Senin, 18 Maret 2019


Panggilan Tuhan

Semenjak dunia dijadikan, manusia telah dibentuk Tuhan utk menerima panggilan Nya, sebagai pekerja di taman firdaus (Kej 2:15), setelah jatuh ke dalam dosa pun manusia punya tugas sebagai pemelihara bumi, penguasa dan mengolah sehingga terbentuk harmoni keseimbangan (Kej 1:28), disamping kehidupan manusia penuh dengan banyak misteri, dari kelahiran, kehidupan, dan kematian sering kali kita tidak mengerti apa yang sedang Tuhan lakukan dalam hidup kita. Sebagian orang ada yang terlahir kaya, ada yg miskin. Ada yang terlahir di keluarga kristen yang taat dan setia, dan ada yang terlahir di keluarga yang memang belum mengenal Tuhan.
Lalu apa panggilan Tuhan untuk kita di jaman sekarang, mari kita lihat bagaimana umat pilihan Tuhan menerima panggilan dan prosesnya, sehingga mereka taat dan apa hadiah yang mereka dapatkan dengan ketaatan pada Tuhan dalam panggilan itu.
Dalam Kitab Kejadian 12:1-3 diceritakan rencana panggilan Tuhan terhadap Abram; Berfirman lah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu”.
Alkitab ditulis oleh kurang lebih 40 orang dengan latar belakang yang berbeda-beda dalam kurun waktu 1500 tahun. Musa adalah seorang prajurit, Ayub adalah seorang saudagar kaya, Amos adalah pemungut buah ara dan peternak domba,Yunus seorang pelaut, Yesaya, Samuel,Yeremia dan Yehezkiel adalah nabi, Ezra adalah seorang imam, Matius adalah pemungut cukai, Yohanes adalah seorang nelayan, Paulus adalah pembuat kemah. Semua dipanggil Tuhan untuk melayaniNya dalam rencanaNya yang indah, menyelamatkan manusia dan menyadarkan arti panggilan untuk menyebarkan Injil sampai seluruh dunia (Mat 28:19).
Karya penyelamatan manusia dpt terlaksana melalui keterlibatan manusia. Dan manusia2 yg dilibatkan dlm karya penyelamatan itu dipanggil secara khusus oleh Tuhan.Nuh dipanggil untuk menyelamatkan 7 org lain selain dirinya dan segala binatang (Kej 8:16). Abram dipanggil untuk pergi ke tanah perjanjian (Kej 12:1).Elia dipanggil sebagai imam membimbing Samuel, 1Sam 3:1-21 ttg panggilan Samuel menjadi Nabi.Yunus dipanggil tapi menolak (Yun1:3),Yoh 1:35-39 menceriterakan ttg panggilan 2 murid pertama, yaitu Yohanes dan Andreas.
Ada pola yg sama dalam setiap panggilan mereka 
1.    Pertama, Allah yg mengambil inisiatip. Contohnya,Allah secara langsung memanggil Samuel 3 kali; dua murid pertama dipanggil melalui Yohanes Pembaptis. Dalam Yoh 15:16 “Bukan kamu yg memilih Aku, melainkan Akulah yg memilih kamu”. 
2.    Kedua, manusia hrs menjawab “ya” atas panggilan Tuhan. Jawaban Samuel atas panggilan Allah : “Bersabdalah ya Tuhan, sebab hambaMu ini mendengar” (1 Sam 3:10). Jawaban Bunda Maria : “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu” (Luk 1:38). Juga Nabi Yeremia : “Engkau telah membujuk aku, ya Tuhan, dan aku membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku, dan Engkau menundukkan aku” (Yer 20:7). Dan konsekuensi dari jawaban “ya” tersebut adalah mereka meninggalkan segala-galanya dan mengikuti panggilan Allah. 
3.    Ketiga, orang yg dipanggil itu harus menjadi manusia yg berbeda dgn sebelumnya (lahir baru) atau harus menyangkal dirinya (Mat 16:24; Mrk 8:34; Lk 9;23) dan ini sering disimbolkan dgn nama baru (Abram menjadi Abraham; Yakob menjadi Israel; Simon menjadi Kefas atau Petrus. Saulus menjadi Paulus).  
4.    Keempat, panggilan selalu mempunyai misi / tugas yg khusus. Panggilan Samuel adalah utk mewartakan Firman Tuhan (nabi) dan menjadi hakim atas Israel (1 Sam 3:19; 1 Sam 7:15); Maria menjadi “Bunda Allah”; kedua murid pertama utk “tinggal” bersama-sama dgn Yesus (Yoh 1:39). “Tinggal” di sini berarti mengenal Tuhan lbh dekat dan tentunya juga utk mencintai Dia. Dan setelah dipanggil, dia juga membawa orang lain utk menjumpai Tuhan. Andreas yg membawa Simon, saudaranya, utk bertemu dgn Yesus (Yoh 1:42).
Lalu apa makna panggilan Tuhan bagi kita, apakah kita akan mendiamkan Roh Kudus yang selalu mengobarkan hati kita untuk menyebarkan Firman Tuhan pada sesama kita yang belum mengerti tentang Yesus sang Juru Selamat yang maha dahsyat?
Jadi Makna panggilan bagi manusia yg terpanggil:
a.    Pertama, krn panggilan adalah inisiatip dari Allah, maka kita hrs tetap rendah hati dan bersyukur.  Sikap Andreas, yg jadi murid pertama, tapi tetap rendah hati, walau tdk pernah jadi “orang dalam”, bahkan selalu di belakang Petrus, saudaranya.  
b.    Kedua, saat ini orang membedakan pekerjaan sbg “profesi” dan sbg “panggilan” (calling). Profesi biasanya dikaitkan dgn keahlian dan kompensasi/upah (gaji). Sedangkan panggilan dikaitkan dgn “pelayanan” dan “pengabdian total / passion ”.   Maka, apakah kita menilai pekerjaan kita saat ini sbg sebuah panggilan atau hanya sebuah profesi  ?  
c.    Ketiga, panggilan menjadikan kita “manusia baru”. Nama baptis adalah simbol “manusia baru” dan menunjukkan sebuah relasi baru dgn Tuhan, yg diteladani oleh Org Kudus, yg namanya kita ambil. Dlm pekerjaan, maka menjadi “manusia baru” artinya menjadi pribadi-pribadi yg menguasai, menekuni dan  mencintai pekerjaannya. Apakah kita telah menjadi “manusia baru” (2 Kor 5:17; Kol 3:5-17)? 
d.    Keempat, panggilan selalu mempunyai misi atau tugas khusus. Maka, apa misi khusus yg kita emban sbg orang Katolik atau Pengikut Kristus ? Demikian juga sbg karyawan atau usahawan katolik, misi khusus apa yg kita jalankan ? Dkl, arti atau nilai khusus apa yg kita berikan sbg karyawan atau usahawan katolik ?
Dalam Yoh 15:5 “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”,memberikan  arti bahwa panggilan kita berarti bergantung dan melekat pada pokok anggur (Yesus), tanpa menyatu antara kita dan Yesus dalam kita, tidaklah mungkin kita berbuah (Gal 5:22-23).Dalam 1 Kor3:6-9 “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.  Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah”. Tapi akan diuji dalam api (1 Kor 3:13), bila lulus akan diberi upah (1 Kor 3:14).
Ada sebuah cerita ilustrasi yang bisa menggambarkan ini semua.Seorang pria yg tidak lulus ujian masuk universitas, di nikahkan orang tuanya.Untuk mendapat penghasilan, ia pun melamar menjadi guru sekolah dasar dan mulai mengajar. Karena tidak punya pengetahuan mengajar, belum sampai  satu minggu mengajar ia sudah dikeluarkan.Setibanya di rumah, sang istri menghapuskan air mata nya, menghiburnya dengan berkata: "Banyak ilmu dalam otak, ada orang yang bisa menuangkannya, ada pula yang tidak bisa. Tidak perlu bersedih karena hal ini. Mungkin ada pekerjaan lain yang lebih cocok untukmu sedang menantimu."Kemudian ia melamar dan melakukan pekerjaan lain, namun dipecat juga karena geraknya lambat.Saat itu sang istri berkata : kegesitan kaki - tangan setiap orang berbeda, orang lain sudah bekerja beberapa tahun lamanya, kamu hanya belajar di sekolah, bagaimana bisa cepat? Ia pun bekerja lagi di banyak pekerjaan lain, namun tidak ada satu pun yg berhasil, semua gagal di tengah jalan.Namun demikian, tiap kali pulang dengan patah semangat, sang istri selalu menghiburnya, tidak pernah mengeluh.Ketika sudah berumur 30 tahun-an, ia mulai dapat berkat sedikit melalui bakat berbahasanya, menjadi pembimbing di sekolah luar biasa tuna rungu wicara. Kemudian ia membuka sekolah siswa cacat, dan akhirnya bisa membuka banyak cabang toko yang menjual alat-alat bantu orang cacat di berbagai kota. Akhirnya ia menjadi boss yang memiliki kekayaan berlimpah. Suatu hari, ia yang sekarang sudah sukses besar, bertanya kepada sang istri, kenapa ketika masa depan nya masih suram, engkau tetap begitu percaya kepada ku? Jawaban sang istri ternyata sangat polos dan sederhana : Sebidang tanah yg tidak cocok ditanami gandum, bisa dicoba untuk ditanami kacang. Jika kacang pun tidak bisa tumbuh dengan baik, coba tanami buah-buahan; jika buah-buahan pun tidak bisa tumbuh, semaikan bibit gandum hitam, pasti bisa berbunga, karena pada sebidang tanah, pasti ada bibit yang cocok untuknya, pasti bisa menghasilkan panen dari nya. Mendengar penjelasan sang istri, ia mengeluarkan air mata terharu.... Keyakinan kuat, ketabahan serta kasih sayang sang istri, bagaikan sebutir bibit unggul. Semua prestasi dirinya, adalah berkat keajaiban bibit unggul yang kokoh hingga bertumbuh kembang jadi kenyataan. Di dunia ini tidak ada seorang pun yg hanya sekedar sampah, dia hanya tidak berada di posisi yang tepat. Anda akan ikut berbahagia apabila orang yg tadinya susah menjadi sukses.

Selasa, 25 September 2018

Menjadi Terang bagi Sesama


Menjadi Terang bagi sesama
Dalam perkembangan zaman yang pesat, hampir semua orangtua kuatir dengan apa yang diperbuat anak-anaknya:  dengan siapa mereka bergaul, apa yang dikerjakan mereka sepulang sekolah bersama temannya, apa yang ada dalam kotak inbox hp nya, apa info yang di browse saat di warnet;  semuanya benar-benar harus menjadi perhatian serius para orangtua. Jelas sekali anak muda sekarang selalu up date terhadap trend yang ada, positif maupun negatif.  Kita harus berhati-hati karena pengaruh pergaulan di luar rumah sangat kuat bagi anak muda.  Terutama bagi anak-anak muda Kristen, perhatikan hidupmu dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai terjerumus kepada pergaulan sesat, sebab  "Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik."  (1 Kor 15:33), masa depan kita dipengaruhi oleh apa yang kaulakukan pada masa muda.
Ada dua pemuda, A bergaul dengan teman yg sembarangan, akhirnya A kecanduan narkoba, B memperhatikan pertemanannya, menjaga jarak dan mencari teman yang baik dan berhasil, akhirnya B pun menuai kesuksesan. Semestinya  anak muda mengerti apa artinya pergaulan, kata survey menunjukkan 7 org terdekat kita menunjukkan siapa kita. Di sini pemuda sebagai cikal bakal masa depan bangsa harus diperhatikan.
Tuhan ingin agar anak2 muda tetap berjalan dalam kebenaran. Pergaulan memang dibutuhkan, tetapi mereka harus tetap berada dalam pergaulan yang positif dan sehat. Dengan siapa anak muda bergaul, seperti itulah mereka akan terbentuk. Jika mereka bergaul dg teman2 yang cerdas, takut akan Tuhan, rajin beribadah, aktif pelayanan di gereja atau kegiatan positif lainnya seperti olah raga, maka anak muda itu akan menjadi seperti teman-temannya.  Sebaliknya, jika anak muda bergaul dengan teman-teman yang punya kebiasaan buruk:  merokok, suka bolos, nongkrong tiap malam, bergaul bebas, pemakai narkoba, maka tinggal menunggu waktu saja mereka akan menjadi sama dengan teman-temannya itu.  Pengkotbah memperingatkan dengan keras,  "Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!"  (Pengkotbah 11:9).
Supaya anak-anak muda kita memiliki rasa takut akan Tuhan kita harus menanam kan nilai-nilai kebenaran firman Tuhan sedari kecil, karena firman Tuhan adalah perisai dan penyaring yg paling ampuh untuk dapat tetap berada dalam pergaulan positif (Mzm 119:9)
Dalam mengajarkan firman Tuhan dan mengawasi pergaulan mereka,ini langkah awal membangun masa depan anak muda.
Manusia hidup dan berinteraksi dengan manusia lain selalu dengan menggunakan mata, hati, dan pendengaran, dari ke tiga unsur ini apa saja yang tidak boleh kita miliki sebagai anak Tuhan, mari kita bahas.
Bicara tentang hati, akar apa saja yg harus dihindarkan dalam pertumbuhan iman:
1.    Akar kebebalan, bodo bisa dirubah,karena tdk permanen, tapi bebal kalau di bilangin tdk mempan, dan permanen,biasanya menggunakan kata “Pokoknya...”
2.    Akar pahit (Ibr 12:15) karena mengalami kepahitan di masa lalu shg selalu berbicara dg lawan bicara apa yg dulu ia alami, dan kadang menyakitkan, nyindir dan membuat luka hati org yg diajak bicara.
3.    Akar racun (Ul 29:18),dengan meninggalkan Tuhan yg Hidup dan menyembah berhala, shg badannya terkena ipuh (kutukan), kata2 nya selalu berupa kutukan (celaan, hinaan, makian, kebun binatang)
4.    Akar busuk (Yes 5:24) dengan menista Firman Tuhan, dan menolak pengajaran Tuhan, mereka seperti pintar dalam segala hal, dan mempengaruhi orang lain utk membenci seseorang (provokator).
Bicara tentang mata,mata yg mesti dihilangkan adalah:
1.    Mata Hagar (Kej 16:4),karena memandang rendah nyonyanya saat mengetahu bahwa dia hamil hanya karena bersetubuh semalam,adalah mata kesombong an,ubah sikap hati sombong menjadi kerendahan hati
2.    Mata Istri Lot (Kej 19:26, Luk 17:32),istri Lot mengingat akan bisnisnya dan uang yang ada di kota Sodom,shg menjadi tiang garam, mata yg tdk bisa lupa akan masa lalu. Menghilangkan trauma masa lalu, ganti dg mata yg memandang masa depan,
3.    Mata Yunus (Yun 1:3), dia tdk mengindahkan perkataan Tuhan untuk pergi ke kota Niniwe, tapi ke Tarsis, 180 derajat berlawanan, melambangkan kebencian, iri hati, spt kakak yg di cerita anak hilang,tidak mau datang ke pesta, merasa benar dan tidak pernah melanggar perintah bapanya, sedangkan hatinya udah diliputi keirihatian, dan kebencian yg mendalam akan adiknya yg dulu foya2, melacur dg wanita, menghabiskan uang warisan. ubah dg mata kemurahhatian,
4.    Mata Esau (Kej 25:34) tdk bisa menghindarkan makanan enak, menjual hak kesulungan dg tidak meikirkan masa depan,dan hidup dalam kubangan dosa, perse-lingkuhan, korupsi, mata yang melambangkan memandang rendah segala hal, kerakusan. Ubah  menjadi mata kudus.
5.    Mata Thomas (Yoh 20:25), dia tdk mempercayai sebelum mencucukkan tangan ke lubang tangan dan lambung Yesus saat bangkit, melambangkan mata yang tidak percaya, berpandangan negatif, pesimis, diubah menjadi mata yang positif.
Dalam pendengaran pun harus kita jaga dan suara apa saja yang mesti kita hindarkan dalam mendengar perkataan orang:
1.    Gosip  Kej 39:17,pembicaraan yang dipadukan dengan berbagai bumbu shg sedap, dan renyah dan bukan ttg dirinya sendiri, menjelekkan orang lain, sebaiknya hindar- kan ini, dan ganti dengan membicarakan kebaikan dan kedahsyatan pekerjaan Tuhan.
2.    Bohong, 1 Sam 22:7, perkataan yang menipu dan membohongi lawan bicara, dengan maksud dan keuntungan diri, sehingga semua orang memihak kepadanya, sebaiknya hindari org spt ini, dan dengar kebenaran Firman Tuhan.
3.    Munafik, Why 3:15, Mzm 1:1,seperti kaun Farisi dan Saduki, mereka hafal akan Firman Tuhan, tapi tidak melaksanakanNya, menggembar-gemborkan Firman Tuhan tapi menikmati dosa, shg mereka ke gereja sbg status, dan kala hari kerja mereka melakukan tipuan, manipulasi, segala dihalalkan, tapi minggu seakan paling suci.
4.    Kutukan 2 Raj 19:21-22, ucapan yang sering keluar dari mulut orang yang penuh dengan celaan, hinaan, menjelekkan orang, menyudutkan orang shg mesti mengaku bersalah, selain menjelekkan org itu, sebenarnya org yg berlaku demikian telah menghina Tuhan sang pencipta manusia.
5.    Sindiran, Ayb 17:6, dengan menyindir orang lain sehingga tdk memuliakan keindahan ciptaan Tuhan, tapi meremehkannya, kata ini akan menjadi racun dan membusukkan hati org lain, sangat berbahaya.
Demikian anak muda semestinya menjaga dirinya dari pergaulannya, sehingga menghasilkan buah roh (Gal 5:22-23), menjadi mercusuar (Mat 5:15), menjadi terang, dan suratan Yesus yang terbuka,hidup kudus, tdk merokok, narkoba,menjaga perkataan yang baik, tidak melanggar tata tertib lalu lintas yang ada, sehingga kita tidak diejek dan di jadikan sindiran org banyak dan memuliakan nama Tuhan.
Semoga tulisan yang singkat ini dapat menjadikan kita sebagai umat Tuhan yang mengagungkan nama Yesus Tuhan kita, sampai selama-lamanya.Tuhan Yesus memberkati.

Iman tanpa Perbuatan = mati

Iman Tanpa Perbuatan = Mati
Suatu hari Pak Rustam, berkendara motor, menerobos tanda dilarang masuk di sebuah jalan protokol, dilihat oleh Susi (teman segerejanya). Pernahkah kita melihat seorang percaya yg kita kenal melanggar lampu lalu lintas/ tanda dilarang masuk ? Apakah tindakan ini jadi masalah, apakah dalam Firman Tuhan memperbolehkan hal spt ini?  Yuk, kita lihat tindakan tersebut dalam konteks Alkitab.
Iman
Kita hanya bisa melihat iman seseorang dari buah yang dihasilkannya. “Orang benar akan hidup oleh iman(Rom 1;17).” Artinya seseorang beriman akan terlihat dari sikap hidupnya. Definisi Iman: segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr 11:1). Iman adalah karunia Allah, dan oleh karena iman kita akan semakin bertumbuh dalam hidup kita. Kita tidak bisa menilai iman orang lain, tetapi kita bisa merasakannya. Dalam Yak 2:1 mengartikan iman sebagai kepercayaan kepada Yesus secara pribadi, tidak mengijinkan membeda2kan org, karena alasannya ada di Yak 2:5. Iman jika tanpa disertai tindakan seakan2 tanpa tindakan konkret apa yg kita terima dari ajaran Yesus, lalu darimanakah kita mengetahui apa ajaran Yesus, jika tanpa membaca Kitab Suci secara keseluruhan. Kita tidak akan bisa menentukan lagu mana yang paling baik, sama seperti kita tidak akan bisa menilai kebenaran iman seseorang dari hatinya. Iman itu menjadi relatif dan tergantung dari siapa yang menilainya. Kalau iman menjadi relatif, kita jadi mudah tergoda untuk mengatakan bahwa pilihan menjadi Kristen atau memeluk agama lain adalah sama saja. Ajaran yang utama dalam kekristenan adalah bahwa kita diselamatkan karena kasih karunia Tuhan dan bukan karena perbuatan (Sola Gratia). Tetapi kemudian ada orang yang berlindung dan menyalahgunakan hal ini (Sola Fide). Ada yang berpikir bahwa dengan memiliki iman maka kita tidak perlu lagi melakukan hal yang lain. Yang lain mengaku beriman tetapi perbuatannya sama sekali tidak mencerminkan hidup beriman.Ada jua yang mengatakan memiliki iman kepada Allah tetapi hidup di dalam pertengkaran dengan keluarga, tetangga, maupun sekitarnya. Ada yang mengatakan bahwa dia beriman tetapi tidak mau menolong saudaranya yang berada dalam kesusahan. Ada yang mengatakan bahwa dia percaya kepada bimbingan Allah, tetapi selalu menjadi panik ketika masalah menghadang dan akhirnya justru melakukan hal-hal yang melukai Allah. Ada yang berusaha menunjukkan imannya kepada Allah dengan berdoa di tempat umum atau terlihat religius, tapi perbuatan hidupnya menunjukkan hal yang lain.
Perbuatan
Tindakan dari semua yang kita akui dan imani adalah perbuatan, setiap perbuatan kita selalu dilandasi oleh iman kita dalam mendalami sebuah ajaran agama, sehingga perilaku kita akan berbeda pada setiap manusia menanggapi setiap sikap/ucapan seseorang. Paulus mengatakannya kita org percaya sbg surat yang terbuka dalam hidup kita pada masyarakat.
Kita telah mengetahui kekristenan adalah ajaran Yesus yg memberikan keselamatan adalah karena kasih karunia Tuhan semata dan iman, bukan karena perbuatan. Rasul Paulus mengatakan bahwa “manusia dibenarkan krn iman, bukan krn ia melakukan hukum Taurat (Rom 3:28)”. Intinya Paulus menekankan bahwa perbuatan bukanlah kriteria keselamatan kita. Manusia diselamatkan krn iman dan bukan perbuatan. Sedang Yakobus mengatakan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Bagaimana kita bisa mempertemukan 2 hal yg berbeda ini? Keduanya adalah benar, Paulus menekankan bahwa kita diselamatkan oleh Tuhan hanya karena iman kita, bukan perbuatan /kepatuhan kita menjalankan sejumlah peraturan, artinya perubahan di dalam hati kita dalam mempercayai dan menyerahkan hidup kita (iman kita) kpd Tuhan. Yakobus berusaha menjelaskan bgm kita sbg sesama manusia (pengikut Paulus (paulunis) yang salah menekankan doktrin Paulus tentang diselamatkan oleh iman) bisa melihat bukti dari iman tersebut (Yak 2:18) sehingga para Paulunis meniadakan bukti iman yang sejati pasti hasilkan perbuatan baik ( Efesus 2:8-10). Sedangkan Yakubus menulis kepada publik, ia jelaskan pentingnya perbuatan baik yg dihasilkan dari iman yg sejati. Maka Yakobus menekankan ” iman tanpa perbuatan adalah mati” ( ayat 17,26). Yakobus menekankan thema tersebut karena:
a)      Iman tanpa perbuatan adalah iman Iblis. Dimana iblis percaya kepada Tuhan dalam tataran ascentia yaitu hanya dalam pengertian dan mental sehingga mereka gemetar (Yak 2:19) tanpa adanya penyerahan diri kepada Allah. Sedangkan orang yang memiliki kepercayaan yang sejati kepada Tuhan, menggunakan kata Fiducia yang artinya percaya kepada Tuhan disertai penyerahan hidup. Percaya dan penyerahan hidup ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi iman tanpa perbuatan adalah sama dengan iman escentia yang hanya sebatas pengetahuan semata tanpa aplikasi dalam perbuatan sehari-hari.
b)      Iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong (Yak 2:20). Iman yang kosong artinya iman yang tidak ada isi dan fungsi /faedahnya. Sama seperti seseorang yang menguasai banyak ilmu pengetahuan tapi tidak mengadakan riset dan menghasilkan sesuatu yang berarti bagi orang lain. Jadi iman itu tidak memberi dampak apa-apa pada sekitarnya.
c)       Iman tanpa perbuatan adalah sama seperti tubuh tanpa roh. Apa artinya ada tubuh tetapi tidak memiliki roh, artinya tidak ada kehidupan, tidak ada pertumbuhan dan tidak ada aktifitas apa-apa. Dalam tubuh tersebut hanya menunggu waktu untuk menuju kepada pembusukan dan kehancuran.
Dalam beriman saja masih belum cukup untuk ukuran selamat masuk sorga, sebab untuk dapat masuk sorga maka iman tadi harus disertai dengan wujud nyata (perbuatan) melakukan Firman Tuhan. Dan apabila iman tadi tidak disertai dengan perbuatan-perbuatan maka iman tersebut dinamakan iman yang kosong dan mati, perhatikan hal sbb:
1.       Yak 2:20 "Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?" Tanpa perbuatan yang konkret manusia tidak mungkin dikatakan percaya pada Yesus sang Juru Selamat, jelasnya,tanpa buah roh (Gal 5:22-23), manusia tidak bisa didefinisikan sebagai murid Yesus, bukan pengikut, artinya setelah dipermandikan bukan lah tugas kita selesai dalam pencapaia keselamatan, tapi tugas pemuridan & pemberitaan kabar baik untuk semua manusia harus kita lakukan. (Mat 28:19)
2.       Yak 2:26 “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.” Kesalahan fatal manusia dari zaman Adam hingga sekarang bahkan sampai Yesus datang hanya itu-itu saja, selalu berulang-ulang, yaitu manusia hanya sampai pada level beriman saja, yaitu hanya sebagai pendengar firman saja namun mereka tidak mau (anti) melakukan Firman Tuhan yang telah didengarnya itu. Maka Yesus pun kala ingin meninggalkan dunia menanyakan apakah ada iman kala nanti Dia datang ke dua kalinya (Luk 18:8).
Mereka beragama Kristen, sudah banyak membaca dan mendengar Firman Tuhan pastinya merekapun sudah beriman, sebab untuk menjadi manusia beriman itu tidaklah sulit dan juga tidak perlu keluar biaya/ongkos, caranya yaitu hanya dengan banyak-banyak baca dan dengar Firman Tuhan saja, dalam Rom 10:17 dijelaskan “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Sering kita dengar orang-orang berkata: “saya beriman, hai kamu orang-orang beriman”, tetapi mereka sendiri tidak tahu apa definisi dari kata beriman tersebut. Jadi, beriman ialah orang-orang yang telah banyak membaca dan mendengar firman Kristus. Itulah yang dinamakan dengan hanya oleh kasih karunia Allah kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah (Ef 2:8). Memang dengan bermodalkan iman itu saja rasanya sudah luar biasa, mulai ada rasa bangga memiliki Yesus, bahkan dengan modal beriman itu saja orang buta bisa melihat, yang lumpuh pun berjalan, yang bisu dapat bicara, yang tuli bisa mendengar, yang sakit stroke /lumpuh bisa beraktivitas normal kembali, yang gila bisa sembuh, yang kanker bisa sembuh, yang tumor bisa sembuh. Itu semua dapat sembuh karena adanya iman, itulah hebatnya iman orang-orang yang beriman kepada Tuhan Yesus. Semua orang Kristen pasti rata-rata sudah beriman, namun sangat disayangkan bahwa pada mereka jarang sekali ditemukan adanya perbuatan-perbuatan yang menunjukkan kasih Yesus dalam hidupnya, penyebabnya yaitu mereka tidak mau melakukan Firman Tuhan yang sudah pernah mereka baca dan dengar tadi. Dan itulah yang disebutkan dengan mereka: hanya sebagai pendengar saja, dan hanya percaya dibibirnya saja, dan hanya sebagai penonton yang baik saja.
Nuh, Abraham dan Musa
Perjalanan hidup Nuh diusianya 490 th, selama 110 th membuat sebuah bahtera atas perintah Tuhan yang diimaninya dan Tuhan menubuatkan bencana banjir yg besar kepada semua orang, tapi mereka  memperoloknya, karena tidak pernah terjadi dalam waktu dekat, diusianya yg ke 600 th, air bah itu terjadi, karena imanNya pada Tuhan, Nuh bertindak dengan perbuatan dengan membuat imannya tumbuh dan menyatakannya dengan tekun membuat bahtera itu pelan tapi pasti karena mesti berukuran besar dan kuat, untuk menampung keanekaragaman sebuah kelangsungan hidup makhluk hidup yang kemudian. Hanya iman yang benar mendasarkan dia melangkah untuk membuat perahu yang sedemikian besar dan hanya 8 orang yang selamat dari bencana itu.
Iman Abram diuji dengan perintah untuk membunuh anak sulungnya, menjadikan Abram menjadi bapak segala bangsa (Abraham), ia merasa yakin Tuhan akan gantikan anaknya, sedang Sara yg mati haid aja bisa hamil (suatu yg tdk mungkin),itu yg menjadi dasar iman Abraham untuk mengikuti Tuhan dalam mempersembahkan Ishak anak tunggal yg didapatnya di masa tuanya, sehingga dengan yakin bila Ishak disembelih, Tuhan akan memberikan anak yg lain, selain Ishak. Iman Abraham diwujudkan dengan tindakan yang tegas menyembelih Ishak tanpa perasaan kasihan ataupun ragu sedikitpun utk membunuh demi kemuliaan Tuhan, sehingga Tuhan menilai kebenaran iman yang ada dalam hati Abraham. Ini yang dipandang Tuhan untuk selalu kita pegang dalam hidup kala kita menghadapi segala macam masalah.
Musa, bayi laki-laki yang cantik, tumbuh menjadi seorang pahlawan yang diajar dari sebuah kebudayaan tertinggi kala itu, menjadikan dia tangguh, wibawa dan kuat dalam mengatasi semua masalah yang akan dihadapinya saat membawa 600.000 org yang tegar tengkuk menuju tanah terjanji, tanpa bawa bahan makanan yang semestinya sangat banyak, tapi imannya dinyatakan dengan tindakan, meski awalnya dia mengatakan bahwa bibirnya tdk bisa mengutarakan semua perintah Tuhan (Kel 4:10), sehingga perlu dibantu Harun, kakaknya, berbagai kejadian dialami Musa sehingga imannya tumbuh dan mampu memimpin umat Israel menghampiri dekat tanah Kanaan.
Contoh iman yang mati
Yakobus mengambil contoh di  Yak 2:15-16. Dia berkata, “Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: ‘Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!’, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?“ . Yang ingin dia sampaikan adalah: apakah Anda berani berbicara bahwa Anda memiliki iman, tapi Anda tidak melakukan apa yang harus Anda kerjakan, saat Anda tahu persis bahwa itulah kehendak Tuhan namun Anda tidak mengerjakannya? Iman yang Anda banggakan ini sebenarnya adalah iman yang mati di mata Tuhan! Itu bukanlah iman yang menyelamatkan! Yesus memerintah kan mereka yang percaya kepadaNya untuk mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Dapatkah kita mengaku memiliki iman padahal kita masih memandang muka, mengistimewakan yang satu serta memperlakukan yang lainnya dengan buruk (Yak 2:5)?
Contoh jelasnya, seorang anak berkeinginan membuat sebuah kotak penyimpanan, bahan semua telah dibeli dan dipersiapkannya, tapi jika tanpa dikerjakan atau disentuh dan dipaku dan di bentuk apakah kotak penyimpanan itu terbentuk? Jelas tidak.
Masih bisakah kita mengaku sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, tanpa memperlihatkan tindakan atau perbuatan yang telah diajarkan Yesus pada kita dalam Kitab Suci? Sebaiknya kita perhatikan lagi apa yang kita lalukan dalam menjalankan ibadah kita, apakah sudah sesuai dengan Firman Tuhan. Segala tindakan kita dalam beribadah dan bermasyarakat seharusnya dapat mencerminkan ajaran Yesus dan kasih Nya yang besar untuk semua manusia.
Semoga bermanfaat dan diberkati akan tulisan ini. Tuhan Yesus berkati Anda semua.

Memilih yang Terbaik


Memilih yg terbaik


Seorang bocah miskin yang sedang mengembalakan ternaknya di punggung gunung. Suatu hari, ia melihat sebuah bunga cantik, dan ia tidak dapat menahan diri untuk tidak memetiknya. Pada saat ia memetik bunga itu, terdengarlah suara, ketika ia menengadah, ia melihat dinding gunung itu terbuka dan muncul gua yang didalamnya terdapat permata dan logam yang sangat berharga. Lalu ia melangkah masuk ke gua itu, dan meletakkan bunga yang sebelumnya diambil dan memulai memungut, yang terdapat di dalam goa itu sebanyak-banyaknya. Ketika sudah mendapatkan apa yang diharapkan dan hendak keluar, terdengarlah suara: "Jangan lupakan yang terbaik " Ia berbalik dan malah mengambil lebih banyak barang berharga itu. Ketika ia hendak keluar dari gua itu, gua itupun tertutup dan dinding gunung  itu kembali seperti semula. Pada saat itulah, semua yang ada di tangannya berubah menjadi debu. Suara itu kembali berkata, " kamu melupakan yang terbaik, karena bunga itu adalah kunci untuk membuka gua itu". (Cerita Skotlandia kuno).
