tidak mau (anti) melakukan Firman Tuhan yang telah didengarnya itu. Maka
Yesus pun kala ingin meninggalkan dunia menanyakan apakah ada iman kala nanti
Dia datang ke dua kalinya (Luk 18:8).
Mereka beragama Kristen, sudah banyak membaca dan mendengar Firman Tuhan
pastinya merekapun sudah beriman,
sebab untuk menjadi manusia beriman itu tidaklah sulit dan juga tidak perlu
keluar biaya/ongkos, caranya yaitu hanya dengan banyak-banyak baca dan dengar
Firman Tuhan saja, dalam Rom 10:17 dijelaskan “Jadi, iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Sering kita dengar orang-orang berkata: “saya
beriman, hai kamu orang-orang beriman”, tetapi mereka sendiri tidak tahu apa
definisi dari kata beriman tersebut. Jadi, beriman ialah orang-orang yang telah
banyak membaca dan mendengar firman Kristus. Itulah yang dinamakan dengan hanya oleh
kasih karunia Allah kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah (Ef 2:8). Memang dengan bermodalkan iman
itu saja rasanya sudah luar biasa, mulai ada rasa bangga memiliki Yesus, bahkan
dengan modal beriman itu saja orang buta bisa melihat, yang lumpuh pun
berjalan, yang bisu dapat bicara, yang tuli bisa mendengar, yang sakit stroke /lumpuh
bisa beraktivitas normal kembali, yang gila bisa sembuh, yang kanker bisa sembuh,
yang tumor bisa sembuh. Itu semua dapat sembuh karena adanya iman, itulah hebatnya iman orang-orang
yang beriman kepada Tuhan Yesus. Semua orang Kristen pasti rata-rata sudah beriman, namun sangat disayangkan bahwa
pada mereka jarang sekali ditemukan adanya perbuatan-perbuatan yang menunjukkan
kasih Yesus dalam hidupnya, penyebabnya yaitu mereka tidak mau melakukan Firman
Tuhan yang sudah pernah mereka baca dan dengar tadi. Dan itulah yang disebutkan
dengan mereka: hanya sebagai pendengar saja, dan hanya percaya dibibirnya saja,
dan hanya sebagai penonton yang baik saja.
Nuh, Abraham dan Musa
Perjalanan hidup Nuh diusianya 490 th, selama 110 th membuat
sebuah bahtera atas perintah Tuhan yang diimaninya dan Tuhan menubuatkan
bencana banjir yg besar kepada semua orang, tapi mereka memperoloknya, karena tidak pernah terjadi
dalam waktu dekat, diusianya yg ke 600 th, air bah itu terjadi, karena imanNya
pada Tuhan, Nuh bertindak dengan perbuatan dengan membuat imannya tumbuh dan
menyatakannya dengan tekun membuat bahtera itu pelan tapi pasti karena mesti
berukuran besar dan kuat, untuk menampung keanekaragaman sebuah kelangsungan
hidup makhluk hidup yang kemudian. Hanya iman yang benar mendasarkan dia
melangkah untuk membuat perahu yang sedemikian besar dan hanya 8 orang yang
selamat dari bencana itu.
Iman Abram diuji dengan perintah untuk membunuh anak sulungnya,
menjadikan Abram menjadi bapak segala bangsa (Abraham), ia merasa yakin Tuhan
akan gantikan anaknya, sedang Sara yg mati haid aja bisa hamil (suatu yg tdk
mungkin),itu yg menjadi dasar iman Abraham untuk mengikuti Tuhan dalam
mempersembahkan Ishak anak tunggal yg didapatnya di masa tuanya, sehingga
dengan yakin bila Ishak disembelih, Tuhan akan memberikan anak yg lain, selain
Ishak. Iman Abraham diwujudkan dengan tindakan yang tegas menyembelih Ishak
tanpa perasaan kasihan ataupun ragu sedikitpun utk membunuh demi kemuliaan
Tuhan, sehingga Tuhan menilai kebenaran iman yang ada dalam hati Abraham. Ini
yang dipandang Tuhan untuk selalu kita pegang dalam hidup kala kita menghadapi
segala macam masalah.
Musa, bayi laki-laki yang cantik, tumbuh menjadi seorang pahlawan
yang diajar dari sebuah kebudayaan tertinggi kala itu, menjadikan dia tangguh,
wibawa dan kuat dalam mengatasi semua masalah yang akan dihadapinya saat
membawa 600.000 org yang tegar tengkuk menuju tanah terjanji, tanpa bawa bahan
makanan yang semestinya sangat banyak, tapi imannya dinyatakan dengan tindakan,
meski awalnya dia mengatakan bahwa bibirnya tdk bisa mengutarakan semua
perintah Tuhan (Kel 4:10), sehingga perlu dibantu Harun, kakaknya, berbagai
kejadian dialami Musa sehingga imannya tumbuh dan mampu memimpin umat Israel
menghampiri dekat tanah Kanaan.
Contoh iman yang mati
Yakobus mengambil contoh di
Yak 2:15-16. Dia berkata, “Jika seorang saudara atau saudari
tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari
antara kamu berkata: ‘Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai
kenyang!’, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya,
apakah gunanya itu?“ . Yang ingin dia sampaikan adalah: apakah Anda berani berbicara
bahwa Anda memiliki iman, tapi Anda tidak melakukan apa yang harus Anda kerjakan,
saat Anda tahu persis bahwa itulah kehendak Tuhan namun Anda tidak
mengerjakannya? Iman yang Anda banggakan ini sebenarnya adalah iman yang mati
di mata Tuhan! Itu bukanlah iman yang menyelamatkan! Yesus memerintah kan
mereka yang percaya kepadaNya untuk mengasihi sesama manusia seperti diri
sendiri. Dapatkah kita mengaku memiliki iman padahal kita masih memandang muka,
mengistimewakan yang satu serta memperlakukan yang lainnya dengan buruk (Yak
2:5)?
Contoh jelasnya, seorang anak berkeinginan membuat sebuah kotak
penyimpanan, bahan semua telah dibeli dan dipersiapkannya, tapi jika tanpa
dikerjakan atau disentuh dan dipaku dan di bentuk apakah kotak penyimpanan itu
terbentuk? Jelas tidak.
Masih bisakah kita mengaku sebagai orang yang percaya kepada Yesus
Kristus, tanpa memperlihatkan tindakan atau perbuatan yang telah diajarkan
Yesus pada kita dalam Kitab Suci? Sebaiknya kita perhatikan lagi apa yang kita
lalukan dalam menjalankan ibadah kita, apakah sudah sesuai dengan Firman Tuhan.
Segala tindakan kita dalam beribadah dan bermasyarakat seharusnya dapat
mencerminkan ajaran Yesus dan kasih Nya yang besar untuk semua manusia.
Semoga
bermanfaat dan diberkati akan tulisan ini. Tuhan Yesus berkati Anda semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar