Tubuhmu
adalah Bait Allah
Dalam
keseharian hidup, kita orang percaya terkadang dihadapkan berbagai situasi yang
sangat bertolak belakang sekali dengan kebenaran Firman Tuhan, tapi ini
terkadang tidak disadari oleh kita. A
diajak temannya ke seperti itu ada dan selalu dekat dengan hidup kita? Apakah
tubuh kita boleh diperlakukan dengan kareoke, B diijinkan bertugas membagikan
komuni meski ia perokok, C selalu berbicara cabul dengan teman dan terkadang
melihat situs porno di internet dan melakukan onani dan F yakin sekali akan
masuk ke surga sehingga dia mengucapkan berbagai kata kebun binatang yang ada
dimulutnya, apa kejadian sembarangan?
Definisi
tubuhmu adalah Bait Allah yang kudus, dalam 1 Kor 3:16 lebih jelas menyebutkan
siapa yg bersemayam dalam tubuh kita dan di Ef 2:20-22 mengatakan bagaimana
kita harus menyusun tubuh kita menjadi warga kerajaan Tuhan. Apakah dg suka
hati kita boleh memperlakukan seenaknya tubuh kita untuk berbagai hal yg
disebutkan diatas.
Warga Kerajaan Allah
Keinginan
Tuhan sejak semula untuk selalu dekat dengan manusia (ciptaanNya yg sempurna),
selalu ada, bila manusia tidak masuk ke dalam dosa (makan buah pengetahuan Kej
3:6), tugas penyelamatan Yesus tidak akan terlaksana, yang ada hanyalah Adam
dan Hawa hingga sekarang. Kondisi “kudus” yang dimiliki Adam dan Hawa, mereka
abaikan,jubah kemuliaan mereka tanggalkan demi kenikmatan buah pengetahuan
(lambang keduniawian) sehingga terusir dari taman Eden (Kej 3:23), dan
terkutuklah mereka dg mengusahakan tanah sebagai mata pencaharian dan
penderitaan. Hak kewarganegaraan Kerajaan Allah tetap dimiliki oleh keturunan
Adam, terutama Abraham,Ishak dan Yakub (Israel), karena dalam penyembahan yang
benar (roh dan Kebenaran (Yoh 4:23)), karena Yoh 4:24, dan Yoh 16:13.Ilustasinya
: seorg Indonesia pergi ke Australia, di sana dia ketemu dengan orang Indonesia
lain, kondisi ini membuat mereka merasa akrab, dan segala perbedaan akan
menyatu kan mereka dalam berbahasa dan berinteraksi. Begitu pula dengan warga
kerajaan Allah, apa aja syarat menjadi warga Kerajaan:
1. Kudus,(Im11:44-45, & 1Petr 1:16) hanya melalui pelepasan kutuk ( karena
kondisi kita yang terkutuk sejak awal (Kel 20:3-5)) melahirkan lahir baru.
Kondisi kudus (baju putih/jubah kemuliaan) menyamai kondisi Tuhan di surga,
sehingga kita layak menghadap tahtaNya.(Why 3:4-5). Hanya kondisi kuduslah yg
membuat segala iblis ketakutan pada Yesus (Mrk 5:7,& kita umatNya).
2. Mengucap Syukur Dalam Penderitaan (2 Tes 1:3-5),Rasul Paulus bermegah dan mengucap syukur kepada Allah
karena ketabahan & iman yang dimiliki jemaat Tesalonika, meski mereka
ada di tengah penganiayaan dan penindasan. “... kami sendiri
bermegah tentang kamu karena ketabahanmu & imanmu dalam segala
penganiayaan & penindasan yang kamu derita.” .Di tengah tekanan,
aniaya, penindasan, masihkah kita bisa mengucap syukur kepada Allah?
Menjelang Kedatangan Tuhan yang kedua, kiranya gereja Tuhan, saudara dan saya
kian kuat di dalam iman dan kasih sambil tetap mengucap syukur meski dalam
penderitaan.
3. Menaati Firman Allah (2
Tes 1:7-9), untuk menaati Firman Allah, orang harus lebih dulu
mengenal Allah secara pribadi.Dalam bahasa aslinya, kata ‘mengenal’ = yada berarti:
mengenal begitu dekat dan intim,
bak seorang yang hendak menikah dengan pasangannya.
Orang takkan menikahi seorang yang tidak dikenalnya dengan baik. Yang tidak menaati Firman Allah, bukan saja tidak layak menjadi warga Kerajaan Allah, tetapi juga akan menuai hukuman kebinasaan untuk selama-lamanya! “...mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus,Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya,dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya.” Kiranya roh saudara dan saya tetap menyala-nyala sampai hari Ia datang kembali. Kian hari kian mengenal Dia dengan sungguh. Kian hari kian taat melakukan FimanNya.