Cerita itu menggambarkan realita kehidupan pada masa kini. Awalnya seseorang mencari Tuhan, mendekatkan diri pada Tuhan, haus lapar akan Firman Tuhan dan mendengar suara Tuhan. Sejalan dengan berjalannya waktu, kehidupannya diberkati Tuhan. Tuhan melimpahinya dengan harta yang menyenangkan hatinya. Namun lama kelamaan, rasa haus & lapar akan Firman Tuhan yg dirasakan bergeser menjadi rasa haus akan berkat2 Tuhan saja. Akhirnya, di dalam kegairahan mencari berkat Tuhan, ia kehilangan apa yang paling terpenting, yakni “keintiman dengan Tuhan“. Kesibukannya dalam urusan uang dan harta justru membuat dirinya menjauh dari Tuhan. Ia lupa bahwa tanpa "kunci" itu, semua berkat itu adalah bonus. Ketika ia kehilangan apa yang sejatinya paling berarti yakni hubungan dengan Tuhan, maka apa yang dianggapnya paling berarti (berkat-berkat Tuhan) ternyata hanyalah sia sia (debu).Dalam kemajuan dunia yang menuntut kita untuk sukses, kadang kita hanya tekun mencari Tuhan bila ada maunya saja, tapi setelah mendapat apa yang kita inginkan, kadang kita lupa akan Tuhan. Lalu ada pula manusia yang telah lama mengalami Tuhan dan lekat dengan Nya, tapi kemudian ditimpa berbagai cobaan, akhirnya terpuruk, menanggapi hal ini sebagai kematian akan segalanya, hingga hanya timbul kebencian, kemarahan yang membara, dan akhirnya tidak mempercayai lagi akan adanya Tuhan. Menentukan bagaimana kita mesti menyikapinya, apa yang akan kita pilih dalam hidup, mana yang paling utama dan terbaik dalam hidup, Tuhan atau dunia.
Mari kita bahas, apakah kita termasuk memilih Tuhan sebagai pedoman hidup atau uanglah sebagai tuhan kita selama ini.
Kita akan bahas manusia di dunia terdiri dari 3 tipe:
1. Penonton
    Artinya melihat suatu peristiwa dan fokusnya hanya memandang tanpa berbuat apa2.
    Org percaya di sini hanya melihat tanpa melakukan apa yang Yesus selalu katakan dalam Injil, bahwa iman tanpa perbuatan adalah hakekatnya mati (Yak 2:20), semua orang yang termasuk penonton, hanya hadir dalam kebaktian gereja tanpa mau tau isi kotbah, mereka pulang dengan tangan hampa, tanpa membawa berkat yang berarti untuk merubah segala yang tidak beres, hanya hadir, tanpa perdulikan inti yang hamba Tuhan yg beritakan, terlihat dari perlakukan imam dan Saduki dalam kisah org Samaria yg murah hati(Luk 10:31-32).
2. Komentator
Artinya serangkaian penuturan fakta, pendapat / hasil pengamatan yg mengandung kritik terhadap suatu kejadian, tidak menyentuh kejadian sama sekali, hanya mengamati dan berlaku pasif, lebih condong untuk berlaku sebagai pihak yang benar dari segala aspek.
Org percaya di tipe ini hanyalah mempercakapkan isi Kitab Suci, tanpa melakukan, tanpa menghayati sbg iman dalam hidup keseharian mereka. Sikap ini seperti perilaku kaum Farisi dan Ahli Taurat dan kaum Saduki yang sangat ahli dalam kerohanian (tahu dan hafal seluruh isi Kitab Suci sampai sedetail apapun), tapi tanpa menghidupinya sebagai pelaku Firman, hanya pelayan bibir (lips service), banyak teori tanpa praktek, terlihat sangat suci dan tak tersentuh bahkan terlihat maha (hiduppaling benar di mata mereka sendiri). Sikap ini terlihat dari para ahli Taurat yg ingin mengetahui jawab Yesus terhadap wanita yang berzinah (Yoh 8:5),
3. Pemain /pelaku
    Artinya pelaksana sebuah kegiatan, subyek dari sebuah kejadian,terlibat langsung dengan kejadian, bila terluka dirinyalah yang terluka, orang yang mengatur dan berbuat segala nya untuk mencapai sebuah tujuan dalam hidup.
    Org percaya di sini membaca Firman Tuhan dg tekun, dan melaksanakanNya dg tekun pula, mencari kebenaranNya, mencari tau bagaimana sampai kondisi dalam Firman Tuhan itu menjadi kenyataan dalam hidupnya, ini membutuhkan ketekunan, kesabaran, ketahanan fisik dan mental, apalagi sbg murid Yesus tdk akan disukai dunia, dibenci oleh berbagai pihak (Yoh 15:18), pastilah sosok pemain ini, tabah, teguh, kuat dalam iman.   
Petrus, Kleopas dan Yudas
Petrus
Sosok Simon,seorang penjala ikan berubah menjadi penjala manusia (Luk 5:1-11). memerlukan proses, penjala ikan mesti memiliki beberapa keahlian, harus ahli dalam melihat arah bintang, harus menentukan tempat yang banyak ikan, dan harus tau cara proses menebarkan jala, dan penangkapan. Sedang seorang penjala manusia membutuhkan proses membaca dan mengerti Firman Tuhan lalu melaksanakan Firman itu jua, menghayati, memberitakan dan melakukan Firman dan dihidupiNya. Bila Simon hanya bisa berkotbah di mimbar, tapi saat kesehariannya tdk mencerminkan Firman itu, ini akan membuat Yesus dipermalukan di muka umum, kita harus memiliki waktu kebersamaan dg Tuhan, perubahan Petrus dari Simon, yg egois, penakut, sombong, atau punya karakter lain yg buruk, menjadi Petrus yang rendah hati, penuh percaya diri, penuh kuasa menjadi seorang murid sejati Yesus, batu cadas yg keras (Kefas), dasar gereja awal. Kala Yesus datang pertama mendapatkan Petrus, ia malah menyuruh Yesus pergi, karena merasa tdk layak (berdosa, kotor, sombong ).Kala murid Yesus di terpa badai, mereka ketakutan di tengah danau, mereka berseru2 dan tdk ada perubahan, ada kalanya Yesus mendiamkan kita, ingin melihat dan menguji bagaimana iman kita, Dia melatih kita dalam badai kehidupan. Saat Yesus berjalan di atas air pun hanya Petrus yg menginginkan pengalaman ini dialaminya dalam hidupnya (Mat 14:28). Dlm injil Mrk 8:32, Petrus pernah menegor Yesus krn pemberitahuanNya akan penderitaan dan penolakan para tua-tua, imam kepala dan ahli Taurat, dibunuh dan bangkit dari kubur, dan Yesus menghardik Iblis yg mengganggu jiwa Petrus. Ini sebuah proses pembentukan karakter Petrus, sampai Petrus menyangkal 3x (Mat 26:75), ini pun proses perubahan pribadi Petrus, Yesus sebagai figur yang ia kagumi dan dihidupinya sebagai Tuhan dalam dirinya hingga Yesus bangkit, dan Roh Kudus mengurapi mereka, menguatkan ketakutan mereka dari ancaman berbagai teror utk membunuh para pengikut Yesus kala itu (pentakosta), di sinilah titik balik Petrus utk mengimani Yesus dan bisa berkotbah (Kis 2:41), akhirnya 3000 org bersedia dibabtis dalam nama Yesus, memperlihatkan Petrus berubah dari Simon yg lama (karakter buruk) kini menjadi Petrus, murid Yesus yg dg bayangannya pun org sakit dapat sembuh (Kis 5:15).
Kleopas
Sosok Kleopas (saudara Yusuf suami Maria) sangat jarang dibahas dalam Kitab Suci hanya ada di Perjanjian Baru, seorang murid yang ditemui Yesus yang telah bangkit dari kubur dalam perjalanan dari Yerusalem menuju Emaus, mereka berbicara, bahkan sempat makan bersama, mereka makan ikan goreng (Luk 24:13-27). Kisah perjalanan Kleopas,merupakan sosok yang tdk percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, bahkan hatinya beku,mati akan semua teror yang terjadi selama ini, api dalam hidupnya padam,  menyatakan banyak jemaat dalam masa sekarang menjadi Kleopas, putus asa, tidak mau ambil pusing dengan urusan pelayanan, pekabaran Injil, sepertinya hidup itu merupakan beban tersendiri, kemuraman hidup, kelesuan, keterpurukan dan kegagalan semua yang selama ini diusahakannya selama hidup.Sehingga hanya masalah hidupnya tanpa melihat sisi lain, dan pastinya akan mengalami kesulitan mengenali Tuhan. Menjadi manusia seharusnya lebih mampu berserah pada Tuhan sehingga Tuhan benar-benar dapat dikenali dan dilibatkan dalam menyelesaikan masalah.
Yudas
Sosok Yudas banyak disebutkan dalam Kitab Suci, diambil dari berbagai sudut pandang, salah satu di antara keduabelas murid. Namanya berasal dari kata Yunani sikarios yang berarti pembunuh; atau dapat juga berarti ‘orang Kiriot’, yang membuat Yudas satu-satunya rasul dari Yehuda. Ia menyerahkan Yesus kepada para penguasa. Yudas ahli dalam keuangan, pintar mengelolanya, mengatur ini dan itu, berorientasi selalu pada uang, sbg bendahara murid, untuk bepergian dan mempersiapkan perbekalan mereka. Tapi sangat di sayangkan bahwa ketamakan akan harta yang dimilikinya hingga ia menjual guruNya sendiri pada ahli Taurat dan Saduki,kala uang pengganti itu dikembalikan di buang menjadi tanah darah.Penyesalan Yudas tdk berakhir dg sempurna, tapi dengan jalan yg keliru, hidup nya berakhir dengan perut terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut "Hakal-Dama," artinya Tanah Darah (Kis 1:18-19). Dalam keseharian, sosok Yudas terlihat seperti seorang pengkhianat, dalam cinta dia menduakan cinta, dlam persahabatan dia menikam teman dari belakang, membuka rahasia temannya, dan memburukkan nama temannya, demi sebuah keuntungan tertentu, dalam bisnis menjual barang jauh di bawah harga pasaran, dan merusakkan harga jual, sekaligus merusakkan nama baik org terkemuka dengan isu yang menghancurkan. Setelah melihat semua karakter dan akhir hidup ke tiga tipe orang ini, pilihlah sikap hidup yang akan kita jalani apakah ingin menjadi Petrus, Kleopas ataukah sbg Yudas yang mengkhianati Yesus sang Guru, pemberi hidup, pusat dari alam semesta?
Semoga anda diberkati dan tahu konsekuensi menjadi murid Yesus yang sejati, menghidupi  Firman Tuhan bukan hanya di bibir saja (lips service) tanpa menjalankanNya, tanpa menyentuh arti kebenaran Firman Tuhan itu dalam hidup kita di dunia yang penuh kebohongan dan kejahatan ini. Selamat menjalani hidup, Tuhan Yesus berkati.

Sabtu, 03 Maret 2018

Tubuhmu adalah Bait Allah


Dalam keseharian hidup, kita orang percaya terkadang dihadapkan berbagai situasi yang sangat bertolak belakang sekali dengan kebenaran Firman Tuhan, tapi ini terkadang tidak disadari oleh kita.  A diajak temannya ke seperti itu ada dan selalu dekat dengan hidup kita? Apakah tubuh kita boleh diperlakukan dengan kareoke, B diijinkan bertugas membagikan komuni meski ia perokok, C selalu berbicara cabul dengan teman dan terkadang melihat situs porno di internet dan melakukan onani dan F yakin sekali akan masuk ke surga sehingga dia mengucapkan berbagai kata kebun binatang yang ada dimulutnya, apa kejadian sembarangan?
Definisi tubuhmu adalah Bait Allah yang kudus, dalam 1 Kor 3:16 lebih jelas menyebutkan siapa yg bersemayam dalam tubuh kita dan di Ef 2:20-22 mengatakan bagaimana kita harus menyusun tubuh kita menjadi warga kerajaan Tuhan. Apakah dg suka hati kita boleh memperlakukan seenaknya tubuh kita untuk berbagai hal yg disebutkan diatas.
Warga Kerajaan Allah
Keinginan Tuhan sejak semula untuk selalu dekat dengan manusia (ciptaanNya yg sempurna), selalu ada, bila manusia tidak masuk ke dalam dosa (makan buah pengetahuan Kej 3:6), tugas penyelamatan Yesus tidak akan terlaksana, yang ada hanyalah Adam dan Hawa hingga sekarang. Kondisi “kudus” yang dimiliki Adam dan Hawa, mereka abaikan,jubah kemuliaan mereka tanggalkan demi kenikmatan buah pengetahuan (lambang keduniawian) sehingga terusir dari taman Eden (Kej 3:23), dan terkutuklah mereka dg mengusahakan tanah sebagai mata pencaharian dan penderitaan. Hak kewarganegaraan Kerajaan Allah tetap dimiliki oleh keturunan Adam, terutama Abraham,Ishak dan Yakub (Israel), karena dalam penyembahan yang benar (roh dan Kebenaran (Yoh 4:23)), karena Yoh 4:24, dan Yoh 16:13.Ilustasinya : seorg Indonesia pergi ke Australia, di sana dia ketemu dengan orang Indonesia lain, kondisi ini membuat mereka merasa akrab, dan segala perbedaan akan menyatu kan mereka dalam berbahasa dan berinteraksi. Begitu pula dengan warga kerajaan Allah, apa aja syarat menjadi warga Kerajaan:
1.      Kudus,(Im11:44-45, & 1Petr 1:16) hanya melalui pelepasan kutuk ( karena kondisi kita yang terkutuk sejak awal (Kel 20:3-5)) melahirkan lahir baru. Kondisi kudus (baju putih/jubah kemuliaan) menyamai kondisi Tuhan di surga, sehingga kita layak menghadap tahtaNya.(Why 3:4-5). Hanya kondisi kuduslah yg membuat segala iblis ketakutan pada Yesus (Mrk 5:7,& kita umatNya).
2.      Mengucap Syukur Dalam Penderitaan (2 Tes 1:3-5),Rasul Paulus bermegah dan mengucap syukur kepada Allah karena ketabahan & iman yang dimiliki jemaat Tesalonika, meski mereka ada di tengah penganiayaan dan penindasan. “... kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu & imanmu dalam segala penganiayaan & penindasan yang kamu derita.” .Di tengah tekanan, aniaya, penindasan, masihkah kita bisa mengucap syukur kepada Allah?  Menjelang Kedatangan Tuhan yang kedua, kiranya gereja Tuhan, saudara dan saya kian kuat di dalam iman dan kasih sambil tetap mengucap syukur meski dalam penderitaan.
3.      Menaati Firman Allah (2 Tes 1:7-9), untuk menaati Firman Allah, orang harus lebih dulu mengenal Allah secara pribadi.Dalam bahasa aslinya, kata ‘mengenal’ = yada berarti: mengenal begitu dekat dan intim, bak seorang yang hendak menikah dengan pasangannya.
Orang takkan menikahi seorang yang tidak dikenalnya dengan baik.  Yang tidak menaati Firman Allah, bukan saja tidak layak menjadi warga Kerajaan Allah, tetapi juga akan menuai hukuman kebinasaan untuk selama-lamanya! “...mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus,Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya,dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya.” Kiranya roh saudara dan saya tetap menyala-nyala sampai hari Ia datang kembali. Kian hari kian mengenal Dia dengan sungguh.  Kian hari kian taat melakukan FimanNya.
4.      Senantiasa Berdoa (2 Tes 1:10-13). Doa adalah nafas orang percaya.  Sebagaimana makhluk hidup perlu nafas untuk hidup, demikianlah orang percaya perlu doa agar tetap bertahan hidup! Doa harus selalu mengawali setiap tindakan kita setiap hari. Luk 22:40 adalah tujuan berdoa.
5.      Takut akan Tuhan.Bagi orang yang tidak percaya, takut akan Tuhan adalah takut kepada penghakiman Tuhan dan kematian kekal, yang merupakan pemisahan untuk selama-lamanya dari Tuhan (Luk12:5; Ibr10:31). Bagi orang percaya, takut akan Tuhan lebih mengenai sesuatu yang sama sekali berbeda adalah rasa hormat kepada Allah (Ibr 12:28-29),rasa hormat dan takjub inilah arti dari “takut akan Allah”. Inilah faktor kita untuk berserah pada sang Pencipta alam semesta. Dalam Ams 1:7 mengatakan, “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, ..” Kecuali kalau kita memahami siapakah Allah itu, dan mengembangkan rasa takut yang penuh hormat kepadaNya, kita tidak akan memiliki kebijaksanaan yang sejati. 
Ul 10:12, 20-21 mencatat, "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kaulihat dengan matamu sendiri.” Takut akan Allah adalah dasar bagi kita untuk mengikuti jalanNya, melayani Dia, dan, terutama, mengasihi Dia.
Setelah menjadi warga kerajaan Allah, seharusnya tindakan kita dan ucapan kita sesuai dengan apa yang ada dalam kerajaan Surga itu, yakni: bersih dan kudus, kebenaran dan kasih. Semua yang selain dari hal ini adalah dari yang buruk yakni iblis, sehingga kita tau mana yang baik dan buruk.
Bait Allah yg Utuh
Tuhan Yesus adalah pokok anggur, kita cabangNya, tiap cabang memiliki tugasnya masing2, seperti kita pun diberi Tuhan talenta yang berbeda, sehingga semua akan berfungsi dalam pelayanan. Dalam Mat 25:15, disebutkan bahwa pegawai itu menerima sesuai kemampuannya, maksudnya adalah sesuai bidang dan kapasitas yang di miliki dan dalam 1 Kor 12:8-10 disebutkan ttg kemampuan berbagai karunia yang dimiliki umat sebagai cabang /umat Tuhan.
Bait Allah yg tumbuh
Keberadaan pribadi Tuhan Bapa, Putra (Yesus) dan Roh Kudus, dalam hidup kita, menjadikan kita tumbuh, sehingga bukanlah benda mati yang dimaksud Yesus dalam segala perumpamaanNya, dalam 2 Tes :21Paulus bilang, “di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan itu,” ‘tumbuh’ itu adalah suatu istilah dimana bangunan itu bukan bangunan yang mati, bukan hanya seperti batu-batu dari pada bangunan yang kita bangun ketika kita membangun rumah, tapi di dalam bagian ini Paulus berkata kalau bangunan itu bisa bertumbuh itu berarti bangunan itu pasti hidup, bangunan itu bisa bergerak, bangunan itu bukan bangunan yang terdiri dari pada benda mati. Petrus juga berbicara gereja sebagai batu hidup untuk membangun rumah Allah, bukan batu yang mati. Dalam1 Petrus 2:5 “Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah”. Tujuannya adalah Paulus ingin memberikan gambaran mengenai kesatuan rohani, keeratan dari kesatuan rohani yang ada diantara orang Kristen yang satu dengan yang lain, atau gereja yang satu dengan gereja yang lain dengan keeratan, persatuan yang ada diantara warga negara maupun diantara warga dari keluarga Allah. Kemungkinan banyaknya masalah dalam kehidupan orang Kristen adalah karena mereka tidak mengerti mengenai pentingnya atau arti dari pada keeratan kesatuan yang ada di dalam bangunan bait Allah tersebut. Sehingga dari penjelasan ini pertanyaan di atas bisa kita jawab dengan sendirinya. Semoga Tuhan Yesus memberkati kita semua.