Orang takkan menikahi seorang yang tidak dikenalnya dengan baik. Yang tidak menaati Firman Allah, bukan saja tidak layak menjadi warga Kerajaan Allah, tetapi juga akan menuai hukuman kebinasaan untuk selama-lamanya! “...mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus,Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya,dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya.” Kiranya roh saudara dan saya tetap menyala-nyala sampai hari Ia datang kembali. Kian hari kian mengenal Dia dengan sungguh. Kian hari kian taat melakukan FimanNya.
4. Senantiasa Berdoa (2
Tes 1:10-13). Doa adalah nafas orang percaya. Sebagaimana
makhluk hidup perlu nafas untuk hidup, demikianlah orang percaya perlu doa
agar tetap bertahan hidup! Doa harus selalu mengawali setiap tindakan kita
setiap hari. Luk 22:40 adalah tujuan
berdoa.
5. Takut akan
Tuhan.Bagi orang yang tidak percaya,
takut akan Tuhan adalah takut kepada penghakiman Tuhan dan kematian kekal, yang
merupakan pemisahan untuk selama-lamanya dari Tuhan (Luk12:5; Ibr10:31). Bagi
orang percaya, takut akan Tuhan lebih mengenai sesuatu yang sama sekali berbeda
adalah rasa hormat kepada Allah (Ibr 12:28-29),rasa hormat dan takjub inilah
arti dari “takut akan Allah”. Inilah faktor kita untuk berserah pada sang
Pencipta alam semesta.
Dalam Ams 1:7 mengatakan, “Takut akan TUHAN adalah
permulaan pengetahuan, ..” Kecuali kalau kita memahami siapakah Allah itu, dan
mengembangkan rasa takut yang penuh hormat kepadaNya, kita tidak akan memiliki
kebijaksanaan yang sejati.
Ul 10:12, 20-21 mencatat, "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kaulihat dengan matamu sendiri.” Takut akan Allah adalah dasar bagi kita untuk mengikuti jalanNya, melayani Dia, dan, terutama, mengasihi Dia.
Ul 10:12, 20-21 mencatat, "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kaulihat dengan matamu sendiri.” Takut akan Allah adalah dasar bagi kita untuk mengikuti jalanNya, melayani Dia, dan, terutama, mengasihi Dia.
Setelah menjadi warga kerajaan
Allah, seharusnya tindakan kita dan ucapan kita sesuai dengan apa yang ada
dalam kerajaan Surga itu, yakni: bersih dan kudus, kebenaran dan kasih. Semua
yang selain dari hal ini adalah dari yang buruk yakni iblis, sehingga kita tau
mana yang baik dan buruk.
Bait Allah yg Utuh
Tuhan Yesus adalah pokok
anggur, kita cabangNya, tiap cabang memiliki tugasnya masing2,
seperti kita pun diberi Tuhan talenta yang berbeda, sehingga semua akan
berfungsi dalam pelayanan. Dalam Mat 25:15, disebutkan bahwa pegawai itu
menerima sesuai kemampuannya, maksudnya adalah sesuai bidang dan kapasitas yang
di miliki dan dalam 1 Kor 12:8-10 disebutkan ttg kemampuan berbagai karunia
yang dimiliki umat sebagai cabang /umat Tuhan.
Bait Allah yg tumbuh
Keberadaan pribadi Tuhan
Bapa, Putra (Yesus) dan Roh Kudus, dalam hidup kita, menjadikan kita tumbuh,
sehingga bukanlah benda mati yang dimaksud Yesus dalam segala perumpamaanNya, dalam
2 Tes :21Paulus bilang, “di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan
itu,” ‘tumbuh’ itu adalah suatu
istilah dimana bangunan itu bukan bangunan yang mati, bukan hanya seperti
batu-batu dari pada bangunan yang kita bangun ketika kita membangun rumah, tapi
di dalam bagian ini Paulus berkata kalau bangunan itu bisa bertumbuh itu
berarti bangunan itu pasti hidup, bangunan itu bisa bergerak, bangunan itu
bukan bangunan yang terdiri dari pada benda mati. Petrus juga berbicara gereja sebagai
batu hidup untuk membangun rumah Allah, bukan batu yang mati. Dalam1 Petrus 2:5
“Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu
rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani
yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah”. Tujuannya adalah Paulus ingin
memberikan gambaran mengenai kesatuan rohani, keeratan dari kesatuan rohani
yang ada diantara orang Kristen yang satu dengan yang lain, atau gereja yang
satu dengan gereja yang lain dengan keeratan, persatuan yang ada diantara warga
negara maupun diantara warga dari keluarga Allah. Kemungkinan banyaknya masalah
dalam kehidupan orang Kristen adalah karena mereka tidak mengerti mengenai
pentingnya atau arti dari pada keeratan kesatuan yang ada di dalam bangunan
bait Allah tersebut. Sehingga dari penjelasan ini pertanyaan di atas bisa kita
jawab dengan sendirinya. Semoga Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar